Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.
Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serbuan Monster
Tuan Wang dan anaknya langsung berdiri di belakang Xuan Ji yang tetap duduk di atas batu sembari menikmati teh hangat. Mereka merasa tempat teraman saat ini hanyalah berada disekitar Xuan Ji, karena basis Kultivasi-nya adalah Ranah Keabadian.
“Be-besar sekali monster itu! Ini pertama kalinya aku melihat monster sebesar itu.” Rahang tuan Wang hampir terjatuh saat monster sebesar gunung memiliki cangkang kura-kura, tetapi kepalanya ternyata dua kepala ular berwarna merah dan putih.
Dari atas cangkang monster sebesar gunung itu melompat dua ratus lebih berbagai jenis monster. Yang paling banyak adalah gerombolan monster Serigala hitam yang diselimuti energi spiritual Iblis dan monster kera bersenjata Tombak, Pedang, dan Panah.
“Musnahkan mereka dan ambil kristal monsternya untuk kalian!” seru Zhao Wu sembari melesat ke arah monster yang berlari paling depan.
Saat bilah Pedang Zhao Wu hampir mengenai monster itu, tiba-tiba sebuah bayangan manusia lewat didepannya dan monster yang hendak ia tebas sudah terbelah dua lebih dulu.
Kening Zhao Wu berkerut dan berpikir siapa yang melakukannya? Saat tatapannya tertuju ke depan, sudah puluhan monster terbelah dua dan bayangan manusia itu berpindah-pindah dengan cepat.
“Hmm, itukan seni beladiri Assassin yang dipelajari oleh nona Li Ruoqing tadi malam. Sepertinya ia sudah memahaminya,” gumam Zhao Wu. Detak jantungnya berdegup kencang, sebagai Pendekar Ranah Kaisar Surgawi terkuat Kelima di Kota Huayang ia merasa malu dikalahkan oleh junior yang jauh lebih muda darinya. “Baiklah, aku tak perlu menyembunyikan seni beladiri terkuatku,” gumamnya lagi.
Avatar Harimau raksasa tiba-tiba mengaum keras, puluhan monster serigala tiba-tiba mematung. Auman itu mengandung energi spiritual yang membuat lawan terkena efek berhenti bergerak selama lima tarikan nafas.
Zhao Wu mengayunkan pedangnya ke arah gerombolan monster serigala itu. Energi spiritual berbentuk bulan sabit merah melesat ke arah mereka, lalu puluhan monster serigala itu terbakar dilahap kobaran api.
“Ha-ha-ha ... aku memperpendek skor denganmu, nona Ruoqing.” Zhao Wu tertawa terkekeh-kekeh.
Akan tetapi Li Ruoqing tidak menanggapi ucapan Zhao Wu. Dia terus melesat ke arah monster yang paling kuat.
Gu Haitang yang masih berada di tepian danau yang diciptakan oleh Xuan Ji mengerutkan keningnya. “Para Kaisar Surgawi itu ternyata memiliki seni beladiri yang cukup hebat, terutama gadis muda itu dan pria bersenjata Pedang besar. Sepertinya aku harus menyuplai lebih banyak energi spiritual Iblis agar mereka tersingkirkan dan Ranah Keabadian itu turun tangan.”
Dari tangan Gu Haitang mengalir energi spiritual Iblis yang sangat besar ke arah monster sebesar gunung.
Sejak pertarungan kedua belah pihak berlangsung, monster sebesar gunung itu belum bergerak karena tidak ada lawan yang mencoba menyerangnya. Pihak Zhao Wu juga menyangka monster sebesar gunung itu tidak berbahaya dan fungsinya cuma sebagai pengangkut ratusan monster yang menyerang tersebut.
Permukaan tanah tiba-tiba bergetar hebat setelah monster sebesar gunung menerima energi spiritual Iblis yang sangat besar. Kabut hitam menyelimuti seluruh tubuhnya, sehingga cangkang dan kedua kepala ularnya tidak terlihat lagi.
Zhao Wu berhenti menyerang, ia merasa ada yang tidak beres pada monster sebesar gunung.
Dari kabut hitam tiba-tiba melesat muntahan api hitam yang melesat seperti tsunami besar.
“Gunakan Avatar seni beladiri kalian menangkis api hitam itu!” seru Zhao Wu berteriak keras.
Avatar Harimaunya langsung melindungi Zhao Wu sambil memuntahkan energi spiritual api.
Akan tetapi Li Fei tidak sempat menggunakan Avatar seni beladirinya karena saat ini ia sedang bertarung sengit melawan monster Kera bersenjata Tombak dan monster Kera bersenjata Pedang, ia terus dipaksa bertahan tanpa bisa melakukan serangan balik.
“Sial! Sepertinya aku sudah terlalu tua sehingga gerakanku semakin lambat,” gerutu Li Fei tersenyum masam saat melihat kobaran api hitam hampir mencapainya.
Bayangan hitam tiba-tiba muncul disebelah Li Fei dan membawanya mundur ratusan langkah, kemudian bayangan hitam itu melompat tinggi seratus Tombak dari permukaan tanah.
“Li Ruoqing!” Li Fei takjub melihat gadis muda yang biasanya merasa dirinya lemah itu kini tampil menakjubkan dan bergerak ke sana-kemari membelah monster dengan satu tebasan belatinya.
Avatar Elang Putih membentangkan sayapnya yang lebarnya mencapai seratus langkah. Li Ruoqing kemudian melompat ke punggung Avatar seni beladirinya itu dan melempar Belati Bayangan ke arah monster sebesar gunung yang diselimuti kabut hitam.
Belati Bayangan tiba-tiba berubah menjadi Seratus Belati. Ukuran belatinya juga membesar menjadi sepanjang seratus langkah dan selebar sepuluh langkah.
“Hmm, hanya membesar saja kelebihan Artefak mahal itu. Sepertinya aku rugi membelinya, apalagi muridku harus mengeluarkan energi spiritual yang sangat besar untuk menggunakan jurus pamungkasnya,” keluh Xuan Ji. Bahkan tidak ada energi spiritual angin bawaan milik Li Ruoqing tidak menyelimuti bilah artefak kuno Belati Bayangan tersebut.
“Le-leluhur Mu Ji ... mungkin mekanisme tersembunyinya belum bisa dipicu karena basis Kultivasi nona Ruoqing belum mencapai Ranah Keabadian,” sahut tuan Wang berkilah.
Dia takut Xuan Ji membatalkan pembelian artefak kuno tersebut. Jika Artefak kuno Belati Bayangan itu ternyata hanya senjata produk gagal, maka dilelangpun harganya pasti sangat murah.
Namun, tiba-tiba Xuan Ji tercengang. Kabut hitam yang menyelimuti monster sebesar gunung tiba-tiba menghilang dan terlihat Seratus Belati berukuran besar menancap ditubuh monster sebesar gunung itu.
“Apakah artefak itu mampu menembus pertahanan sihir apa saja? Bahkan cangkang kura-kura raksasa itu terlihat seperti kerupuk saja,” gumam Xuan Ji.
Rahang tuan Wang juga menganga lebar, kemudian ia berkata, “Apakah Belati Bayangan itu ditempa dari Pedang Pendekar legendaris yang bisa memotong apa saja walaupun ia tidak memiliki energi spiritual?”
“Legenda macam apa itu?” Xuan Ji terkejut mendengarnya. Mana mungkin ada Pedang yang bisa membelah apa saja tanpa menggunakan energi spiritual.
“Oh, itu hanya cerita legenda yang konon kabarnya berasal dari era jauh sebelum ada Aliansi Beladiri. Zaman itu seluruh daratan di dunia masih menyatu ....” Tuan Wang menceritakan kisah dongeng itu dengan antusias.
Zaman itu semua orang terlahir sebagai Kultivator dan mencapai Ranah Keabadian dengan mudah. Namun, karena semua orang sangat kuat, para seniman beladiri mulai menciptakan senjata spiritual agar bisa mengalahkan musuh dengan mudah. Konon kabarnya Artefak kuno yang metode pembuatannya sudah hilang itu adalah peninggalan mereka.
Namun, kisah tentang kehebatan para Kultivator dari era kuno itu telah hilang sejak lama, kecuali kisah tentang seorang pemuda yang terlahir tanpa Dantian.
Walaupun ditakdirkan tidak bisa menjadi seniman beladiri, pemuda itu tidak patah hati. Dia terus melatih fisiknya hingga sekeras batu, lalu suatu hari sebuah cahaya menyilaukan muncul didekat gunung tempatnya biasa berlatih. Di sana ia menemukan gumpalan besi yang masih meleleh.
Pemuda itu lalu menempa besi meleleh itu menjadi sebuah pedang.
kakek legend dilawan /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
luar biasa