"Oke, aku mau menikah dengan Kiara," putus pria.
"Alhamdulilah, aku sangat bahagia Bang mendengar keputusan kamu. Kak Ara pasti sangat bahagia karena bisa menjadi istri Abang," balas gadis itu dengan senyum sumringah, ia bahagia karena Kakak sepupu kesayangannya bisa menikah dengan pria yang dicintainya.
"Tapi aku ada syarat yang harus kamu lakukan."
"Katakan apa syaratnya Bang, aku bakal ngelakuin apapun agar Abang mau menikah dengan Kak Ara."
"Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu menjadi istri pertamaku. Kiara tetap akan aku nikahi, tetapi dia akan menjadi istri keduaku." Mendengar ucapan dari pria yang ia panggil Abang barusan, jelas gadis itu kaget sekali. Bagaimana bisa punya ide gila seperti itu.
"Aku mau, Bang," putus gadis itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
"Semoga kamu cepat hamil ya, sayang," kata Digo sambil menciumi perut Manda yang masih datar.
"Aamiin ya Allah, tapi emang enggak papa kalau aku cepat hamil, padahal kita belum nikah secara resmi loh, Mas?" Manda berharap cepat hamil, tetapi ia juga takut dianggap hamil sebelum nikah. Karena pernikahan mereka secara agama, tidak semuanya tahu.
"Enggak perlu kamu pikirin itu, kalau kamu hamil cepet ya baguslah, Mas pasti bakal senang banget bisa jadi Ayah dari anak kita. Lagi pula kita kan nikah resmi satu bulan lagi," balas Digo berusaha membuat istrinya, tidak mengkhawatirkan hal yang tidak perlu di khawatirkan.
"Iya, Mas Digo benar. Oh iya Mas, tau enggak persiapan pernikahan kita udah 60% loh," cerita Manda antusias.
"Iyakah, Alhamdulilah, cepat banget ya. Semoga nanti di hari H bisa lancar semua." Manda mengaaminkan ucapan suaminya. Yang mempersiapkan pernikahannya itu Manda dibantu oleh keluarga mereka, serta ketiga sahabat Manda dengan WO juga pastinya. Karena kan Digo ada di Singapure untuk bersama dengan Kiara, tetapi Manda tetap selaly tanya pendapat Digo jika akan memilih apapun. Jadi Digo ikut andil, tetapi dari jauh saja.
"Maafin, Mas ya. Enggak bisa ikut bantu kamu mempersiapkan pernikahan kita, padahal kan ini pernikahan kita berdua. Harusnya yang mempersiapkan kita berdua, bukan cuma kamu." Digo merasa tidak enak pada sang istri, karena tidak membantu persiapan pernikahan mereka seperti pasangan lainnya.
"Enggak papa, aku ngerti kok." Manda mengerti keadaan suaminya, lagi pula memang ia juga tidak benar-benar sendirian mempersiapkan semuanya.
"Besok sampai beberapa hari kedepan Mas akan temenin kamu buat persiapkan pernikahan kita, kita belum foto prewedding juga loh sayang?"
"Iya, Mas. Belum, emang harus ya?"
"Harus dong sayang, masa enggak sih. Kan nanti foto-fotonya bisa buat kenang-kenangan, toh kita juga udah sah. Jadi boleh dong foto prewednya yang lebih mesra." Manda setuju saja dengan permintaan suaminya, karena memang bagus juga.
Suara ketukan pintu, mengagetkan mereka. Manda langsung bangkit untuk membukanya. Ternyata yang mengetuk pintu kamar mereka ada Trissya.
"Mommy ganggu kalian ya?" tanya Trissya tidak enak.
"Enggak kok, Mom. Kami berdua hanya ngobrol tadi."
"Owh, gimana keadaan Digo sekarang?" Manda memang memberitahukan pada semuanya, bahwa suaminya sedang sakit. Bahkan mereka juga tahu, Manda memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaan Digo.
"Alhamdulilah udah baikkan, panasnya udah turun juga kok." Trissya masuk kamar putranya, untuk mengecek sendiri keadaan sang putra. Bukan tidak percaya pada menantunya sendiri, tapi lebih baik ia memeriksanya sendiri.
"Gimana keadaan kamu Dig?" tanya Trissya pada putranya.
"Udah enakkan kok, Mom." Trissya salfok melihat banyak kissmark di tubuh putranya, ya memang Digo tidak mengenakan baju saat Trissya masuk kamar.
Trissya hanya bisa tersenyum melihat hal itu. "Katanya sakit, tapi banyak kissmarknya. Pantes aja langsung sehat, ternyata obatnya ya Manda," ledek Trissya pada anak dan menantunya. Digo biasa saja menerima ledekkan dari dang Mommy, berbeda dengan Manda yang merasa sangat malu. Rasanya ia akan menenggelamkan wajahnya saja.
Trissya paham, sudah menikah tentu putranya itu membutuhkan sex. Dirinya dulu pun begitu dengan Rakha, apalagi putranya tidak bisa terus-terusan bersama Manda. Pasti ada waktu, akan digunakan dengan baik untuk melakukan kewajiban suami suami istri. Memang putranya memiliki dua istri, tetapi ia kan hanya mendapatkan haknya dari Manda saja. Hasratnya terpenuhi dengan Manda saja Kiara kan sedang sakit mana mungkin Digo melakukan dengan Kiara saat kondisi Kiara sedang sakit.
"Mommy tau aja sih," balas Digo santai, Manda kesal karena suaminya malah membenarkan ucapan Mommy mertuanya.
"Enggak, Mom. Mas Digo itu kecapek'an, kan bolak-balik ke sana ke mari. Kayaknya enggak istirahat sama sekali di sana," adu Manda.
"Bener itu, Dig?" tanya Trissya sambil melolot.
"Iya, Mom. Begitulah."
"Kamu itu ya! Kamu jaga orang sakit Dig, ya kali kamu sama sekali enggak istirahat. Yang ada kamu juga bakal ikutan sakit tau enggak, Mommy enggak mau tau kamu harus bisa bagi waktu yang benar. Harus tetap istirahat," omel Trissya.
"Iya, Mom. Digo udah sewa apartemen kok, biar nanti istirahatnya enak. Kalau di hotel terus-terusan juga boros, kan Digo di sana enggak sebentar," jelas Digo.
Memang Digo menyewa apartemen, jadi saat bergantian jaga dengan Naina dan kedua mertuanya. Ia bisa istirahat dengan nyenyak, di apartemen kan juga lebih bebas. Aldo, Keira dan Naina pun juga sudah menyewa apartemen. Tidur di rumah sakit terus juga enggak enak, di hotel terus ya memang pasti sangatlah boros.
"Kalian makan siang dulu sana, atau mau Mommy bawain ke sini?" tawar Trissya.
"Enggak perlu, Mom. Biar nanti Manda ambil sendiri aja, Manda enggak mau ngerepotin Mommy," tolak Manda. Trissya langsung pamit keluar, ia percaya menantunya bisa merawat putranya.
***
Keesokkan harinya
Karena dirawat oleh Manda, kini Digo sudah sehat kembali. Bahkan hari ini mereka akan foto berlatar belakang biru, untuk buku nikah mereka. Setelah itu mereka akan ke butik Lea, fitting gaun nikah dan gaun untuk prewednya. Memang mereka mempercayakan semua gaunnya pada Lea, Lea sudah menyanggupi yakin bisa membuat gaun yang sangat spesial untuk Manda pakai.
Untuk foto prewed sendiri, baru semalam mereka memberitahu Lea. Ternyata Lea sudah menebak akan ada foto prewed, Lea sudah menyiapkan banyak baju untuk prewed putri dan menantunya.
Fotografernya untuk foto Digo menggunakan jasa Darrel sahabatnya, karena Darrel memang seorang fotografer profesional. Hasil jebretan Darel tidak perlu diragukan lagi, saat akad dadakkan juga Darrel bersama teamnya yang memfoto mereka.