Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Flow yang tengah di cari oleh Rangga, saat ini tengah menyusul Nilam, setelah ia mendesak Paman Bubu untuk berkata jujur padanya.
Akhirnya, Paman Bubu pun memberitahukan padanya kemana sang guru pergi.
"Tenanglah Nona Muda, Nyonya saat ini tengah pergi ke Hutan Sunyi, ia mendapatkan informasi tentang keberadaan saudara laki-lakinya yang hilang," ucap paman Bubu dengan gugup, karena Nilam telah melarangnya untuk memberi tahu kan kepada Flow kemana ia pergi. Karena, jika flow tahu,akan seperti sekarang lah akibatnya, flow nekat pergi ke Hutan Sunyi untuk menyusul Nilam.
Walau paman Bubu sudah memberi tahu padanya, bahaya yang akan dihadapi di dalam hutan tersebut, namun flow tidak mendengarkan perkataan paman Bubu, ia lantas pergi menyusul Nilam, karena perasaan nya sungguh tidak tenang. Entah mengapa ia merasakan perasaan cemas terhadap orang ter kasihnya, dan flow yakin pastilah Nilam karena hanya ia yang flow sayangi saat ini.
Paman Bubu yang diamanahkan untuk menjaga Flow, menjadi khawatir karena Flow yang keras kepala, pergi sendirian ke hutan, akhirnya paman Bubu pun mengikuti nya dari belakang.
Flow yang mengetahui, bila dirinya diikuti, ia tetap diam karena ia sangat yakin siapa yang mengikuti nya, siapa lagi kalau bukan paman Bubu, karena hanya paman bubu yang tahu ia pergi menyusul Nilam.
Saat di tengah perjalanan, Flow memanggil paman Bubu. Paman bubu yang di panggil pun segera menghadap, ia tidak terkejut akan flow mengetahui bila ia mengikuti nya, karena ia percaya akan kemampuan Nyonya nya dalam mengajari Flow, bahkan pasukan pengawal lain juga langsung di bawah ajaran Nilam. Hingga mereka menjadi pasukan yang tangguh.
"Paman!" panggil Flow.
"Hamba Nona," Paman Bubu langsung menghadap.
"Apa Paman membawa pasukan tersembunyi?" tanya Flow, karena ia bisa merasakan beberapa aura yang mengikuti dan memperhatikan nya.
"Tidak Nona, Hamba menyusul Nona hanya sendirian, seperti yang Nona rasakan, hamba juga merasakan nya Nona, sepertinya mereka juga ingin mencari keberadaan Nyonya saat ini.
"Baiklah, berarti kita harus waspada, ada beberapa pasang mata yang saat ini memperhatikan kita, bahkan tadi, setelah kita keluar kediaman, kita di ikuti beberapa aura Paman, Aku yakin jika mereka ada niat buruk terhadap kita," jelas Flow dengan suara yang rendah namun masih bisa terdengar oleh paman Bubu.
"Sebaiknya kita pancing mereka di depan Paman, masih ada kemungkinan bagi warga untuk terkena dampaknya, jika kita bertarung di sini."
"Baik Nona Muda."
Mereka melanjutkan perjalanan ke arah Hutan Sunyi, Flow masih merasakan aura yang sangat banyak mengikuti mereka, namun ia terlihat seperti tidak mengetahui nya, padahal ia sekarang begitu waspada dengan menajamkan seluruh inderanya agar tidak terjadi sesuatu yang bahaya terhadapnya dan paman Bubu.
.
.
Sesampainya di area terluar Hutan flow sengaja menghentikan langkahnya, ia menunggu para pengintai itu untuk menunjukkan wajahnya.
Flow menunggu sesaat, ia di buat geram, seakan-akan mereka tidak ada niatan untuk menyerang nya.
Flow pun mengeluarkan jarum-jarum indahnya, ia lemparkan sekaligus tiga jarum ke arah sisi kiri.
Sthuuuuuut
Sthuuuuuut
Sthuuuuuut
Jarum-jarum tersebut melesat dengan cepat, tepat kearah jantung. Tiga orang langsung mati di tempat, salah seorang temannya yang melihat hal itu dari atas pohon yang agak jauh, langsung pucat pasi. Ia tak menyangka, jika target mereka begitu mumpuni. Ia pun melihat kiri dan kanan ternyata yang lain juga mengalami hal yang sama, ia melihat sekeliling, bahkan yang lain juga mati di tempat dengan tubuh kaku yang membiru.
Penguntit itu menggigil ketakutan, belum bertindak tapi mereka sudah kalah terlebih dahulu.
"Sial, sepertinya kami telah salah informasi! lebih baik aku, buru-buru pergi sebelum ketahuan," gumamnya, sambil berbalik ingin pergi dan ia hendak melompat ke pohon yang di belakang nya.
Namun sebelum ia sempat melakukan apapun,
sthuuuuuut
kembali jarum flow melesat, dan
gede_bug
Ia pun jatuh dari pohon, mati begitu saja.
.
.
.
Flow melanjutkan perjalanannya, paman Bubu yang terbengong tidak percaya jika flow begitu dengan mudahnya membunuh para pengintai tadi tersadar setelah flow berjalan masuk ke dalam hutan, ia bergegas menyusul flow, mereka pun memasuki bagian hutan terdalam.
Sepanjang perjalanan Flow terlihat begitu santai, walau dalam hatinya, ia begitu cemas pada Nilam.
Saat ia tengah menyusuri jalan setapak ia mendengar suara auman hewan saling bersahut-sahutan.
Grrrrrrr
Auuuu
Raaawr
Aaargh rawrrr
Flow yang penasaran pun berjalan ke arah asal suara, iya tahu bahwa itu suara hewan buas, tapi kenapa bisa mereka berkumpul di satu tempat!
Setelah merasa dekat dengan binatang itu, flow mencari pepohonan rindang dan tinggi untuk melihat situasinya, ia tidak ingin gegabah.
Flow merasa aneh, kenapa para hewan itu berkelahi satu sama lain, apa yang mereka perebut kan? kalau memperebutkan tempat kekuasaan sepertinya tidak mungkin! ia terus mengamati dan mengamati. Hingga salah satu dari hewan itu kalah, dan disusul dengan salah satu harimau yang terluka parah juga mati, satu persatu mulai berjatuhan hingga seluruh kawanan serigala kalah melawan kawanan harimau, tapi hanya menyisakan sepasang harimau dengan keadaan yang terluka.
Lalu, tak lama kemudian, tampaklah harimau itu mengoyak tubuh binatang yang mati sampai terlihat ada sebuah permata dalam jantung hewan-hewan tersebut.
Flow melongo tak percaya dengan apa yang ia lihat, hingga ia teringat dengan paman Bubu.
Paman Bubu yang berada di pohon samping flow, matanya berbinar melihat semua itu.
Flow pindah d samping paman Bubu, hingga mengejutkan nya,
Brakkk
Paman Bubu yang terlalu fokus pada permata jantung hewan itu tidak menyadari kedatangan flow di samping nya, hingga ia jatuh dengan sangat tidak etis, yang mana kepalanya menancap dalam lumpur dan kakinya tersangkut ranting yang redah sebelahnya.
Hahahaha
"Paman! bisakah kau, jatuh dengan posisi yang bagus? lihatlah itu? hahaha, perutku sakit karena tidak berenti tertawa melihat mu. Bagaimana bisa kepalamu kau celup kan ke dalam lumpur paman? "
"Aduh, aduh perutku sakit, hahahaha!" flow tertawa dengan sangat puas, dasar durjana! bisa-bisanya menertawakan orang yang lebih tua darinya.
Paman Bubu yang terjatuh merasa sangat malu, mengingat posisinya yang begitu, sungguh sebuah lelucon seorang pengawal elit bisa jatuh terjerembab seperti itu.
Flow akhirnya turun, ia membantu paman Bubu, setelah itu, ia beralih ke arah dua harimau yang tadi, saat sampai di sana terlihat keduanya terluka dengan sangat parah, ia berniat menolong sepasang harimau itu, menurut nya harimau itu begitu lucu seperti seekor kucing besar yang menggemaskan.
"Nona, hati-hati!"
"Tenanglah paman, aku yakin mereka tidak akan menyerang ku," ucap flow meyakinkan.
Dan saat Flow hendak menghampiri sepasang harimau itu,
Bersambung,
..............
Seperti biasa ya!! jangan lupa follow 💗💗
Like dan komentar sebanyak-banyaknya, kalau berkenan gift sama vote nya juga ya!! 👉🏻👈🏻👉🏻👈🏻🤗🤗
Ingat, disini boleh berkomentar sesukanya,, tapi, sangat-sangat DILARANG MEMBERI RATING RENDAH.🤗🥰
Terimakasih guys, Salam Sayang dari Author, 😘😘❤️❤️🫶🫶
Lalu aku pengen tahu alasan kakek nya Flow tidak merestui hubungan antara ayah dan ibu nya