NovelToon NovelToon
CINTA SEDALAM LUKA

CINTA SEDALAM LUKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Duda / Reinkarnasi
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: ylfrna

Apa yang kau harapkan dari seseorang yang pergi tanpa pamit?Tidak menyangka Naura bertemu kembali dengan sang mantan suami. Ardan,
saat anaknya menceritakan seorang pria baik yang ia kenal. Namun, di balik kemarahannya pada Ardan, ada perasaan yang sulit di mengerti oleh Naura.
memutuskan untuk menghilang tetapi takdir selalu mempertemukan. Meski masih tidak suka dengan kelakuan Ardan. Rasa bersalah yang di tunjukkan Ardan, membuat Naura mencoba memaafkan kembali.
Dan Ardan juga mencari tahu alasan pergi tanpa pamit yang di lakukan oleh Naura.
Ketika keduanya sudah mendapatkan jawabannya. Apakah dunia akan setuju bahwa itu adalah hal yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ylfrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Yang Meninggalkan Trauma

Setelah selesai makan malam mereka sama-sama keluar dari tempat tersebut. Saat tiba di persimpangan jalan, Ardan masuk ke dalam mobilnya. Namun, Tiba-tiba dari pangkuan Naura, Alana menangis sembari memanggil nama

"Om Ar-Ardan" Tangis Alana

Ardan hanya diam memandangi Alana, tentu saja ia ingin memangku putri kecilnya tetapi Ardan takut Naura marah dan semakin membenci dirinya

"Alana kenapa?" Tanya Naura

"Alana mau ikut om Ardan"

"Om Ardan mau pulang nak"

"Iya, tapi Alana mau ikut"

"Alana kita tidak boleh merepotkan orang lain"

Alana tidak peduli perkataan Naura, tangisannya semakin menjadi. Sedangkan Kevin dan Alan hanya diam menyaksikan

"Naura biarkan dia ikut denganku malam ini" Pinta Ardan

Naura menatap kesal sembari mencoba menenangkan Alana

"Atau bagaimana kau juga ikut denganku!"

"Omong kosong apa yang kau katakan?" Sahut Naura sangat jengkel

Alana tidak berhenti menangis bahkan ketika Kevin mencoba menenangkannya. Mata dan hidungnya sudah memerah, Naura juga tidak tega melihat Alana terus-terusan menangis. Apalagi gadis itu masih dalam masa penyembuhan.

"Biar aku tenangkan dia" Kata Ardan mengambil Alana dari pangkuan Naura

Alana memangku leher Ardan sangat kuat, ia tidak ingin lepas dari pangkuan itu. Sedikit demi sedikit tangisan nya mulai reda.

"Naura biarkan dia sama Ardan,mungkin Alana merindukan ayahnya" Bisik Kevin

"Aku harus bagaimana?"

"Ikut dengannya atau bawa dia ke rumah mu?"

Naura mendongakkan kepala, tersenyum kecil. Bagitu tidak berartinya ia bagi Kevin. Sedikit saja tidak ada rasa cemburu dari lelaki tersebut.

"Baiklah jika itu mau mu" Ucap Naura mengambil Alan dari pangkuan Kevin

Kevin hanya diam memperhatikan wajah marah Naura

"Aku akan ikut denganmu!" Kata Naura sembari membuka pintu mobil Ardan

Ardan membelalakkan mata kemudian ia tersenyum teramat manis. Dengan sigap Ardan mendudukan Alana di samping kursi kemudi sedangkan Naura dan Alan duduk di bangku belakang

Kevin tersenyum kecil melihat mobil Ardan meninggalkan tempat tersebut

"Alana hanya hari ini, kalau kamu begini lagi mama akan marah"

"Iya ma, Alana minta maaf"

Ardan tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Naura tidak ada pilihan selain ikut, Naura juga takut jika Ardan membawa kabur Alana nanti nya.

"Sepertinya hanya kau yang mencintai dia" Kata Ardan melihat Naura dari pantulan cermin

"Itu bukan urusanmu!"

Ardan kembali tersenyum

"Alana suka om Ardan atau om Kevin?"

"Alana suka dua-duanya om"

"Kalau Alan?"

"Suka om Kevin"

Naura tersenyum sembari mencium pipi Alan,

Mobil Ardan berhenti di depan rumah yang pernah di huni oleh Naura. Namun kini rumah itu ada penjaga berseragam. Hati Naura bergetar hebat. Kejadian pahit seakan masih membayanginya.

Ardan membuka pintu mobil untuk Alana, ia menggendong putri kecilnya. Seketika senyuman Ardan menghilang ketika melihat Naura terdiam ketakutan.

"Sayang ini bukan rumah kita, mari kita pulang" Ucap Naura sembari merebut Alana dari pangkuan Ardan

Naura menggendong kedua anaknya. Berlari ke arah pagar yang masih terbuka, Ardan mengejar mereka, menghentikan Naura dari trauma masa lalu

"Naura ada apa denganmu?"

"Aku mohon jangan kurung aku lagi di rumah ini" Ucap Naura dengan suara bergetar

"Tidak ada yang mau mengurung mu disini"

"Aku mohon!"

Naura berlari sembari menggendong kedua anaknya, Alana dan Alan ikut menangis ketika melihat Naura menangis

"Maafkan aku!" Pinta Ardan berlutut di hadapan Naura, hatinya pedih ketika melihat ke tiga orang yang ia sayangi dalam ketakutan

"Naura maafkan aku"

"Maafkan aku menyakiti kamu" Kini Ardan sudah berdiri, ia menyeka air mata Naura kemudian memeluk Naura

"Jangan ganggu aku lagi" Pinta Naura

"Aku tidak bisa, mereka anak-anakku!"

"Demi mereka tolong turuti keinginanku! Malam ini aku akan membiarkan mereka tidur di samping mu!"

"Kamu juga?" Tanya Ardan

"Tidak! Kita bukan suami istri lagi"

"Tetapi kita belum bercerai dan aku berjanji tidak akan menyentuhmu?"

"Apa setelah itu kau tidak akan menganggu kami lagi?"

"Baiklah jika itu yang kau inginkan!"

Naura mengangguk, ia kembali menuju ke arah rumah Ardan.

"Kau tahu Naura orang yang paling aku benci adalah dirimu, saking bencinya aku tidak bisa melupakanmu!" Ucap Ardan berjalan bersama sembari di pangkuan mereka ada anak masing-masing

Naura hanya tersenyum kecil, ia malas menanggapi Ardan

"Lima tahun aku tidak bisa melupakan mu"

"Ardan itu hanya masa lalu, bukankah kau sudah memiliki kekasih hati?"

Baru saja Naura mengatakan itu, Bilqis sedang duduk di kursi depan menunggu kedatangan Ardan. Melihat mereka datang bersama Bilqis berdiri dan menatap Naura secara saksama.

Sedikit banyak ia mengenal Naura. Karena Naura yang mendesain kebaya pertunangannya.

"Bukankah kau-?" Tutur Bilqis mendekat

"Tante Tya kenapa ada disini?" Tanya Alan

"Alan kenal sama tante Bilqis?" Sahut Naura

"Iya ma, dia tantenya Tya dan pernah datang ke sekolah bersama om Ardan"

"Jadi dia kekasihmu? " Tanya Naura tersenyum ramah

"Aku tidak ingin mengganggu kalian, kalau begitu kami masuk"

Naura tersenyum ramah ke arah Bilqis, sedangkan Bilqis sudah memasang ekpresi jutek.

Kamar Ardan ada di lantai dua. Dan Naura lebih memilih tidur di lantai satu. Di kamar tamu. Naura menaikan kedua anaknya ke atas ranjang lalu menatap mereka satu persatu

"Alana tidak boleh seperti ini, om Ardan memiliki kehidupan bersama tante Tya dan kita tidak boleh menganggunya"

"Tya beruntung ya ma, dia punya Mama, papa, nenek, kakek, dan om sama tante"

Naura tersenyum mengelus rambut anaknya

"Alana juga beruntung punya Mama, Alan dan Sus, om Kevin, om Bastian"

"Ma maafin Alana ya, sekarang kita pulang"

"Sudah malam, sekarang kita tidur disini dulu, besok pagi kita pulang"

"Iya ma" Ucap mereka secara kompak

Bilqis menatap Ardan dengan tatapan tajam.

"Jadi dia anak dan mantan istrimu?"

Ardan hanya diam

"Dan hari ini kau dengan beraninya membawa mereka tinggal disini?"

"Ardan kau anggap aku apa?"

"Maafkan aku!" Pinta Ardan menenangkan Bilqis dengan cara memeluknya

"Jika mereka ada aku bagaimana?"

Ardan mengingat ucapan Naura yang memintanya untuk menjauh

"Kau tetap bersamaku dan kita akan menikah" Kata Ardan. Bilqis melepaskan pelukannya, Bilqis ingin melihat wajah Ardan

"Kau sungguh-sungguh?"

"Iya, setelah ini aku tidak akan menemui mereka lagi?"

"Kenapa?"

"Itu keinginan Naura"

Bilqis tersenyum lega "Baiklah, malam ini kau tidak boleh tidur bersamanya"

Ardan mengangguk

"Kalau begitu aku pulang"

Bilqis telah pergi, Ardan naik ke lantai dua dan ketika ia membuka pintu tidak ada mereka di dalam. Ardan tersenyum kesal dan kembali turun ke lantai satu.

"Naura ini tidak sesuai dengan perjanjian yang kau buat?" Teriak Ardan menyebabkan kedua anaknya terbangun kembali.

"Jika kau tidak membukakan pintu jangan harap aku akan menuruti keinginan mu!".

1
Anonymous
❤️
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Nok Muripah
udah donk masalalu Mulu up.nya bosen.
Meysha
p
Irma Rofi'ah
list cewek ardan: zizi, naura, Bilqis,
siapa yg mo daftar lagi masih dibuka nih😌
Ylfrna: 3 aja udh pusing Ardan, kena gampar mulu🤣
total 1 replies
Irma Rofi'ah
kalo papa pengangguran nggak usah di cari naura, dimana mna banyak 😭😭😭
EMP Official
cari penyakit saja Naura 🤦
EMP Official
kejam nya dikau 😪
EMP Official
jangan berharap lagi setelah menyakiti. yang pergi belum tentu kembali 😢
EMP Official
mampir thor, slm knl 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!