Bagaimana jadinya seorang mafia kejam, tapi tampan menikah dengan gadis polos, dan cantik? Apakah hidup mereka akan bahagia atau sebaliknya?.
Dan setelah perjanjian mereka,,, tak di sangka suatu malam membuat gadis itu harus menjaga kehidupan yang muncul setelah perceraiannya?
Gimana nasib anak itu? Gimana kehidupan mereka jika suatu hari mereka akan bertemu dengan keadaan berbeda?
yuk, langsung baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyufanyav, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13: Mommy
Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")
...📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚....
...Mereka bertiga menyimak pembicaraan pria tampan itu "What?!, perang dunia nih. Jis mending lo aja makan tuh semua"...
Jiso berjalan ke arah yuta yang masib diam "Aja makan temen kamu gih, semua"
Yuta yang di tepuk punggungnya kini tersenyum ke arah sang istri "Udah² mending makan yuk"
Mereka berdiri namun tidak dengan jaehyun dia masih terdiam "Hyung, ayo"Ajak chenle.
Rose?
Mark menatap jaehyun, dan menepuk pundaknya "Gw cuma bercanda hyung, mana mungkin gw nikung elo" mark kembali berbicara "Tapi... Lo kan udah nggak punya hubungan yah, tau lah maksud gw"
Jaehyun menonjok muka mark "Maksud lo apa" teriak jaehyun.
Mereka semua menatap kaget ke arah mark yang kini tersungkur "Kenapa? Gw cuma bercanda astaga, rose ups maksud gw mantan istri lo itu gw nggak tau dia dimana"
"Udah deh, mending makan. Jaehyun lo nggak usah sensi amat dehh"
"Baperan amat lo, lo kan udah nggak jdi suami rose"
Mereka mengangguk "Dan juga lo nggak tau mereka dimana"Ucap lucas, menyambung pembicaraan yuta.
"Mereka?"Mereka menatap heran lucas.
"Maksud lo" Kini jaehyun menatap lucas "Yah dia, rose"Seraya menggaruk leher bagian belakang-nya yang tidak gatal.
"Kenapa bahas rose sih"Ucap jennie sembari berjalan ke arah mereka.
"Mending makan iya nggak Lucas!:)"Ucap jennie seraya menekan nama lucas dengan mata membola.
"Skuyy lahh"
"Lo berdua" Tunjuk yuta ke arah jaehyun dan mark.
"Maafin dulu baru ngikut ke meja makan oghey dokey yo!"
Merek pergi meninggalkan jaehyun dan mark yang berdiam diri di sofa saling berhadapan.
"Hyung, lo beneran ceraiin rose kan?"Tanya
Jaehyun menatap mark "Emang urusannya sama lo apa? Gw tanya kenapa bahas rose"
"Gw bukannya bahas, tapi... Napa lo emosi tadi? Gw kan jawab ngasal. Dan yah asal hyung tau, gw lebih tau segalanya, dari pada hyung sendiri yang berdiam seperti orang bodoh"
"Hyung tau? Ahh tidak-tidak, nanti ada waktu dimana hyung hanya terdiam
''seperti orang bodoh dan meminta maaf maybe? Atau gw yang bakal bantu lo deketin rose kalau lo udah tau rahasia yang rose sembunyiin."
Mark menatap jaehyun serius "Hyung lo tau nggak? Gw sahabatan ama rose sebelum lo menikah sama dia, dan yah lo tau lawan jenis yang bersahabat memiliki rasa di antaranya, dan gw suka sama rose"
Jaehyun menatap mark dengan muka memerah "Tapi lo tau nggak? Pas gw denger kabar, lo mau di jodohin sama rose, gw fine-fine aja, rose bahagia gw bahagia. Tapi... Setelah lo! Menceraikan rose dan memperlakukan rose sebagai seorang istri yang kerjaannya seperti patung di mansion lo! Lo tau nggak?! Rose tuh nggak pernah ngeluh tentang lo! Lo! Rose cinta bego sama lo"
Mark tertawa hambar "Dia membuka hati buat lo! Dan lo? Lo udah buat kesalahan dan merubah segalanya"
"Mungkin nanti lo akan tahu? Dan jika nanti lo bingung dengan jawaban itu, berakhir lo bertanya sama gw"
"Bukannya gw nggak sopan sama lo hyung, tapi lo tuh bego, muka lebar-lebar mata dan telinga lo"
"Ada rahasia, yang rose sembunyikan dari rose"
'Apa?"
'Tak semudah itu ferguzo"
"2 atau 3 tahun lo akan tau"
Mark berjalan meninggalkan jaehyun baru beberapa langkah jaehyun berbicara "Gw nggak menceraikan rose, dan dia tetep istri gw"
Mark menatap jaehyun "Lo pikir gw takut? Nggak shay"
Jaehyun berdiri "Gw cuma mau sembunyikan rose"
"Bagus,kasih dia ke gw. Gw akan jaga dia baik-baik" Seraya tersenyum dan menatap jaehyun mantap.
Jaehyun tertawa remeh "lo pikir,lo tau? Rose dimana?"
"Maybe?"
"Gw juga mungkin tahu perubahan yang ada pada rose dari H sampai L"
...
...
...MOMMY...
"Chaeng! Gw balik dulu"Ucap winwin seraya mengemasi barangnya.
Rose yang baru turun dari kamarnya mengernyit bingung "Nggak mau sarapan dulu lo?"
"nggak, Ntar malem gw ke sini lagi. Nggak papa kan? Gw tinggal sendiri dulu?"
Rose mengangguk "pergi aja, Gw nggak papa di sini. Ini juga masih siang kok"
"Bagus, gw juga nggak berharap lo iyain apa nggak"
"gw balik"Ucap winwin seraya melenggang pergi dari penglihatan rose.
"Anying"
"Ngapain kasih tau kalau gitu"
.
.
Seorang wanita kini duduk melamun di sebuah kursi yang menghadap ke taman bunga, bunga yang di penuhi bunga rose ini menjadi titik matanya terpaku.
"Ibu, aku pulang"Teriak seorang pria yang kini mencari keberadaan ibunya.
"Sicheng?"Ucap sang ibu, yoona. Yahh dia ibu rose dan winwin. Yang sedang merindukan sang anak wanita satu²nya.
Winwin berjalan memasuki area taman "Ibu? Apa yang kau lakukan di sini? Ayo masuk, salju masih turun bu" Tegur winwin seraya membantu ibunya yang sakit ini masuk.
"Win, kau menemukan rose?"Ucap yoona khawatir.
Sebenarnya winwin tak tega, melihat sang ibu yang terus-menerus mengkhawatirkan sang putri satu²nya. Mungkin setelah ibunya sembuh total,mau tidak mau ia akan membawa ibunya ke rose.
"Ibu tenang, jika ibu tak sakit dan sehat 100% lagi. Sicheng bawa ibu ke rose"
Yoona berbalik "Kau tahu rose dimana?!"
Winwin kaget "B-bukan,maksud sicheng aku cari rose iyah, aku akan mencarinya"
Yoona menjitak kepala putranya "Kalau kau berbohong, aku akan membunuhmu"
"Kalau ibu membunuhku, ibu tak akan mendapatkan putra setampan ini"Pede winwin seraya mendudukkan ibunya di sofa.
"Ibu memegang janjimu yah, dan kenapa baru pulang sekarang? Kemana saja kau pagi ini?"
"Bekerja bu, bekerja"
"Alasan, ibu tak mempercayai anak pembohong seperti kamu"
Winwin memutar bola matanya malas, selalu saja begini jika ia hanya berdua dengan ibunya. "Ayah kapan pulang? Aku mau mengadu ke ayah kalau Ibu selalu berfikiran buruk tentangku".
...MOMMY...
Ting-nong~
Bunyi bell berbunyi, rose yang tengah bermain dengan anaknya di sofa kini mengalihkan pandangannya ke sumber suara.
Ia berjalan ke arah layar agar ia tahu siapa yang membunyikan bel miliknya "rose! Buka! "Bar-bar lisa. Seraya menunjuk layar monitor dari luar.
Rose tertawa melihat kelakuan lisa yang tak sabaran "Silahkan masuk nyonya"Ucap rose saat melihat 3 sahabatnya memasuki apartemen miliknya.
"Lama lo"Tegur lisa.
Rose memutar bola matanya "Gw baru buka lis! Dan lo! Baru mencet bel" Ucap rose seraya menunjuk lisa.
"Anak lo mana rose"Tanya jisoo. "Tuh di bawah sofa"
Saat mereka berjalan ke arah ruangan ia bisa melihat dua bayi yang sedang anteng-antengnya d sana.
Mereka pergi menghampiri Noah dan Nathan yang sedang anteng²nya, saat rose ingin pergi Jennie menahannya "Rose, lo ngeliat dia lagi?"
Rose berhenti dan menatap jennie "nggak tau jen, gw juga nggak tau. Tapi gw rasa dia kembali"
"Bukan kembali rose, tapi lo yang kangen ama dia"
Jennie menatap rose "Rose, jangan pikirin dia"Ucap jennie tenang namun mengandung arti lebih. "Rindu itu wajar, tapi yang nggak wajar itu saat lo melebihi dari kata rindu itu"
Rose mengerutkan keningnya "Apasih jen, Gw nggak sakit. Nggak usah kayak gitu, dia aja yang datang"
Jennie menghela nafas "Coba lebih tenang, nanti kita ke sana. Kalau lo bener-benar udah bebas"
Rose memutar bola matanya malas "Terserah apa kata lo"
Jennie melihat rose bergabung bersama anaknya sendiri dan sahabatnya yang tengah bergurau dengan Noah dan Nathan.
"Gw nggak mau rose, lo kyk dlu. Gw nggak mau lo ngehalu karena penyakit lo... Gara² kehilangan dia"Batin jennie seraya menatap sendu kearah rose, yang tersenyum lebar.
Jisoo yang melihat jennie mematung di sana, segera memanggilnya "Ngapain lu di sana? Nahan boker apa gimana?"Tanya jisoo. Jennie memutar bola matanya malas "Tai"Seraya berjalan menyusul mereka.
...Tbc......
...ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ & ᴋᴏᴍᴇɴᴛ ʙᴀɢɪ ᴘᴀʀᴀ ᴘᴇᴍʙᴀᴄᴀ...
...ᴛᴇʀᴜꜱ ʙᴇʀɪ ᴅᴜᴋᴜɴɢᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀ ꜱʏᴀ ° <...
...-ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ɴᴏᴛ ʙᴏʀᴇᴅ🧚🏻♀️-...