Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
meminta Chantika
" Ya sudahlah Jun, Abang juga melihat Sandra sangat menyesal dan mudah-mudahan Sandra bisa berubah." Ucap om Dodo.
" Amin bang, Soalnya aku selama ini merasa teramat bersalah terhadap mami dan papi juga kak Jordan karena tak bisa mendidik Sandra ." Ucap om Juna sedih.
" Sudah lah Jun nggak usah lagi merasa bersalah karena kondisinya Sandra itu sudah menikah dan bukan tanggung jawab kamu lagi. Sekarang lebih baik kita doakan Sandra supaya dia benar-benar bertaubat."
" Iya bang."
" Oh iya Jun ada yang mau Abang bicarakan bukan Abang sih tapi Deris, sebentar Abang panggil Deris dulu." ucap om Dodo.
Om Dodo menelpon Deris dan menyuruh menemuinya. Tak lama Deris pun datang ke ruangan Om Dodo dan duduk di samping ayahnya.
" Sudah kamu ngomong sendiri dengan om Juna RIS." ucap om Dodo.
" Om sebelumnya Deris minta maaf kalau Deris lancang tapi Deris juga nggak bisa memendam terus perasaan ini."
Om Juna menatap Deris yang sedang berbicara dengan serius. Entah apa yang akan Deris sampaikan karena dirinya sendiri tidak tahu.
" Begini om sudah sejak lama Deris mencintai Chantika dan Deris berniat melamar Chantika." ucap Deris langsung blak-blakan tanpa basa-basi.
Om Juna hanya bisa mengeryitkan keningnya.
" Deris tahu om mungkin Deris kurang sopan karena mencintai anak pemilik perusahaan ini. tapi Deris sungguh-sungguh om Deris akan membahagiakan Chantika." ucap Deris karena om Juna menatapnya datar.
Setelah diam berapa saat akhirnya om Juna bersuara.
" Kalau boleh jujur om senang ternyata kamu mencintai Chantika. Dan kalau boleh jujur om setuju kamu menjadi suaminya chantika. Tapi..." Om Juna menghentikan omongannya dan menatap Deris.
Deris tegang takut om Juna menolaknya mentah-mentah.
" Tapi om tak bisa memutuskan itu semua karena bukan hak om Juna. Walaupun om Juna memang om kandungnya Chantika tapi om tahu diri karena bukan om Juna dan keluarga om Juna yang membesarkan Chantika."
" Kalau kamu memang mau serius dengan Chantika lebih baik datangin langsung ke papa dan bundanya Chantika. Karena menurut om merekalah yang berhak memutuskan hal itu." Jelas om Juna.
" Iya om..." Jawab Deris lesu.
" Baiklah Jun, Abang bisa minta tolong sama kamu untuk bilang ke papa dan bundanya Chantika kalau Sabtu malam kami akan bersilaturahmi ke rumahnya. Untuk menyampaikan niat baik Deris untuk Chantika." ucap om Dodo.
" Tenang aja bang nanti aku bakal bilang ke bang Fachri kalau Abang dan keluarga akan datang."
" Terima kasih Jun."
" Sama-sama bang, Juna cuma titip pesan buat Deris. kalau memang chantika menerima tolong bahagiakan dia bikin dia tersenyum dan jangan ada setetes pun yang jatuh mengalir di pipinya." Pesan om Juna.
" Terima kasih om, Deris janji om akan membuat Chantika terus tersenyum."
" Ya udah Kalau gitu Juna balik dulu bang." pamit om Juna.
" Iya Jun, kalau mau pulang kabarin ya."
" pasti."
Malamnya om Juna dan keluarganya bertamu ke rumah dokter Fachri untuk pamitan karena lusa akan kembali ke Belanda.
Dan kini om Juna, Tante Tiffany, dokter Fachri dan Zahra sedang duduk di ruang tamu. Sedangkan anak-anak mereka sedang duduk di ruang tv dan mereka semua baru saja selesai makan malam.
" Jadi balik lusa Jun." Tanya dokter Fachri.
" Iya bang, soalnya anak-anak juga harus sekolah. Oh iya bang ada amanat yang mau aku sampaikan ke Abang dan kak Zahra." Ucap om juna.