Daniel, seorang pemuda berusia 17 tahun, hampir kehilangan nyawanya akibat perundungan brutal dari teman-temannya. Namun, sebuah kejadian luar biasa terjadi: ia terjangkit oleh parasit yang telah menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Parasit ini biasanya menyusup ke otak manusia, mengendalikan tubuh inangnya sepenuhnya. Namun, pada Daniel, sesuatu yang langka terjadi. Alih-alih dikuasai, ia justru bersinkronisasi dengan parasit tersebut, menciptakan ikatan saling membutuhkan satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Pertarung Sengit Melawan Kraken bagian 3.
Bab 14. Pertarungan Sengit Melawan Kraken bagian 3.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Daniel, keenam orang lainnya menjadi sangat serius, terutama Elisa. Ia kini sangat berhati-hati, menyadari dia berhutang nyawa pada Daniel yang telah menyelamatkannya. Apa pun yang dikatakan Daniel, ia bertekad untuk mengikutinya tanpa ragu. Fakta bahwa Daniel mampu bergerak dengan kecepatan luar biasa menjadi bukti betapa kuatnya dirinya. Diam-diam, hal ini juga diakui oleh yang lain.
Namun, tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu lebih jauh. Ancaman nyata kini berdiri di depan mereka: monster dengan wujud manusia yang hampir sempurna. Ini adalah pertama kalinya mereka dihadapkan pada situasi yang begitu mengerikan.
Di sisi lain, Kraken menyadari bahaya besar yang ditimbulkan oleh Daniel. Meski kekuatan murni Daniel jauh di bawahnya, kemampuan mematikan Daniel tidak bisa diremehkan. Tekniknya yang mampu melambatkan regenerasi dan menyerang jiwa Kraken menjadi ancaman nyata yang tidak boleh diabaikan.
Untuk menghadapi Daniel tanpa gangguan, Kraken menyadari ia membutuhkan bantuan. Ia memutuskan untuk memanggil rekan-rekannya yang masih berada di dalam laut. Meskipun kekuatan mereka berada satu tingkat di bawahnya, itu sudah lebih dari cukup untuk menghalangi keenam orang lainnya, memberi Kraken kesempatan untuk fokus menghadapi Daniel.
Kraken mengeluarkan suara aneh yang menggema di seluruh area. Tiba-tiba, laut bergetar hebat, seakan sesuatu yang sama kuatnya dengan Kraken akan segera muncul dari kedalamannya.
Getaran itu semakin kuat dan tidak lama kemudian suasana lautan langsung berubah mencekam ketika tiga sosok raksasa muncul dari kedalaman:
LEVIATHAN, Naga Air Yang Megah.
HYDRA, Monster Sembilan Kepala Yang Mengerikan. Dan..
CETUS, Seekor Kepiting Raksasa Yang Kokoh.
Masing-masing dari mereka muncul dengan elemen khas mereka, Leviathan biru seperti lautan yang tenang namun mematikan, Hydra ungu dengan aura misterius, dan Cetus merah dengan kekuatan destruktif yang mendidih.
Saat elemen-elemen mereka bersinar, ketiga makhluk tersebut mulai berevolusi menjadi humanoid setinggi lima meter, sama seperti Kraken.
Leviathan kini berbentuk humanoid dengan tubuh berotot dan sisik biru kehijauan yang mengilap. Sirip punggungnya menyerupai sayap laut besar, dan di tangannya ia menggenggam tombak tiga (trident) raksasa yang memancarkan energi laut. Matanya bersinar terang seperti lampu mercusuar.
Hydra berubah menjadi sosok humanoid dengan sembilan kepala menjulang dari punggungnya. Kulitnya bersisik hitam mengkilap dengan mata merah menyala, sementara setiap kepala memancarkan energi elemen yang berbeda.
Cetus berubah menjadi humanoid berbentuk kepiting raksasa. Cangkangnya keras dan tebal seperti karang, dihiasi duri tajam. Dua capit raksasanya mampu menghancurkan apapun, dan kaki panjangnya memberikan kelincahan yang mengejutkan.
Kehadiran mereka bertiga bersama Kraken membuat situasi semakin mencekam. Menghadapi satu saja sudah merupakan mimpi buruk—kini ada empat monster lautan dengan kekuatan luar biasa.
Hydra menatap Kraken dengan senyum mengejek.
"Hahaha, tumben sekali kau, yang biasanya sombong dengan kekuatanmu sendiri, meminta bantuan kami."
Leviathan menimpali dengan nada sarkas.
"Benar kata Hydra. Kraken yang perkasa ternyata bisa kesulitan. Sungguh pemandangan langka."
Cetus tetap diam, tetapi dalam hatinya, ia setuju dengan kedua rekannya. Sangat jarang bagi Kraken memanggil mereka untuk menghadapi manusia—makhluk yang mereka anggap tidak berarti.
Kraken mendengus, menanggapi mereka dengan nada acuh tak acuh.
"Ada satu manusia yang membuatku kerepotan. Bahkan ia mampu melemahkan regenerasiku dan melukai jiwaku."
Mendengar itu, ketiga monster humanoid terkejut. Hydra langsung menunjukkan ketertarikannya.
"Oh, benarkah? Menarik," ucapnya sambil menyeringai.
Leviathan mengangguk sambil melirik Kraken.
"Baiklah, jika memang seperti itu, kami akan membantumu. Siapa manusia ini?"
Kraken hanya mengarahkan pandangannya ke arah seorang pria muda dengan zirah hitam legam. Pria itu memegang pedang yang memancarkan api hitam dan petir biru yang menyala-nyala.
Saat mata ketiga monster tertuju pada Daniel, mereka merasakan sesuatu yang berbeda. Aura pria itu membuat mereka waspada seperti ada ancaman yang dapat mengancam keselamatan mereka. Bahkan ekspresi mereka berubah serius saat merasakan kekuatan dari pedang yang dia pegang.
Kraken terkekeh kecil, lalu berkata dengan nada mengejek.
"Sudah kubilang, dia bukan manusia biasa. Tapi aku yakin bisa menghadapinya asalkan kalian mengurus enam lainnya."
Leviathan menjawab dengan tegas.
"Baiklah, kami akan menangani mereka. Kau fokus saja pada pria itu."
Kraken mengangguk puas.
"Bagus."
Sementara itu, Daniel melihat tiga monster tambahan muncul, Daniel menyipitkan mata. Ia segera berbicara kepada enam rekannya.
"Kalian berenam, bagi menjadi tiga tim. Setiap tim hadapi satu monster. Aku akan menghadapi Kraken sendiri. Tidak ada waktu untuk ragu."
Mendengar itu, keenam rekannya langsung mengangguk tanpa membantah. Meskipun Daniel terlihat muda, mereka tahu kemampuannya jauh melampaui mereka. Buktinya, ia berhasil melukai Kraken, sesuatu yang tidak berhasil mereka lakukan.
Mereka membagi diri menjadi tiga tim
Elisa dan John untuk menghadapi Leviathan.
Li Wei dan Faris untuk menghadapi Hydra.
Akash dan Adam untuk menghadapi Cetus.
Sementara itu, Daniel tetap fokus pada Kraken yang berdiri megah di depannya.
Tanpa membuang waktu, mereka semua bergerak ke posisi masing-masing. Angin kencang bertiup, disertai gelombang lautan yang bergemuruh.
WUSH!
Keenam Meta Human itu maju, siap mempertaruhkan segalanya melawan monster-monster humanoid yang kekuatannya melampaui batas akal sehat. Di sisi lain, Daniel berdiri tegak, memegang pedangnya dengan mantap. Pertarungan yang menegangkan antara Meta Human dan makhluk lautan segera dimulai.
Merasakan situasi yang mendesak dan memaksanya mengerahkan segalanya akhirnya Daniel tidak lagi memangan diri.
WUSH! DUAR!
Kekuatannya meletus dengan hebat. 5 elemen langsung muncul mengelilingi tubuhnya
Itu adalah elemen, tanah, logam, racun dan dan air. Kini di mata semua orang dia menjadi sosok Meta Human dengan 8 elemen. Sungguh situasi yang mengejutkan.
Kraken yang melihat itu juga menjadi sangat serius. Jika memang begini dia juga tidak akan menahan diri,dia mengeluarkan semuanya. Bahkan termasuk kekuatan penghancurnya yang paling mematikan jika perlu. Manusia satu ini memang tidak bisa di remehkan.
Kini di belakang Daniel ada sebuah lingkaran energi keemasan yang di dalamnya ada 8 bola elemen yang mewakili semua kekuatannya.
Tanpa ragu Daniel seger melesat ke depan dengan sangat cepat menggunakan Thunder Step.
WUSH! BLAR!
Gerakkannya sangat cepat, membuatnya tiba di depan monster Kraken dalam sekejap mata.
Dia pun langsung berseru
"ABYSSAL VENOM SURGE"
WUSH! SLASH!
Daniel mengayunkan pedangnya yang terbungkus lima elemen, tanah, logam, racun, air, dan petir. Gelombang energi yang mengandung racun dan petir meluncur cepat menuju Kraken.
Melihat itu Kraken segera membentuk pertahanan terkuatnya.
Dia pun meraung dengan marah
AQUA TOXIC SHELL BARRICADE
9 tentakelnya langsung menguncup membentuk kubah, menciptakan perisai yang di selimuti oleh elemen racun padat dan air.
WUSH! BLAR! DUAR!
Ketika serangan Daniel menghantam perisai, terjadi ledakan hebat. Petir menggetarkan perisai Kraken, sementara racun dan airnya mengalir untuk menyerap sebagian besar dampak.
ABYSSAL VENOM SURGE menggores perisai dan menyebabkan kerusakan, Kraken bertahan tegak. Perisai Kraken masih utuh meski sebagian kini telah hancur.
Daniel terguncang hebat oleh dampak serangannya, dia terlempar ke belakang sejauh 20 meter. Menabrak sebuah bukit hingga hancur berkeping keping.
Kemampuan regenerasinya segera aktif dan memulihkan seluruh luka lukanya, dia segera melesat menggunakan Thunder Step, dalam sekejap mata dia muncul di hadapan Kraken sambil mengeluarkan skillnya yang lain
"TIME SHATTER"
CRACK!
Seketika gerakan Daniel menjadi lebih cepat, tapi di saat yang sama memberikan efek memperlambat waktu di sekitar musuh, membuat tubuh Kraken terkena efek Stun. Tubuhnya kaku untuk sementara waktu. Tanpa menunda waktu lebih lama Dia segera mengayunkan pedangnya dan berteriak
"SPECTRAL THUNDER INFERNO"
WHOSH! SLASH! BLAR!
Tebasan pedang Daniel langsung memotong tubuh Kraken menjadi dua bagian.
ARGH!
Kraken meraung kesakitan,karena lagi lagi regenerasinya melambat hingga 40%. Tubuhnya langsung terpotong menjadi dua bagian. Namun dengan Skil Life Drain yang menyerap energi Mana dari area sekitar, dia akhirnya bisa mempercepat proses regenerasinya.
Setelah tubuhnya sembuh Kraken menjadi sangat murka dengan gerakan cepat dia menuju ke arah Daniel. Sembilan tantekelnya mekar dan memanjang itu bahkan terlihat seperti sulur sulur yang sangat panjang menyerupai cambuk.
Dengan marah dia meraung
"VORTEX TENDRIL WHIP"
SWOSH!
Kraken memanjangkan tantekelnya menjadi cambuk besar yang meluncur dengan kecepatan tinggi, menyerang bertubi-tubi. Setiap cambukan dari sulur itu melesat ke ara Daniel yang bergerak gesit untuk menghindari setiap serangan.
Daniel terus berkelit menggunakan Thunder Step miliknya dengan kecepatan luar biasa, namun Kraken terus meluncurkan serangan-serangan beruntun, cambuk-cambuk sulur itu mengikuti setiap gerakan dengan presisi.
Setiap sulur yang mengenai tubuh Daniel rasanya seperti terkoyak, Elemen racun juga menyebar dengan liar.
Dia sisi lain, meskipun Daniel bergerak sangat cepat tapi kekuatan dan kecepatan sulur itu melampaui imajinasinya.
WUSH! WUSH!
SPLASH! SPLASH!
Sulur itu mencambuk tubuh Daniel berkali kali
Bahkan Zirah Eclipse Armor yang sangat tebal dan kuat mengalami keretakan di beberapa bagian.
"Argh, sialan..ini sakit sakali." Umpatnya.
Rasa sakit itu karena racun milik Kraken mulai masuk ke dalam tubuhnya, tapi dengan cepat Kemampuan regenerasi langsung aktif dan memulihkan kondisinya seperti semula.
Tapi Daniel masih belum bisa bernafas lega
Ujung sulur itu bahkan mulai berubah menjadi senjata mematikan seperti kapak mata pisau tajam yang siap mengoyak bagian tubuhnya menjadi serpihan.
SLASH! SRAK! TSUK! TRANG! SRAING KLANG!
Kraken menyerang bertubi tubi dan tanpa henti. Kemarahannya sudah mencapai puncaknya. Semut kecil di hadapannya sungguh mengganggu.
"MATI! MATI! MATILAH!" Ucap Kraken dengan amarah yang menyala nyala di matanya.
Di sisi lain,Daniel menggeretakkan giginya, dalam kondisi terdesak dia mengerahkan seluruh kekuatannya. Di punggungnya 8 bola elemen menyala dengan terang. Daniel mengompres seluruh kekuatannya ke dalam tubuhnya sendiri. Setelah merasa cukup dia pun meraung.
"ERUPTION OF ABYSS!"
DUAR!
Dalam sekejap, ledakan energi yang memadukan tanah, logam, racun, air, api, dan petir meledak dengan dahsyat. Gelombang kekuatan yang tak terbayangkan menyapu segala sesuatu di sekitarnya. Udara seolah berguncang dan terbelah, sementara Kraken yang tadinya menyerang habis habisan tanpa sadar mengendurkan pertahanannya.
Tubuhnya langsung menjadi sasaran utama yang dihancurkan oleh ledakan itu.
Tubuh Kraken langsung terkoyak dan terbakar hebat, bahkan organ dalamnya terluka parah. Beruntungnya elemen air miliknya membantu proses regenerasinya meskipun itu sangat lambat.
Asap, api, dan uap air membubung tinggi, sementara racun beredar di udara. Ledakan itu meninggalkan kehancuran total di langit, memperlihatkan kondisi Kraken yang setengah tubuhnya hancur.
Kemampuan Daniel yang menguasai berbagai jenis elemen benar benar membuatnya kualahan. Meskipun dia lebih lemah tapi kemampuan elemennya yang lain menutupi kekurangannya.
Kraken yang merasa marah dan putus asa pun memilih untuk mengumpulkan semua sisa kekuatan terakhirnya dan mengompresnya ke dalam tubuh.
Saat itu juga tubuhnya langsung membengkak dan menggembung seperti balon yang siap meletus kapan saja.
Di sisi lain Daniel sayang terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Kraken. Dia sadar jika Kraken bermaksud untuk meledakkan diri. Jika itu terjadi maka Bumi benar benar akan lenyap.
Tanpa banyak membuang waktu Daniel segera bertindak.
dia segera mengangkat tangannya ke depan dan merapalkan sebuah skil
"ABYSSAL SHADOW VORTEX!" Teriaknya, suaranya menggema di langit.
WHUM... SZZT!
Sebuah vortex besar terbuka, perpaduan antara gravitasi kelam dan bayangan murni. Pusat vortex tersebut bersinar dengan aura hitam-ungu, menarik Kraken dengan kekuatan gravitasi luar biasa. Tubuh Kraken yang menggembung mencoba melawan dengan sulur sulur dari tantekelnya yang bergerak liar. Tetapi dia tak mampu menahan daya hisap yang begitu kuat.
Saat tubuh Kraken tersedot ke dalam vortex, bayangan di sekitar melekat padanya, menciptakan ilusi menakutkan yang menyerang pikirannya. Kraken berteriak tanpa suara di dalam dunia ilusi, energinya perlahan-lahan terkuras oleh bayangan yang terus menggerogoti jiwa dan kekuatannya.
Akhirnya, vortex itu menutup dengan ledakan senyap, meninggalkan kehancuran total di udara, hanya pusaran angin yang menandakan tempat Kraken pernah ada. Teknik ini tidak hanya menghancurkan tubuh musuh, tetapi juga melahap kekuatan batin mereka hingga tak tersisa.
"Huft, akhirnya aku berhasil." Gumamnya pelan.