NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14. Karakter yang berbeda

Setelah pulang sekolah, Ares tidak langsung pulang, hari ini dia ada acara ekskul mingguan yang di laksanakan setiap hari kamis. Sementara Aldo?  entah lah, mungkin sahabatnya itu sudah pulang duluan karena marah pada Ares semenjak kejadian tadi di taman.

Ares saat ini tengah berdiri di depan Aula, menunggu sari yang entah kapan dia bisa datang, sementara anggota yang lain sudah pada kumpul di dalam ruangan.  Ares berusaha mengirim pesan chat pada sari, memastikan apakah sari bisa datang atau enggak. karena sari sendiri merupakan ketuanya. tidak mungkin Ares memulai acaranya tanpa menunggu si ketua. karena dia sendiri di sana bukan siapa-siapa.

ARES.

Lo dimana? udah pd kmpl ini.

Bu ketua..

Res, Lo handle dulu ya

acaranya,

gue ada rapat OSIS ini.

ARES.

Oke baik.

Setelah dapat perintah dari ketua. Ares segera masuk ke dalam Aula, banyak anggota dan calon anggota PMR di dalam nya. Ares sempat grogi dengan pemandangan yang dia lihat. Ares melihat Sri yang kini sedang menatap nya ke depan. tidak bisa, Ares harus Profesional, apalagi Ares di tugaskan untuk Galak, jutek di antara senior yang lain. pasalnya dia merupakan anggota unit umum yang tugasnya harus lebih tegas dari unit yang lain.

"Oke, selamat sore semuanya, terimakasih sudah pada hadir di acara kali ini, baik saya perkenalkan dulu, nama saya Ares Sebastian Wijaya. di sini saya menjabat sebagai ketua umum." Ares mulai memperkenalkan diri dengan raut wajah tidak biasanya, datar.

"Mungkin acara kali ini lebih ke perkenalan ya. jadi saya harap untuk para inti anggota PMR agar bisa memperkenalkan nama -namanya terlebih dahulu, silahkan untuk maju  depan." lanjutnya.

Seluruh inti PMR pun maju satu- persatu, dari mulai Wakil ketua, Sekertaris, Bendahara, mereka pun segera ke depan, memperkenalkan dirinya masing- masing

"Perkenalkan nama saya Sinta, saya menjabat sebagai wakil ketua PMR di sini terimakasih "

"Hallo... perkenalkan nama saya Maria, saya menjabat sebagai sekertaris. terimakasih.

"Hai.. perkenalkan nama saya Gina, di sini saya menjabat sebagai bendahara. terimakasih.

"Sekarang di lanjut buat pembagian pita. saya harap pita ini di pakai baik-baik. jangan sampai hilang, karena kalau sampai hilang. kalian semua saya hukum!" ucap Ares membuat para calon anggota PMR menatap ngeri ke arahnya.

Ares mengeluarkan Pita berwarna kuning dari dalam tasnya yang sudah dia siapkan Ares tadi malam.

"Maria, tolong bantuin saya buat bagikan pitanya."

Maria beserta para inti yang lain pun mulai membantu Ares buat membagikan pitanya pada anggota baru mereka.

Tatapan Ares tertuju pada Sri yang sedang menatapnya sinis.

"Ngapain kamu natap saya begitu?" ucap Ares dengan raut wajah datarnya.

Sri tersentak kaget, baru kali ini dia di permalukan di depan umum.

"Maaf kak." ucapnya dengan tatapan tidak suka.

"Kalau kamu gak suka sama saya, bilang!"

Sial! Baru hari pertama aja udah seperti ini bagaimana selanjutnya? Sri tidak mengerti pada sifat Ares yang sebenarnya, tadi pagi cowok itu bersifat lembut bahkan sampai mengantarkan ke kelasnya. tapi mengapa cowok itu tiba-tiba seperti itu?

Suasana hening seketika, tak lama kemudian, Sari datang dengan langkah terburu-buru.

"Maaf saya terlambat." Sari berusaha mengatur nafas nya pelan.

"Silahkan masuk kak.. sekarang giliran kakak buat memperkenalkan siapa namanya, terus jabatan di sini apa." Ares menyuruh sari untuk memperkenalkan namanya.

Sari menyimpan tasnya di atas meja. setelah itu dia mulai memperkenalkan dirinya sendiri .

"Baik, perkenalkan nama saya sari, saya di sini menjabat sebagai Ketua PMR. dan terimakasih buat Kalian semua yang sudah menyempatkan hadir di acara kali ini. semoga kalian bisa betah di sini, mungkin itu saja perkenalan singkat saya. terimakasih.

"Nah, jadi ini kak sari ya namanya, silahkan untuk para calon anggota PMR yang baru gabung untuk ke depan memperkenalkan dirinya masing-masing. "

Satu persatu para calon anggota PMR pun mulai memperkenalkan dirinya masing-masing.

•••••••

acara ekskul PMR pun telah selesai mereka lakukan. Ares, cowok itu masih di ruang aula bersama para inti PMR Lainya, sementara calon anggota PMR lainya sudah pulang dari 10 menit yang lalu.  Ares, cowok itu tengah duduk di salah satu kursi menunggu Maria yang terlihat sedang sibuk mendata absensi kehadiran di Minggu pertama.

"Akhirnya beres juga." ucap Maria merasa lega.

"Yaudah kita pulang yuk." Ares berdiri dari kursi.

"Res, kalau Lo ada saran buat agenda Minggu depan. kabarin aja, gue sibuk banget soalnya di OSIS. gak sempet buat mikir gue."

"Masalah itu gampang, kita pulang dulu aja sekarang."

Sari mengangguk. mereka pun memutuskan untuk segera keluar di dalam aula. satu persatu dari mereka pun mulai menaiki motornya yang terparkir di depan Aula. begitu juga dengan Ares. cowok itu mulai mengendarai motor nya untuk pulang.

Saat Ares hendak keluar gerbang, dia melihat Sri sendirian yang entah sedang menunggu siapa. Ares pun memutuskan untuk berhenti di sebelahnya.

"Nunggu siapa?" Ares bertanya pada Sri..

Cewek itu hanya menatapnya jutek, tanpa ada itikad menjawab pertanyaan dari Ares. mungkin Sri kesal karena tadi dia di permalukan oleh Ares di depan yang lain.

"Lo marah sama gue gara-gara tadi?" Ares bertanya.

"Gak."

"Terus kenapa gue ngomong gak Lo jawab?"

Lagi dan lagi Sri tidak menjawab pertanyaan.

"Oke sebagai permintaan maaf gue tadi, gimana kalau sekarang Lo gue anterin pulang?"

"Gak usah."

"Bentar lagi magrib loh ini, beneran masih mau di sini?

Sri terdiam, benar juga kata Ares, lagian Sri udah berapa kali hubungi ayahnya. tapi sampai sekarang ayahnya belum membalas juga. dari pada dia harus sampai malam kan? tidak salahnya buat Nerima ajakan dari Ares.

Tanpa ada ucapan sepatah kata pun, Sri naik ke atas motor. Ares yang melihat tingkah nya itu terkekeh pelan.

"Di terima juga tawarannya haha."

"Cepetan jalan."

"Iya iya sabar ke."

Ares pun segera melajukan motornya, mengantarkan kan Sri pulang ke rumah. di Tengah-tengah perjalanan, Sri mengarahkan Ares ke jalan arah rumahnya. Sekitar sepuluh menit di perjalanan, akhirnya mereka berdua pun tiba di sebuah rumah tingkat 2 bewarna cat putih.

"Ini rumah lo?"

"Ya kalau bukan rumah gue ngapain gue turun di sini?"

"Buset galak bener, gue cuma nanya kali."

Sri memutar bola matanya malas mendengar jawaban dari Ares.

"Makasih udah nganterin." Setelah mengatakan itu Sri pergi meninggalkan Ares sendirian, Sri membuka gerbang rumahnya, tanpa ada kata menyuruh Ares untuk masuk.

"BINTANG LIMA NYA JANGAN LUPA NENG HAHA."

Sri masuk ke dalam rumahnya tanpa memperdulikan teriakan dari Ares. Sri terlihat kesal, pasalnya ayahnya tidak menjemput nya tadi, mungkin kalau ayahnya menjemput tadi, dia pasti tidak akan pulang bareng sama cowok itu.

"Kamu baru pulang Sri, pulang sama siapa?" wanita paruh baya itu bertanya pada putrinya, Bu Mila, ibunya Sri yang perkiraan umur nya 39 tahun.

"Ayah kenapa sih gak jemput Bun, aku nungguin lama loh tadi." grutu Sri merasa kesal.

"Ayah kamu masih kerja sayang malah belum pulang sampai sekarang." jelas Bu Mila.

"Kenapa ayah gak ngabarin kalau mau pulang telat?

"Tadi sebelum ke kantor, hp ayah kamu jatoh, masih di konter sekarang hp nya." Bu Mila menjelaskan pada putrinya kenapa ayahnya tidak bisa menjemput.

"Tau gitu aku mendingan gak sama cowok itu."

"Cowok siapa?"

"Tau lah Bu, Sri capek." setelah mengatakan itu, Sri berjalan ke arah kamarnya dengan perasaan kesal, marah, kecewa, parahnya lagi dia harus satu motor sama orang yang gak dia suka. iya Ares orangnya.

••••

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!