NovelToon NovelToon
The Story Of Jian An

The Story Of Jian An

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:560
Nilai: 5
Nama Author: NinLugas

Pada abad ke-19, seorang saudagar China yang kaya raya membawa serta istri dan anaknya menetap di Indonesia. Salah satu anak mereka, Jian An, tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan berwibawa. Ketika ia dewasa, orang tuanya menjodohkannya dengan seorang bangsawan Jawa bernama Banyu Janitra.

Pada malam pertama mereka sebagai suami istri, Banyu Janitra ditemukan tewas secara misterius. Banyak yang menduga bahwa Jian Anlah yang membunuhnya, meskipun dia bersikeras tidak bersalah.

Namun, nasib buruk menghampirinya. Jian An tertangkap oleh orang tidak dikenal dan dimasukkan ke dalam sumur tua. berenang di permukaan air sumur yang kini tidak lagi berada di abad ke-19. Ia telah dipindahkan ke kota S, tahun 2024. Dalam kebingungannya, Jian An harus menghadapi dunia yang jauh berbeda dari yang ia kenal, berusaha menemukan jawaban atas misteri kematian suaminya dan mencari cara untuk kembali ke masa lalu yang penuh dengan penyesalan dan rahasia yang belum terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NinLugas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Gendis, yang hidup di zaman sekarang, sama sekali tidak mengenal Jian An. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam dirinya—sebuah perasaan yang tak bisa dijelaskan. Sejak kecil, Gendis selalu merasa ada kekosongan yang tak dapat ia isi, seolah ada bagian dari dirinya yang hilang. Ketika ia berada di sebuah tempat yang penuh kenangan, sebuah dorongan tak terlihat menariknya untuk mengikuti jalan yang sama dengan yang telah ditempuh sahabatnya, Jian An.

Meskipun Gendis tidak tahu siapa Jian An atau mengapa ia merasa terhubung dengan wanita itu, rasa rindunya begitu kuat. Dalam setiap langkahnya, Gendis seperti merasakan adanya jejak yang samar, seolah Jian An sedang membimbingnya, meski tidak dalam wujud fisik. Setiap kali ia melangkah lebih jauh, ia merasa seperti diperhatikan oleh seseorang yang jauh lebih tua, entah siapa.

Perasaan ini semakin intens saat Gendis menemukan sebuah buku tua di perpustakaan milik keluarganya. Buku itu tampak seperti tak tersentuh waktu, dan di dalamnya, ada kisah tentang seorang wanita bernama Jian An, yang seolah-olah terhubung dengan kehidupannya sendiri. Gendis mulai membaca dengan teliti, mencoba mencari tahu lebih banyak. Tanpa disadari, langkah demi langkah, kisah itu mengarahkan Gendis pada tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar keinginan untuk menemukan sahabat yang telah hilang.

Suatu malam, saat Gendis tidur, ia bermimpi tentang Jian An—seorang wanita dengan mata penuh harapan yang kini ada dalam dunia yang berbeda. Dalam mimpi itu, Jian An tersenyum padanya, dan seolah memberi petunjuk untuk mencari jejaknya lebih jauh. Gendis bangun dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, seolah ia harus mengikuti perasaan itu dan terus mencari, meskipun tak ada petunjuk jelas mengenai siapa Jian An atau apa yang harus ia lakukan.

Gendis kini tahu bahwa perjalanan hidupnya tidak akan pernah sama. Ia harus mengikuti jalan yang aneh ini, menuju suatu takdir yang terjalin kuat dengan Jian An meskipun tak ada yang bisa menjelaskan mengapa perasaan itu begitu nyata dan mendalam.

Saka mengejar langkah Jian An yang tampak bingung, matanya terlihat penuh kebingungan dan keresahan. Dengan hati-hati, ia mendekat, berusaha tidak menakut-nakuti wanita itu, meski kekhawatirannya semakin besar.

"Jian An," ucap Saka, suaranya agak tegas namun penuh perhatian. "Jika kamu terus mengikuti seseorang seperti itu di masa sekarang, orang-orang bisa menganggapmu seorang stalker, dan itu bisa berujung di penjara."

Jian An terdiam sejenak, wajahnya masih bingung, tidak sepenuhnya mengerti maksud Saka. "Stalker? Penjara? Apa maksudmu?"

Saka menghela napas, merasa sulit menjelaskan hal-hal modern yang sangat asing bagi Jian An. "Di zaman sekarang, ada aturan yang sangat ketat mengenai privasi. Mengikuti seseorang secara terus-menerus tanpa izin mereka bisa dianggap sebagai pelanggaran. Itu bisa menimbulkan masalah besar."

Jian An menatapnya dengan tatapan kosong, seolah kata-kata Saka tidak sepenuhnya masuk ke dalam pikirannya. "Tapi aku hanya... merasa ada ikatan. Seperti aku harus menemui seseorang, atau seseorang harus menemui aku."

Saka mengangguk pelan, meski ia tidak sepenuhnya mengerti apa yang dirasakan Jian An. "Aku paham perasaanmu, tapi kita harus berhati-hati. Terkadang, ikatan yang kita rasakan tidak selalu bisa dijelaskan oleh logika, tapi kita harus tetap menghormati batasan orang lain. Ada cara-cara lain untuk mencari tahu apa yang kita inginkan, tanpa melanggar aturan."

Jian An terdiam, mencoba mencerna kata-kata Saka, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa ingin tahu yang mendalam. Tapi sesuatu dalam diri Saka membuatnya merasa sedikit lebih tenang, seolah ada seseorang yang benar-benar peduli padanya dan mencoba melindunginya dari dunia yang begitu asing baginya.

***

Saka mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikannya kepada Jian An dengan lembut. "Ini untuk kamu. Gunakan dengan bijak," katanya, suaranya masih terdengar penuh perhatian. "Aku akan menjemputmu malam nanti. Jangan khawatir."

Jian An memandang uang itu dengan heran, jari-jarinya mengusap lembaran uang yang baru saja diberikan. Di dalam hatinya, ada perasaan campur aduk—terima kasih, bingung, dan juga kesepian. Ia merasa seperti orang asing di dunia ini, meski ada seseorang yang peduli padanya, seperti Saka, yang mencoba membimbingnya.

"Saka..." Jian An memanggil nama pria itu, namun suaranya tertahan, seolah ada sesuatu yang membuatnya ragu. "Aku... aku tidak tahu harus berbuat apa."

Saka memberikan senyuman kecil dan mengangguk, seolah mengerti kebingungannya. "Tidak apa-apa, Jian An. Semua ini memang baru bagimu, dan aku akan ada di sini untuk membantumu. Cobalah tenang dulu, dan aku akan kembali untuk menjemputmu saat malam."

Dengan itu, Saka meninggalkan Jian An di taman yang sepi, memandangnya satu kali terakhir sebelum melangkah pergi. Jian An berdiri di tempat itu, memandang uang yang diberikan Saka dan mulai meresapi kata-kata pria itu. Ada sedikit ketenangan dalam hatinya, meskipun masa depannya terasa kabur dan tidak pasti. Namun, setidaknya untuk saat ini, ia tahu bahwa ada seseorang yang bersedia menunggu dan membimbingnya di tengah kebingungannya.

Jian An berjalan perlahan di taman, kebingungannya tentang dunia modern semakin terasa. Taman yang indah dan penuh dengan pepohonan itu seakan-akan menjadi tempat asing baginya. Ia melihat beberapa orang duduk di bangku taman, menikmati es krim sambil berbincang dengan teman-temannya. Ada yang antri di kios es krim, dengan wajah ceria dan santai, menikmati momen itu seolah tanpa beban.

Jian An berhenti sejenak, matanya tertuju pada kios es krim yang ramai. Ia memperhatikan bagaimana orang-orang itu menghabiskan waktu mereka, seolah ada sesuatu yang sangat sederhana namun membahagiakan dalam kegiatan itu. Begitu banyak hal yang belum dimengerti oleh Jian An, dan sekarang ia hanya berdiri di sana, menyaksikan dunia berjalan dengan caranya sendiri.

Tiba-tiba, ada dorongan kuat dalam dirinya untuk mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah ia rasakan. Ia mendekati kios es krim dan melihat daftar rasa yang terpampang di papan. Mata Jian An berbinar sejenak, penasaran dengan rasa yang mungkin akan ia pilih. Tangan kirinya memegang uang yang diberikan Saka, sementara tangannya yang lain memegang ujung gaun dengan canggung.

"Satu es krim, tolong," kata Jian An kepada penjual, suaranya terdengar sedikit gugup karena baru pertama kali melakukan sesuatu sendiri di dunia yang baru baginya.

Penjual itu tersenyum ramah dan mulai menyiapkan es krim. Jian An menatapnya, sedikit bingung dengan banyak pilihan rasa. "Saya suka yang... ini," katanya, menunjuk rasa vanila.

Setelah menerima es krimnya, Jian An mengambil satu sendok kecil dan mencicipinya. Rasanya begitu manis dan dingin, berbeda jauh dengan makanan yang ia kenal di masa lalu. Ia tertegun sejenak, merasa aneh namun juga senang. Hal kecil seperti ini terasa begitu besar baginya seperti langkah pertama menuju pemahaman dunia yang baru.

1
yanah~
Mampir kak, tulisannya rapi, enak dibaca 🤗
¶•~″♪♪♪″~•¶
semangat kk/Determined//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!