NovelToon NovelToon
Dendam Ratu Abadi

Dendam Ratu Abadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:44.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rudi Hendrik

Lama mengasingkan diri di Pulau Kesepian membuat Pendekar Tanpa Nyawa tidak tenang. Sebagai legenda tokoh aliran hitam sakti, membuatnya rindu melakukan kejahatan besar di Tanah Jawi.

Karena itulah dia mengangkat budak perempuannya yang bernama Aninda Serunai sebagai murid dan menjadikannya sakti pilih tanding. Racun Mimpi Buruk yang diberikan kepada Aninda membuatnya tidak akan mengenal kematian. Dia pun diberi gelar Ratu Abadi.

Satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Pendekar Tanpa Nyawa adalah Prabu Dira Pratakarsa Diwana alias Joko Tenang tanpa melalui pertarungan. Karena itulah, target pertama dari kejahatan yang ingin Pendekar Tanpa Nyawa lakukan melalui tangan Aninda adalah menghancurkan Prabu Dira.

Aninda kemudian membangun kekuatan dengan menaklukkan sejumlah pendekar sakti dan menjadikannya anak buah.

Mampukah Aninda Serunai menghadapi Prabu Dira yang sakti mandraguna? Temukan jawabannya di Sanggana 8 yang berjudul "Dendam Ratu Abadi".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Raab 14: Undangan Adipati

*Ratu Abadi (Raab)* 

Cempaka Air bukanlah jenis binatang atau ganggang yang hidup di air, tetapi itu nama seorang pendekar cantik yang juga dikenal sebagai pendekar muda berkesaktian tinggi. Dia memiliki garis nasab pendekar sakti. Baik ditarik dari garis ayah, atau garis ibu, semuanya orang sakti. Bahkan jika ditarik lewat garis tetangga pun, semuanya orang sakti.

Cempaka Air yang datang berkuda hitam itu mendatangi Dua Pendekar Sombong dan keenam murid Perguruan Jarum Gadis. Dia kembangkan senyum kepada Dua Pendekar Sombong yang tentu saja langsung tersenyum lebih lebar. Semakin angkuhlah mereka di depan Mila dkk karena mendapat senyum manis dari gadis cantik.

Sementara Mila Kemangi dan kelima adiknya hanya memandangi dengan tatapan dingin. Mereka kenal dengan Cempaka Air, tetapi orang-orang Perguruan Jarum Gadis tidak akrab dengan gadis cantik yang pembawaannya juga terkesan angkuh. Cocoklah Cempaka Air dengan Dua Pendekar Sombong, pikir mereka.

Namun, ketika jarak sudah dekat, tiba-tiba Cempaka Air menghentakkan sepasang lengannya kepada kedua lelaki berkuda itu.

Wuzz!

Dua lesatan sinar merah tipis yang bersifat tajam melesat dari tangan Cempaka Air.

“Buah!” pekik Aji dan Adi Ronggoloyo terkejut sambil cepat melompat tinggi mengudara tanpa mengikutsertakan kuda tunggangan mereka.

Dua sinar merah tipis itu lewat di bawah tubuh Dua Pendekar Sombong dan di atas kepala kuda.

Mila Kemangi segera mengajak adik-adiknya bergeser menjauh. Mereka tidak langsung pergi, tetapi memilih menonton.

Jleg! Jleg!

Aji dan Adi mendarat di tanah jalanan dengan wajah yang menunjukkan kemarahan.

Kejadian itu segera menarik perhatian warga sekitar dan beberapa pendekar yang sama-sama sengaja datang ke ibu kota kadipaten tersebut.

“Cempaka Air, kau ingin memenggal kami?!” tanya Aji marah. Jiwa guyonnya seketika raib termakan keterkejutan.

“Bercanda,” ucap Cempaka Air dengan mimik menggemaskan tapi menjengkelkan Aji dan Adi. Dia tersenyum kecil lalu membelokkan arah kudanya dan pergi.

Terbeliak bingung Aji dan Adi Ronggoloyo mendengar perkataan dan melihat tingkah Cempaka Air.

“Dia mengatakan bercanda? Serangan maut seperti itu dia katakan bercanda?” protes Adi Ronggoloyo emosi kepada kakaknya.

“Hihihi…!” Sementara itu Mila Kemangi dan adik-adiknya tertawa panjang melihat reaksi Dua Pendekar Sombong.

“Diam kalian!” hardik Aji Ronggoloyo sambil menunjuk kepada murid-murid Perguruan Jarum Gadis yang tidak patuh untuk berhenti tertawa. “Tidak ada yang lucu!”

“Kalian yang lucu,” sahut Ulis dengan mendelikkan matanya, bukan maksud menantang, tapi bermaksud meledek. Dia lalu berjalan pergi lebih dulu meninggalkan tempat itu.

Mila dan keempat gadis lainnya ikut pergi meninggalkan Dua Pendekar Sombong.

“Cempaka Air perlu diberi pelajaran,” kata Adi Ronggoloyo lalu segera naik ke punggung kudanya.

“Kau ingin mengejarnya?” tanya Aji sambil meraih kudanya dan melompat naik.

“Iya. Cara bercandanya keterlaluan. Heah heah!”

Adi Ronggoloyo menggebah kudanya untuk mengejar Cempaka Air. Aji pun segera menyusul. Mereka sudah abai terhadap keenam murid Perguruan Jarum Gadis.

Mengetahui sedang dikejar, Cempaka Air segera mempercepat lari kudanya. Bukan karena takut untuk bertarung melawan Dua Pendekar Sombong, tetapi untuk membuat mereka lebih kesal.

Kejar-kejaran pun terjadi. Sejumlah pendekar lain yang berkuda ataupun berjalan kaki mereka lewati. Para pendekar lain itu hanya memandangi pertunjukan yang melintas.

Hari ini memang banyak pendekar yang datang ke Kota Rempong, ibu kota Kadipaten Rempal. Mereka semua adalah pendekar yang berdomisili atau mainnya di wilayah se-Kadipaten Rempal. Beberapa hari sebelumnya undangan telah sampai ke tangan-tangan mereka.

“Tunjukkan bahwa kalian pendekar tersakti se-Kadipaten Rempal. Adipati Rempah Alot mau buang-buang hadiah sampai bangkrut. Hanya pendekar pecundang yang tidak hadir di malam legi jelang purnama. Bukan pendekar cantik atau tampan yang mau dilihat, tapi pendekar sakti. Ini kesempatan unjuk kesaktian dan borong hadiah melimpah selimpah air bah. Ayo, jangan sembunyi di kamar mandi saja. Jika mengaku pendekar, wajib hadir!”

Kira-kira seperti itulah surat undangan dari kantor Adipati Kadipaten Rempal yang dicap jempol kaki langsung oleh sang adipati yang memang terkenal kaya raya melimpah ruah.

Pendekar mana yang tidak gerah dadanya membaca undangan provokasi seperti itu. Pendekar mana saja yang tidak setor muka pada malam legi menjelang purnama nanti akan dicap “pendekar pecundang”. Kira-kira seperti itu jadinya jika tidak menghadiri undangan Adipati Rempah Alot. Jadi, sebagian pendekar datang ke Kota Rempong karena terpaksa. Mereka tidak mau tahu-tahu sudah mendapat gelar “Pendekar Pecundang” hanya gegara tidak memenuhi undangan Adipati yang menantang.

Mungkin hanya pendekar yang luput dari undangan yang tidak hadir pada hari ini. Entah akan disebut beruntung atau rugi pendekar yang tidak kebagian undangan. Bisa jadi memang terlewatkan atau juga karena undangan yang dicetak kuotanya terbatas.

Kembali kepada perseteruan antara Cempaka Air dan Dua Pendekar Sombong.

Drap drap drap…!

Cempaka Air akhirnya tiba di sebuah kediaman besar dan mewah yang diramaikan oleh banyak manusia berpakaian prajurit dan pendekar.

Sebelum kudanya berhenti berlari, Cempaka Air sudah melompat dan bersalto indah di udara lalu mendarat di sisi seorang pendekar lelaki. Sementara kudanya yang memelankan larinya disambut oleh prajurit yang memang bertugas menyambut kuda. Sepertinya dia lebih bahagia menyambut kuda daripada menyamut pemilik kudanya yang cantik.

Pendekar yang didekati oleh Cempaka Air adalah besar. Tinggi badannya sesuai dengan lebar dan ketebalannya. Besarnya bukan karena lemak, tetapi karena daging yang berotot seperti sekumpulan batu berlapis kulit. Tinggi Cempaka Air hanya sampai sebawah keteknya yang berambut lebat. Rambut ketiak itu terlihat karena dia tidak berbaju. Tidak perlu heboh, lelaki bernama Gaban Selangit itu masih bercelana, bahkan rangkap.

Gaban Selangit punya sejarah dan memori yang membuatnya trauma. Waktu masa kecil hingga remaja, dia punya kawan dan lawan yang suka penasaran lantaran badannya yang besar seperti cucu raksasa. Mereka penasaran sehingga suka menarik celana Gaban ke bawah. Tidak perlu diceritakan apa yang hendak mereka lihat, semua sudah paham.

Namun kini, Gaban telah menjadi seorang pendekar sakti. Bukan hanya orang takut terhadap kesaktiannya, tetapi orang juga ngeri melihat besar otot dan badannya yang seperti cucu raksasa.

Gaban Selangit adalah pendekar peliharaan Adipati Rempah Alot. Saat ini dia sedang berada di pintu masuk penerimaan tamu. Dia mengawasi kerja para prajurit, pegawai dan pelayan wanita dalam hal menyambut tamu.

“Gaban, Pendekar Sombong memuji-mujimu,” kata Cempaka Air setelah mencolek lengan keras orang besar itu.

Gaban langsung tersenyum tersipu karena tahu-tahu wajah cantik muncul dan mencolek-coleknya.

“Apa katanya, Cempaka?” tanya Gaban sembari senyum lembu.

“Hidungmu bocor,” jawab Cempaka Air.

Mendengar itu, seketika paras Gaban yang senang berubah marah dengan sepasang matanya mendelik. Hidung pendeknya yang seperti perosotan air mengembang kian lebar dua lubangnya.

“Kurang ajar!” maki Gaban.

“Itu mereka!” tunjuk Cempaka Air.

Gaban segera menengok ke arah tunjukan Cempaka Air.

Drap drap drap…!

Dua kuda yang ditunggangi oleh Dua Pendekar Sombong datang mendekati pintu masuk ke halaman kediaman Adipati Rempah Alot.

Setelah menunjuk, Cempaka Air pergi begitu saja ke meja registrasi.

Tamu yang datang harus registrasi agar mendapat sebesek makanan. Kalau zaman sekarang disebut nasi kotak. Setelah mendapat sebungkus besek, tamu diarahkan oleh pelayan wanita yang muda-muda lagi bening-bening ke tempat makan. Bagi tamu wanita, para pelayan wanita itu tidak menarik. Namun berbeda dengan tamu lelaki, pasalnya para pelayan itu bertelanjang bahu dan hanya berpinjung setengah dada.

Di sebagian halamannya yang luas berumput seperti karpet hijau, Adipati Rempah Alot membangun tenda besar beratap anyaman daun pandan. Di bawah tenda itu disediakan banyak meja pendek yang berjejer dan berbaris rapi.

Di tempat itu, sudah ada banyak pendekar lelaki dan wanita yang bermeja menikmati isi beseknya masing-masing. Masih banyak pula meja yang kosong. Itu karena luasnya tenda yang dibangun dan banyaknya meja yang digelar.

Sementara itu di luar halaman, Gaban Selangit menghadang laju kedua kuda Dua Pendekar Sombong sebelum mereka benar-benar sampai.

Mau tidak mau Aji dan Adi Ronggoloyo melakukan pengereman mendadak. (RH)

1
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
ne nenek membangongkan
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
dptt drmana ini si nenek budakk nan cantikk jelitaa
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
segampilll itu,🤣🤣🤣
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
wkwkwk anjangsana ,g study tour ajalah om🙈🙈
ℛᵉˣ𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
mansyurr tp sepii🙄
ねさきあや✅
pede nya kelewatan tuhh.
ねさきあや✅
woww pelayan nya bertelanjang bahu 🤭
ねさきあや✅
mngkn sjaa punya org lain beda rasanya 😅
ねさきあや✅
sang Baginda blm tau kalau ratu anny udh hidup kembali
ねさきあや✅
mau di coba tuh teori ilmu nyaa 😁
ねさきあや✅
pasti akan balas dendam tuh ratu anny
ねさきあや✅
menantikan hkmn apa yg didpt oleh kerling Sukma nanti.
ねさきあや✅
nenek sihir itu siapa sbnrnya???
ねさきあや✅
yg membunuh permaisuri Anny bukan sembarang dongg.
𝓣𝓜
blm pernah nyoba tarung di kebun sawit alas koran kan om
ねさきあや✅
pasti ratu nya sngt senang kalau bertemu sama raja
𝓣𝓜
buaya darat ga termasuk ya om?
ねさきあや✅
ngmngn soal burung,,burung apaan sih om 👀
ねさきあや✅
hehehe ada yg ngintip tuhh
ねさきあや✅
apa yg akan dilakukan oleh Joko yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!