Karma Untuk Tiara

Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Tiara merasa aman karena dia datang bulan seperti biasanya, itu menandakan kalau obat anti hamil yang diberikan Marco sangat mujarab.

Sementara itu komunikasi Tiara dengan Jimy semakin akrab. Yang awalnya mereka DM an di instagram, sekarang beralih ke WA.

Semenjak Tiara mengenal Marco dan Jimy, fokusnya ke belajar menurun drastis. Bagaimana tidak menurun, jika waktu yang seharusnya dia gunakan untuk belajar, malah dia pakai untuk chatingan dengan Marco dan Jimy secara bergantian. Alhasil, nilai ulangan hariannya semuanya di bawah 50.

Sekalipun nilai ulangannya jelek, Tiara tidak pernah ambil pusing, toh sistem penilaian sekarang lebih mudah dan murah, minimal nilai KKM.

*

Di ruang kerja Andre, anak bungsu Jesica...

"Mama kok mesti gitu kenapa sih? Andre gak suka ya kalau bolak-balik disuruh kenalan sama perempuan. Kayak Andre gak laku saja," gerutu Andre sambil terus mengetik di laptopnya.

"La kamu jadi cowok pasif banget lo, Ndre. Umur sudah 32 taun kok ya betah ngejomblo terus. Kan mama juga pingin merasakan momong cucu, Ndre," kata Jesica terus terang.

"Kalau Mama pingin momong cucu ya suruh saja Kak Angel adopsi bayi," ucap pemuda tampan itu dengan entengnya.

"Kalau masalah adopsi bayi itu gampang, Ndre. Yang jadi masalah, kita gak tau bayi itu benih dari siapa dan kelak kalau sudah besar kayak gimana. Kan manusia itu pasti punya sifat bawaan, Ndre. Mama gak mau kalau nanti bayi yang diadopsi kakakmu pas besarnya malah susah diatur," jelas wanita berumur 55 tahun tersebut.

"Kalau begitu ya suruh saja Kak Angel cepetan hamil, Ma. Masa' sudah 5 tahun lebih menikah kok belum hamil juga," omongan Andre semakin menjengkelkan.

"Ndre, kakakmu itu sudah mencoba berbagai macam cara supaya cepet hamil termasuk konsultasi ke dokter. Kalau memang sudah kehendak Tuhan belum diberi momongan trus mau gimana lagi," Jesica membela anak sulungnya.

"Lagipula Mama itu kan cuma pingin kamu kenalan sama anaknya Bu Shopia, Ndre. Bukan memaksa kamu untuk menikah," wanita berumur 55 tahun itu masih belum menyerah.

"Memangnya anaknya Bu Shopia kerja dimana, Ma?" tanya pemuda tampan tersebut.

"Masih kelas XI."

Untuk sesaat Andre nge lag.

"Ya ampun Maa Ma. Mama nyuruh Andre kenalan sama bocil?" pemuda tampan itu heran dengan pemikiran mamanya.

"Memang apa salahnya? Kan sebentar lagi dia lulus. Kalau memang kamu cocok sama dia, kalian bisa langsung nikah," kata Jesica dengan mantapnya.

"Mama ini kebangetan banget sih. Jarak umur kita jauh Mamaa...," protes Andre mulai cemberut.

"Jaman sekarang cinta itu tidak memandang umur, Ndre. Lagipula firasat Mama mengatakan kalau Kiara itu gadis yang baik," wanita berumur 55 tahun itu pantang mundur.

"Hari gini menilai orang pake firasat. Denger ya Mamaku yang cantik dan bawel, jaman sekarang kita gak bisa menilai orang dari chasing luarnya saja. Bisa ketipu mentah-mentah, Ma," pemuda tampan itu berusaha meluruskan cara berpikir mamanya.

"Dari tadi papa denger kalian kok ribut terus itu sedang mbahas masalah apa sih?" kata Permana dari ambang pintu yang tak lama kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di ruang kerja anaknya.

"Ini lo Pa, Mama punya niat mau ngenalin Andre ke anaknya Bu Shopia. Masa' sudah umur 32 tahun kok ngejomblo terus. Kan mama pingin cepet momong cucu, Pa," terang Jesica.

"Kalau anaknya gak mau ya gak usah dipaksa lah, Ma. Memang apa salahnya kalau Andre betah ngejomblo. Lagipula jadi lajang sukses itu malah enak, pikirannya gak macem-macem," pria berumur 58 tahun itu membela anak bungsunya.

"Papa memang is the beeest," celetuk Andre dengan mengacungkan jempolnya yang justru membuat mamanya kesal.

"Papa kok ngomong gitu sih. Kita ini sudah tua lo, Pa. Kapan kita mau punya cucu?" protes Jesica dengan mulut cemberut.

"Masa' sih Pa, Andre mau dikenalin sama anaknya Bu Shopia yang masih bocil. Masih kelas XI lo, Pa," pemuda tampan itu berusaha mengompori papanya.

"Kan Mama cuma nyuruh kamu kenalan dulu, Andreee," keukeuh wanita berumur 55 tahun itu.

"Mama kalau niat mau ngenalin Andre sama perempuan, ya jangan dengan yang masih bocil lah, Ma," kata pemuda tampan tersebut.

"Halah, kapan hari itu Mama ngenalin kamu sama Gina yang umurnya 27 tahun saja gak mau," grutu Jesica.

"Ya jelas Andre gak mau lah Ma, wong Andre gak suka dengan perempuan yang dandanannya menor. Lihat lipstriknya yang merah tebel saja ngeri," terang Andre sambil bergidik.

"Dulu Mama juga pernah ngenalin kamu sama Marisa yang dandanannya natural kamu juga nolak," lanjut wanita berumur 55 tahun itu.

"Mama tau gak apa alasennya aku gak sreg sama Marisa?" tanya pemuda tampan tersebut.

"La memang apa alasannya?" sahut Jesica ingin tahu.

"Marisa itu cewek matrei, Ma. Kebetulan aku punya temen yang pernah satu SMA sama Marisa. Temen aku bilang, dulu kalau Marisa pacaran, dia sukanya moroti duit pacarnya," jelas Andre.

"Sudahlah Ma, kalau Andre gak mau ya jangan dipaksa. Lagipula anaknya Bu Shopia itu masih terlalu muda. Biasanya pemikiran anak SMA itu belum dewasa, sering semaunya sendiri. Berdoa saja supaya Angel cepet hamil," Permana berusaha menyudahi perdebatan antara istri dan anak bungsunya.

"Sekalipun niatnya Mama cuma pingin ngenalin Andre ke anaknya Bu Shopia, Bu Shopia nanti bisa salah paham," tambah pria berumur 58 tahun itu.

"Tuh Ma, dengerin Papa lagi ceramah. Bener tuh omongan Papa. Manteep," goda Andre yang semakin membuat Jesica tambah gondok.