[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide Gila Celine
Tidak ingin terus menerus terpuruk Talin memutuskan kembali bekerja. Dia duduk di meja dan memeriksa pekerjaan yang dia tinggalkan.
“Kemarin lo kemana, Lin?” Tanya Celine yang baru datang ke kantor.
“Patah hati” Jawab Talin jujur.
“Maksudnya gimana, Catalina?”
Talin memandang Celine yang sedang menunggu penjelasannya. “Gue berniat untuk mengikuti saran lo kemarin, Cel. Gue ke apartemen cowok gue dan lo tau apa yang gue temukan?”
“Apa?”
“Gue liat dia lagi making love sama perempuan lain. Enak banget kayaknya sampai nggak sadar gue masuk”
“Ya ampun. Brengsek juga ya cowok lo. Padahal kalian pacaran udah lama banget” Kata Celine ikut kesal.
“Gue mau putus sama dia”
“Terus gimana rencana ke Jepang kalian? Kalian jadi kan?”
“Dia sih udah kirim email tiketnya. Tapi, liat mukanya aja gue udah benci banget. Boro - boro mau mikir liburan” Jawab Talin
Celine berpikir sejanak. “Menurut gue sih lo tetap berangkat pakai tiket yang udah dia beliin”
“Ih malas banget” Perasaan cinta Talin sekejap mata berubah menjadi perasaan kebencian yang menggebu - gebu. Jauh dalam hati Talin masih mencintai Delon, tapi wanita itu menolak mengakui perasaan itu.
“Lumayan loh Jepang. Lo liburan pakai uang dia itu salah satu cara membalas dia”
“Gimana maksud lo?”
“Dia kan udah mengkhianati lo. Masa lo nggak balas apa - apa ke dia. Saran gue lo sekarang pura - pura maafin dan nggak bisa kehilangan dia. Terus kalian tetap berangkat liburan bareng, tapi lo jangan mau keluar uang lagi. Biar dia yang bayar semua. Habis pulang dari Jepang lo putusin dia” Jelas Celine sambil tersenyum.
“Apa nggak kejahatan?” Talin ragu - ragu.
“Lebih jahat mana having sex sama selingkuhannya atau cuma bayarin lo ke Jepang?”
“Ya lebih jahat yang pertama”
“Manfaatin dia lumayan gratis”
“Gimana kalau tiketnya udah dibatalin?”
“Ya ampun, Lin. Itu tugas lo memastikan kalau tiketnya nggak dibatalin. Jangan mau putus tanpa dapat apa - apa dong, Talin”
“Gila juga ide lo, Cel”
“Siapa dulu.. Celine gitu loh”
Aaron datang ke kantor. Lelaki itu langsung memandang sekeliling memastikan Talin masuk ke kantor. Begitu melihat Talin. Aaron langsung menghampiri meja Talin. “Pagi semua”
“Pagi, Pak Aaron” Sapa Celine ceria langsung memasang senyum terbaik untuk Aaron.
“Pagi, Pak” Talin membalas salam Aaron.
“Bagaimana keadaan kamu, Talin? Udah sehat?” Aaron memandang Talin.
“Saya sudah sehat, makanya masuk kerja, Pak”
”Bagus deh” Aaron tersenyum dan berjalan menuju ruangannya.
“Ganteng banget. Pagi - pagi aja udah ganteng gitu”Kata Celine antusias.
Talin memandang ruangan Aaron yang tertutup. Bayanganmomen panas mereka langsung terbayang di benak Talin.
Malam itu gue terlalu liar.
Talin frustasi. Bagaimana bisa bekerja bersama Aaron kalau melihat lelaki itu saja sudah membuatnya merasa panas dingin mengingat persetubuhan mereka waktu itu. Sialnya Talin mengingat semuanya sekarang. Tentang bagaimana mereka melakukan hal itu.
“Ah, apa sih rasanya jadi istrinya Aaron yang tiap pagi dan malam ngerasain tubuh atletisnya”
“Enak” Jawab Talin tanpa sadar.
“Hah? Enak gimana, Lin? Emang lo udah pernah?”
Talin langsung salah tingkah. “Belumlah. Gue cuma bayangin aja kalau gue inget momen di pantai sama doi” Mana mungkin Talin berani mengaku kalau dia sudah tidur bersama Aaron. Biarlah rahasia itu dia tutup serapat - rapatnya dan menjadi kenangan untuk mereka berdua.
“Talin jangan lupa pastikan tiketnya nggak dibatalin. Lo harus senang - senang pakai duit cowo yang nyakitin lo itu”