NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14. Pertemuan Anisa dan Reza21+

Happy Reading.....

...🦋🦋🦋🦋...

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Anisa meninggalkan kantor dengan langkah yang cepat namun hati yang penuh dengan keraguan. Informasi yang diterimanya dari Rafael dan situasi yang semakin menegangkan membuat pikirannya tidak bisa tenang. Ia memutuskan untuk menghadapi malam ini di hotel yang nyaman, sebuah keputusan untuk menjernihkan pikirannya dan menyusun rencana berikutnya.

Sementara itu, di rumah Reza, suasana tampak lebih tenang. Reza baru saja tiba di rumah setelah hari yang panjang di kantor. Seperti biasa, dia membuang jasnya dan menggantinya dengan pakaian santai sebelum menuju ke ruang tamu. Dia melihat ponselnya bergetar dengan notifikasi pesan dari Anisa, yang memberitahunya tentang pertemuan malam ini di hotel.

Reza memutuskan untuk memberi tahu Hanna terlebih dahulu bahwa dia tidak akan pulang malam ini. Dia ingin memastikan Hanna tidak merasa khawatir dan juga untuk menjaga agar tidak ada kecurigaan.

Dia mengirim pesan singkat kepada Hanna:

“Sayang, aku harus lembur dan tidak bisa pulang malam ini. Ada beberapa hal penting yang harus kuselesaikan di kantor. Jangan khawatir, aku akan segera mengabari jika sudah selesai. Love you.”

Setelah mengirimkan pesan tersebut, Reza merasa lega. Meskipun dia tahu bahwa kebohongan ini mungkin akan menimbulkan ketegangan, dia merasa perlu untuk melakukannya demi menjaga rahasianya. Ia memandang jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 7:00 malam.

Anisa tiba di hotel bintang lima yang terletak di pusat kota. Hotel ini terkenal dengan layanan yang mewah dan privasi yang terjaga dengan baik. Setelah memasuki lobi, Anisa langsung menuju ke meja resepsionis dan melakukan check-in. Tidak ada waktu untuk berbicara dengan staf hotel; pikirannya hanya fokus pada pertemuan yang akan datang.

Dia segera menuju ke kamar suite yang telah dipesannya, kamar dengan pemandangan kota yang spektakuler. Setelah memasukkan kunci ke dalam slot dan membuka pintu, dia memasuki kamar yang luas dan elegan. Kamar ini didekorasi dengan mewah, dengan sofa yang nyaman, meja kopi, dan jendela besar yang memberikan pemandangan luar yang menakjubkan.

Anisa melepaskan mantel dan meletakkannya di kursi, lalu mengatur ponselnya di meja samping tempat tidur. Dia memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian agar tampak segar dan profesional untuk pertemuan malam ini.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian yang elegan namun nyaman, Anisa menunggu di ruang tamu suite-nya. Dia memilih gaun hitam sederhana yang menonjolkan sosoknya dengan anggun, sebuah pilihan yang menunjukkan bahwa dia siap untuk menghadapi apapun yang mungkin terjadi malam ini.

Pukul 8:00 malam, Reza tiba di hotel dengan taksi. Dia mengenakan setelan jas yang rapi dan gaya rambut yang tertata sempurna. Dia memasuki lobi hotel dan menuju ke meja resepsionis, meminta kunci kamar untuk suite yang telah dipesannya. Tanpa banyak bicara, dia bergegas menuju lift, hatinya berdegup kencang dengan campuran rasa antisipasi dan kekhawatiran.

Setibanya di kamar suite Anisa, Reza mengetuk pintu dengan lembut. Anisa membuka pintu dengan senyuman penuh rasa percaya diri dan sedikit kecemasan.

“Reza, masuklah. Aku sudah menunggu,” kata Anisa, mempersilakan Reza masuk.

Reza melangkah masuk ke dalam kamar dan melihat sekeliling. “Ini kamar yang indah, Anisa. Terima kasih sudah mengundang aku.”

“Senang bisa bertemu denganmu di sini. Aku merasa kita perlu berbicara secara pribadi,” ujar Anisa, sambil menunjukkan kepada Reza untuk duduk di sofa.

Mereka berdua duduk di sofa, saling memandang dengan tatapan penuh arti. Suasana malam ini penuh dengan ketegangan, dan Anisa merasa ada sesuatu yang harus diungkapkan.

“Reza, aku harus memberitahumu sesuatu yang sangat penting,” kata Anisa dengan suara rendah namun tegas. “Aku tahu kamu tidak tahu seluruh cerita, tapi aku ingin kamu memahami posisiku.”

Reza menatap Anisa dengan rasa penasaran. “Apa yang ingin kamu katakan? Aku di sini untuk mendengarkan.”

Anisa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum melanjutkan. “Aku telah menemukan beberapa informasi yang menghubungkan tindakan sabotase terhadap perusahaan dengan individu yang sangat kuat dan berpengaruh. Dan aku yakin ada seseorang yang mungkin menggunakanmu sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka.”

“Siapa yang kamu maksud?” tanya Reza dengan nada serius, merasa terlibat dalam pembicaraan yang semakin mendalam.

“Sepertinya Rafael, sosok misterius yang kita temui beberapa waktu lalu, memiliki agenda yang lebih gelap dari yang kita kira. Dia memiliki koneksi dengan individu yang pernah berhubungan langsung dengan masa lalu kita,” jawab Anisa.

Reza merasa terkejut, tidak menyangka bahwa pertemuan ini akan membawa mereka ke dalam lapisan kegelapan yang lebih dalam. “Apa hubungannya Rafael dengan kita?”

Anisa memandang Reza dengan tatapan penuh tekad. “Aku tidak tahu seluruh rincian, tetapi aku memiliki kecurigaan bahwa Rafael sedang mencoba memainkan permainan yang sangat berbahaya. Aku butuh bantuanmu untuk menghadapinya.”

Reza merenung sejenak, kemudian mengangguk. “Baiklah, aku siap membantu. Tapi aku ingin tahu rencana selanjutnya. Apa yang harus kita lakukan?”

Anisa merasa lega mendengar dukungan Reza. “Pertama-tama, kita perlu mengumpulkan lebih banyak bukti tentang Rafael dan keterlibatannya. Aku telah memeriksa dokumen yang dia tinggalkan, dan itu menunjukkan adanya skema yang lebih besar daripada yang kita kira.”

Reza memandang Anisa dengan serius. “Aku akan membantu dengan cara apa pun yang aku bisa. Tapi aku juga perlu memastikan bahwa informasi ini tidak jatuh ke tangan yang salah.”

“Ya, itu penting,” kata Anisa. “Kita harus menjaga kerahasiaan dan memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil tidak membahayakan kita.”

Seiring berjalannya waktu, suasana di kamar semakin intens. Pembicaraan mereka semakin mendalam, dan kedekatan fisik antara Reza dan Anisa semakin jelas. Keduanya duduk dekat, dan tatapan mereka semakin tajam.

Anisa merasa suasana semakin membara. Dia mendekatkan tubuhnya kepada Reza, dan tangan mereka tanpa sadar bersentuhan. Reza, yang semula berusaha menjaga jarak, tidak bisa mengabaikan daya tarik yang ada di antara mereka.

“Kita harus tetap fokus pada tujuan kita,” kata Reza, suaranya penuh dengan ketegangan. “Tapi aku tidak bisa mengabaikan perasaan ini.”

Anisa menatap Reza dengan tatapan penuh arti, dan tanpa kata, mereka saling mendekat. Suasana di ruangan semakin panas, dan kedekatan fisik mereka mengarah pada interaksi yang lebih intim.

Ketika malam semakin larut, kedekatan antara Reza dan Anisa semakin memuncak. Mereka berbagi momen-momen intim yang penuh dengan emosi dan ketegangan.

Namun, saat keduanya berada di puncak keintiman, terdengar suara ketukan di pintu kamar. Reza dan Anisa terkejut, dan suasana dalam sekejap berubah menjadi penuh kecemasan.

“Siapa itu?” tanya Anisa, merasa gugup.

Reza meraih pakaian yang berserakan di lantai dan mengenakannya dengan cepat. “Aku tidak tahu, tapi kita harus memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.”

Anisa mendekati pintu dengan hati-hati, dan saat dia membuka pintu, dia tidak menemukan siapa pun di luar. Hanya ada secarik kertas yang tergeletak di lantai.

Dia mengambil kertas itu dan membacanya dengan cemas. “Ini dari Rafael,” katanya, suaranya bergetar.

Reza mendekat, melihat isi kertas tersebut. “Apa isi pesan ini?”

Anisa membaca pesan tersebut dengan cepat. “Pesan ini mengatakan bahwa Rafael akan bertemu dengan seseorang yang sangat penting malam ini dan bahwa dia akan mengungkapkan sesuatu yang akan mengubah segalanya.”

Reza dan Anisa saling memandang, penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian. Malam ini telah berubah menjadi sebuah misteri yang lebih dalam dan penuh ketegangan, dan mereka tahu bahwa mereka harus segera mencari jawaban.

To be continued…

1
Siti Aeni
bru ini bc novel bikin knpa reza gk kpikiran anisa yg licik...
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!