NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SELALU KURANG DI MATA AYAH

Udara dingin yang terasa sampai ke tulang dan sendinya , membuat Dandi mengurungkan niatnya untuk mandi, ia sebenarnya berencana untuk berziarah ke makam ibu. Dari semalam hujan turun begitu deras hingga membuat kamar Dandi kemasukan air sebab lupa menutup jendela.

Untung saja hari ini suasana hati Dandi sedang tidak terlalu buruk, sebab jika suasana hatinya sedang buruk, Dandi malas sekali harus mengepel terus menerus lantai ini. Sedangkan Ayu dan Ani yang kebetulan tidur satu kamar dengannya malah terlihat begitu nyenyak, alih-alih membantu Dandi membersihkan lantai kamar yang penuh dengan air, mereka malah melanjutkan aktivitasnya di alam mimpi.

Dalam lamunan panjang, Dandi merenung, mengingat semua ucapan Ayah. Dandi memang terkenal nakal disekolah, tapi itu semua bukan semata-mata karena di sengaja. Dandi punya banyak alasan untuk melakukan itu. Apalagi jika sudah direndahkan, emosinya bisa meluap-luap. Dandi paling benci sama orang yang merendahkannya, terlebih pada orang yang paling sok tahu dengan latar belakang keluarganya.

Begitu pula dengan Ayah, yang selalu memandang Dandi dari sudut pandangnya sendiri. Seharusnya Ayah juga melihat dari sisi Dandi. Dan tidak semua kenakalan yang ia lakukan semata agar Ayah memberi perhatian padanya.

Toh, Dandi juga punya segudang sisi baik, dimana ia berusaha sekuat mungkin agar Ayah tahu dan sadar jika dirinya pantas untuk disayang dan dibanggakan. Dandi termasuk salah satu murid yang aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan sekolahnya. Nakal-nakal begini Dandi masih mempunyai tujuan hidup, yaitu salah satunya membuat Ayah bangga . Bangga dengan harinya yang beberapa belakangan ini selalu dipandang rendah.

Masih sibuk dengan pikirannya, padahal bukan Ayah saja yang merasa kehilangan. Ani dan Ayu juga merasakan hal yang sama, tetapi semenjak ibu pergi Ayah lah yang paling banyak perubahan. Bahkan Dandi tidak mengenali sosok Ayah lagi. Kepribadian, sifat, sikap semuanya berubah. Ayah menjadi orang yang sangat asing untuk anak-anaknya sendiri.

Jujur saja, Dandi rindu. Dandi rindu setiap kenangan yang ada ketika ibu masih disamping mereka. Dan Ayah masih menjadi sosok yang paling Dandi kagumi. Sampai semuannya berubah begitu setelah ibu pergi meninggalkan mereka semua dengan berbagai kenangan indah, yang justru sekarang menjadi kenangan paling menyakitkan untuk diingat.

"Padahal Dandi juga sama sakitnya seperti Ayah, tapi kenapa jadi begini sih?, Ayah punya kami untuk jadi sandaran bekeluh kesah. Ayah nggak harus berubah sampai sejauh ini." Mulutnya terus bergumam sambil menatap lurus kearah tembok. Dandi membayangkan banyak kenangan indah yang malah membuat hatinya dua kali lipat dari sebelumnya.

" Dandi nggak masalah kalau memang Ayah mau menumpahkan rasa sakit dengan main tangan, kasar, sampai bentak-bentak. Sama sekali nggak masalah. Dandi cuma rindu saja, yah. Rindu dengan Ayah yang dulu. Apa Ayan nggak sadar dengan kasih sayang Dandi dan yang lain sampai Ayah mencari kebahagiaan diluar rumah?".

Embusan nafas panjang terdengar begitu berat..

" Apa Dandi harus mati juga? , Baru Ayah mau memaafkan Dandi dan merasakan kehilangan untuk kedua kalinya?".

Ani yang dari tadi mendengarkan apa yang dikatakan Dandi berusah untuk meyakinkan Dandi kalau semua akan baik-baik saja.

" Nggak apa-apa, kak. pelan-pelan, Ayah pasti berubah kayak dulu lagi. Ayah cuman butuh waktu. Kepergian ibu mungkin menjadi sesuatu yang menyakitkan. Kamu tahu kan, sesayang apa Ayah sama ibu dulu?".

Ani berhenti sejenak, lantas kembali melanjutkan ucapannya.

" Ayah sudah bertahun-tahun hidup sama ibu. Lebih lama dari kita, wajar kalau batinnya cukup tersiksa, Ayah butuh waktu untuk sendiri, yang mungkin itu nggak sebentar."

Mendengar semua kalimat yang baru saja Ani ucapkan membuat Dandi tersenyum. Ternyata memang benar, semuannya hanya butuh waktu.

" Tapi aku enggak membenarkan cara Ayah. Aku tetap enggak Terima kalau Kakak harus dipukul terus. Hatiku juga sakit, lihat tangan Ayah dengan entengnya main pukul ke badan Kakak."

Dandi masih tersenyum, kemudian mengusap lembut puncak kepala Ani penuh kasih sayang.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!