Gadis suci harus ternoda karena suatu keadaan yang membuat dia rela melakukan hal tersebut. Dia butuh dukungan dan perhatian orang sekitarnya sehingga melakukan hal diluar batas.
Penasaran dengan ceritanya, simak dan baca novel Hani_Hany, dukung terus yaa jangan lupa like! ♡♡♡♤♤♤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Beberapa hari kemudian ada undangan dari Hana yang akan melaksanakan Seminar Hasil Penelitian Tesis.
"Kok Hana belum datang ya?" gumam Diana pelan, kemudian merogoh tasnya mencari ponselnya. Berselang beberapa menit Hana datang dengan motornya.
"Hana, semangat ya!" sambut Diana saat Hana tiba diparkiran, Diana kembali menyimpan ponselnya ke dalam tas. Niat hati mendekat ke arah Hana tapi ada Zain.
"Hai Hana." sapa Zain dengan senyum menggoda.
"Hai Diana, rajin amat say!" sapa Hana ketika sudah turun dari motornya, lalu menyapa Zain juga. "Hai juga kak. Makasih sudah hadir." ucap Hana tersenyum ramah.
"Tentu dong!" jawab Zain. "Masak mau kalah sama Diana. "Aku juga mau ujian de, nanti hadir ya!" ujar Zain mengingatkan. Diana hanya memandang Hana dan Zain berbincang, Diana kemudian mendekat pada Hana.
"Aku gak janji kak. Nanti biar digantikan oleh Diana kak." jawab Hana senyum² memiliki ide jahil.
"Usahakan ya! Kalau perlu aku jemput deh. Gimana?" goda Zain sambil menaik turunkan alisnya.
"Eh, jangan jadi Perebut bini orang ya! Diluar sana masih banyak tau yang single." ujar Diana kesal kemudian merangkul Hana meninggalkan Zain sendiri. "Huft, setiap ketemu Zain, jantungku minta ganti karena lompat²." batin Diana menenangkan diri sambil berjalan beriringan dengan Hana.
"Kenapa kamu ikut²an, pake nyolot lagi!" ujar Zain ikutan kesal menyusul mereka yang jalan di depannya. Hana melepaskan rangkulan Diana karena mereka berdua masih lanjut debat.
"Masuk saja deh di ruangan." gumam Hana pelan meninggalkan dua orang yang sedang berdebat.
Lama baru mereka menyadari kalau tinggal berdua tanpa Hana.
"Lah mana Hana?" tanya Diana celingak celinguk.
"Semua gara² kamu nih!" ujar Zain meninggalkan Diana yang bingung di luar.
"Kamu yang duluan ajak ribut." kekeh Diana mengekor di belakang Zain.
"Ada apa ini? Tom and Jerry." ujar kak Sandra melewati mereka berdua menuju ruang ujian. "Wah banyak fansnya Hana." ujar Kak Sandra ketika masuk ruang seminar hasil. "Peserta minimal lima orang, na ini? Full ruangan." ucapnya lagi.
"Alhamdulillah kak. Biar banyak penyemangat." jawab Hana mencoba santai meski deg degan. Diana masuk bersama Zain kemudian mereka dapat tempat duduk yang berdekatan.
"Kamu disini Hikma!" ucapnya memelas.
"Gak deh. Aku disini saja. Kamu disitu sudah bagus dekat Zain." ucap Hikma santai sambil membuka buku konsultasi.
"Huft." helaan nafas kasar terdengar dari Diana yang mencoba menetralkan jantungnya. Dia bingung antara jengkel dekat Zain, rindu, benci atau cinta, pikirnya. Sekitar 1 jam seminar dilakukan kemudian mereka keluar dengan perasaan lega.
"Alhamdulillah. Pasti lega Hana." gumam Diana pelan yang masih didengar Hana. Hana hanya tersenyum sebagai jawaban. Usai Seminar Hasil, Hana dan kawan² makan² di warung makan Pondok Bambu.
"Ayo makan semua, aku yang traktir." ujar Zain ketika sudah sampai di warung makan Pondok Bambu.
"Eh, gak usah kak. Biar aku saja yang traktir!" jawab Hana gak enak hati.
"Mentang² anak orang kaya, sok soan." gumam Diana sengaja dikeraskan.
"Kenapa kamu sewot! Kamu bayar sendiri." ujar Zain tunjuk ke Diana. Hana geleng² kepala melihat kelakuan mereka.
"Nanti lagi main ponselnya, ayo makan dulu yang fokus." ujar Zain bijak.
"Iya kak." jawab Hana patuh, meletakkan ponselnya dimeja karena Hana merasa bersalah, kalau makan seharusnya fokus pada makanan dulu bukan ke hal lain.
"Nyuruh orang fokus tapi dia gak fokus!" sindir Diana. "Hhhmmm. Kayak obat nyamuk aku ini." ujar Diana lagi.
"Kenapa kamu Diana?" tanya Hana polos.
"Kamu gak sadar ya kalau dilihati sama Zain. Tuh!" tunjuk Diana dengan tatapan matanya.
"Mana? Gak tuh. Jangan ngada² deh." ucap Hana pelan karena memang Zain sudah mengalihkan pandangan ke teman yang lainnya.
Usai makan mereka pulang, akhirnya yang bayar makanan tersebut Hana dan Zain supaya adil karena Zain juga memanggil teman² S1 nya atau juniornya.
...----------------...
Hai para Readers yang baik hati ♡ jangan lupa baca karya Hani, lebih bagus jika ada like, komen, subscribe, hadiah, dan penilaian bintang 5 ☆☆☆☆☆
Terima kasih banyak ya ♡♡♡
Happy Reading!