"Damian Xylander Zweihander?" Gumam Quqi.
"Ya, apa kau sudah ingat?" Tanya Bara dengan menaik turunkan alisnya.
"Tidak" Simpel Quqi membuat Bara membuka rahang nya lebar-lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecupan
"Terimakasih tuan Damian" Ucap Quqi dengan tersenyum lebar.
"Hmm" Balas Damian dengan cuek.
"Dam, ekspresi Lo tadi sangat natural. Seperti seorang kekasih yang cemburu melihat wanita nya di ganggu laki-laki lain hahahaha" Ucap Farel dengan terbahak-bahak.
"Apaan si Lo!" Ketus Damian.
"Haishh Abang, diam lah." Tambah Quqi dengan kesal.
"Kenapa? Apa kau tidak mau menjadi kekasih nya?" Tanya Farel dengan menaik turunkan alisnya.
"Tidak" Singkat Quqi dengan polos.
"Ehh kenapa? Bukankah dia sangat tampan?" Heran Kevin
"Ya, dia memang tampan. Tapi aku tidak suka dengan nya" Jelas Quqi.
"Kenapa?"
"Dia sangat dingin dan kasar, aku tidak suka itu"Bisik Quqi pada Kevin.
"Hah? HAHAHAHAHAHAHHAA" Tawa mereka kembali keluar, sedangkan Damian hanya diam dan menatap Quqi yang tengah menunjukkan cengiran nya.
"Hahaha, jadi menurut Lo gimana Dam? Apa Lo suka dengan Quqi?" Tanya Bima yang berusaha menahan tawanya.
"Tidak!" Ketus Bima.
"Benarkah? Gue rasa Quqi sangat sempurna. Dia cantik, manis, imut, baik, sopan, pintar dan yang lebih penting, tubuh nya juga sangat menggoda bukan?" Ucap Bima yang di barengi dengan bisikan.
"Diam lah! Apa kalian akan membahas hal yang tidak berguna ini!" Marah Damian karena terus di goda oleh mereka.
Namun mereka malah Kembali tertawa hingga tawa tersebut terhenti ketika telepon Quqi Kembali berdering.
"Siapa?" Tanya Farel.
"Tuan Smith" Jelas Quqi dengan menunjukkan layar ponselnya.
"Cepat angkat" Seru Bima.
"¿Hola?"
"Hola señoras, soy Smith Hansson. ¿Podemos hablar un momento?"
"Por supuesto señor"
"Jadi begini nona Qesya, hari ini saya ada di Indonesia. Saya ingin membicarakan hal penting mengenai kontrak kerjasama dengan tuan Damian, apakah bisa nona?"
"Akan saya tanyakan lebih dulu, jika bisa saya akan memberitahu Anda tuan"
"Baiklah nona"
Quqi menatap Damian yang masih saja diam dengan laptop nya, meskipun mereka sedang kumpul tapi Damian tak lepas dari pekerjaan nya.
"Tuan?" Panggil Quqi.
"Saya sibuk, kau saja yang datang" Balas Damian datar.
"Baik"
Quqi Kembali membuka handphone nya dan Kembali menghubungi Tuan Smith.
"Halo tuan Smith"
"Bagaimana nona?"
"Tuan Damian tidak bisa menemui anda, tapi saya yang akan datang. Jadi, di mana tempat bertemunya?"
"Oh begitu, baiklah. Nanti tempat nya akan saya kirim lewat email"
"Baik tuan"
Tuan Smith Hansson adalah laki-laki setengah baya yang memiliki perusahaan besar di Spanyol, ia asli Spanyol oleh karena itu lah logat bahasa Indonesia nya sedikit kacau.
"Kapan kau akan berangkat?" Tanya Bara.
"Jam 10" Balas Quqi dengan singkat.
"Biar Abang yang antar" Ucap Bara dengan tersenyum.
"Tidak usah bang, aku bisa sendiri. Lagian tempat nya juga tidak jauh dari kantor" Tolak Quqi dengan halus.
"Ta..."
"Pinjami aku mobil saja yah bang, mobil ku masih ada di kantor" Ucap Quqi dengan memohon pada Bara.
"Baiklah, pakai saja sepuas mu" Balas Bara dengan memberikan kunci mobilnya.
"Yeee, terimakasih Abang. Kalau begitu aku pergi ke apartemen ku untuk bersiap, sampai jumpa" Ucap Quqi dengan mengecup pipi mereka satu persatu.
Cup
Cup
Cup
Cup
Tanpa ragu Quqi pun mencium pipi Damian yang masih sibuk dengan laptop nya, tubuh Damian menegang ketika merasakan benda dingin namun lembut dan lembab menempel di pipi kiri nya.
"Hati hati sayang" Kompak mereka kecuali Damian.
Entah sadar atau tidak, namun Quqi terlihat biasa saja saat mencium pipi Damian. Hal itu membuat keempat teman laki-laki nya memandang Damian bingung.
btul" in Thor SDH mempermainkan prasaanq😭😭