Setelah meninggal nya kedua orang tua, Niko Dinata tinggal bersama Tante nya, dia menjadi pemuda yang urakan dan pemalas, selalu saja berbuat onar dengan memalak pedagang pasar yang ada di dekat rumahnya.
**
bertemu dengan Eca Permatasari, gadis
manis yang di kenal dengan segudang prestasi nya, tak perlu banyak tebar pesona untuk membuat para cowok bertekuk lutut padanya, dia hanya mencintai satu pria yang bernama Hanif, cowok yang selalu setia menemani nya di kampus.
**
Bagaimana jadinya kalau sang ayah tiba-tiba menjodohkan Eca dengan Niko dan langsung menikahi nya, pria yang dipandang rendah oleh Eca, tapi kenyataan dapat di andalkan dalam segala sisi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Marahan
Setelah sadar di pelototin, Eca menatap nya lebih tajam dari tatapan Niko.
"Kenapa?!" Tanya Eca.
Niko tersenyum tiba-tiba, bukan karena takut, tapi dia sedang menurunkan rasa ego nya, berusaha mengontrol emosi agar tidak meluap.
Niko pergi mengambil jaket dan helm full face nya, lalu mengendarai motor pemberian dari Pak Roby — Menuju ke pasar untuk mengambil iuran mingguan seperti biasa.
Eca sendiri langsung menghubungi kedua teman kampus nya, dia berniat pergi bersama mereka, sekaligus mengobrol santai masalah tugas kuliah dan curhat tentang pernikahan nya.
Beberapa jam kemudian...
Di salah satu restoran yang terbilang cukup besar. Eca membawa Risma dan Valeska untuk mencurahkan isi hatinya, Bahkan Eca mentraktir menu makanan yang ada di restoran itu.
Eca menceritakan soal tugas kuliahnya terlebih dahulu, dia merasa izin untuk acara pernikahan membuat dirinya banyak meninggalkan mata kuliah, bahkan tugas dari dosen sampai sekarang semakin menumpuk.
Setelah semua curhatan tentang kuliahnya selesai, dilanjut membicarakan tentang isi hatinya setelah menikah, membuat kedua teman nya tidak percaya.
"Duh ca, apa gak kasian sama suami kamu, di perlakuan seperti itu?" Kata Valeska.
"Haha enggak, saya anggap status pernikahan itu hanya untuk menuruti keinginan papah saja, untungnya Hanif ngertiin kondisi saya" Jawab Eca.
"Inget loh masih ada karma Ca" Kata Risma menimpali.
"Mending mulai sekarang, kamu coba niat move on deh dari Hanif Ca" Kompor Valeska.
"Why?" Eca mengerut kening "Kalian kenapa tiba-tiba belain cowok itu?" Tanya Eca.
"Bukan belain oon, tapi setidaknya kalau masih belum bisa ngilangin perasaan dari Hanif ya mending kamu belajar mencintai suami kamu dari sekarang" Kata Valeska.
Eca terhening sesaat, terlintas di pikiran Eca kalau dia emang sudah mulai ada rasa ke Niko setelah ciuman itu. Hanya beberapa, belum sepenuhnya seperti Hanif.
"Dah lah jangan bahas gituan lagi" Kata Eca.
"Jadi curhat masalah hubungan pernikahan kamu selesai nih?" Kata Valeska.
"Iya, setidaknya saya sudah curhat ngeluarin unek-unek saya selama ini" Jawab Eca.
Tiba-tiba di tengah obrolan mereka, datang seseorang yang sangat dicintai oleh Eca.
"Hey kalian" Sapa Hanif tiba-tiba. Eca dan kedua teman nya kompak menoleh ke arah Hanif.
"Loh sayang, ngapain kamu ada disini?" Kata Eca.
"Habis nya nomor saya di blokir kamu, maka nya saya ngabarin Vale buat nanyain kamu sayang" Jawab Hanif.
"Blokir?" Kata Eca yang tiba-tiba meraih ponsel nya, melihat daftar blacklist di aplikasi whatsapp nya. Bener saja ada kontak Hanif yang terpampang disana.
"Eh sumpah saya ga blokir kamu" Kata Eca.
"Ya, mungkin saja yang blokir suami kamu sayang" Jawab Hanif.
"Si anjing itu main buka-buka ponsel orang, ga sopan banget!" Sewot Eca pada dirinya sendiri.
"Sabar sayang, yang penting kan sudah di buka lagi blokir nya" Kata Hanif.
Eca tiba-tiba meraih tas nya, lalu pergi meninggalkan semua yang ada di restoran, kini emosinya benar-benar meluap ingin di tumpah kan segera mungkin.
Hanif mau mengejar, di tahan lebih dulu sama Valeska dengan tatapan horor "Nif, apa kamu tidak sadar? secara kamu sudah merusak hubungan pernikahan orang lain tau gak!"
"Iya Nif benar, lagi pula Valeska suka sama kamu loh" Goda Risma.
Valeska membelalak, mencubit paha Risma tiba-tiba. Karena ketidaksengajaan Risma membongkar rahasia yang dimiliki Valeska sebagai pengagum rahasia Hanif.
"Kamu serius?!" Kata Hanif menatap Vale.
Valeska hanya merespon dengan senyuman.
**
Eca kini sudah sampai di rumah baru nya, dia sibuk mencari keberadaan Niko, sayangnya rumah itu sepi tidak ada siapa-siapa.
Karena sebelum Niko pergi, keduanya tidak saling ngobrol seperti orang asing.
Eca memilih rebahan terlebih dahulu sambil menunggu Niko pulang, Tak lama Eca mendengar suara mesin motor.
Dia pun keluar rumah, melihat Niko bawa banyak sekali barang belanjaan dari pasar, lauk pauk dan sayuran yang nantinya akan di olah oleh istrinya untuk kebutuhan dapur.
"Nih" Kata Niko tiba-tiba memberi semua barang yang telah dia bawa ke rumah.
Eca mengambil nya, lalu menghempaskan semua barang yang di bawa Niko ke lantai.
"Kamu yang blokir nomor Hanif kan!" Labrak Eca.
"Kalau iya kenapa?" Jawab Niko dengan tenang, sambil mengambil semua bahan masakan yang ada di lantai.
Eca mendaratkan tamparan keras di pipi Niko, membuat nya terjungkal ke lantai.
"Emang salah nya dimana? Gak salah kan saya blokir nomor nya? Lagi pula kamu sudah jadi istri saya, sudah tanggung jawab saya" Kata Niko mengerang.
"Salah, kalau kamu merasa jadi suami saya, harusnya kamu bahagiakan saya!" Kata Eca.
Niko tersenyum, perlahan berdiri dan maju satu langkah mendekat ke Eca, memeluknya penuh sayang.
Eca melerai pelukan Niko "Jangan sentuh saya, saya benci kamu! Kenapa kamu blokir kontak Hanif?" Amuk Eca memukul-mukul dada Niko dengan keras.
Niko menggigit bibir bawah, lalu menjawab pertanyaan Eca "Saya tidak mau merasakan kehilangan orang berharga pergi jauh dari kehidupan saya" Kata Niko.
"Ya, cukup kehilangan kedua orang tua saya saja" Sambungnya dalam hati.
Senyum tulus seketika mengembang di bibir Niko, penuh kesabaran menghadapi istrinya yang lama-lama mengeluarkan sifat aslinya.
"HAHAHA" Tawa Eca pecah. Seakan geli mendengar rayuan dari Niko.
Anggapnya Niko sedang bercanda, Niko terus memperhatikan dan menunjukkan wajah kesedihan nya.
"Dengan cara apa saya bisa di cintai kamu Ca? " Tanya Niko.
"Ada satu cara" Jawab Eca.
"Apa?" Kata Niko.
"Cerai" Jawab Eca.
"Maaf kalau itu saya tolak, saya tidak mau menikah dua kali dalam hidup saya, okey" Kata Niko.
Eca mengeras rahang, seakan nambah kesal dia mengepal tangan tanpa segan, melayangkan sebuah tamparan kembali untuk Niko, sialnya Niko memegang lengan Eca lebih keras darinya.
Kekuatan nya tidak bisa mengimbangi, Niko mulai kehilangan kesabaran. Menatap Eca penuh kebencian.
Tiba-tiba Tiffany datang menghampiri rumah barunya mereka.
"Aduh-aduh datang kesini, sudah di sambut Pasutri baru yang lagi bertengkar" Kata Tiffany.
Amarah Niko mulai mereda setelah kehadiran Tiffany, melepas cengkraman kerasnya eca, Eca sendiri langsung menghampiri Tiffany dan memeluknya.
"Teteh, aku takut banget sama orang itu, tangan Eca sakit merasa di pelintir" Eca mengadu.
"Ributin apa sih kalian?, pasti masalah sepele" Kata Tiffany.
"Eca menolak bulan madu ke jepang, maunya ke Bali teh" Jawab Niko.
Mulutnya terpaksa berbohong, agar Tiffany tidak ingin merasakan apa yang dirasakan oleh Niko.
Karena support system Niko saat dia marahan dengan Eca yaitu Tiffany, seseorang yang selalu memberi masukan untuk Niko agar hati beku nya Eca bisa mencair.
bukan om,