NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 PERSIAPAN PESTA

Melihat gadis kecil didepannya, yang tak berniat menjawabnya, dan malah bergerak dengan gelisah, Felix menjadi bosan, "Baiklah, jika kamu tidak mau mengatakannya, tidak apa-apa. Tapi lain kali kamu harus hati-hati atau kamu akan terluka."

Gadis kecil itu dengan cepat mengangguk. Buru-buru Dia langsung berpamitan pergi. Sebelum berjalan jauh, dirinya sempat berbalik. Nampak ada sesuatu yang mengganjal di hatinya untuk diungkapkan. Rasanya ada sesuatu yang telah Dia lewatkan. Tapi entah tak memiliki keberanian atau karena hal lain. Dia tak melakukannya dan memilih melanjutkan langkahnya.

Felix tentu tak menyadari konflik batin gadis kecil itu. Bahkan jika Dia menyadarinya, Dirinya tak akan begitu peduli.

Pertemuan kecil macam ini, yang untuk sebagian orang akan dengan mudah dilupakan, sebenarnya adalah sebuah pertemuan yang spesial. Dalam karya asli, saat pertemuan ini berlangsung tak begitu singkat. Gadis kecil pemilik cahaya emas memang bukan orang biasa. Dialah sang pemeran utama wanita yang belum melalui kelahiran kembali. Jiwanya masih murni tanpa adanya dendam. 

Felix sudah sangat tertarik saat melihat cahaya emas yang dipancarkan. Sehingga berinisiatif mengantarkan gadis kecil pemilik cahaya emas sampai ke rumahnya. Mungkin karena berlama-lama dengan pemilik cahaya emas. Dia menjadi ikut tertular keberuntungan. Saat itulah Dia mendapatkan sebuah ilham akan masa depannya. Sebuah bahaya besar akan segera menghampirinya. Terdesak untuk segera menyelesaikan masalah itu, Dia pun buru-buru pergi, dan hanya bisa meninggalkan tanda nama.

Pahlawan wanita yang masih kecil awalnya tak memahami seberapa berharga tanda nama di tangannya. Namun, Dia masih menyimpannya begitu saja. Barulah saat Dia terlahir kembali, Dia mengingat pertemuan singkat ini, Dan menghubungi peramal Felix yang telah terkenal, untuk kemudian memanfaatkannya dalam jalan balas dendam.

Itulah alasan mengapa saat pahlawan wanita kemudian menemuinya setelah terlahir kembali, Felix dengan mudah menerimanya sebagai seorang murid. Karena mengingat hutang budi masalalu.

Namun, karena perubahan kecil yang telah terjadi. Akibat pertemuannya dengan keluarga Theodore lebih dulu. Felix tak lagi memiliki persimpangan apapun dengan pahlawan wanita. Hubungan guru dan murid juga tak akan pernah terjadi lagi. Dan bahkan jika keduanya kembali bertemu nanti. Mereka hanya orang asing yang belum pernah bertemu.

...----------------...

Musim hujan di tahun ini memang datang terlambat. Baru sehari kemarin hujan pertama di tahun ini turun. Cuaca yang berangsur-angsur panas, mulai sedikit sejuk. Tapi orang-orang tetap masih memilih memakai pakaian yang tipis. Hanya saja seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan. Payung lipat atau kantong kresek menjadi barang wajib saat keluar rumah.

Hari ini pesta yang ditunggu-tunggu semua orang akhirnya tiba. Semua nya tak sabar untuk segera melihat bayi bungsu keluarga Theodore. Dan lebih tak sabar lagi menikmati pesta yang megah.

Sejak pagi hari, bahkan sebelum ayam mulai berkokok, para pelayan di kediaman Theodor telah sibuk bekerja, mempersiapkan pesta yang akan diadakan malam ini. Mendekorasi rumah, mempersiapkan makanan, sebisa mungkin semuanya adalah yang terbaik.

Tok tokk tokk.

"Masuk," ucap Disya tanpa menoleh. "Ahh, imutnya bayi ibu. Bagaimana ini, semuanya tampak imut di bakai baby. Ibu jadi tak bisa memilih jika begini."

"Nona kecil memang sangat imut sekali. Bahkan baju yang paling biasa. Bisa menjadi luar biasa."

Disya tersenyum bangga, "Benarkan, aku pikir juga begitu."

"Semuanya luar biasa, tapi pasti akan ada yang terbaik untuk nona kecil, nyonya. Kita hanya harus terus mencobanya."

"Ya, kamu benar. Ayo yang selanjutnya...."

[Huff, berapa kali lagi aku harus berganti pakaian.]

Meski mengeluh, bayi Ivy tetap bekerja sama mengganti pakaian. Dia tak membuat keributan, membiarkan ibu dan para pelayan mendandaninya layaknya boneka.

"Nyonya," panggil pelayan yang baru saja mengetuk pintu.

Disya melirik ringan, "Oh, ya aku lupa. Apa ada masalah?"

"Di depan ada tamu yang ingin bertemu, nyonya."

"Tamu? Bukannya semua undangan untuk malam hari. Kenapa ada yang datang sekarang."

Dalam waktu beberapa detik bayi Ivy telah berhati pakaian lagi. Kali ini Dia memakai gaun biru, dengan mahkota kecil di atas kepalanya.

"Woahh, nona kecil terlihat seperti putri kerajaan."

Disya tersenyum setuju, "Kalau begitu kita pakai yang ini saja."

"Baik, nyonya."

[Akhirnya selesai juga.]

Setelah berhasil menemukan pakaian terbaik. Bukan berarti semuanya selesai begitu saja. Sekarang masalah mahkota yang tak cocok menjadi sebuah cekcok.

"Tidak-tidak, ini sama sekali tak bagus. Lebih bagus yang ini dengan permata biru sama seperti bajunya."

"Kamu ini, monoton jika dari atas dan bawah berwarna biru. Lebih bagus yang permatanya emas."

"Bukankah, yang putih lebih cantik."

[Kakak-kakak, bisakah kalian segera memutuskan. Semua cantik okey, terutama karena wajah ini mendukung.]

Disya yang mendengar pikiran bayinya, dalam hati terkikik geli. Kemudian Dia kembali fokus pada pelayan yang baru tiba.

"Siapa nama tamu yang datang?"

"Itu, ee," Mulutnya mengucapkan satu kata sebelum tersendat. "Maaf nyonya, saya lupa bertanya."

"Kamu baru disini??" Disya bertanya dengan curiga. Terlalu banyak pelayan di kediaman Theodore. Jadi Dia tak bisa mengingatnya satu-persatu.

Pelayan itu menggeleng, "Tidak nyonya, saya sudah tiga tahun bekerja disini. Hanya saja sebelumnya saya bertugas membantu di dapur. Hari ini ada chef khusus yang datang. Jadi dapur sudah memiliki banyak orang. Karena bagian depan membutuhkan bantuan, saya dipindahkan sementara."

"Emm, jadi..." Disya menggantung ucapannya. "Kamu tak terbiasa menerima tamu."

"Benar, nyonya," ucapnya meringis.

"Baiklah itu bukan masalah. Salah di kali pertama itu biasa."

"Terima kasih, nyonya," ucapnya bersyukur. Siapa yang tak bersyukur jika mendapatkan majikan yang baik. "Hanya saja, sepertinya tamu yang datang itu sering sekali kesini. Tadi juga nona itu berkata untuk langsung naik ke atas. Karena biasanya begitu. Tapi saya tidak berani. Maaf nyonya saya membuat keputusan sendiri."

"Ohh,, apa perempuan dengan rambut pendek di atas bahu."

"Ya-ya benar nyonya," Serunya semangat.

"Itu sahabatku Elena. Lain kali jika Dia datang langsung saja kamu bawa padaku...." Dia ya terdiam sejenak, tiba-tiba berubah pikiran. "Emm, tidak. Laporkan saja dulu."

"Jadi bagaimana nyonya," Tanyanya bingung dengan maksud sang majikan.

Sambil tangannya mengetuk-ngetuk sandaran kursi, Disya kembali bicara, "Laporkan saja seperti saat ini. Biarkan dia menunggu di bawah. Takutnya aku sedang melakukan hal penting. Cukup kamu layani dengan baik saja. Ohh, ya untuk seterusnya kamu akan bertugas di rumah utama. Untuk menerima dan melayani tamu. Tak perlu kembali ke dapur."

"Sungguh, nyonya. Saya akan bertugas di rumah utama," katanya tak percaya. Bekerja di rumah utama adalah pekerjaan paling baik di rumah ini. Tak perlu kelelahan, hanya sedikit bekerja, tapi memiliki gaji yang tinggi. "Tapi kepala pelayan-"

"Aku akan bilang padanya nanti. Pergi lah dulu, siapkan makanan ringan untuk di teras. Aku akan segera turun."

"Baik, nyonya."

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!