Lelaki Itu Suamiku

Semenjak pertemuan ku dengan kak Rudi di perpustakaan, kami belum pernah bertemu lagi bahkan menghubungiku pun tak pernah. Entah kenapa ada perasaan sedih, kecewa,kesal saat tak ada chat darinya atau tak ada sapaan darinya. Maka aku bulatkan tekad ku untuk memulai beristikharah meminta pilihan terbaik kepada sang pencipta. satu, dua, tiga......hari belum juga ada isarat dari Allah swt aku tak putus asa mungkin belum saatnya atau mungkin aku kurang mentekadkan hatiku. Sampai waktu sudah dua minggu masih saja belum ada isarat.

"Ya alloh zat yang maha rahman dan rahim sesungguhnya hidup,mati,jodoh dan rizki telah kau atur dengan sempurna, sebagai makhluk mu hamba hanya bisa berdoa berusaha dan tawakal. Ya alloh ya rahman ya rahim tunjukkanlah jalan yang terbaik untuk hamba karena saat ini hamba benar-benar berada di titik keresahan kebimbangan. Ada seorang ikhwan yang ingin melamar ku , tapi aku ragu untuk menerimanya karena hamba tidak terlalu mengenalnya lebih jauh bahkan baru bertemu beberapa kali. Tapi dia begitu berani dan yakin kalau aku wanita yang terbaik untuk mendampinginya. Ya alloh hamba mohon berilah hamba petunjuk antara ya atau tidak untuk lamaran ini."

\\\\*

Tiga minggu berlalu tapi sampai saat ini masih menggatung lamaran kak Rudi aku sama sekali belum memberinya jawaban.

" Mami ada apa denganmu ," ucap Sifa

" Aku gak kenapa -kenapa kok" jawabku

"Apa ada yang mami sembunyikan dari kami ," tanya Risya dengan tatapan serius

" Kenapa aku jadi ngerasa lagi di introgasi gini, aku kaya orang ketauan mencuri "

" Mami sih akhir -akhir ini kalau mey perhatiin diem aja kaya gak semangat gitu ,"

" Itu perasaan kalian saja "

" Udah ah ayo dari pada kalian ngepoin aku terus mending kita kekantin yuk" usulku sembari mengalihkan perhatiaan mereka agar tak bertanya lebih jauh lagi.

" Yaudah ayo lets go " jawab ketiga sahabatku dan berjalan menuju kantin.

Mengenai masalah Kak Rudi melamar ku memang tak aku ceritakan pada mereka, karena bagiku ini privasi pribadi yang bersifat sensitif jadi alangkah baiknya tak aku ceritakan .

\\\\\*

Sampai di kantin baru juga mau duduk tiba-tiba mataku melihat sesosok lelaki yang ingin melamar ku, ada perasaan seneng dan jantungku mulai bekerja tak normal seolah -olah ingin loncat dari tempatnya.

Ketika mata kami saling tatap aku langsung menunduk tak mau melakukan dosa. Aku pun meninggalkan kantin tak enak dan merasa canggung satu ruangan dengan nya.

" Oh yahh aku ke toilet dulu yahh dan tolong pesenin makanan ku yang seperti biasa saja " ucapku pada ketiga sahabatku

" ok "

" Jangan lama-lama "

Aku pun segera keluar karena aku terlalu panik sampai - sampai aku tak melihat jalan dan

Brug

Aku bertabrakan dengan seseorang , langsung berdiri dan meminta maaf tanpa melihat orangnya.

"Maaf maaf banget " ucapku

" Aisyah kamu terlihat tergesa-gesa kamu tdak apa-apa?

ucap seseorang yang ku kenali suaranya.

Sambil melihat " Ehh AzkA "

." Maaf yahh aku kira siapa , mohon maaf tak sengaja" ucapku

" Kalau jalan makanya hati -hati "

" Maaf yahh AzkA, " sambil menundukn kepala.

" Udah ga apa-apa, ehhhh ngo....Belum selesai AzkA bertanya udah aku potong

" Maaf AzkA aku mau ke toilet "

sambil berlari.

Gadis aneh dari dulu kau tak ada yang berubah tetap jadi Aisyah yang sekarang membuatku makin jatuh hati padanya.Tunggu aku sya...jika berjodoh kita pasti akan jadi satu.Batin AzkA