NovelToon NovelToon
Status Palsu

Status Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: E.Ra

Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jogging

Aya merebahkan badannya di atas tempat tidur setelah bersih-bersih lalu mandi, laku mengingat lagi pertemuan pertamanya dengan Bagas beberapa tahun lalu saat dia baru pindah ke rumah ini

Flashback On

"Ma Aya laper" Aya mengadu lapar kepada mamanya yang saat ini tengah merupakan barang-barang setelah pindah rumah semalam. Ayah dari Aya adalah seorang kepala Cabang sebuah bank Negara yang sering berpindah tugas. dan mutasi kali ini ayahnya dipindahkan lagi ke Jakarta setelah beberapa tahun mereka tinggal di Surabaya dan Bandung

"Sebentar ya dek mama selesaikan ini, habis itu mama masakin adek" ucap mama Ayu pada Aya yang saat itu berumur 11 tahun dan baru naik ke kelas 5 SD

"Tapi Aya laper mah" rengek Aya lagi

"Nih adek beli jajan dulu ya" Mama Ayu memberikan uang pada Aya agak anaknya membeli jajanan terlebih dahulu untuk mengganjal lapar

"Yeyy, makasih mama" girang Aya sembari berbalik dan berjalan menuju pintu rumahnya

"Eh eh panggil abang kamu dulu biar ditemenin" ucap mama Ayu lagi

"Abang lagi bobo mah, biar Aya sendiri aja"

"emang adek berani?" mama Ayu memastikan

"Berani lah, Aya kan pemberani" ucap Aya menepuk dadanya. Aya memang sudah diajarkan untuk mandiri dari kecil serta berani menghadapi orang lain jika dia benar

"Yaudah hati hati" ucap mama Ayu lagi

Aya segera mengambil sepeda dan mengayuhnya untuk mencari toko di sekitar kompleknya, setelah membeli jajanan yang dia inginkan Aya kembali mengasuh sepedanya dan melewati jalanan yang berbeda saat berangkat tadi karena dia sekalian ingin melihat daerah sekitar tempat tinggalnya, hingga dia melihat lima tiga orang anak seumurannya yang sedang berkumpul dan berteriak pada anak yang terlihat jatuh terduduk

"Dasar gendut, mana uangmu tadi?" tanya anak ke satu

"Ini uangku, aku mau jajan" jawab si anak gendut

"Heh gendut, ga usah jajan badanmu udah gede sini uangnya buat kami aja" hujan anak kedua

Si anak gendut yang sedang terduduk itu ketakutan dan akhirnya menangis, yang membuat Aya geram dan berteriak ke arah mereka bertiga

"Heh kalian... jangan nakal, aku bilangin ke pak satpam ya" Aya berteriak di atas sepedanya

"lapor aja kalo berani" jawab anak ke satu

"Oke aku bilangin nih biar kalian dilaporkan ke orang tua kalian, Aya bersiap mengayuh sepedanya dan membuat ketiga anak itu seketika berlari menjauh karena takut dilaporkan pada orang tua mereka

Aya kemudian turun dari sepedanya dan menghampiri si anak gendut yang masih menundukkan kepala tadi

"Udah jangan takut, mereka udah pergi" Aya berkata sambil mengulurkan tangan ke arah anak itu untuk membantunya berdiri

"Namaku Kanaya, nama kamu siapa?" Aya masih menggenggam tangan anak itu

"Aku Bagas" Jawab anak itu takut takut

"Kamu harus berani, Papa aku bilang kalo kita ga salah kita harus berani jadi jangan pernah takut lagi" Aya melepaskan tangannya

"Iya terimakasih Kanaya sudah bantu aku" Bagas berkata tulus

"Sama-sama, panggil aja aku Aya.. Aku pulang dulu ya" Aya berkata sambil berjalan menuju sepeda nya

"Dadah" Aya melambaikan tangannya pada Bagas

Flashback Off

Aya tersenyum ketika mengingat memori nya dulu pada si anak gendut yang sedang dibully oleh teman teman sebayanya

"Gak nyangka sekarang dia ganteng juga" Aya terkikik sendiri dalam kamarnya

Ayolah Aya juga gadis biasa yang menyukai pemuda tampan 🤭

...*********...

Sedangkan di tempat lain, Bagas ternyata juga memutar memori yang sama dengan Aya.. mengingat pertemuan pertama mereka. Saat itu di matanya Aya adalah seorang anak perempuan yang pemberani. Setelah dia pulang dari taman siang itu dia memutuskan untuk mengikuti les karate dan meminta mamanya untuk mencarikan tempat les karate untuknya

Flashback On

"Mama,, Bagas pengen les karate" ucap Bagas pada mamanya di saat dia dan orangtuanya sedang makan malam

Papa dan mama Bagas sejenak saling memandang, lalu kemudian memandang serius ke arah putranya

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya mama Sinta penasaran

"Bagas cuma pengen aja Ma" jawab Bagas pelan

"Yaudah kalau gitu besok mama carikan tempat latihan karate yang bagus ya

Bagas tersenyum menatap matanya lalu berucap "Makasih ma.."

Sejak saat itu, dia sudah bertekad untuk berlatih agar dirinya bisa diandalkan dan bisa melindungi Kanaya, gadis penolongnya. Selain karate dia juga mulai mengikuti olahraga basket di sekolahnya saat menginjak Sekolah menengah Atas dan rajin fitness hingga badannya terbentuk sempurna.

Tanpa Aya sadari sejak mereka masuk sekolah menengah pertama setiap dia pulang sekolah Bagas selalu mengikutinya dan memantaunya dari jauh hingga dia sampai di rumah dengan selamat

Flashback Off

Bagas tersenyum mengingat bagaimana ketua nya Aya menghadapi pemuda yang mendekatinya, dan Bagas juga tenang karena Kevin benar benar menjaga adiknya dengan baik.

Bagas memandang sebuah foto Aya di kamarnya yang dia ambil diam diam saat sedang bermain dengan kucingnya Molly di taman kompleks

"Aku akan selalu jagain kamu Kanaya" ucap Bagas sambil menatap foto Aya yang dia pegang dalam dalam

...*********...

TING

Bunyi ponsel yang berada di atas nafas milik Aya berdenting yang menandakan ada pesan masuk pada ponsel gadis itu, tetapi si empunya malah tidak teruskan dan masih tertidur dengan damai di minggu pagi yang cerah ini

DOR.. DOR.. DOR

Terdengar suara pintu digedor dengan keras dari luar membuat Aya terusik karena suara pintu tidak berhenti digedor disertai teriakan melengking yang diyakini Aya berasal dari abangnya

"Dek bangun dek, AYAA... DOR..DOR...DOR"

Ceklek

"Apasih bang, Aya ngantuk semalem habis lembur ngerjain tugas" Aya berkata sambil menguap

"Ihh jorok banget anak perawan" cela Kevin melihat penampilan Aya yang acak acakan, Yaa namanya baru bangun tidur kan

"apaan?? Aya ngantuk nih Cepetan kalo mo ngomong" Aya berbalik dan berjalan kembali ke arah kasurnya

"Eh eh buruan ganti ikut gue jogging" Kevin menarik lengan Aya sebelum gadis itu merebahkan kembali badannya ke atas kasur

"Aya gamau bang, ngantuk" Aya berkata sambil duduk dengan mata terpejam

"Ga mau tau, cepetan bersih bersih dulu gue tunggu" Kevin segera mendorong Aya masuk ke kamar mandi dan menunggunya sambil memainkan ponselnya

Ponsel Aya berbunyi pertanda ada panggilan yang masuk saat Aya keluar dari kamar mandi

Bianca Calling...

"Halo" Sapa Aya ogah ogahan

"Kenapa pesan gue gak dibaca daritadi?" Bian bertanya

"Baru bangun" jawab Aya sambil mengoleskan sunscreen pada wajahnya

"yaudah b**uruan siap-siap gue otw ke taman bundaran yang deket kompleks perumahan lo" Bian memberi tahu

"Iya ni lagi mau berangkat sama abang" Aya memutuskan sambungan telfonnya sebelum Bian berbicara lagi

"Bian yang telfon?" Kevin bertanya pada adiknya

"Iya, jadi abang bangunin Aya buat jogging cuma karena disuruh Bian?" tanya Aya sebal

"Bukan, tapi emang abang mau jogging sama anak anak futsal itung-itung latihan sebelum turnamen tapi Bian nyuruh abang bawa lo dek" jelas Kevin

"Ya sama aja, abang recokin Aya karena disuruh Bian" Aya cemberut

"Iya sih,, ya lumayan buat lo olahraga juga, kan lo jarang banget olahraga, dah yuk udah jam 6 nih nti keburu panas" Kevin menarik tangan Aya

Aya dan Kevin mulai berlari kecil menuju ke bundaran taman di ujung kompleks untuk bergabung dengan teman temannya yang lain. Mereka berdua berjalan kaki karena dekat hanya sekitar 3 kiloan saja. Saat melewati blok depan mereka bertemu Bagas yang terlihat akan berolahraga juga

"Bagas" sapa Aya yang membuat Bagas menoleh dan tersenyum pada Aya

"Aya, Bang Kevin" balas Bagas menyapa mereka

"mau jogging juga?" tanya Kevin berbasa basi, karena walaupun beberapa kali ketemu mereka jarang berinteraksi. Bagas mengangguk mengatakan pertanyaan dari Kevin

"Ayo barengan aja kalo gitu" ajak Aya, merekapun berlari bertiga diselingi obrolan ringan yang membuat Aya dan Kevin menyadari kalau Bagas tidak terlalu dingin jika sudah saling mengenal

...********...

Bian menyipitkan mata, saat netranya melihat kedatangan orang yang dari tadi dia tunggu bersama dengan dua orang pemuda di sampingnya

"Woi nyet mana yang lain?" sapa Kevin pada Bian yang masih menatap ke arah depan, Kevin pun ikut melihat ke arah yang sama dengan Bian dan mendapati adiknya terlihat bercanda dengan Bagas

"Ga usah cemburu kali, dia namanya Bagas tetangga gue temen kelasnya Aya juga" Kevin menjelaskan

"Gue gak mau tau, yang jelas gue ga suka dia deket-deket sama Aya" Bian meninggalkan Kevin dan berjalan menuju Aya

"Haduhh yang cowok posesif, yang cewek gak peka alamat perang ini" Kevin menghela nafasnya dalam

Kevin menyusul Bian yang sedang berjalan mendekati Aya dan Bagas

"Kanaya.." Bian menarik tangan Aya agar mendekat ke arahnya

"Eh..kenapa?" tanya Aya bingung melihat Bian yang mukanya datar memandang ke arahnya

"Jangan buat adek gue takut dan ilfeel sama lo" Kevin menepuk pundak Bian untuk menegurnya "dan jangan sampek kasar sama Aya" lanjut Kevin lagi mengingatkan

"Ikut gue.." Bian mengajak Aya menjauh dari Kevin dan Bagas

"kenapa?" Aya mengulang pertanyaan yang sedari tadi belum dijawab oleh Bian

"Dia siapa?" tanya Bian sambil mengendikkan dagu nya je arah Bagas

"Ohh dia Bagas, temen kelas gue" jawab Aya seadanya

"Eh tau gak sih Bi, Bagas itu ternyata rumahnya di blok depan kompleks perumahan gue lho dan parahnya lagi kita udah pernah ketemu waktu kita SD dulu tapi gue lupa hahaha,,, parah banget kan gue" Aya tertawa sendiri sambil menggelengkan kepalanya tanpa menyadari perubahan raut wajah Bian yang semakin keruh

"Ay, gue ngajak lo kesini buat olahraga bareng bukan malah ngomongin si Anjing itu" Bian kesal

"Ya ayo kenapa malah narik gue kesini?, yuk samperin mereka trus lari bareng" Aya menunjuk ke arah Kevin dan Bagas

"Gausah kita sendiri aja" Bian mulai berlari sambil menggenggam tangan Aya. Aya ini gak peka orang lagi cemburu juga..😌

"Ga usah digandeng,, malu banyak orang" Aya mencoba melepas tangannya sari genggaman Bian

"Oh jadi kalo sepi mau??" Bian menoleh ke samping

"Ya gak gitu juga" Aya mendesah pelan

"Ya udah ga usah protes" Bian berlari kembali dan masih menggenggam tangan Aya

"Jangan cemberut juga, mau gue kunci bibir lo?" Bian melirik Aya sambil tetap berlari santai

"Nyebelin" Aya berkata sambil melirik ke arah Bian

1
Nur Nuy
terus akhirnya gimana ini sama si bian juga ai aya???
Praja
aku sabar kok thor walaupun kadang greget juga wkwkwk
Nur Nuy
lanjut kan
Praja
emang g tau diri si Sella, si Bian mau mau aja
Praja
duh gemes banget pen nampak sella sama bian
Nur Nuy
cowok g tau diri sama cewe gatau diri segitunya teman kakak ampe meluk kaya gitu, wkwkkwkw
Nur Nuy: sama gedeg banget
Praja: iya i, duh pen jambak gue 😡
total 2 replies
Nur Nuy
hmmm no comment
Praja
Duh Bian,, 😐
Praja
Bagas beraksi 😆
Praja
Aku masih tim Bian sih,, semoga Bian berubah 😮‍💨
Praja
semangat author 😁
Nur Nuy
kenapa jarang up,kpn ketahuan si bian begitu
Nur Nuy: hehehe 😍😍
Mawar Putih: iya,, othor lagi sibuk banget kak maaf ya,, sebentar lagi ketahuan,, sabar /Kiss/
total 2 replies
Nur Nuy
kapan sih aya tau kelakuan bian, mending ama bagas cocok pokoknya
Nur Nuy
lanjutkan, kapan ya si bian ketahuan ama aya
Praja
aku selalu menunggu karyamu thor,, semangat ya, jangan berenti nulis pokoknya sampek tamat hahahaha/Grin/
Praja
Bagas spek cowok idaman 🤣
Nur Nuy
udah aku vote tuh author lanjut ya
Mawar Putih: terimakasih kakak ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Nur Nuy
lanjutkan author makin seru aja
Nur Nuy
lanjut bagas sebenarnya baik itu
Praja
Bian nih kadang so sweet kadang bikin panas hati 😐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!