Dahlia hidup dalam kenyamanan jauh dari orang-orang yang mengenal masa lalu kelamnya bersama putranya.
Tetapi suatu ketika tepat di hari penghargaan yang diadakan di negaranya, dia tiba-tiba melihat sosok yang tidak ingin Ia lihat selama-lamanya.
Lagi, sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi membuatnya harus kehilangan anaknya dan menggali kembali dan dalam hatinya yang sudah lama terlupakan.
SIAP MENGIKUTI ACARA BALAS DENDAM DAHLIA? YUK,, BACA!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Clek!
Tiara membuka pintu kamar Alan dan mendapati seorang pria kecil sedang duduk di pinggir ranjang sambil memegang setangkai bunga.
"Aku bisa bertemu ibu, aku tidak bisa bertemu ibu, aku bisa bertemu ibu," ucap Alan sambil mencabut satu per satu kelopak bunga di tangannya.
"Hei, kau!" Kata Tiara dengan suara yang ketus mengejutkan pria kecil yang sementara mencabuti kelopak bunga.
Alan langsung bersikap waspada dengan berdiri menatap perempuan yang ada di hadapannya, "Kenapa kau di sini?" Tanya Alan.
"Hah,, Aku merasa bosan, jadi aku mau mengajakmu jalan-jalan," ucap Tiara bersamaan dengan pelayan yang bertugas menemani Alan di rumah kini muncul di belakang Tiara.
Pelayan itu berkata, "maafkan saya Nona Tiara, Tetapi dia tidak diperbolehkan meninggalkan apartemen ini."
Tiara berbalik menatap pelayan yang baru saja berbicara, "kau ini, memangnya aku ini orang lain? Aku adalah tunangan Galang , jadi aku dan Galang memiliki posisi yang sama! Lagi pula aku hanya mau mengajaknya jalan-jalan saja, aku mau pergi ke supermarket membelikannya beberapa perlengkapan yang ia butuhkan! Kalau kau cemas, kau bisa ikut denganku!" Tegas Tiara.
"Itu,," sang pelayan menatap Alan, dia merasa bimbang.
"Sudah, jangan banyak pikir! Cepat bantu dia berganti pakaian, aku memberi waktu 15 menit!" Ucap Tiara sebelum berjalan pergi meninggalkan sang pelayan dan Alan.
Begitu Tiara pergi, sang pelayan langsung memasuki kamar Alan , dia menatap pria kecil di hadapannya, "Bagaimana menurutmu?" Tanya sang pelayan yang merasa bahwa Alan bisa memutuskannya karena pria kecil itu sangatlah dewasa dan juga sangat jenius.
"Aku tidak bisa mempercayainya, tapi kalau dia mau mengajakku pergi keluar, aku akan ikut dengannya. Di sini sangat melelahkan, tidak bisa menikmati udara segar," ucap Alan yang berpikir dia mungkin bisa menipu perempuan itu dan kabur dari Tiara.
"Ah,, Tapi bagaimana kalau nanti Saat Tuan Galang pulang--"
"Kenapa kau khawatir? Perempuan itu adalah tunangan Tuan Galang , jadi Galang tidak akan marah karena perbuatan tunangannya!" Tegas Alan sambil berjalan ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.
Sang pelayan berdiri dengan bimbang, dia masih terus memikirkan masalah itu sampai akhirnya Alan keluar dari ruang ganti dan pelayan itu belum memutuskan sesuatu dAlam hatinya.
"Ayo pergi," kata Alan sambil tersenyum berjalan ke arah pintu kamar.
Pelayan pun mengikuti Alan sampai mereka tiba di ruang tamu dan mendapati Tiara berdiri di sana.
"Apa benar tidak masalah kalau kita keluar?" Tanya sang pelayan yang masih ragu-ragu.
Tiara menghela nafas, "hah,, Ada apa sih denganmu? Kau itu hanya seorang pelayan, dan aku ini tunangan majikanmu! Jadi jangan banyak membantah dan cepat ikuti kami!" Tegas Tiara.
Pada akhirnya sang Pelayan hanya bisa mengganggukan kepalanya hingga Mereka pun meninggalkan tempat itu dan Tiara langsung berkendara ke tempat yang sudah ia sepakati dengan Dahlia.
DAlam perjalanan, secara tiba-tiba mobil mereka dihadang oleh dua buah mobil yang membuat sopir Tiara menghentikan laju kendaraannya.
10 orang pria langsung turun dari dua mobil itu dan menyergap ke mobil mereka.
Buk! Buk! Buk!
Para pria di sana dengan cepat memecahkan jendela mobil hingga membuat semua orang terkejut.
"Apa yang terjadi?" Sang pelayan dengan panik memeluk Alan.
"Siapa kalian?!!" Teriak Tiara penuh kepanikan.
Tidak ada satupun orang yang menjawab, mereka dengan cepat membuka pintu dan menarik Alan keluar dari mobil.
"Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan dia!" Teriak sang pelayan berusaha terus memegangi Alan.
Tiara pun mengulurkan tangannya berusaha menahan tubuh Alan , tetapi pada akhirnya kekuatan para pria jauh lebih kuat hingga Alan di bawah pergi ke mobil lain.
Bruumm!!!
Satu mobil yang membawa Alan langsung meninggalkan tempat itu sementara mobil yang lain tetap menghalangi mobil mereka sehingga tidak bisa mengejar mobil yang membawa Alan.
"Astaga,, bagaimana ini,," sang pelayan terisak dalam ketakutan nya, saat ini rasa penyesalan sudah menggerogoti tubuhnya.
Tiara pun menggertakan giginya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Dimana ponselku?" Ucap Tiara berusaha mencari ponselnya.
"Tolong cepat hubungi Tuan Galang, kita akan berada dalam masalah besar kalau terjadi apa-apa pada Alan," ucap sang pelayan sambil berusaha membantu Tiara mencari ponsel perempuan itu.
Sementara Tiara yang mendengar ucapan sang pelayan, ia memutar bola matanya, 'pelayan ini banyak bacot, tidak tahu saja dia kalau ini adalah rencanaku! Semoga Dahlia bertindak dengan cepat, dia harus segera pergi ke bandara sekarang juga sebelum Galang mengetahui masalah ini!' ucap Tiara dalam hati.