Kisah petualangan dua orang gadis yang sudah bersahabat sejak umur 6 tahun di sebuah panti asuhan HOPE yang berada di West New York- Amerika.
Dengan mengandalkan otak dan kemampuan mereka, mereka berdua membuka sebuah "Agency DC2" di New Jersey-Amerika. Dibawah naungan NJSP (New Jersey State Police)- Komisaris Cyderyn Baycora.
************
Bagaimanakah kisah-kisah mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus rumit dan penuh misteri?
Yang penasaran, ikuti kisah mereka di novel ini 😊🍻
Note : Bila kalian tidak berkenan, tinggalkan saja... Jangan memberikan rating buruk yach... Komen saja apa yang kurang, Insya Allah akan author perbaiki...😊
Jangan lupa VOTE, COMMENT, LIKE, DAN SUBSCRIBE... plus GIFT-nya yach untuk mensupport Author. Terima kasih 🙏❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUMAH KOSONG
"Hey! Malah bengong!... Gue tanya, loe tahu dimana kita sekarang gak?" sentak Danaya kepada Cecilia.
"Eeeh, tentu aja gue tahu! Kita di daerah dekat apartemen kita kan?" jawab Cecilia sedikit terkejut.
"Benar! Kita berada di rumah bekas Archie... Tepat berada di seberang kamar Apartement tercinta kita," ujar Danaya.
"Terus, ngapain kita di sini?" tanya Cecilia heran.
"Karena dari tempat ini, kita akan mendapatkan pemandangan sempurna untuk melihat ke arah apartemen kita. Loe bisa maju sedikit lagi ke dekat jendela gak, Cia? Hati-hati! Jangan ada yang sampai bisa ngelihat loe... Terus loe perhatikan terus ke arah jendela kamar Apartement kita. Secuek-cueknya gue, itu gak akan menghilangkan kemampuan gue untuk bisa bikin loe terkejut... hehehehe" ujar Danaya kepada Cecilia.
Cecilia berjalan pelan dan melihat ke arah jendela yang sudah terlihat familiar untuknya. Saat mata Cecilia tertuju ke arah jendela itu, dia terkesiap dan berseru takjub.
"Waaah! Siapa yang ada di sana?!"
Gelapnya malam bercampur cahaya yang sangat terang menyala di ruangan apartement kami, menembus sehelai tirai tipis yang menaungi jendela tersebut. Terlihat sangat jelas disana, bayangan seorang perempuan yang duduk... Sangat sempurna... Berbingkai suasana malam yang kelam di luar jendela.
Tidak salah lagi... Kepala yang terlihat bertumpu pada tangan dan bahu yang terpahat sempurna dengan ketegasan figur wajahnya. Wajahnya yang setengah tertunduk, memberikan pemandangan indah bagi siapapun yang melihatnya.
Sebuah tiruan sempurna sosok Danaya. Cecilia sangat terpukau... Sehingga perlu seseorang untuk menyadarkannya, bahwa Danaya yang sesungguhnya sedang berdiri di sebelahnya. Danaya terkekeh pelan melihatnya...
"Hehehehehe... Bagaimana, Cia?" tanya Danaya sambil menepuk pundak Cecilia.
"Damn, Dany! It was so Amazing! Menakjubkan!" seru Cecilia penuh kekaguman.
"Hehehehehe... Thank You, Cia! Gue yakin jika replika gue gak akan lekang oleh waktu dan gue menjadi manusia abadi... hahahaha!" ujar Danaya bahagia.
Dari intonasi suaranya, ada sebuah kebanggaan seorang artis akan hasil ciptaannya.
"Gimana menurut loe? Mirip ama gue apa enggak?" tanya Danaya kepada Cecilia.
"Apa gue harus bersumpah, jika replika itu benar-benar mirip sama loe?" ujar Cecilia masih dengan nada kekaguman.
"Yang bikin replika itu adalah Monsieur Oscar Meunier dari Perancis. Dia menghabiskan waktu hanya beberapa hari untuk bikin replika tersebut. Sisanya gue yang bentuk kemarin siang sebelum nyusul loe ke Apartement di North Bergen," ujar Danaya menjelaskan kepada Cecilia.
"Untuk apa loe sampai bikin replika diri loe, Dany?" tanya Cecilia.
"Buat orang-orang tertentu yang mengira jika gue ada di kamar... Padahal gue gak ada disana..." jawab Danaya.
"Loe pikir ada orang yang ngawasin loe, gitu?" ujar Cecilia bingung.
"Yup! Gue tahu ada orang yang ngawasin gue akhir-akhir ini," jawab Danaya tenang.
"Siapa? Loe kok gak bilang sama gue?" tanya Cecilia.
"Musuh-musuh besar gue, Cia... Gue gak mau bikin loe gak nyaman kalau gue cerita. Karena gue pikir, loe akhirnya akan tahu juga. Mereka mengincar gue, karena gue udah menyelesaikan kasus-kasus yang tidak terselesaikan," jawab Danaya menjelaskan.
"Loe tahu dari mana?" tanya Cecilia kembali.
"Karena gue sempat melihat seorang pengintai suruhan mereka, saat gue melirik ke luar jendela kemarin. Orang itu sangat berbahaya, namanya Benjy si tukang jagal dan pemain Jew's Harp luar biasa, yang disewa oleh mereka...." jawab Danaya menjelaskan.
Akhirnya rencana Danaya terungkap juga... Dari rumah kosong ini, si pengintai balik di intai dan si pelacak balik dilacak. Bayangan diatas sana adalah umpan dan mereka adalah pemburunya. Dalam kesunyian dan kegelapan kami berdiri, mengamati orang-orang yang berlalu-lalang di hadapan kami. Danaya tidak bergerak, tapi dia terlihat sangat waspada... Matanya yang tajam mengamati setiap gerakan dari orang-orang diluar sana.
Mereka yang terlihat lalu-lalang itu terbungkus mantel dan jubah yang besar. Sesekali Cecilia melihat sosok yamg sama melewati jalan itu... Cecilia memperhatikan ada dua orang lelaki yang terlihat sedang berlindung dari angin di depan sebuah pintu rumah yang terletak agak jauh dari jalanan.
Dany.... Dany... Coba loe perhatikan orang-orang itu deh! Mereka mencurigakan..." ujar Cecilia kepada Danaya.
"Sssssttttt! Diamlah, Cia!" jawab Danaya sedikit kesal karena konsentrasinya terganggu.
Cecilia terdiam mendengar titah Danaya, padahal dia hanya ingin agar sahabatnya itu memperhatikan orang-orang itu... Tapi Danaya terlihat kesal dengan saran Cecilia itu dan kembali menatap jalanan itu.
Berulang kali Danaya menghentakkan kakinya dengan gelisah dan mengetuk-ngetuk dinding drngan cepat menggunakan ujung-ujung jarinya. Itu tandanya Danaya sedang merasa cemas... Danaya berfikir jika rencananya tidak berjalan sesuai dengan harapannya.
"Tuk....tuk...tuk...tuk...tuk! Hah! Harus berhasil... Malam ini semua harus terungkap!" gumam Danaya sambil mengetuk-ngetuk jemarinya yang lentik.
"Sabar, Dany.... Sabar!" ucap Cecilia sambil terus menatap ke arah jalanan.
"Lebih baik gue ucap kata itu aja dah, dari pada gue di semprot lagi kalau ngomong banyak-banyak... Kayanya dia lagi sensi... Apa dia lagi PMS yak?" monolog Cecilia dalam hati.
Mendekati tengah malam, jalanan itu perlahan mulai sepi. Danaya berjalan mondar-mandir di dalam ruangan dalam keadaan khawatir. Baru saja Cecilia ingin berucap sesuatu pada Danaya, mata Cecilia tiba-tiba tertuju kembali ke jendela yang terang itu... Dan kembali sebuah kejutan menyentak dirinya... Cecilia mencengkeram lengan hoodie Danaya sambil menunjuk ke atas.
"Ba...ba...bayangan itu berpindah, Dany!" teriak Cecilia.
Bayangan yang mereka lihat, bukan lagi siluet sebuah wajah... Tapi hanya bayangan sebuah punggung yang membelakangi kami. Ternyata sikap pemarah dan tidak sabaran Danaya tidak berkurang sedikitpun selama ini, itulah kekurangan dari seorang Danaya Allen.
"Tentu saja dia bergerak, Cia! Loe pikir gue terlihat seperti si bodoh yang lucu, dengan meletakkan sebuah boneka yang tidak bergerak dan berharap musuh gue akan tertipu oleh boneka itu?! Hah! Tidak mungkin begitu, Marimar! Gue gak sebodoh itu! Kita sudah berada di ruangan ini selama dua jam, dan orang bayaran gue yang di dalam sana sudah mengubah posisi boneka itu sebanyak hampir delapan kali dalam setiap lima belas menit. Orang suruhan gue itu mengubahnya dari depan dengan cara membungkuk, jadi bayangan dia gak kelihatan. Hah!" ujar Danaya sedikit emosi ketika menjelaskan kepada Cecilia.
"Owh, gitu!... Ya kan loe kaga info apa-apa ama gue sejak tadi, Dany! Wajar kalau gue kaget... Gosah nyolot gitu jawabnya dong..." ujar Cecilia kesal.
"Sorry... Gue kelepasan, Cia..." sesal Danaya kepada Cecilia.
Danaya menarik nafasnya panjang-panjang, mencoba untuk menstabilkan emosinya. Tiba-tiba Danaya menarik Cecilia kembali ke sudut tergelap di ruangan itu, jarinya yang dingin menempel di bibir Cecilia isyarat agar Cecilia diam... Tangannya mencengkeram Cecilia dengan keadaan yang gemetar... Cecilia belum pernah melihat Danaya begitu ketakutan seperti saat ini.
"Ken...." belum selesai Cecilia berucap, Danaya sudah berbisik lirih.
"Diam, Cia... Gue mohon... Jangan bertanya apa-apa sekarang...." potong Danaya lirih sambil gemetar.
"..........."
...----------------...
*Jangan lupa tinggalkan LIKE, COMMENT, RATE, GIFT, and SUBSCRIBE-nya Guy's. Support dari kalian adalah semangat untuk penulis Newbie kaya aku... Terima kasih 😁🙏💖