Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di saat Ibrahim tengah asyik menggoda Nafisah yang tak mau mengakui kepeduliannya terhadap suaminya,di luar pintu kamarnya Ibrahim dan Nafisah dikejutkan dengan ketukan pintu yang berasal dari pelayannya.
"Permisi tuan Ibrahim,nona Nafisah,saya diminta oleh pak Darmawan untuk mengirimkan obat untuk tuan Ibrahim." ucap bima dari luar pintu kamar Ibrahim dan Nafisah.
"Ada pelayan yang datang mas, cepat mas Ibrahim tidur di ranjang agar pelayan itu tidak curiga dengan sandiwara mas Ibrahim." bisik Nafisah pada suaminya.
"Ya kau benar" ucap Ibrahim yang buru buru menghampiri ranjangnya untuk berbaring disana.
"Tuan Ibrahim?Nona Nafisah? Apakah kalian mendengar ku?" tanya bima saat ia tidak mendengar jawaban dari pasangan suami istri itu.
"Iya aku mendengar mu, silahkan masuk." ucap Nafisah yang akhirnya mempersilahkan bima untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Permisi nona Nafisah,pak Darmawan telah mengirim obat untuk tuan Ibrahim." ucap bima sembari menunjukkan sebotol obat itu kepada Nafisah.
"Berikan padaku,biar aku yang akan memberikan obat ini kepada suamiku." ucap Nafisah
"Baik nona" ucap bima yang segera memberikan sebotol obat itu kepada Nafisah.
"Jika tidak ada lagi hal yang ingin kau lakukan disini, tolong tinggalkan kamar kami berdua." ucap Nafisah yang menyuruh bima untuk keluar dari kamarnya dan juga Ibrahim.
"Tentu nona,tapi tolong pastikan kalau tuan Ibrahim akan meminum obat itu.Ini permintaan pak Darmawan." ucap bima sebelum keluar dari kamar Nafisah dan Ibrahim.
"Aku tahu." ucap Nafisah.
Setelah bima pelayan kepercayaan Dennis telah pergi meninggalkan kamarnya, Nafisah pun segera memberikan obat itu kepada Ibrahim dan memintanya untuk meminumnya.Namun yang mengejutkan bagi Nafisah,Ibrahim justru mengeluarkan semua obat itu dan membuangnya ke dalam kloset kamar mandinya.
"Kenapa obatnya dibuang mas?Itu adalah obat dari ayah mas Ibrahim sendiri untuk mas Ibrahim minum." ucap Nafisah dengan penuh keheranan.
"Obat ini bukan ayahku yang mengirimkannya,Nafisah tapi orang lain.Obat ini tidak boleh diminum ataupun dikonsumsi terlalu banyak atau itu akan menyebabkan malapetaka untukku." ucap Ibrahim yang penuh teka teki.
"Apa maksudnya? Apakah mungkin ada seseorang di rumah ini yang ingin menyakiti mas Ibrahim" tanya Nafisah.
"Jangan khawatir,aku sudah lebih waspada sekarang.Nafisah,maukah kau ikut denganku ke suatu tempat yang bagus?" ajak Ibrahim kepada Nafisah.
"Mau mas,kita akan pergi kemana?" tanya Nafisah dengan antusias.
"Kau akan mengetahuinya nanti,ayo kita keluar sekarang." ajak Ibrahim yang langsung menggandeng tangan Nafisah dan membawanya pergi ke sebuah taman rumah kaca yang ada di belakang rumah pak Darmawan.
Sembari mengikuti suaminya masuk ke taman rumah kaca,Nafisah terlihat berlari lari kecil saat matanya begitu dimanjakan dengan keindahan taman rumah kaca itu.Semua tanaman di taman itu benar benar terlihat sangat subur,bunga bunga terlihat bermekaran yang mengundang beberapa kupu kupu untuk hinggap di kelopaknya.
"Cantik sekali,ini tempat apa mas?" tanya Nafisah dengan antusias.
"Ini adalah taman rumah kaca yang dibuat oleh ayah untukku.Nama taman ini adalah taman Ibrahim,ayah sengaja menamainya dengan namaku karena ia berharap aku bisa hidup dengan sehat seperti bunga dan tanaman yang ada disini." ucap Ibrahim yang menjelaskan taman itu kepada Nafisah.
"Ini benar benar sebuah taman rumah kaca yang sangat indah,aku belum pernah melihat taman buatan seindah ini.Ayo mas kita lihat lebih jauh lagi." ajak Nafisah yang segera berlari mendahului Ibrahim untuk melihat aneka jenis bunga yang ditanam disana,serta melompat sesekali untuk menangkap kupu kupu yang berterbangan di dalam taman.
Melihat keceriaan yang terpancar jelas di wajah Nafisah,diam diam membuat Ibrahim tersenyum, dirinya benar benar dibuat terpana oleh kecantikan dan juga azura positif yang dimiliki oleh Nafisah.
"Kemari Nafisah,ayo kita duduk ke gazebo yang ada disini." ucap Ibrahim pada Nafisah.
Mereka berdua pun akhirnya bersama sama menghampiri sebuah gazebo yang terbuat dari kayu jati untuk duduk dan menikmati keindahan pemandangan taman.
"Gazebo ini dibuat dengan lumayan bagus" ucap Nafisah.
"Tentu saja,semua ini dibuat ayahku khusus untukku." ucap Ibrahim
"Kediaman mas Ibrahim benar benar dibuat sangat indah,apakah mas Ibrahim sering menghabiskan waktu untuk bersantai disini?" tanya Nafisah.
"Aku sering menghabiskan waktu disini untuk sekedar membaca buku dan bersantai." ucap Ibrahim sembari mengarahkan pandangannya untuk melihat suasana taman yang sangat menenangkannya itu.
Keesokan harinya,Ibrahim kedatangan dokter Sulaiman ke rumahnya.Dokter Sulaiman adalah orang yang pertama kali yang menyadari kalau ada yang tidak beres dengan penyakit yang diderita oleh Ibrahim.Ya,sebelum Ibrahim bersandiwara jika ia memiliki penyakit yang sangat serius,Ibrahim memang mengidap penyakit yang serius dan sulit untuk disembuhkan.
Namun setelah ia ditangani oleh dokter Sulaiman, keadaan Ibrahim berangsur angsur membaik bahkan telah sepenuhnya sembuh dari penyakitnya itu.Dari dokter Sulaiman inilah akhirnya Ibrahim mengetahui jika ia telah meminum obat yang salah dan mengakibatkannya tak kunjung sembuh dari penyakitnya.Saat diberitahu hal itu oleh dokter Sulaiman,Ibrahim sempat tak mempercayai perkataan dokter Sulaiman.
Namun kepercayaan Ibrahim kepada dokter Sulaiman segera tumbuh saat ia diberi hasil laboratorium mengenai obat yang selama ini Ibrahim konsumsi yang ternyata salah dan mempunyai efek yang mematikan secara perlahan.
Mengetahui hal itu Ibrahim pun bersumpah untuk mencari pelaku yang sudah berani untuk mengakhiri hidupnya dengan berpura pura penyakitan meskipun ia sendiri telah sembuh.Dari sandiwaranya ini akhirnya Ibrahim mengetahui kalau adik sambungnya lah yang telah melakukan perbuatan jahat ini semata mata ingin menguasai harta ayahnya.
Karena pertolongan dokter Sulaiman,Ibrahim akhirnya meminta sang dokter untuk menjadi dokter pribadi sekaligus teman yang bisa Ibrahim percayai mengenai permasalahan hidupnya.Seperti halnya saat ini,dokter Sulaiman sengaja mendatangi Ibrahim untuk mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Nafisah.
"Dokter aku senang kau mengunjungi ku kemari." ucap Ibrahim
"Tentu saja Ibrahim,aku datang kesini khusus untuk mengucapkan selamat untuk pernikahan kalian berdua.Kau ini bagaimana bisa tidak mengingat aku saat pernikahanmu telah diputuskan?" tanya sang dokter kepada Ibrahim.
"Ini semua telah diputuskan oleh ayahku,dokter.Jadi aku tidak sempat untuk mengundang dokter untuk hadir di pernikahanku." ucap Ibrahim saat menjamu dokter Sulaiman di taman rumah kacanya.
"Meskipun begitu aku senang karena akhirnya kau bisa menemukan wanita yang baik untuk kau nikahi, Ibrahim." ucap dokter Sulaiman.
"Untung saja dokter kemari,ada hal yang ingin ke beritahukan kepada dokter." ucap Ibrahim
"Ada apa? Apakah itu hal yang serius?" tanya dokter Sulaiman kepada Ibrahim yang saat ini mengawasi ke sekitar taman agar pembicaraannya dengan sang dokter tidak diketahui oleh orang lain.
tp tidak mungkinlah ya...... karena nafisah seperti itu kan menyelamatkan keluarga darmawan.
atau bisa juga, Nafisah hamil dlm keadaan koma. gitu
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa