Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

1. Pertengkaran karena dendam masa lalu

"Heh,, ternyata setelah melahirkan seorang anak haram, kau lari ke tempat ini dan menjadi terkenal di sini ya. Pantas raja selama ini kau tidak pernah kembali mencari keluargamu, ternyata karena kau sudah bersenang-senang di sini. Ah,, Apa kau mendapat pria lain di tempat ini untuk menyenangkan ranjangmu?" Tanya Tiara sambil tersenyum mengejek menatap perempuan di hadapannya. 

Plak!

Sebuah tamparan mendarat mulus di wajah perempuan yang baru saja berbicara.

"Beraninya kau menghinaku dan putraku! Kau pikir Kau layak mengatakan hal seperti itu padaku?! kau tidak ingat karena perbuatan siapa aku harus meninggalkan keluargaku?!" Teriak perempuan bernama Dahlia yang baru saja menampar sepupunya. 

Tiara yang merasakan panas di pipinya kini mengangkat wajahnya menatap Dahlia dan saat itu juga dari belakang Dahlia muncul seorang pria dengan aura yang gelap. 

"Sayang,, hiks,," Tiara langsung berlari menghampiri pria tersebut dan segera memeluknya dengan erat. 

"Hiks,, hiks,, perempuan itu baru saja menamparku setelah menghinaku," Isak Tiara dengan tubuh gemetar. 

Pria bernama Galang yang dipeluk oleh Tiara langsung menyipitkan matanya menatap Dahlia yang ikut menatapnya. 

Deg!

Jantung Dahlia berdegup, 'kenapa aku merasa familiar dengan wajah pria ini?' ucap Dahlia dalam hati. 

Sementara Galang yang mendengar isakan tunangannya, ia menatap pengawalnya, "bahwa perempuan itu berlutut di hadapan tunanganku!" Perintah Galang. 

Sang pengawal langsung bergerak cepat menangkap Dahlia. 

"Apa yang kalian lakukan! Cepat lepaskan aku!" Bentak Dahlia pada dua pengawal yang telah memegang kedua lengannya. 

Tetapi kedua pengawal sama sekali tidak bergeming, mereka langsung membawa Dahlia sampai berlutut di hadapan Tiara dan Galang. 

"Minta maaf pada Tiara!" Perintah Galang dengan suara yang begitu dingin dan menusuk. 

"Apa?! Kau tidak tahu apa yang terjadi sehingga kau menyuruhku meminta maaf pada tunanganmu yang munafik itu?!" Bentak Dahlia sambil melototi pria di hadapannya. 

"Ck! Perempuan yang keras kepala, bahwa dia pergi dan beri pelajaran padanya!" Perintah Galang yang tidak suka dengan seorang perempuan yang tidak patuh padanya. 

Tiara tersenyum melihat Dahlia diseret pergi, tetapi kemudian perempuan itu kembali terisak, "hiks,, hiks,, Aku tidak tahu apa salahku, padahal aku hanya berniat menyapanya, hiks,, hiks,," isak Tiara. 

"Jangan khawatir, akan kupastikan perempuan itu mendapat 100 kali tamparan untuk menggantikan suatu tamparan yang kau terima darinya," ucap Galang menghibur tunangannya.

"Terima kasih sayangku," kata Tiara merasa begitu senang. 

Sementara di luar ruangan, Dahlia yang diseret pergi oleh dua orang pengawal kini melototkan matanya saat melihat seorang pria kecil berlari ke arahnya dengan ekspresi terkejut. 

"Ibu!!" 

"Ibu!" 

Seru pria kecil itu dengan langkah kaki yang dipercepat. 

"Lepas!" Bentak Dahlia pada dua pengawal yang memegangnya, ia berusaha merontah untuk melepaskan diri, tetapi sulit baginya untuk mengalahkan kekuatan dua pengawal itu. 

"Lepaskan ibuku!" Teriak Alan. 

Pada saat yang bersamaan juga, Tiara dan tunangannya telah keluar dari ruangan dan melihat kejadian itu. 

'Sial!' Tiara melototkan matanya saat melihat pria kecil yang sedang berlari mengejar ibunya. 

Mata dan bibir pria kecil itu sangat mirip dengan Galang, bahkan sorot matanya pun tidak ada bedanya dengan sorot mata Galang. 

"Ibu! Lepaskan ibuku!" Teriak Alan ketika ia berhasil memeluk tubuh ibunya namun tubuh Dahlia masih terus ditarik oleh kedua pengawal. 

"Beraninya kalian memperlakukan ibuku seperti ini! Aku akan menuntut kalian dengan pasal 142 dan 147 tentang kekerasan dan penganiayaan!" Teriak Alan penuh amarah. 

"Sayang, Ayo kita pergi dari sini," ucap Tiara segera mengajak tunangannya pergi dari sana karena dia cemas Galang mungkin akan menyadari kemiripan dirinya dengan pria kecil yang merupakan anak Dahlia. 

Tetapi Galang yang mendengar ucapan Alan kini merasa Kalau pria kecil itu sangatlah jenius sudah bisa mengetahui pasal undang-undang sesuai dengan kasus yang dihadapi. 

Padahal kelihatannya masih seorang balita.

"Berhenti!" Perintah Galang akhirnya membuat dua pengawal yang ada di sana menghentikan langkah mereka. 

Alan dan Dahlia pun menatap ke arah Galang dengan Alan mengerutkan keningnya memperhatikan pria yang sedang berjalan ke arah mereka. 

"Apa kau yang memerintahkan dua orang ini menyeret ibuku?!" Tanya Alan sambil memberikan tatapan tajam ke arah pria dewasa di hadapannya. 

Galang semakin tertarik dengan cara bicara Alan, apalagi sorot mata yang tampak tegas dan percaya diri membuatnya merasa kalau anak itu sama seperti dirinya. 

"Ibumu telah menampar tunanganku sehingga dia pantas mendapatkan ganjaran yang setimpal untuk perbuatannya!" Ucap Galang menguji pria kecil di hadapannya. 

"Jangan mengatakan hal aneh pada anak kecil!" Ucap Dahlia yang masih dipegangi oleh dua orang pengawal. 

"Ibuku menampar perempuan itu?" Tanya Alan sambil memperhatikan Tiara yang berdiri di samping Galang dengan pipi perempuan itu berwarna merah di tempat tamparan Dahlia mendarat. 

"Hm! Ibumu menamparku dan mengatakan kata-kata yang menghinaku! Jadi pasal berapa yang akan aku tuntut untuk ibumu?" Tanya Tiara sambil menggerakkan giginya, saat ini dia hanya ingin menyingkirkan pria kecil itu dari hadapan Galang tapi dia tidak mungkin melakukannya di situasi seperti itu. 

Dengan tegas Alan berkata, "Kalau begitu silakan ajukan tuntutannya ke kantor polisi dan biarkan ibuku pergi dari sini! Main hakim sendiri bisa dikenakan pasal--"

"Ck! Anak haram sepertimu mana paham ap--"

"Diam!" Bentak Dahlia tidak senang ketika seseorang mengatai putranya sebagai anak haram. 

Tiara langsung menatap tunangannya, "sayang,," ucap Tiara merengek. 

"Lepaskan perempuan itu, tapi sebagai gantinya bahwa anak ini pergi!" Perintah Galang. 

"Apa?!" Dahlia terkejut, "tidak!" Teriak Dahlia saat dua pengawal di sana langsung menyergap Alan dan segera membawa pergi pria kecil itu melalui sebuah pintu besi. 

Tiara menjadi panik melihat kejadian itu, 'gawat, kenapa galang harus menahan bocil itu? Bagaimana kalau nanti ketahuan pria itu anak Galang?' gerutu Tiara dalam hati.

Meski Alan berusaha merontah, tetapi tentunya tenaga pria kecil itu tak sebanding dengan dua pengawal yang ada di sana sehingga suara pria kecil itu langsung teredam oleh pintu besi yang ditutup oleh pengawal. 

Buk! Buk! Buk!

"Kembalikan putraku! Kembalikan putraku!!" Teriak Dahlia histeris. 

"Ayo pergi," ucap Galang pada tunangannya sambil berbalik meninggalkan tempat itu membuat Dahlia menjadi semakin panik. 

Perempuan itu berlari untuk mengejar Galang dan Tiara, Tetapi dia dihalangi oleh para pengawal hingga akhirnya dia tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan putranya. 

Pada akhirnya Dahlia keluar ruangan besar yang sepi itu dan berteriak pada semua orang. 

"Tolong! Tol--"

Mulut Dahlia di bekap oleh seseorang dan dia ditarik kembali ke dalam ruangan lalu dibawa ke sebuah ruangan kosong. 

Brak! 

"Diam di situ!" Teriak seorang pria dari seberang pintu. 

Terpopuler

Comments

Dewi Azj

Dewi Azj

baru awal udah buat penasaran thor

2024-06-18

1

meMyra

meMyra

baru baca bab 1 ni tor..ceritanya 👍👍👍👍

2024-06-15

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ni cerita berdiri sendiri kah yaa,,,

2024-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!