David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menelan Kekalahan
Erik baru saja menerima pesan dari istrinya yang berada di luar negeri. Lebih tepatnya dari mantan istrinya.
Kabar melegakan datang. Erik dan mantan istrinya tersebut telah sah bercerai. Dokumen dari pengadilan telah resmi dikeluarkan.
Situasi ini hanya diketahui oleh pihak keluarga Erik dan Frans. Ia sengaja menyembunyikan permasalahan ini supaya bisa mendapatkan Kasih dengan mulus.
Sekarang ia bisa menjalani kehidupan barunya tanpa ada rasa was-was.
Setiap hari Erik tidak sabar untuk cepat pulang. Ia selalu ingin bersama Kasih. Istrinya yang dalam hitungan minggu akan segera melahirkan.
Saat istirahat jam makan siang Erik menelpon Kasih. Sebuah kebiasaan yang selalu ia lakukan semenjak mereka berdua resmi menjadi pasangan suami istri.
Namun entah kenapa hari ini nomor Kasih tidak bisa dihubungi.
Ia pun menelpon nomor rumah.
Tapi Erik justru diminta untuk segera pulang. Tanpa menyebutkan alasan yang jelas.
*
Jam kerja.
Frans saat itu tengah tertidur di ruangannya. Tadi malam ia berpesta di klub malam sampai menjelang pagi.
Memang begitulah kelakuan Frans. Semua teman kantornya sudah hafal tingkah laku bos kecil yang satu ini.
Banyak panggilan masuk baik di handphone atau pun di telephone ruangannya yang ia abaikan. Lebih tepatnya ia tidak bisa dengar karena masih dalam pengaruh apa yang dikonsumsinya tadi malam.
Frans baru terbangun karena ia ingin buang air kecil.
Masih dengan pandangan matanya yang kabur. Frans membaca pesan di handphonenya.
Sebuah pesan singkat dari ibunya.
“Cepat ke rumah”,
*
Pada akhirnya rumah itu tidak jadi menyambut datangnya tangis seorang bayi. Sekarang rumah itu dipenuhi tangis para penghuninya.
Frans. Ibu. Erik. Dan para pekerja di sana.
Mereka menangis pilu.
Di depan mereka Kasih terbujur kaku.
Kasih benar-benar tidak bisa melihat lagi. Kasih juga tidak bisa lagi untuk tersenyum mau pun tertawa.
Kali ini bukan sebuah sandiwara atau pura-pura. Kasih telah mati. Begitu juga dengan David.
Jasad Kasih dan David berhasil dievakuasi dari dalam danau setelah petugas dari tim SAR datang.
Mayat mereka sudah dingin. Sama seperti sikap dingin orang-orang yang sedang melihatnya. Yang bersikap dingin dengan hubungan David dan Kasih selama ini.
Untuk kesekian kalinya Frans dan ibu gagal memisahkan Kasih dengan David. Sekarang mereka sudah tidak bisa lagi melakukannya.
Kasih dan David telah bertemu kembali dan akan bersama untuk selamanya. Di taman surga.
Makam yang sebelumnya kosong. Sekarang benar-benar terisi.
*
Yang paling terpukul adalah Erik. Masa depan manis yang telah disusun begitu rapi, sirna begitu saja di depan mata.
Erik sempat beberapa kali jatuh pingsan mengetahui Kasih telah meninggal bersama calon bayi yang berada di dalam kandungannya.
Setelah kejadian itu Erik tidak pernah lagi berhubungan dengan keluarga mereka. Ia juga sudah tidak mau lagi berbicara dengan Frans.
Sementara itu Frans benar-benar tidak habis pikir sebegitu kuatnya ikatan cinta yang terjalin antara Kasih dengan David, hingga mereka berdua rela untuk mati demi terus bersama.
Itu wajar jika Frans tidak mengerti. Karena sepanjang hidupnya ia tidak pernah mengerti seperti apa rasanya jatuh hati. Mencintai dan dicintai.
Sedangkan sang ibu benar-benar menjadi gila.
Ibu sekarang sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Kasih yang sangat ia sayangi telah benar-benar pergi.
Barulah setelah Kasih meninggal ibu menyesali segala perbuatannya. Jika saja ia tidak tinggi hati dan mau merestui hubungan Kasih dengan David. Pasti semua kejadian ini tidak perlu terjadi dan putrinya masih hidup.
Jika dari awal ibu mau menerima David, pasti ia tidak akan pernah kehilangan Kasih. Yang benar-benar mati tidak bisa dihidupkan kembali.
Tapi sekarang semua sudah terjadi. Sudah terlambat dan tidak bisa lagi mengulang keputusan-keputusan yang akhirnya harus bermuara pada penyesalan.