Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Tak
Tok
Tak
Tok
Braakkkkk
" Dewaaaaa !! " Tasya Tiba-tiba datang ke kedai kopi Dewa, ia langsung masuk ke dalam ruangan nya tanpa permisi.
" Kamu tega ya sama aku ! Kamu nikah kemarin ? Kamu Tegaa ya... "ucap Tasya berteriak-teriak di ruangan Dewa.
" Apa sih kamu, ya apa salahnya kalau saya nikah, itu pilihan saya, lagipula kita kan sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi " Dewa menegaskan.
" Siapa yang jadi istri kamu Dew.. Wanita mana yang sudah bikin kamu luluh sampai kamu menikahinya " ucap Tasya melemahkan suaranya.
Dewa hanya menghela nafas dalam.
" Secantik apa wanita itu Dewaaaa... Jawab ! "
Dewa masih tetap diam, ia membiarkan Tasya terus berbicara.
" Apa benar wanita itu mahasiswi di kampus Duta Bangsa ? Kamu menikahi mahasiswi kamu sendiri ? Benar begitu Dewa ? " ucap Tasya lagi.
" Sya... Udah ya.. Sekarang saya sudah menikah, tolong kamu tidak perlu ganggu dan datang terus kesini, kalau memang kamu mau meminum kopi silakan tapi tidak tiba-tiba masuk ke ruangan saya "
" Dewa..... Kamu gak liat perjuangan aku Dew.. Aku berusaha buat berubah demi kamu, aku akui kesalahan aku, aku sudah meminta maaf sama kamu, kenapa gak sedikitpun kamu melihat ketulusan aku ke kamu Dewa.. " Tasya terisak.
Dewa kembali menghela nafas dalam, ia sedikit memijat-mijat pelipisnya. Ia sebetulnya tidak tega jika melihat wanita menangis, namun kali ini ia harus tega, ia tidak akan gentar lagipula ia dan Tasya sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.
" Apa lagi yang harus saya percayai dari kamu Sya ? 3 kali kamu selingkuhi saya, saya maafkan kan ? "
" Kamu memaafkan aku, tapi kenapa kamu harus nikahi orang lain Dew "
" Saya memaafkan bukan berarti saya ingin kembali Sya " ucap Dewa.
Di sudut lain, Mila yang sedang berada di dapur sedang menyiapkan pesanan bagi pelanggan, karena ruangan Dewa tidak jauh dari dapur sehingga terdengar sedikit kegaduhan dari ruangan Dewa, namun tidak ada satu pun yang berani menghampiri Dewa.
" Ada apa sih ? " tanya Kana mencolek Mila.
" Tidak tahu Kak " jawab Mila.
Namun Mila sedikit penasaran ia berjalan ke ruangan ganti, di ruangan ganti akan terdengar lebih jelas kegaduhan yang terjadi.
Samar-samar ia mendengar ucapan Tasya yang sedikit berteriak.
Mila hanya menghela nafas dalam.
" Seperti nya Mantan nya Mas Dewa sedang ada di ruangan Mas Dewa, kenapa teriak-teriak ya .. Apa mungkin ?? Ahhh gak mungkin .. " batin Mila.
Tiba-tiba Anne datang menghampiri nya.
" Mil, kenapa ? " tanya Anne.
" Eh nggak Kak, gak ada apa-apa, permisi Kak saya kembali ke depan "
" Hmm.. " Anne mengangguk.
Dewa sengaja tidak memberitahu karyawan nya di kedai jika ia menikah, Dewa pun tidak mengundang mereka, itu permintaan Mila sebelum menikah, khawatir akan menjadi canggung jika rekan kerja nya mengetahui jika Mila menikah dengan Dewa. Karena Mila masih ingin tetap bekerja di kedai milik suaminya.
Saat Mila sedang merapikan meja yang telah ditinggal pelanggan, ia melihat Tasya selintas berjalan menuju pintu keluar kedai.
" Mantan Pak Dewa sudah pulang " gumam Mila.
Mila hanya tersenyum kecut. Lalu ia membawa baki berisi gelas kotor ke dapur untuk di serahkan ke bagian pencuci piring atau yang biasa disebut dishwasher.
***
Papa Calling...
Dewa : " Halo Pa "
Papa : " Halo Dew, sedang sibuk ? "
Dewa : " Tidak Pa, gimana ada yang bisa Dewa bantu ? "
Papa : " Ada yang ingin Papa bicarakan, tapi hanya kita berdua, bisakah kamu menemui Papa "
Dewa : " Bisa Pa "
Papa : " Temui Papa di kantor Papa ya "
Dewa : " Iya Pa "
Sambungan telepon di tutup.
Dewa bergegas keluar dari ruangan nya, ia sudah mengerti jika Papa nya meminta bertemu di kantor berarti itu di kantor hukum milik Papa nya.
Saat Dewa berjalan menuju pintu keluar kedai, ia melihat Mila sedang berdiri, untuk menyambut tamu kedai yang datang.
" Mil, saya ada perlu keluar, kalau sudah waktunya pulang, bisa hubungi saya " ucap Dewa.
Mila hanya mengangguk tersenyum.
Dewa lalu keluar setelah di bukakan pintu oleh Mila.
Ia berjalan menuju parkiran mobil, Mila melihat sekilas mobil Dewa yang sudah melaju meninggalkan area kedai.
" Mil, inget.. Kalian menikah karena perjanjian " batin Mila.
Ia kembali dengan aktivitas nya, tidak lama ada pelanggan yang masuk, Mila melayani nya seperti biasa.
***
" Apa Pa ? "
" Iya Dew, Papa sudah mencocokkan beberapa data dibantu oleh Tim juga ternyata memang istrimu Sharmila yang Papa cari " ucap Pak Irwan.
" Jadi, Mila itu anak dari klien Papa yang sudah almarhum ? "
" Iya betul "
Dewa manggut-manggut mendengar penjelasan dari orangtuanya.
" Istrimu adalah pewaris tunggal keluarga Almarhum Danu Wijaya "
" Kenapa Papa baru memberitahu Dewa sekarang Pa ? "
" Maafkan Papa Dew, Papa hanya ingin meyakinkan, jika sudah yakin Papa baru akan memberitahu ini semua kepada kamu dan tentunya istrimu "
" Kapan Papa akan memberitahu Mila soal ini Pa ? " tanya Dewa.
" Secepatnya, Papa dan tim akan menjelaskan semua "
" Baik Pa "
Setelah berbicara dengan Papa nya akhirnya, Dewa pun pamit untuk kembali ke kedai, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, sebelum kembali ke kedai ia menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat Dzuhur di kantor hukum Papa nya.
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA
lanjut thor ttp semangat 💪💪💪❤❤❤