NovelToon NovelToon
Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Genius / Psikopat itu cintaku
Popularitas:64.6k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.

Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat Tenang

Setelah dari ruang Direktur Hendi, dimana Arvin telah bersiap-siap untuk perpindahan Priscilla. Arvin menyiapkan semua alat yang diperlukan Priscilla nanti saat di apartemennya Arvin.

Saat semuanya sudah selesai, Arvin pergi keruangannya Priscilla dimana dia sudah bangun namun wajahnya tampak sangat lemah sekali begitu juga wajahnya terlihat sangat pucat.

Dicky yang masih setia menemaninya sampai Arvin tiba, suara pintu terbuka terdengar dimana Arvin melangkahkan kakinya masuk.

" Bagaimana?" tanya Dicky

" Gue akan membawa Priscilla ke apartemen gue, dia akan dirawat disana sampai sembuh jika disini Ardelle akan selalu membuat mentalnya down terus-menerus karena dia tidak merasa salah apapun"

" Lo udah dapat izin?"

" Sudah, gue dapat izin langsung dari Ketua Dewan"

Dicky menghelakan nafasnya merasa sangat lega jika Arvin sudah mendapatkan izin langsung dari Ketua Dewan.

Lalu Dicky membantu Arvin untuk bersiap-siap, Priscilla karena dia sangat lemah dia tidak ada bertanya apapun kepada Arvin.

Mungkin dia hanya tau bahwa dia akan keluar dari ruangan ini ketempat lainnya.

*******

Semuanya sudah siap, kini Arvin mendorong kursi rodanya Priscilla. Dimana Dicky membawakan semua peralatan Arvin untuk merawat Priscilla nanti.

Saat melewati lobby, mereka tidak sengaja bertemu dengan Ardelle raut wajah Ardelle seperti mengejek Priscilla.

" Jangan dilihat, dia orang gila" kata Arvin kepada Priscilla

Dengan suara yang menantang, membuat Ardelle mendengar ucapannya Arvin.

" Aku tidak gila, pacarmu itu yang gila" teriak Ardelle

Semua orang langsung menatap kearah Ardelle yang berteriak sendiri, begitu juga Ketua Dewan dan Direktur Hendi merasa heran

" Ehm" tegur Ketua Dewan

Seketika Ardelle menundukkan kepalanya merasa ditegur oleh mereka. Dimana Ketua Dewan hanya menggelengkan kepalanya dan melangkahkan kakinya menyusul Arvin.

" Sudah saya katakan bukan jangan mencari pengganti yang selalu membuat masalah, namun ternyata anda masih saya tidak mendengarkannya" kata Ketua Dewan dengan tegasnya

" Maafkan saya Ketua, saya benar-benar tidak tau bahwa dia sama seperti Valencia"

Ketua Dewan hanya menghelankan nafasnya saja dia merasa sangat pusing sekali selalu saja ada masalah dirumah sakit ini.

" Saya akan minta Jerry untuk kemari menggantikan Ardelle"

Direktur Hendi hanya menganggukkan kepalanya saja, karena dia juga sangat lelah dengan masalah disini.

********

Setelah menempuh dari satu jam lebih akhirnya mereka tiba diapartemen Arvin. Mereka sedang ada dilobby berjalan mengarah Lift.

Saat sudah masuk, dengan cepat Arvin menekan tombolnya menuju lantai 2. Direktur Hendi dan Ketua Dewan serta Dicky ada didalam lift tersebut.

Priscilla yang bersandar ditangannya Arvin dia merasakan sedikit kelelahan mungkin karena dia tidak ada makan sama sekali.

Dengan lembutnya Arvin menampung kepalanya Priscilla membuat mereka semua merasa bangga kepada Arvin karena benar-benar berjuang untuk Priscilla.

Setelah hitungan beberapa menit akhirnya mereka telah tiba dilantai 2 lalu saat keluar dengan cepat mereka melangkahkan kakinya mengarah kamarnya Arvin hanya beberapa meter dari pintu lift mereka tiba.

" Arvin, tolong jangan kecewakan kami saya sangat percaya kepadamu karena kamu akan menyembuhkan Priscilla"

" Baik Ketua, saya tidak akan mengecewakan kalian saya berjanji setelah dari sini Priscilla akan sembuh"

" Kalau begitu saya pamit dulu, nanti saya akan kembali mengecek keadaan Priscilla setelah beberapa hari kemudian"

Arvi menganggukkan kepalanya, lalu mengantar kepergian Ketua Dewan dan Direktur Hendi. Dimana Dicky juga diikutkan untuk membantu Arvin mengurus Priscilla.

Berbedanya Arvin tetap disana saja, namun Dicky yang harus bolak-balik dari apartemennya Arvin lalu kerumah sakit.

" Haaaa gara-gara Ardelle gue juga kena imbasnya kan" protes Dicky

Arvin hanya tertawa saja, dimana dia mendorong kursi roda Priscilla untuk masuk kedalam kamarnya..

Begitu juga dengan Dicky mengikuti langkah kakinya Arvin sambil membawa barang-barangnya.

Dimana Arvin menggendong Priscilla memindahkannya ketempat tidurnya Arvin dengan perlahan-lahan Arvin merebahkannya.

Setelah sudah Arvin menarik selimutnya menutupi semua tubuhnya Priscilla.

" Maafkan aku harus membawamu kemari, karena aku tidak ingin kamu semakin down dibuat Ardelle, apapun untukmu aku lalukan Priscilla" kata Arvin dengan lembutnya mengusap rambut Priscilla

" Terima kasih sudah berusaha untukku, maafkan yang kemarin aku benar-benar tidak mendengarkan apa yang kamu ucapkan"

Arvin tersenyum mendengar responnya Priscilla sangat baik, dia benar-benar bahagia akhirnya Priscilla mau berbicara kembali kepada dirinya.

" Jangan dipikirkan oke, sekarang istirahatlah agar kamu cepat pulih nanti setelah bangun kita makan dan minum obat"

Priscilla menganggukkan kepalanya, lalu dia menutup matanya. Sebelum Arvin keluar kini dia mengganti air infusan Priscilla dulu.

Agar saat dia sedang sibuk diluar tidak menggangu waktu istirahatnya Priscilla. Makanya dari itu dia mengganti terlebih dahulu.

Setelah sudah, Arvin mendekatkan wajahnya kearah wajah Priscilla lalu mengecup keningnya Priscilla dengan sangat lembut dan membisikkan sesuatu.

" Apapun untukmu, selalu aku perjuangkan karena kamu adalah kehidupanku Priscilla" bisik Arvin

Arvin menjauhkan wajahnya, lalu dia berjalan kearah pintu dan keluar. Dicky yang tadi tiba dengan cepat dia menaruh semua peralatan Arvin setelah itu dia keluar dari kamarnya Arvin.

Kini dia sedang menunggu Arvin diruang tengah sambil mengotak-atik laptopnya untuk mengerjakan laporan tentang data pasien yang diminta oleh Direktur Hendi.

Begitu beratnya ya pekerjaan Arvin, untungnya saja Dicky selalu membantu dirinya jika tidak mungkin dia akan sangat kualahan dengan semua pekerjaannya.

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Dewi Anggya
jahaaaat bnget tuhh orang hanya Krn jabatan mpe sgtunya mencelakai Adrian
Dewi Anggya
orang iri dengki sm jabatan ayahnya Dhea ....jd rela dia menggunakan jalan pintas...
Murwati Murwati
Lanjut Thor...sehat selalu ya ...😊😊
Murwati Murwati
Orang iri pasti menggunakan cara yang licik....benda yang dimasukkan kedalam tubuh Ayah Dhea semacam guna" tingkat tinggi mungkin....
jadi gak terlihat..😟😟
Murwati Murwati
Penasaran nih jadinya ..... benda apa itu....???
Murwati Murwati
Tidak dokter tidak juga pasiennya.... semua bermasalah....😁😁🤭
Murwati Murwati
Kasihan Dhea....ketemu sang Ayah... tapi kondisinya sangat mengenaskan....😭😭
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
watini
moga segara terkuak semuanya dan bisa sembuh pak adrian.agar bisa berkumpul dgn dea.semangat thoor,lanjut
VYRDAWZAmut
cemunguttt kak fida
Dewi Anggya
duhhh kira² apa itu yaa.... terimakasih thooor dtggu up selanjutnya 🙏🏻🙏🏻🫶🏻
Dewi Anggya
makinnnn penasaran...
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
VYRDAWZAmut
lanjutttt kakkk,,,
Ndaa: tunggu yaaa
total 1 replies
Anonymous
jjk
Ndaa: ada masalah dari bab ini??
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!