NovelToon NovelToon
Pacar Bayaran

Pacar Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Playboy / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:509.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Pemuda tampan itu bukan siapa-siapa, sampai di mana ia ditemui wanita yang tiba-tiba menawarkan tiga juta hanya untuk ciuman bibirnya.

Sejauh Marco melangkah, tiada yang tahu jika di balik matrenya berondong itu, ialah pewaris tahta yang dibuang oleh ayah crazy rich-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 005

Tenggorokan kering memaksa Allura terbangun dari tidur, akhir- akhir ini Allura sering merasakan kesemutan di beberapa titik tubuhnya terutama di bagian kaki.

Gangguan- gangguan ini dirasakannya tentu setelah cukup frustrasi pada keadaan yang menyerang mentalnya perlahan. Pola makan tidak baik juga menjadi faktor utama Allura sering kehilangan fokus.

Sebentar lagi tiba di dapur. Langkah Allura terhenti seketika penglihatannya memudar secara tidak terduga, ini pasti anemia.

"Ya Tuhan." Allura meraba gelas yang dia kira di sebelah kanan, ternyata di sebelah kiri.

"Di sini, Sayang." Marco yang mengarahkan tangannya untuk menemukan gelas tersebut.

Penglihatan Allura masih blur, sampai di detik yang berjalan, bibirnya dibuat melongo ketika mendapati wajah tampan kekasihnya.

"Hay, My princess." Allura bengong, kenapa lelaki selalu mudah sekali memanggil Sayang dan princess pada wanita baru?

Yah, Marco sudah tanda tangan, pemuda itu sudah mendapatkan fasilitas dan bersedia menjadi orang yang selalu ada untuk Allura.

"Mau cium biar fokus?" tawar Marco, dan Allura segera berdehem untuk menstabilkan suasana hatinya yang canggung.

"Ehm!"

"Ambilin minum." Allura meraba kursi dan duduk, lantas membiarkan Marco yang mengucurkan air dari teko kaca.

"Jangankan cuma ambil minum, ambil hati mertua juga nggak nolak." Marco menyengir, Allura hanya memutar bola matanya.

"Belum tidur kamu?" Allura kira, Marco sudah tidur di kamarnya. "Bukannya besok kuliah?"

"Lapar." Marco baru saja akan membuat makanan, tapi malah menjumpai kekasihnya.

"Sayang lapar nggak?" tawar Marco.

Allura sempat terpana ketika Marco memutar- mutar pisau di tangan bak koki handal yang sudah terbiasa. "Marco mau masak!" katanya.

"Aku juga lapar sih, tapi, memangnya kau bisa masak apa?" Allura memegangi perut, jika dipikir lagi ternyata dia lapar juga.

"Apa saja." Marco membuka lemari es, dan meraih tofu. Dia akan membuat sapo tahu seafood. "Aku handal dalam memasak."

"Serius?"

Marco angkat bahu dengan bibir yang meremehkan. "Memasak mu di ranjang juga bisa. Dibolak, dibalik, diremas, dijilat."

"Ya Tuhan," sela Allura, "berapa umur mu? Kenapa otak mu terlalu mesum?"

"19 tahun bukan ABG lagi, Sayang." Marco protes, dan Allura memutar bola matanya.

"Tetap saja, bagiku kamu masih anak- anak!"

Marco membuka dada bidangnya. "Kalau begitu ikat aku Tantehh! Ikat aku dan puaskan aku, Tantehh!"

Allura tertawa renyah. "Biasanya bulan puasa, setan diikat, jadi tunggu tanggal mainnya!"

Marco tergelak, ternyata dia berhasil juga membuat kekasihnya tertawa. "Di sini, aku akan memasakkan apa pun makanan yang sehat untuk mu, Sayang."

Allura terheran, sejauh ini Marco paham sekali caranya membuatnya tertawa, bahkan tingkahnya amat sangat menyenangkan dalam memperhatikan dirinya.

Namun, siapa anak ini? Kenapa wajahnya seperti bukan pribumi? Matanya kehijauan, kulitnya putih bersih, apa benar yang dikatakan Marco sore tadi, jika pemuda itu hasil perselingkuhan ibunya dan bule Italia?

"Pacar kamu nggak marah, kalau seandainya dia tahu, kamu kerja jadi pacarku?"

"Aku tidak punya pacar." Marco memotong tahu, untuk kemudian dimasukan ke dalam teflon berminyak tipis.

"Oya? ... Pemuda setampan dirimu tidak punya satu pun pacar?" cecar Allura. Yah, sangat tidak masuk akal jika itu benar.

"Standar ku terlalu tinggi," kata Marco.

"Yang seperti apa?" Seketika, Marco menembakkan dua jari ke arah Allura seraya berkedip sebelah matanya. "Seperti you!"

Allura tercenung sesaat. Ah, sialan, kenapa rasanya, tembakan itu telah sampai ke relung hatinya yang kosong.

Marco membuat jus tomat, kemudian membawanya pada Allura. "Ini untuk mu, Nona kekasih," treatment-nya.

"Gombal saja kau ini!" Allura memutar bola matanya secara malas. Ternyata tidak salah jika Marco digosipkan play boy, dan yah, Marco begitu handal dalam merayu.

Baiklah ... Biarkan malam ini berlalu, ditutup dengan makan malam yang sudah memasuki dini hari.

Allura menunggu dengan setia di meja makan, sembari menyaksikan bagaimana cara Marco memasak dengan aura seksinya.

Dadanya yang bidang kini terlihat di balik kancing piyama yang tersingkap. Sungguh, Ini pemandangan yang sangat indah.

Makan malam diselesaikan dengan banyaknya drama konyol Marco yang tiada pernah kehabisan kata. Sampai, kantuk Allura datang setelah kenyang.

Namun, ketika bangkit dari kursinya, Allura sedikit terhuyung. "Biar aku bantu."

Allura mengalungi tengkuk seketika Marco menggendongnya seperti Emmanuellson menggendong Silviana siang tadi. Di dalam dekapan kekasih bayarannya, Allura hanya terpaku memandangi lelaki itu.

"Kenapa melihat ku seperti itu?" tegur Marco.

Allura berandai- andai. "Andai saja suamiku memperlakukan aku seperti yang kau lakukan padaku sekarang. Aku akan menjadi wanita yang paling bahagia," ucapnya.

Marco tertawa cekikikan. "Kenapa para wanita itu naif sekali? Kalau Marco berasumsi, dia itu sudah tidak pantas disebut suami mu."

"Benar." Allura setuju. Kemudian, tertawa ketika Marco membaringkannya di atas ranjang bahkan menyelimutinya dengan sabar layaknya kekasih sungguhan.

Allura, lagi dan lagi terpana pada perilaku hangat kekasihnya. Hal yang kemudian membuat Marco meliriknya. "Kenapa?"

"Aku merasa jadi orang yang paling konyol sedunia. Aku bahkan membayar mu untuk menjadi kekasih ku," kata Allura.

Marco menunduk, ia mencium kening, pipi, ujung hidung, lalu bibir singkat. "Kecupan sebelum tidur ... Ini gratis."

Allura tertawa cekikikan. "Yang gratisan memang tidak enak."

Sontak, Marco meremas pipi Allura untuk diberikan kecupan lembut satu kali lagi sebagai bonusnya. "Selamat tidur, Sayang."

"Selamat tidur, Marco."

1
Cici Risna Yulianti
Luar biasa
pisces
jeng jeng jeeeeng ternya eh ternyata ular pyton marco gak jd mati suri, udah sadar dia, dan lg cari mangsa
Mutiara Syarifatul amanah
double up kak
ulfi
betul banget
ulfi
gampang banget ngomongnya
Herni Haryani
akan selalu sabar menanti thor,apalagi menanti pengantin baru yg belom belah duren 🤭 n ntah kejutan apalagi yg akan marco berikan ke alurrakayak yg waktu itu dia belom bisa jalan nyatanya udah n jangan2 ini juga sama ngaku impoten tapi nyatanya udah sembuh n burungnya siap terbang kemana z dia mau.
Ratih Komala
emang sngaja kali Marco boong biar tau sejauh mana yank beb mau menerimanya hehe
aisyah
musim macet kak,,,nt pun ikut macet🤭
Ita rahmawati
kamu tuh di bohongin alura,,burungnya si marko tuh biterbang
Ely Dwi Yana
semangat dong kak pasha... semoga retensinya bagus yah.. biar kak pasha dapat vitamin lagi💪💪💪
Eka Bundanedinar
kn bnr marco prank allura nah ini anknya akn seumuran nih natalie dan allura tinggal patrisia sama siapa nih
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
AQ penisirin tauuu😆😆🤭🤭
Harti Queenn
perasaan baru baca tau tau udah abis,,,apa aku yg kecepatan apa memang bab nya pendek
Yuli Ana
keren....👍👍👍
🌹Lala Po🌹
iyahh bener kak
aku ajah kadabg ketinggalan,,biasa ny notif tp kemarin² ga ada,,entah hp aku yg eror atw sistem NT nya
jd kalo aku ga buka NT ga akan tau kalo udh update
SasSya
yg katanya mati udah bangkit kembali alll
dan mau beraksi 🤓
ummah intan
benar
ummah intan
semoga sj Dian ga selingkuh lg,skrg dia dah jatuh cinta ma natalie dan benar² mau mempertahankan hubungan mereka
ummah intan
benarkan?ato itu hanya alibi Natalie spy Dian ga mau lg melanjutkan hubungan mereka?
Fina Nilna
ngakak pollll
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!