ANTARA MERTUA IPAR DAN MENANTU

    Ina yang bosan pun sambil melihat ponsel nya ,melihat beberapa media dan berakhir membaca novel kesukaan ina.

    Sedang asik membaca novel ina tidak sadar kehadiran seseorang yang menghampiri ina,langsung memeluk ina yang sedang asik membaca novel.

   "Serius bener sampai gak sadar aku datang" ucap nya sambil melihat ke arah ponsel ina.

     "Ko udah turun emang ada yang memanggil kaka" tanya ina sambil mendongak ke atas untuk melihat wajah rasya.

    "Enggak ,tadi abis selesai bicara sama klien langsung cari kamu,karna dari tadi kamu aku telpon ni gak di angkat"Sambil duduk di samping ina.

     "Maaf abis telpon ibu aku ke tiduran" jawab nya sedikit berbohong.

     "Ngobrol apa aja sama ibu"

     "Banyak" ucap nya singkat sambil melihat kembali ponsel nya.

     "Ko jawab nya singkat gitu sih" ucap rasya dengan nada merajuk.

    "Apa sayang" jawab ina sambil menyimpan ponsel nya.

   Rasya yang mendengar jawaban ina syok,karena ini pertama kalinya ina memanggil seperti itu.

    "Coba kamu panggil sekali lagi"

     "Manggil apa ka"

     "Enggak bukan itu, ayo dong please aku mau denger" ucap nya memohon.

    Ina yang mengerti pun berniat ingin menjahili rasya "Kakak ,itu kan" sambil menahan senyum nya.

     "Tau ah " ucap nya merajuk.

     "adu dudu sayang nya aku ngambek nih" sambil terkekeh karna lucu melihat bos nya seperti itu.

     Rasya pun melihat ina yang menertawai nya,dan menggelitik ina karna telah mengerjai nya.

    "Oh jadi kamu kerjain kaka ,nih kaka balas ya "

     "Maaf ka gak lagi beneran" ucap nya sambil tertawa karna geli.

      Para pelayan yang melihat tuan nya tersenyum dan tertawa seperti itu ikut bahagia,karna selama ini gak pernah ada wanita yang dekat dengan tuan muda nya.

    "Bi mereka romantis juga ya,tuan muda begitu bahagia" bisik pelayan tersebut kepada bi asih.

    "Iya ras,selama bertahun-tahun kerja disini bibi baru lihat tuan muda sedekat ini sama cewe" jawab bi asih.

    "Ayo udah lanjut lagi ,tuan besar dan nyonya sebentar lagi akan turun" titah bi asih sama laras pelayan yang membisikan bi asih.

    Mereka pun lanjut memasak dan menyiapkan piring gelas nya yang mau di tata di atas meja.

  Ina dan rasya sendiri terus saling bercanda,pada akhir nya ina menyerah tidak akan lagi menjahili rasya.

   "Udah ka"

    Rasya pun menghentikan gerakan nya,langsung memeluk ina dan berbisik "kaka suka kamu memanggil kaka seperti itu" .

    "Iya,lepas ka malu sama bi asih dan pelayan yang lain"

   "Biarkan begini sebentar"

   Ina pun membiarkan tapi beberapa saat kemudian ina di buat kaget dengan ke datangan mama hana dan papa kenan.Ina pun buru buru melepaskan pelukan nya dengan sedikit kencang.Untuk rasya bisa menahan nya tidak berakhir jatuh ke lantai.

     "Apaan sih kamu sayang" ucap nya sedikit kesal.

   Ina yang malu hanya memberi kode kepada rasya lewat tatapan nya,tapi rasya sendiri tidak mengerti kode itu.

    "Apa sih yang bicara bokan malah melotot" ceplos rasya yang belum menyadari kedatangan orang tua nya.

     Rasanya ina ingin pergi sejauh mungkin saking malu nya mendengar jawaban rasya yang kelewat tidak mengerti.

    "Ehmmm mau sampai kapan kalian bercanda terus" ucap papa kenan dan duduk di kursi nya.

    Rasya yang sadar ada suara papa nya pun melihat.Pantas dia ngasih kode dan melepas pelukan nya kasar.Batin rasya.

    "Ganggu saja" beranjak dari kursi yang dia duduki dan ke kursi dimana biasa nya makan "Ayo sayang kita duduk disana"

    "Sayang-sayang halal aja belum" Ledek mama hana.

    "Tunggu tiga minggu lagi aku halal lin"

    "Apa" teriak mama hana.

Rasya ina dan papa kenan kaget mendengar teriakan mama hana. "Yang bener kamu sya,nikah itu butuh persiapan harus banyak yang di urus" ucap mama hana tanpa henti.

    "Stop kita makan dulu,setelah itu baru bahas kembali"

   Semua makanan sudah disiapkan saat rasya dan ina bercanda,seperti biasa makan malam tersebut cukup hening hanya sesekali bicara.Papa kenan bukan tidak suka kalau ada yang bicara saat makan,tapi lebih ke tidak suka ada keributan saat ada makanan di depan mata,dan itu tidak baik menurut papa kenan.

   ***

    Selesai makan malam ina rasya mama hana dan papa kenan berkumpul di ruang keluarga.

     Tidak ada yang mulai berbicara,papa kenan sendiri hanya menunggu penjelasan anak nya.

"Sya coba jelaskan,kenapa ina tiba-tiba menerima mu,gak ada paksaan kan" tanya mama hana memecah keheningan.

"Tidak ma tanya aja sama ina kalau gak percaya"

"Na jujur sama mama kamu gak di paksa sama anak mama kan"sambil melihat kearah ina.

"Emmmm tidak ma,ina emang memberi kesempatan sama ka rasya,walau ina ragu dan merasa gak pantas,ina hanya gadis miskin.Apalagi status ina yang sudah punya anak" jelas ina yang menatap mama hana.

"Pantas tidak pantas nya bukan tahta atau status yang kamu miliki,keluarga alexander tidak ada yang pernah membeda kan apalagi merendahkan status" ucap rasya tegas.

"Benar na ,di keluarga ini tidak ada yang membeda kan semua sama di mata tuhan" sambil mendekat kearah ina yang kini menunduk.

"Gak usah ngerasa gak pantas,kamu berhak bahagia dan mendapat kan lelaki yang pantas dengan mu,mama merestui,papa juga kan" sambil bertanya ke papa kenan.

"Iya kalau papa tidak merestui gak akan mengijinkan kamu disini,papa tau kamu orang baik,bahkan anak bungsu papa selalu bercerita tentang kamu" jelas papa kenan.

Mama hana yang mendengar jawaban papa kenan memberi kode ,mama hana pikir ina belum tau soal sinta anak bungsu nya.

Rasya yang melihat kode mama nya pun berbicara "Ina sudah tahu soal sinta ma,tadi siang aku sudah jelaskan.Awal nya ina tau dari sinta yang keceplosan bicara sama ina"

"Oh syukur kalau sudah tau" sambil mengangguk tanda mengerti. "Terus kamu bilang tadi bahwa kamu akan menikah tiga minggu lagi ,coba jelaskan apa yang mama enggak tau" menuntut anak nya menjelaskan.

Rasya yang di tanya seperti itupun menjelaskan,soal dia yang jujur tentang sinta,dan jujur soal kenapa ina menjadi asisten pribadi nya,berakhir jujur tentang perasaan ke ina.Rasya yang tau ina masih ragu dan memikirkan soal status nya,Rasya pun meyakinkan bahwa dia menerima nya dan setelah menikah anak ina juga berarti anak nya.

"Aku udah bilang bawa aja rayan kesini biar lebih dekat sama aku ,tapi ina engga mau karna status kita belum menikah dan katanya itu enggak baik"ucap rasya setelah menceritakan semua nya di depan papa mama nya.

"Jadi karna itu kamu menerima anak mama na" tanya mama hana.

"Emmm engga juga ma,siapa juga sih yang bisa menolak pesona anak mama" ceplos ina yang langsung menutup mulut nya.

"Eh bukan gitu maksud nya ya ina menerima aja" lanjut ina dengan gugup.

Rasya mama hana tersenyum mendengar jawaban ina.

"Anak papa memang tampan seperti papa,mama aja sampai jatuh cinta ,iya kan ma" ucap papa kenan menimpali obrolan ina.

"Iya iya deh papa paling tampan makanya anak kita tampan dan cantik" ucap mama hana mengalah.