Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Pagi ini ujian berlangsung lancar, terutama Raka yang sudah belajar langsung dengan ibu ketua kemarin, meskipun kini badannya sedikit meriang karena hujan-hujanan bersama Sekar. Kemarin hujan terus turun hingga malam.Karena sudah terlanjur basah,akhirnya Raka pulang dengan menerobos hujan. Alhasil pagi ini keduanya menggigil . Sekar dan Raka jatuh sakit bersamaan.Sekar merajuk pada Raka karena pagi-pagi Raka sudah membuatnya kesal dengan mengambil buku catatan Sekar katanya ia ingin membaca kembali materi yang mereka pelajari kemarin.Raka tidak punya catatan jadi catatan Sekar selalu jadi korban setiap ujian begini.Sekar sebenarnya tidak masalah lagian ia sudah mempelajarinya semalam.Masalahnya Raka berteriak seperti orang kerasukan di tengah lapangan tadi sewaktu Sekar baru tiba di sekolah hanya karena ia ingin meminjam catatan Sekar. Apa harus berteriak di lapangan?Jadinya semua mata menatap ke arah Sekar.Apalagi rumor putusnya Raka dan Bella masih hangat diperbincangkan. Kini Raka membuat semua orang berpikir memang Sekar lah akibat dari semua itu.Jadilah kini Sekar mendiami Raka yang bodo amat karena tengah fokus belajar.
Sementara di sudut kelas, Lia tengah merengek karena katanya Davi akan kuliah di luar negeri.Lia tidak akan sanggup jika harus LDR dengan Davi. Davi menggenggam tangan Lia dan menenangkan gadis itu .Ia juga berharap Lia akan menghargai keputusannya. Rengekkan Lia harus terhenti karena bel masuk sudah berbunyi. Lagi dan lagi mereka berhadapan dengan soal-soal ujian. Begitu terus hingga satu minggu kemudian ujian berakhir. Mereka semua bernafas lega ,akhirnya mereka bisa nongkrong lagi.Mereka sudah mengatur rencana dan akan kumpul di tempat biasa malam ini.Raka bilang akan menjemput Sekar, membuat gadis yang sedang merajuk itu sengaja membuang muka untuk memancing emosi Raka.Tepat setelah itu Raka memiting kepalanya di bawah ketiaknya sambil mengoceh agar Sekar tidak banyak tingkah dan menurut saja.Sekar tertawa karena sangat senang bisa memancing emosi Raka .
"Iye dah mesra-mesraan aja,kita mah tai kuku .Iya nggak Ka" sindir Aldi yang sengaja memancing olokan teman-teman yang lainnya
" Nanti nangis loh kalau ldr" tambah Caca yang memang ratu provokator
"Kita mantau loh dari tadi"
"Pepet terus pak ketua,sampe dapat"
"Sekar jangan mau ih,ketek Raka bau" teriak Lia dengan kacamata besar yang terus bertengger di hidungnya membuat semuanya sontak tertawa.Kini Raka berpaling mengejar Lia yang sudah berlindung di belakang punggung Davi. Yaya hari ini sedang tidak bersemangat,ia hanya duduk diam di tempatnya , tidak ikut menggoda Sekar maupun Raka. Semua itu karena semalam ia melihat SG Rian yang memosting foto Fibi anak IPS yang cantik dan juga cerdas.Yaya tidak masalah jika perasaannya selama ini selalu ditolak karena sikap cuek Rian yang memang sudah diketahui oleh satu sekolah.Rian sangat tidak tersentuh kalau soal percintaan. Ia tidak akan merespon lebih teman-teman lawan jenisnya.Maka dari itu Yaya tidak pernah tersinggung dengan penolakan Rian karena ia tahu sikap Rian memang seperti itu.Ia berharap dengan berusaha sedikit lagi mungkin Rian akan membuka hatinya. Namun ia salah besar. Rian yang katanya cuek dan tidak mau menjalin kisah asmara kini menjalin hubungan spesial dengan Fibi.Yaya tahu diri jika harus bersaing dengan Fibi yang menjadi duta anak IPS .Fibi mempunyai sikap yang berbanding terbalik dengan Rian.Jika Rian pendiam dan cuek maka Fibi periang dan suka berbaur. Fibi juga amat cerdas. Yaya yang otak nya pas-pasan untuk tamat SMA hanya bisa merenung dalam kecewa yang amat mendalam.Raka yang menyadari perubahan sikap Yaya langsung menghampirinya.
"Kenapa mbak, biasanya kayak kutu loncat"
Raka berniat baik menanyakan keadaan Yaya yang memang sangat lesu,namun karena sangat kesal maka Raka menjadi kena semprotan Yaya.
"Jangan digangguin Ka, lagi patah hati" teriak Zidan yang tebakannya tepat.Raka tertawa mengejek membuat Yaya semakin kesal.
Namun setelah itu ia menenangkan Yaya .Raka bilang mungkin saja Tuhan sudah menyiapkan laki-laki lain untuknya,jadi tidak perlu menunggu Rian lagi.Tapi bukan itu letak masalah Yaya. Dia malu saja ternyata Rian menolaknya bukan karena tidak ingin menjalin kisah asmara dengan lawan jenis tapi karena Rian tidak menyukainya.
Rian yang mendengar keributan itu tidak banyak komentar . Bukan salahnya juga jika tidak bisa membalas perasaan Yaya.Lagian ia tidak pernah memberi harapan pada gadis itu.Rian sudah menolak Yaya agar gadis itu mundur tetapi Yaya sendiri yang ngotot dan terus mengejar Rian .Maka dari itu sekarang ini ia sedang menikmati hasil dari apa yang ia tanam. Ternyata hasilnya busuk dan mengecewakan.
Karena itu merupakan hari terakhir ujian,di jam terakhir,para guru membiarkan mereka bermain Kesempatan emas ini tentu disambut dengan baik di kelas XII IPA 3. Kini mereka sibuk lomba gendong,siapa yang lebih cepat mencapai papan tulis dengan menggendong teman di punggung mereka akan menjadi pemenang. Kebetulan para Ciwi hari itu memakai celana olahraga karena pagi tadi mereka mengikuti senam sebelum memulai ujian.Lia tentu berpasangan dengan Davi, Caca dengan Aldi,Sena dengan Adit, dan pak ketua Raka dengan Sekar yang awalnya menolak.Karena adanya dorongan dari teman sekelas yang berperan sebagai penonton, Sekar akhirnya mau mengikuti permainan itu.Raka menggendong Sekar dengan sangat mudah sehingga ia mengolok Sekar bahwa Sekar itu pendek dan tidak berisi. Setelah puas berlari dengan menggendong pasangan masing-masing kini mereka mengunjungi kantin dengan wajah yang kelihatan lelah. Sekar terus menarik paksa tangan Raka karena lelaki itu tidak mau ke kantin. Karena keuangan Sekar sedang kosong maka ia menarik Raka untuk mentraktirnya. Raka sebenarnya tidak keberatan dengan hal itu, ia sengaja membiarkan Sekar menarik tangannya karena itu terasa lucu baginya. Rombongan mereka memasuki kantin.Setelah memesan makanan, Sekar melepas tangan Raka dan sekarang ia tertawa karena merasa bangga berhasil memorot laki-laki itu.
Di sisi lain, Bella menatap kedekatan Sekar dan Raka.Ia memalingkan wajahnya ketika tatapannya tidak sengaja bertemu dengan tatapan Raka yang tampak tidak peduli. Ia lebih mementingkan objek di hadapannya yang sekarang asyik menyeruput minumannya. Rombongan mereka selalu berhasil menjadi pusat perhatian kantin karena selalu ada hal random yang mereka lakukan. Seperti saat ini, Adit membawa nampan berisi makanan teman-temannya dengan berjalan lenggak-lenggok seperti wanita.Tubuhnya gemulai membuat ramai seluruh kantin . Zidan yang tidak kalah anehnya sigap menerima makanan itu dengan gaya yang berlebihan,dengan jemari yang sengaja dilentikkan dan mata yang mengedip menggoda.