kisah seorang kakak beradik yang saling menyayangi kemanapun adiknya pergi kakaknya selalu ikut,semua berubah saat tahu ternyata sang adik hanya anak angkat,sejak saat itu mereka berpisah setelah dewasa mereka kembali dipertemukan dan saling jatuh cinta,tetapi hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya,Bagaimana kisah selanjutnya?
Tunggu kelanjutan kisah Cinta Tak Direstui author ya🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Pak Broto mengajak istrinya berbicara saat anak anak mereka sekolah"Bun ayah mau bicara duduklah sebentar,"Kata pak Broto
"Bicara apa yah?"Jawab bu Mila lalu duduk disamping suaminya
"Bulan depan kita jadi pindah keluar kota aku sudah minta untuk bertahan tapi bos ayah gak mengijinkan,"Jelas pak Broto
"Ya sudah bagus kita semua pindah yah agar keluarga kita kembali harmonis,"Ucap bu Mila
"Iya bun,apa lagi Luna akan ikut kita jadi kita bisa lebih dekat dengannya lagi,"Kata pak Broto membuat bu Mila terperanjat
"Maksud ayah anak itu ayah ajak pindah dan Ira akan ayah serahkan ke wanita itu,"Tanyanya
"Bun jangan marah dulu,dengarkan ayah,ayah gak akan meninggalkan Ira,Ira tetap anak kita tapi Luna juga akan ayah bawa bun,kasihan dia disini ayah akan menyekolahkan dia,"Jelas pak Broto
"Lalu bagaimana perasaan anak kita yah,pasti dia akan sakit hati dan apa ayah yakin ibu anak itu akan mengijinkan,"Tegas bu Mila
"Bun bukalah sedikit hati kamu,anak itu adalah anak kandung kita apa gak ada sedikit rasa iba dihati kamu,ayah akan tetap sayang sama Ira ayah gak akan meninggalkan Ira,"Jawab pak Broto
"Terserah,"Bu Mila berdiri dan meninggalkan suaminya.
Sesampainya di kamar bu Mila menangis,hatinya sakit bukannya dia gak mau mengakui anaknya tapi hatinya terlanjur menyayangi Ira sebagai anaknya,walau bukan anak kandungnya tapi bu Mila yang merawatnya dari bayi hingga sebesar sekarang.
"Ya Allah kenapa engkau berikan aku cobaan seperti ini,aku gak mau kehilangan Ira ya Allah,berdosa kah aku ini ya Allah,berikan aku kesabaran dan keikhlasan untuk menerima semua ini Ya Allah,"Doanya dalam tangis.
Di sekolah ternyata jam sekolah sudah selesai karena para guru ada acara anak anak semua dari SMP hingga SMA pulang lebih awal,Ira dan El memutuskan untuk jalan jalan terlebih dahulu mereka pergi ke pantai karena El ingin membuat Ira kembali ceria.
"Kakak kita mau kemana?"Tanya Ira
"Sudah kamu ikut saja pasti kamu suka,"Jawab El dengan mengendarai motor sportnya El membawa Ira melaju menembus keramaian kota.
Perjalanan kurang lebih setengah jam dari sekolah akhirnya mereka tiba,Ira sangat takjub dan bahagia setibanya disana dia langsung turun dan berlarian di tepi pantai.
"Hore kakak terimakasih sudah bawa Ira kesini,Ira sangat suka kak,"Kata Ira sambil berlari larian
"Eh tunggu jangan tinggalin kakak Ira,,"Teriak El yang melihat adiknya sudah menuju bibir pantai
"Sini kak kejar aku,"Teriak Ira
El tersenyum melihat Ira dala batinnya senang karena Ira bisa tersenyum ceria lagi,El buru buru meletakkan tas mereka dan menghampiri Ira,mereka saling kejar kejaran dan bermain air bersama,sepintas mereka seperti pelajar yang berpacaran.
"Kakak terimakasih ya,"Ucapnya keduanya duduk memandang luasnya lautan.
"Terimakasih untuk apa dek?"Jawabnya
"Karena kakak sudah ajak aku kesini karena suatu hari nanti belum bisa kan kita kesini berdua lagi,"Ucapnya
"Maksud kamu apa dek,kakak akan selalu ajak dan bawa kamu kesini,kakak janji,"Jawab El
"Kak,boleh gak aku minta sesuatu?"Tanyanya
"Iya boleh dek apa memangnya?"Jawab El sambil mengelus rambut adiknya
"Sayangi Luna sama seperti kakak menyayangi aku ya,"Kata Ira membuat El terperanjat.
"Maksud kamu apa dek jangan bicara begitu?"Melepaskan pelukannya
"Enggak maksud apa apa kak,kan memang Luna adik kakak yang sesungguhnya,dia satu darah sama kakak,kakak gak boleh marah tadi kakak sudah janji lo,"Kata Ira
"Jangan pernah bahas masalah ini sudah kakak jelaskan jika kamu adik kakak satu satunya,"Tegas El
"Iya kak percaya kok,Kakak El memang kakak aku yang paling jelek,"Ejek Ira lalu mencipratkan air ke tubuh El
"Oh berani ya kamu sekarang,awas saja dek,"El juga gak mu kalah mereka akhirnya saling bermain air kembali.
Hingga tak terasa sudah sore,El mengajak Ira pulang,tapi sebelumnya El dan Ira sudah berganti pakaian karena mereka basah kuyup untung saja di dekat pantai ada orang berjualan baju,karena keduanya lapar mereka memutuskan untuk membeli makanan.
"Kakak aku mau bakso makan bakso yuk,"Usul Ira
"Enggak nasi saja dek?"Balas El.
"Enggak kak,aku mau bakso,"Kekeh Ira da El akhirnya menuruti kemauan adiknya itu.
Mereka masuk ke salah satu warung bakso yang ternyata milik Luna,,mereka memesan bakso dan memakannya disana,Ira yang lebih dulu selesai makan bakso meminta ijin untuk ke toilet dan Ira pun dipersilahkan untuk ke toilet.
"Kok itu kayak suara ayah ya?"Gumam Ira saat sudah selesai dari toilet.
"Iya benar suara ayah,kok ayah disini apa sama bunda ya?"Gumam Ira lagi mecari sumber suara yang ternyata memang benar pak Broto sedang berbincang bincang bersama Luna.
Ira melihat ayahnya bersenda gurau sambil merangkul Luna,menciumi keningnya seperti yang Ira dapatkan dulu karena setelah kecelakaan itu Ira dan ayahnya menjadi renggang.Ira menitikkan air matanya.
"Ayah,ayah sangat bahagia,"Lirihnya
Ira menangis dan berlari keluar membuat El kebingungan karena adiknya tiba tiba berlari meninggalkan dirinya"Dek tunggu kamu kenapa?"Teriak El tetapi tidak dihiraukan oleh Ira yang terus berlari meninggalkan El.
El lalu membayar baksonya terlebih dahulu dan dia mencari sumber masalah yang membuat Ira seperti itu,hingga dia tahu dan mendengar bahwa ayahnya berencana membawa Luna pindah ke luar kota bersama keluarganya.El berlari untuk mengejar adiknya.
"Hei naik kenapa ninggalin kakak,"El sudah berhenti didepan adiknya dia memilih pura pura gak tahu.
"Enggak apa apa kak,pengen lari saja biar kurus,"Bohong Ira yang berusaha menghapus air matanya
"Hahahaha dek dek badan udah kerempeng kok mau kurus nanti jadi rata gak seksi,"Ejek El
,
"Kakak,,,,,,,siapa bilang aku kerempeng ini lihat aku gendut,"Jawab Ira yang tak terima dengan ejekan El
"Itu namanya kerempeng,sudah ayo naik nanti bunda nyariin kita sudah telat pulang sekolahnya,"Ajak El
"Iya kak,"Ira akhirnya naik ke atas motor kakaknya dan mereka pulang berboncengan lagi
Dan benar saja setibanya dirumah bundanya sudah menunggu dengan kawatir diteras rumahnya,melihat kedatangan kedua anaknya hatinya lega dan tidak gelisah lagi.
"Kalian ini darimana saja kok sekolah sampai sore gini,"Tanya bu Mila setelah mereka turun dari motor
"Hehe maafkan kita ya bun,tadi kakak ajak Ira ke pantai,"Jawab Ira
"Bandel ya gak pamitan dulu sama bunda buat bunda kawatir saja,"Bu Mila pura pura marah
"Maafin kita bun,jangan marah yah,"Bujuk Ira yang manja
"Eh sebentar,kok kamu seperti habis nangis Ir,kamu enggak apa apa kan?"Bu Mila menyadari mata Ira merah
"Enggak kok bun,Ira gak apa apa tadi kebanyakan main air iya kan kak?"Ira mengedipkan matanya ke El agar pura pura berbohong
"I iya bun,"Kata El
"Ya sudah kalau begitu kalian bersih bersih sana,bau asem,"Kata bu Mila dan keduanya masuk ke dalam rumah dan bebersih.