NovelToon NovelToon
Lady Clarisse 2 (TRANSMIGRASI)

Lady Clarisse 2 (TRANSMIGRASI)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:38.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma rain

Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.

tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.

dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.

tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?


sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.

disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TRANSMIGRASI XXIII

Clarisse dan Alexander kini memicu kuda nya untuk mengindari monster yang ternyata ada dua tersebut. awal nya Alexander mengira monster itu akan tertinggal sangat jauh namun dia salah.

Kedua monster yang terlihat seperti Gilzert kadal raksasa dengan wajah yang di penuhi duri dan juga gigi-gigi taring yang tajam. Alexander tau ini pasti ulah penyihir hitam yang sengaja mencoba untuk membuka kubah pelindung hutan Hellfrost atau laut Seare.

Walaupun hanya beberapa yang dapat keluar tapi itu sudah sangat merepotkan pihak kekaisaran dan juga diri nya.

"Clarisse pegangan yang kuat aku kuda ini akan melaju dengan sangat kencang" ucap Alexander yang kini mengeratkan genggaman tangan nya di tali pengendali kuda nya.

Clarisse mengerti dan mengikuti arahan dari Alexander. Namun hal itu sia-sia. Monster tersebut masih dengan mudah menyusul mereka.

Dengan terpaksa kedua orang itu turun dari kuda nya dan menghadapi monster itu.

"bersembunyi lah Clarisse aku yang akan menghadapi mereka. bawa ini bersama mu". Ucap Alexander menyodorkan sebilah pedang ke arah tangan Clarisse.

Tanpa berpikir panjang Clarisse menerima pedang tersebut namun ada sesuatu yang aneh di rasakan oleh Clarisse. Seperti ada sengatan energi yang berasal dari pedang tersebut menyentuh kulit tangan nya.

"Pedang yang aneh dan di tambah dengan hari yang menyebalkan!" ucap Clarisse memegang gagang pedang tersebut dan melihat Alexander sudah pergi melawan monster tersebut.

namun bukan nya sembunyi Clarisse malah ikut berlari ke arah salah satu monster dan menyerang nya dengan sangat geram.

"TIDAK BISAKAH KALIAN MEMBIARKAN HIDUP KU TENANG!!!" Teriak gadis itu ke arah salah satu monster dan mengayunkan pedang nya menebas kaki monster Gilzert tersebut.

Jiwa yang berada di dalam tubuh Clarisse itu sekarang sedang marah sangat marah.

Marah pada jiwa asli Clarisse, marah pada Alexander, marah pada takdir dan juga marah pada monster-monster tersebut.

"bisa-bisa nya dalam satu malam aku di serang monster dua kali!! INGAT!! DUA KALI!! ARRGGHH!!!! MONSTER SIALAN!! HIDUP SIALAN!! MATI KALIAN SEMUA!!" dengan emosi yang membara Clarisse mencabik-cabik monster tersebut dengan pedang yang di berikan oleh Alexander.

Sementara Alexander yang melihat kejadian itu hanya melongo seperti kehilangan kata-kata. Bagaimana tidak dua monster Gilzert tersebut di bantai oleh Clarisse habis-habisan. Tanpa bantuan Alexander.

"Clarisse hentikan itu!"

Alexander heran juga bingung melihat Clarisse yang memang bukan seperti dirinya. Bisa-bisa Clarisse yang ada di hadapan nya sekarang terlihat beringas dan tidak terkontrol. Walaupun Alexander tau Clarisse memang pembangkang dan tidak mudah menyerah tapi jika Clarisse yang asli pasti dia akan berlari ke arah Alexander dan mengatakan jika dia membutuhkan pertolongan atau memerlukan bantuan dari nya.

Namun tidak dengan Clarisse yang saat ini di hadapan nya. Terlihat lebih liar dari biasanya.

"minggir kau aku masih belum puas dengan kekesalan ku ini!" ucap Clarisse menepis tangan Alexandre yang berusaha menghentikan aksi gila nya menebak-nebak tubuh monster yang sudah mati.

"mereka sudah mati. Dan jika kau terus seperti ini maka kau ingin sampai ke istana terlambat?".

"hah!!! Baiklah aku sudah selesai!!" dengan segera Clarisse berhenti dan menghampiri Alexander.

"ini aku kembalikan!" menyodorkan pedang yang tadi Alexander berikan.

"simpan lah. Aku memberikan nya untuk mu!"

Mata Clarisse melotot saat menerima pedang yang di berikan oleh Alexander itu.

"bukan kah ini salah satu pedang dari kota Alteri yang sudah musnah?" tanya Clarisse untuk memastikan jika pedang ini sama persis yang ada di ingatan di berikan oleh jiwa Clarisse yang asli. Karena wanita itu baru menyadari nya setelah di lihat dengan jelas.

"yah kau benar itu pedang yang ku temukan di reruntuhan kota Alteri beberapa tahun lalu. Pedang demon beast, aku menemukan pedang ini, dan satu pedang lain nya belum ku temukan pedang eternal magic. Tapi pasti aku akan segera menemukan nya. Dan kau jangan khawatir pedang itu tidak akan memiliki reaksi apapun terhadap diri mu. Karena pedang itu hanya bereaksi pada jiwa tertentu saja". Jelas Alexander yang kini membantu Clarisse naik ke atas kuda bersama diri nya melanjutkan perjalanan.

Sementara itu Clarisse yang berada di atas kuda, pikiran nya penuh dengan segala pemikiran.

'bagaimana pria ini mengatakan jika pedang ini tidak bereaksi terhadap ku. Padahal sejak pertama kali pedang ini menyentuh tangan ku, aku merasakan sebuah kekuatan besar pada diri ku. Kekuatan yang menyatukan dengan kekuatan sihir penyeimbang milik Clarisse'.

...****************...

Clarisse sampai dengan selamat ke dalam kamar nya yang ada di istana setelah Alexander mengantarkan nya secara diam-diam. Dan pagi ini seperti jadwal nya yang telah di rancang oleh Morgan jika Clarisse akan bertemu dengan permaisuri Lilian dan menanyakan beberapa hal penting yang mungkin di ketahui oleh wanita nomor satu di kekaisaran Reus ini.

Dan di sini lah mereka Clarisse dan permaisuri Lilian duduk di salah satu taman istana yang di penuhi dengan bunga-bunga yang sangat indah.

"yang mulia terimakasih atas waktu yang anda berikan untuk saya". Ucap Clarisse dengan nada yang sangat sopan dan juga anggun.

"tidak masalah lady Clarisse, aku juga ingin bertemu dengan mu. Begitu pula dengan Lucas, beberapa hari lalu dia juga merengek minta bertemu dengan mu. Setelah beberapa bulan tidak bertemu dengan mu. Sekarang anak itu sedikit rewel".

"setelah ini saya akan menghabiskan waktu dengan Lucas yang mulia. Tapi ada beberapa hal yang ingin saya ketahui dari anda".

Terlihat wajah Clarisse yang serius menatap ke arah Lilian.

"tentang apa itu lady Clarisse?" permaisuri Lilian juga terlihat penasaran dengan apa yang ingin di katakan oleh lady yang suka mengejar sepupu dari suaminya itu.

Permaisuri Lilian tau jika Clarisse adalah gadis yang ambisius namun gadis itu termasuk gadis yang baik.

Namun sebelum Clarisse mengatakan hal tersebut permaisuri Lilian menatap tepat ke arah mata gadis tersebut.

mata yang sama namun dengan aura yang berbeda. Seperti bukan Clarisse. Aura yang di lihat permaisuri Lilian saat ini begitu kuat dan juga tak beraturan.

"kau bukan Clarisse yang sesungguhnya! Siapa kau sebenarnya" ucap permaisuri Lilian yang terlihat sangat serius.

Bukan nya takut dengan tatapan tajam dari permaisuri tersebut Clarisse malah menyunggingkan senyuman manis nya.

"ternyata kau sungguh peka yang mulia. Tapi aku tidak terkejut dengan reaksi mu itu. Karena kau seorang penyihir putih jadi kau dengan mudah mengetahui jika aku bukan Clarisse sesungguhnya atau bisa di bilang bukan jiwa Clarisse yang sesungguhnya!".

"apa yang kau ingin kan dari ku".

Walaupun tidak mendeteksi kekuatan hitam dari gadis yang duduk di hadapan nya ini, permaisuri Lilian masih tetap waspada dengan segala kemungkinan.

"aku ingin kau memberitahu ku di mana letak ke lima buku kutukan yang menyebabkan jiwa Clarisse yang sesungguhnya terjebak kutukan waktu".

Clarisse masih dalam keadaan tenang sementara permaisuri Lilian terlihat terkejut dengan penuturan dari Clarisse.

"dan juga aku ingin tau lebih jelas tentang kehidupan seorang penyihir agung yang dirasuki oleh iblis dan juga kutukan keluarga Maximilians!"

1
Wisteria
padahal sama" bodoh
Wisteria
aduh neng otak kalo geser radak telmi sekarang hidup abad berapa dan potato serta Chiki abad berapa
Wisteria
sangat di sayangkan kalo cerita ini ujung" nya kembali sama Alex lagi dulu dan sekarang apa bedanya
eli rina
katanya penyihir hitam akan kesakitan jk ktmu clarisse saat kekuatannya dibuka? iki ko ora yo??
Kartika Lina
saking cemburunya Alexander sampe keceplosan 🤭
Kartika Lina
padahal mah iya cemburu tuh 🤭
YuWie
soren ibgat cla dan jafi baik krn ingatan 20x kehidupan yg dijalaninya dg si cla benarkah? 😄
Kartika Lina
bengang??? mungkin maksud nya berang ya thor
Kartika Lina
hahahaha,, bener banget,, takut anaknya ga makan dibekali makanan yang banyak tapi pada akhirnya malah ga ke makan
YuWie
nahh..maju semua alurnya
eli rina
nah mulai seru,,!!
up up up💪💪💪
Aisarah Silma
Luar biasa
YuWie
sdh muncul aja si soren ini ya
YuWie
wis lalinan..selalu salah perhitung kai ini rahmaaaa
YuWie
bukune ma rahma..ojo lali yg di perpus alex dihancurkan duluuu..malah jauh2 mau ke alteri
YuWie
oalahhh ternyata bambang alex yg manggil2 Rahma tho
YuWie
siapo dia.kok tau Rahma
YuWie
katanya mau hancurin 5 buku..kok gak ke perpus nya alex kau rahma
YuWie
alex2..harapanmu zonk darling
YuWie
hutan yg di belakang rumah alex kah ini?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!