NovelToon NovelToon
My Lovely Step Brother

My Lovely Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:898
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Semasa Joanna kecil ia tidak pernah menyukai kehadiran anak-anak laki-laki yang tinggal satu rumah dengannya. Namun, ketika duduk dibangku SMA Joanna merasa dirinya merasakan gejolak aneh. Ia benci jika Juan dekat dengan orang lain. Ia tidak bisa mengartikan perasaannya pada laki-laki itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 : Accident

...- happy reading -...

...***...

Juan duduk di depan balkon kamarnya, ia memakan sereal sembari menyetel lagu niki-lowkey. Ia sesekali tersenyum, perlakuan manis Laras tadi siang benar benar membuat jantungnya berdegup kencang, bahkan kepalanya terus memutar adegan itu.

Saat itu... Laras berjalan memasuki aula setelah pamit berjalan dari kamar mandi, perempuan itu kembali duduk di samping Juan. Tak disangka olehnya, Laras memberinya sebuah paper bag hitam.

"Loh kak? Ini..."

Juan terkejut saat sebuah kotak berwarna hitam mendarat di atas pahanya. Ia segera membukanya, sebuah jam dari merk mahal tentunya.

"Buat lo, suka ngga?"Juan refleks mengangguk bahagia, ia sangat suka benda ini.

"Makasih loh kak. Ini pasti mahal bangat ya..." Laras tersenyum senang.

"Mau mahal apa ngga, gak masalah. Gue senang kalo lo suka."

Juan memegang ponselnya lalu mengambil sebuah foto dengan wajah sumringah, diletakkan nya kembali ponselnya itu lalu ia melanjutkan makan nya.

Tidak lama sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Gadis itu langsung saja membuka ponselnya, ternyata pesan dari Laras. Benar saja, ekspresi wajahnya langsung ceria begitu melihat nama Laras terpampang di layar ponselnya.

Kak Laras 💬 : Lo udah makan?

Langsung saja Juan balas dengan cepat.

Ini lagi makan kak, kakak udah?

Jua meletakkan mangkuk yang tersisa susunya saja lalu kembali fokus menatap ke arah ponselnya. Tidak lama sebuah chat masuk.

Kak Laras 💬 : Udah malem gini juga, jangan begadang ga sehat.

lya kak. Ini juga udah mau tidur.

Kak Laras 💬 : Bagus deh, gue tidur duluan ya. Sweet dream.

Juan sudah seperti orang gila sekarang apalagi setelah membaca chat terakhir dari Laras. Dengan cepat ia membalas chat itu dan meletakkan ponselnya ke meja. la juga buru buru menghabiskan susu di mangkuk. Setelah membereskan alat makannya dan mencuci muka, laki-laki itu langsung tiduran di atas ranjangnya.

Tak bisa langsung tidur, ia memilih membuka tiktok dan melihat instagram. Lalu sebuah notifikasi chat kembali masuk. Juan mengernyit heran, bukannya Laras bilang mau tidur?

Namun saat ia buka room chat, yang muncul justru nomor tidak di kenal. Siapa dia?

-Lo cantik ya, mana dari tadi senyum lo manis banget-

Juan semakin merasa heran, nomor siapa itu? Segera Juan membalas pesan asing itu.

Ini siapa ya?

Juan nampak gusar saat melihat pesan nya langsung dibaca.

Gue cewek lo! Masa ngga ingat

Ekspresi wajah Juan langsung berubah drastis, kenapa ada orang kurang kerjaan yang menghubungi nya sembarangan?

Jangan gila! Gue ga punya cewek. Lagian gue ga kenal sama lo!

+628xXXXXXXXXX 💬 : Lo ga boleh jadi milik siapapun. Lo punya gue

+628xXXXXXXXXX 💬 : Ngomong-ngomong kenapa lo gak pakai baju? Lo mau pamerin otot perut Lo?

Mata Juan membulat seketika, bagaimana bisa dia tau ia tidak memakai pakaian atas. Juan langsung merasakan sekujur tubuhnya merinding. Segera ia memblokir kontak orang asing itu.

***

Pagi ini Juan duduk dengan santai di ruang makan. Sekarang hari minggu, jadi ia bebas bangun siang. Sesekali gadis itu tertawa sembari mengunyah, dengan pipi menggembung dan mata fokus menatap ponselnya dimana reality show running man terpampang.

Lalu gadis itu menatap ke depan saat suara seretan kursi terdengar. Disana ada Joanna dengan wajah memar dan luka disudut bibirnya.

"Loh kak?! Abis berantem sama siapa??" Juan terkejut lalu menatap bagian wajah Joanna yang kebiruan.

"Tck! ga usah teriak bisa ga sih?"

Joanna duduk di kursi dan mengambil makanan di meja. Juan hanya diam memperhatikan Joanna menikmati makanannya.

"Berantem sama siapa, Kak?" tanya Juan lembut.

"Bukan urusan lo." Mendengar jawaban itu, jelas saja Juan naik pitam.

"Maksud kakak apa sih?! Aku tuh khawatir, salah kalau aku peduli sama Kakak aku sendiri?"

Juan menatap kecewa Joanna yang terdiam. Juan memilih beranjak dan masuk ke dalam kamarnya. Melihat itu Joanna menghela nafasnya kasar, ia melanjutkan makan nya lalu melirik ke arah Juan yang berjalan menaiki tangga.

"Ini gara-gara lo.." gumam Joanna.

***

Malamnya Juan sudah siap dengan pakaian yang akan ia kenakan hangout malam ini. Laras mengajaknya kencan hari ini, kencan? Bisa dibilang begitu, itu sebabnya ia sangat semangat dan berangkat terburu buru. Karena mereka akan bertemu di mall yang sudah Laras tentukan.

"Mau kemana lo?" Langkah Juan terhenti saat suara serak Joanna terdengar. Juan mengubah ekspresinya dan kembali berjalan.

"Bukan urusan Kakak."

Joanna terdiam sejenak, lalu ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Mungkin Juan sangat marah sehingga tak mau berbicara dengan nya. Adiknya sudah berubah dan Joanna tidak suka itu.

Dan di sinilah Juan duduk—di sebuah restoran dengan perasaan jengkel. Bagaimana tidak? Sudah dua jam ia menunggu Laras tapi perempuan itu tidak ada kabar.

Dihadapan nya nampak Sisil yang tersenyum sembari meminum es teh pesanan nya. Juan membuka ponselnya dan menatap nanar room chat whatsapp nya.

Kak jadi ngga?

Kak Laras 💬 : lya di solaria aja ya. Gue otw nih.

Kak aku udah di solaria nih, ko kakak ga ada?

Kak?

Kak jadi dateng? Udah sejam aku disini.

Kak? Kakak ga kenapa napa kan?

Juan langsung menghela nafas kasar, ditelpon pun tidak di angkat, apa terjadi sesuatu pada gadis itu?

"Kenapa? Laras ga bisa dateng?" tanya Sisil. Juan menggeleng kecewa.

*Ga ada balesan Kak."

"Aku pulang aja deh kak, makasih ya udah nemenin aku sejam ini."

"Iya santai aja, lagian gue juga makan sendiri jadi sekalian aja nemenin lo nungguin Laras." Juan mengangguk lalu berdiri.

"Mau gue anterin balik? Udah malem soalnya." Sisil melirik ke arah jam tangan nya.

"Eh.. ga usah kak, gue dijemput kak Joanna kok."

Tolak Juan halus lalu Sisil mengangguk pelan dan keduanya berpisah di depan solaria.

Juan berjalan sedikit menuju halte bus, namun sialnya ia merasa di ikuti oleh seseorang. Karena sudah malam, ia mempercepat langkahnya dan benar saja langkah dibelakangnya ikut cepat. Namun saat ia menoleh ke belakang, tidak ada siapa siapa disana.

Juan terdiam, mungkin hanya orang yang terburu buru. Namun beberapa menit kemudian suara langkah itu terdengar kembali, saat Juan menengok ke belakang, ia mendapati seorang pria dengan jaket hitam dan topi berbelok ke arah apotek. Namun perasaan nya tidak bisa tenang, bagaimana kalau ternyata pria itu berniat jahat?

"Juan!" Juan terkejut saat melihat Saka yang memanggilnya dari belakang.

"Lo kok bisa disini?" tanya Saka heran.

"Tadi kan lo bilang kalo lo mau ke sini, gue ngejar lo dari belakang, untung ketemu." Saka mengatur nafasnya.

"Loh emang ada apa?"

"Laras—Kak Laras di serempet mobil. Kak Ruby ngeliat Laras di serempet tadi, terus dibawa ke rumah sakit, makanya gue nyamperin lo."

"Hah?! Kok bisa sih? Kenapa lo ga chat atau telpon guee?!"

"Udah bego! hp lo dikemanakan hah?!" Juan mengernyitkan dahinya, tidak ada notifikasi apapun dari Saka.

"Ah lama lo mikirnya, buruan bego kita ke rumah sakit."

Saka menariknya lalu memberhentikan taksi. Keduanya pergi dengan taksi sementara pria dengan jaket hitam tadi menatap kepergian taksi itu.

1
Maya Sari
mulai baca Thor, semoga lanjut ya Thor cerita nya gk d gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!