Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 14 " reza memaksa ervino menggunakan motor evita.
Ervino sedang mengambil buah di kebun luas yanwar .
ia pulang dari hotel tak langsung ke rumah , tetapi ke kebun ,yanwar dulu untuk membawa buah .
dengan peluh berjatuhan, ia membawa kerinjang buah itu , menelusuri jalan , untuk sampai ke pasar.
Evita dan reza , tak sengaja lewat , ingin ke mall .
tetapi pandangan mereka tertuju pada ervino , yg sedang duduk sejenak di buk dekat trotoar .
Ervino kelelahan , ia memutuskan untuk istirahat sejenak.
"paman" reza turun menghampiri ervino dengan senyuman
" sayang , kau sedang apa kemari??" ervino mengelus pipi donat reza .
" aku dan bibi mau ke mall , tapi aku melihat dirimu yg kelelahan " reza mengusap peluh ervino dengan tangan nya .
" iya paman , capek sayang jadi istirahat dulu " ervino mengelus lembut pipi reza .
" naik motor bibi aja " reza memberikan kunci motor evita pada tangan ervino .
" gak bisa sayang , paman takut " ervino menolak
" kok takut sih , bibi aja berani " reza dengan polosnya
" paman , takut karna trauma " ervino jujur menatap nya .
" trauma apa ??" boleh aku tau??" evita membuka suara nya .
" trauma saat kecil diriku sempat terjatuh dari motor waktu belajar dengan mendiang kakek." ervino menjawab
" emang jatuh nya parah??" reza penasaran.
" parah , sampai koma 3 bulan karana terpental dari motor terbentur ke batu ." ervino jujur .
" usia berapa vin??" evita ingin tau.
" waktu usia 18 tahun , motor baru kakek jadi rusak, maka setelah itu aku gak mau mencoba naik motor lagi " ervino menjawab sambil melihat kedua nya.
" iya udah , maafkan aku " reza memeluk ervino .
" sayang paman mau kerja lagi sedikit lagi sampai di pasar ." ervino membawa keranjang buah itu lagi .
" paman eza.ikut ya " reza memengangi ujung baju ervino
" sayang kau naik motor aja , sama bibi " ervino menaruh reza ke motor evita.
" gak mau aku ikut paman" reza turun lagi
" ya udah boleh " ervino membawa keranjang buah itu lagi dengan jalan pelan .
Sebenarnya dia sudah lelah , tubuh nya makin kurus tapi tetap semangat demi mencari nafkah .
Mereka sudah sampai di pasar dan menaruh buah itu di keranjang pedagang pasar.
"pa ini buah dari pak.yanwar " ervino menaruh nya
" iya makasih , ini uang nya " pedagang itu memberikan 5 lembar uang merah .
" pak ini lebih " ervino mengembalikan lagi pada pedagang itu.
" udah tidak papa , ini untuk putra dan istri mu" jawab nya sambil memasukan uang itu ke kantong baju ervino .
" maaf pa ini bukan istri dan putra saya " ervino menjelaskan
" maaf biar untuk keluarga mu aja nak " pedagang itu tersenyum .
" makasih pa " ervino mencium tangan nya
" sama sama " jawab nya .
Evita dan reza hanya melihat nya dengan terharu
" sayang paman mau mamam bakso , kau dan bibi makan juga ya " ervino berjongkok melihat wajah imut reza .
" gak usah paman , ini hasil kerja keras mu " reza menolak.
"tak papa kok , paman senang " ervino memaksa
" tapi aku sedih , kau mendapatkan ini dengan kerja keras "reza masuk ke dalam pelukan ervino
" tidak papa kok , paman mohon " ervino memelas
reza dan evita pun tak bisa menolak.
tubuh ervino hampir tumbang
" paman kau kenapa ??" reza menahan nya
" tidak papa kok" ervino tersenyum padahal dia pusing karana kelelahan .
mereka makan bakso dengan haru mewarnai
setelah habis bakso itu , mereka pulang dengan membawa 2 porsi bakso untuk amir dan evran .
sampai lah di rumah , ervino mengetuk pintu
" tok tok tok " ketukan pintu terdengar dan di buka lah oleh amir bersama evran .
tubuh kurus ervino tumbang , dia tak sadarkan diri.
" vin bangun lah " evita menahan tubuh kurus ervino
" paman bangun " reza menepuk pipi ervino
lalu tubuh ervino di baringkan ke kursi rotan panjang
" kasihan , ini pasti karana terlalu capek" evita memberikan minyak.angin ke hidung ervino
" iya benar , kurang istirahat juga " amir .membuka suara nya
" vin vin vin bangun bangun " evran menepuk pipi sang adik.
tapi ervino tak merespon
Mereka menunggu ervino dengan air mata membasahi pipi karana mengingat perjuangan lelaki kurus itu demi mencari nafkah .