NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Hari ini seperti biasa, Yasmin bekerja di perusahaan alvino dengan penuh semangat. meskipun sesekali, niken selalu mencoba mengganggunya saat bekerja. namun tidak Yasmin hiraukan, karena hanya membuang-buang waktu saja.

Sampai sore hari tiba, Yasmin pun bersiap untuk pulang. namun sebelum pulang, Yasmin di minta untuk menemui alvino di ruangannya.

"Duduk." titah alvino tegas, menatap Yasmin yang berdiri di hadapannya.

Yasmin pun duduk di sofa, yang berada di ruangan alvino. dia di suruh menunggu Alvino, yang masih mengerjakan semua pekerjaannya.

Dua jam kemudian, Alvino selesai menyelesaikan semua pekerjaannya. dia pun menghampiri Yasmin, yang malah tertidur cantik di sofa itu.

"Dasar tukang tidur! Di suruh nunggu, malah tidur!" gerutu alvino pelan. dia pun terpaksa, membangunkan Yasmin yang tertidur nyenyak. " Bangun, woii...!" ucapnya pelan.

Yasmin yang merasa terusik pun, menggeliatkan badannya. saat membuka matanya, Yasmin menatap wajah alvino yang terlihat sangat dekat dengan wajahnya. tatapan mereka pun, bertemu bahkan saling pandang dengan waktu cukup lama.

"Sekarang, kita pulang ke rumah gue." Alvino mengalihkan pandangannya dengan cepat, saat merasakan jantungnya berdebar kencang.

Yasmin pun gugup dan terlihat salah tingkah, saat menyadari jika mereka berdua baru saja melakukan kontak mata, lumayan lama. tidak ingin lagi senam jantung, Yasmin pun memutuskan untuk segera pergi dari ruangan alvino.

Saat keluar dari ruangan alvino, ternyata suasana kantor sudah sepi. hanya ada beberapa orang itu pun, juga sudah bersiap untuk pulang.

Yasmin berjalan keluar dari kantor, yang di ikuti oleh alvino dari belakang. alvino pun menyuruh Yasmin, untuk masuk ke dalam mobilnya karena malam ini mereka akan pulang ke rumah alvino, untuk menemui orang tuanya.

Dari kejauhan, terlihat niken dengan tatapan tidak suka memperhatikan Yasmin dan alvino. dia menggeram marah, ketika tahu jika Yasmin pulang bersama atasannya. "Awas kamu Yasmin! Kamu sekarang sudah berani bermain api, dengan atasan mu sendiri. Aku akan memberitahu kelakuan mu ini, pada semua karyawan." gumamnya kesal.

Niken pun, mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto momen kebersamaan Yasmin dan alvino, menaiki mobil yang sama. dia yakin, jika semua karyawan besok akan menghujat Yasmin habis-habisan.

***

Di kediaman Argantara

Mobil alvino, sudah sampai di halaman rumahnya. dia pun menyuruh Yasmin, untuk turun dari mobilnya.

Yasmin menghembuskan nafas kasar, terlihat gugup saat melihat bangunan megah di depan matanya. jujur, Yasmin takut jika orang tua alvino akan menentang pernikahannya. maka untuk itu, Yasmin mencoba mempersiapkan diri, untuk menerima apa yang akan di katakan oleh orang tua alvino.

"Masuk." titah alvino acuh. berjalan terlebih dahulu, tanpa ingin menunggu Yasmin. dia pun berjalan menuju, ke dalam rumah yang kemudian di ikuti oleh Yasmin dari belakang.

"Al, kamu pulang." Hendrik yang sedang menunggu kedatangan alvino, tersenyum menyambut kedatangan putranya itu.

"Iya, aku baru pulang pah, " jawab alvino singkat.

Hendrik mengangguk pelan, senang melihat alvino pulang ke rumahnya. kini tatapan Hendrik pun, beralih pada seorang gadis berhijab yang berada di belakang alvino. dia pun memperhatikan penampilan Yasmin, dari atas sampai bawah.

Menyadari tatapan Hendrik, Yasmin pun segera menghampirinya. "Assalamu'alaikum om." sapanya sopan, kemudian mengulurkan tangan.

Hendrik pun mengulurkan tangannya, yang kemudian di salimi oleh Yasmin. seketika hati Hendrik tersentuh, saat melihat sikap Yasmin yang begitu adab kepadanya. "Wa'alaikumussalam. Mari duduk!" titahnya tegas.

Yasmin pun mengangguk pelan, kemudian duduk di kursi yang berseberangan dengan Hendrik. kini mereka bertiga pun berkumpul, di ruang tamu dengan keadaan yang sangat serius.

"Siapa nama, mu?" Hendrik membuka suaranya.

"Nama saya, Yasmin om." jawab Yasmin sopan.

Hendrik mengangguk pelan. "Alvino bilang, jika kalian sudah menikah. Apa itu benar, Yasmin?" tanya Hendrik, kali ini dengan tatapan mengintimidasi.

Yasmin terdiam, sekilas melirik ke arah alvino yang acuh sambil memainkan ponselnya. Yasmin pun sedikit kesal, pada sikap alvino yang terkesan masa bodo dengan semua ini. Yasmin pun menghela nafas. " Benar om. Dan pernikahan kami terjadi, akibat salah paham." jawabnya jujur.

Alvino pun menghentikan aktivitas, dengan ponselnya. dia menatap Yasmin dengan tajam. Alvino tidak menyangka, jika Yasmin akan berani mengungkapkan semuanya pada papahnya.

"Ceritakan dengan jujur, apa yang sebenarnya terjadi pada kalian berdua?" Hendrik yang masih penasaran pun meminta Yasmin, untuk menceritakan semuanya. dia ingin tahu pasti tentang kejadian sebenarnya yang menimpa putranya.

Yasmin dengan jujur, menceritakan semuanya pada Hendrik. dia berharap, jika mertuanya itu dapat menerima apa yang sudah terjadi kepada mereka berdua.

Hendrik terdiam, setelah mendengar semuanya cerita dari Yasmin. kini tatapannya, beralih pada alvino. "Apa yang di katakan Yasmin benar, Al? tanyanya penuh selidik.

Alvino menghela nafas. " Benar, pah. Semua yang dikatakan dia, memang benar. Kami pada saat itu, di tuduh melakukan hal yang memang tidak kami lakukan. Sehingga mereka, meminta kami untuk menikah pada saat itu juga." jawabnya panjang lebar.

"Kenapa kamu tidak memberitahu papah, Al?" Hendrik merasa kecewa pada alvino, yang tidak memberitahunya pada saat itu.

"Waktu itu aku sempat menghubungi, papah. Tapi pak martin bilang, kalau papah masuk ke rumah sakit lagi karena kelelahan." jawabnya menggerutu.

Hendrik terdiam, berusaha mengingat apa yang di katakan oleh alvino. seketika dia pun teringat, jika martin pernah memberitahunya kalau alvino menghubunginya beberapa kali, pada waktu itu. Hendrik pun hanya mampu menerima, tentang kenyataan putranya saat ini.

"Apa kalian, nyaman dengan pernikahan ini?" Hendrik menatap serius, pada alvino dan Yasmin.

Alvino mengernyitkan dahi. "Maksud papah, apa bertanya seperti itu?" tanyanya heran.

Hendrik menatap alvino serius. "Papah tahu, bagaimana pernikahan tanpa di landasi oleh cinta, Al. Maka dari itu, jika kalian terpaksa menjalani semua ini, lebih baik sekarang kalian berpisah saja. Ingatn! Pernikahan tidak untuk main-main, Al." jawabnya tegas dan penuh penekanan.

Yasmin dan alvino tercengang, ketika mendengar perkataan Hendrik yang menyuruh mereka untuk berpisah. alvino sendiri merasa tidak terima, dengan ucapan papahnya. bahkan saat ini, alvino merasakan sakit pada hatinya, jika harus berpisah dengan Yasmin.

Yasmin sendiri, hanya mampu meremas ujung bajunya. hatinya kecilnya merasakan sakit, saat papahnya alvino meminta mereka untuk berpisah. dia merasa sudah terlanjur nyaman, menerima pernikahannya dengan alvino. meskipun saat ini, di antara mereka belum ada cinta. namun Yasmin berharap, jika cinta di antara mereka akan tumbuh dengan seiringnya waktu.

"Aku tidak akan berpisah dengan Yasmin, pah! Bagi ku, menikah sekali seumur hidup. Kalau papah memaksa kami untuk berpisah, maka jawabannya. Tidak!" sahut alvino menggeram marah.

Hendrik tersenyum tipis, melihat sikap alvino yang berusaha mempertahankan hubungannya dengan Yasmin. sebab, bukan tanpa alasan Hendrik menyuruh mereka untuk berpisah. semua dia lakukan, karena ingin tahu seberapa besar kesungguhan alvino pada pernikahannya.

"Yasmin, bagaimana dengan mu? Apa kamu juga akan mempertahankan pernikahan kalian, seperti alvino?" Hendrik menatap tajam Yasmin, yang hanya terdiam. dia sangat penasaran, dengan jawaban yang akan di berikan oleh Yasmin.

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!