Algara, Posesif Badboy

"Kenapa diam?"

"Kenapa lo mau gue?" Tanya Aini terkesan datar.

"Gak tau, mungkin karena Lo nolongin gue semalam" jawabnya santai.

"Alasan gak masuk akal, kalau Lo mau berterima kasih karena gue nolongin Lo gue terima, tapi gak usah minta gue jadi cewek Lo" sinis Aini.

Al mendelik mendengar ucapan gadis itu, "seandainya Lo gak nolongin gue juga, gue tetap klaim Lo milik gue" balas Al.

"Gak ahk, malas gue" Aini langsung berdiri tapi lagi-lagi Al kembali mencekal lengannya.

"Lepasin gue, njir" kesal Aini.

"Jawab dulu" pinta Al.

"Jawab apa ogeb, pilihan Lo aja iya atau iya, gada yang bisa gue pilih" kesal Aini.

"Tinggal bilang iya apa susahnya sih?" Kesal Al.

"Gak mau gue" ketus Aini.

"Yaudah kita di sini terus" santai Al.

'cowok bangke emang' batin Aini kesal.

"Cepat bilang iya baru kita ke kelas" desak Al.

"CK. Iya. Anjir. Puas. Lo. Bsgtt" kesal Aini.

Al tersenyum tipis kemudian mengacak rambut Aini gemas.

"Dari tadi kek, Lo udah setuju jadi milik gue. Jadi sampai kapanpun Lo tetap milik gue, jangan pernah lo berpikir bisa berpaling dari gue karena gue gak akan biarin itu terjadi. Paham Aini sayang?" Titah Al sembari mengusap rambut Aini.

"Bacot Lo, cepat njir" kesal Aini.

"Iya-iya, bawel Lo ahk" Al langsung menarik tangan Aini keluar dari roof top. Keduanya lalu berjalan menuju kelas dengan Aini yang ditarik-tarik oleh Al.

"Lepasin tangan gue, bangsul" kesal Aini karena ditarik bak karung beras haha. Sangat tidak romantis, huh.

"Gak usah bawel Lo, jalan aja njir" kesal Al dengan tetap memegang lengan Aini.

Aini hanya bisa mengumpati pemuda itu yang sesuka hati mengaturnya.

Setibanya di kelas, para siswa serta keempat sahabat Al melongo melihat Al yang masih menarik tangan Aini sama seperti saat membawa Aini keluar dari kantin.

Aini duduk dengan wajah yang ditekuk kesal karena Al yang memaksa dirinya menjadi pacarnya, itu artinya dia akan terus berurusan dengan pemuda menyebalkan itu.

"Lo kenapa, Ai?" Tanya Gean heran.

"Kusut bener tu muka" celetuk Rafa.

"Temen Lo ngeselin" ketus Aini.

"Lah, memangnya pak bos kenapa?" Tanya Regan.

"Kalian pacaran?" Celetuk Arjuna kepo.

"Lo ternyata punya mulut, yah" ucap Aini, Juna berdecak kesal sedangkan keempat sahabatnya menahan tawa melihat wajah masam juna.

"Maksud Lo" ketus Juna.

"Lo ganteng" celetuk Aini membuat Al melotot mendengar ucapan gadisnya itu yang memuji sahabatnya.

Juna sendiri tersedak ludahnya, sedangkan ketiga curut melongo mendengar ucapan Aini yang mengatakan Juna ganteng.

Memang benar sih, Arjuna sebelas duabelas dengan Algara. Sama-sama tampan, tapi si Aini malah gak suka sama Al. Mungkin matanya kelilipan kali yak.

"Jangan muji cowok lain di depan gue" ucap Al datar sembari menatap dingin gadis yang sudah jadi pacarnya itu.

"Dih siape Lo,mulut mulut gue juga" ketus Aini.

"Gue cowok Lo" tekan Al.

Keempat sahabat Al terkejut, sejak kapan ketua mereka itu berpacaran dengan Aini.

"Serius pak bos? Berarti kita punya buk bos dong" heboh Gean.

"Kalian udah jadian?" Tanya Rafa semangat.

"Gak, dia doang ngaku gue ceweknya. Gue enggak" sinis Aini.

"Lah, di paksa dong" celetuk Regan.

"Diam Lo semua" datar Al.

Ketiga sahabatnya langsung kicep, sedangkan Aini berdecih sinis melihat ketiga orang itu yang langsung menurut. Padahal menurutnya Al biasa saja tidak menyeramkan tapi ketiga sahabatnya langsung takut.

"Lo jangan pernah muji cowok lain di depan gue, Lo cuman milik gue dan jangan pernah berpikir Lo bisa berpaling dari gue" bisik Al menyeringai.

'Sial, nyesal gue nolongin ni cowok gila' batin Aini.

"Gue gak takut sama lo" ketus Aini.

****

Jam istirahat kedua, Al masih tetap menempeli Aini, bahkan sebentar pun dia tidak melepaskan gadis itu hingga bell masuk pelajaran terakhir berbunyi. Al dan Aini masuk ke kelas dengan Al yang tetap memegang lengan Aini.

Aini sendiri hanya bisa menggerutu dalam hati, baru hari pertama sekolah tapi nasibnya sudah apes bertemu dengan cowok menyebalkan seperti Algara. Dan sialnya juga mereka duduk semeja, haha kasian Lo Aini.

"Duduk, Lo" titah Al begitu keduanya tiba di meja mereka.

"Malas" ketus Aini dan malah duduk di atas meja.

Al dkk serta yang lainnya menatap cengo gadis itu yang malah duduk di atas meja sembari melipat tangan di dada dan wajah yang kesal.

"Lo ngapain duduk di meja, Ai?" Cengo Gean.

"Malas gue duduk disamping ni orang gila. Lo Regan kan, gantian yuk. Lo duduk di belakang, gue di kursi Lo" pinta Aini pada Regan yang berada di depannya.

Al melotot mendengar permintaan gadisnya itu, iya gadisnya kan udah jadian barusan hehe. Walaupun dipaksa dan dengan alasan yang gak jelas wkwk.

Keempat sahabat Al melongo, Regan sendiri bingung plus kikuk karena langsung mendapat tatapan tajam dari bosnya itu.

"Lo disitu aja Ai, pak bos baik kok. Iya baik" ucap Regan gugup.

"Plis, gue mau duduk di kursi Lo. Gantian yuk" pinta Aini memelas.

"Gak boleh. Duduk Lo" datar Al sembari menatap tajam gadis itu.

"Gak mau gue, Lo ngeselin" ketus Aini.

Duh Ai, Lo gak liat tadi Algara begitu di idolakan dan Lo malah kesal karena diminta jadi pacar seorang Algara? Bego huh, ganteng gitu njir, tanpa Lo berjuang langsung dapat Badboy tampan SMA Gevandra.

"Lo pindah dong Regan, gue mau duduk di samping dia" tunjuk Aini pada Arjuna, si wakil ketua geng Tiger yang sedari tadi hanya diam menonton tanpa ikut berbicara. Iyalah, dia juga malas ngomong hehe.

Lagi Al melotot mendengar permintaan gadisnya itu, apa-apaan dia mau duduk sama cowok lain. Mau buat itu cowok mampus apa.

Keempat sahabat Al melongo, Juna sendiri juga ikut melongo karena Aini ingin duduk di sampingnya, padahal dia sudah menjadi pacar Algara.

"Gak usah macam-macam, Lo. Duduk Lo" titah Al dingin sembari menatap tajam kearah Aini.

"Siapa lo ngatur-ngatur gue? Kita gak kenal" ketus Aini.

"Gue cowok Lo, anjing" umpat Algara kesal.

Keempat sahabat Alserta yang lainnya melongo melihat Al yang kesal, ini kali pertama dia dibuat kesal oleh seorang gadis. Aini sendiri malah menatap sinis ke arah Al, dia tidak suka pada pemuda itu tetapi dia memaksa agar dirinya mau menjadi pacar Algara.

"Gue gak suka sama Lo" ketus Aini.

"Bodo. Gue gak peduli. Yang penting Lo cewek gue, jangan pernah coba-coba deketin cowok lain kalau gak mau cowok itu gue habisin" ancam Al menatap datar Aini.