NovelToon NovelToon
Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:356.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Maura Geraldin, wanita cantik yang berprofesi sebagai Dokter kandungan, akhirnya menerima lamaran dari sang kekasih yang baru di kenalnya selama 6 bulan, yaitu Panji Kristian anak terakhir dari keluarga Abraham yaitu pemilik perusahaan batu bara.

Namun tidak menyangka Panji, Laki-laki yang di cintai Maura ternyata mempunyai wanita lain di belakang Maura, padahal mereka berdua sudah bertunangan, akan kah Maura membatalkan pertunangannya, atau malah mempertahankan hubungan mereka.

Jika kalian penasaran simak terus yukk perjalanan mereka.. jangan kasih kendor.. Dan jangan lupa untuk like nya juga.

Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4

Hari semakin larut malam, Maura baru saja tiba di kediamannya, saat tiba di rumah, ternyata papa dan mama nya sudah lebih dulu tiba di rumah, mereka berdua sedang menikmati acara TV bersama. Maura berjalan pelan ke arah mereka.

"Selamat malam pa.. ma..." Maura yang menyapa kedua orang tuanya.

"Eh.. selamat malam sayang, kenapa jam segini baru pulang?." tanya tuan Guntoro kepada putrinya.

"Iya pa.. banyak pasien yang harus Maura tangani." jawab Maura sambil memijat pundak yang sudah begitu sangat lelah.

"Ya sudah sana mandi, makan, lalu istirahat, biar bik Lili yang mengantar makan malam ke kamarmu." titah nyonya Geraldin yang melihat putrinya terlihat begitu lelah bekerja seharian.

"Iya ma..." Maura yang kembali melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar.

Setibanya di dalam kamar, Maura langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur, sambil menatap langit-langit kamar, Tiba-tiba Maura merasa matanya begitu mengantuk, dan mata pun sedikit demi sedikit mulai memejam, namun baru memejam beberapa saat tiba-tiba ponsel yang berada di sebelah Maura bergetar.

"Dretss.. Dretss.." seketika membangunkan Maura dari tidurnya.

Maura pun segera meraih ponsel di sebelahnya, ternyata itu adalah pesan dari Panji tunangannya yang tidak ada kabar seharian.

"Maaf sayang, aku baru bisa mengabari mu, tadi ponselku lobet dari pagi, maaf ya." pesan dari Panji.

Maura sudah menyangka pasti kalau Panji tidak ada kabar ponselnya lobet karena keseringan main game sampai pagi hari, sampe-sampe ponselnya lupa di charger.

Maura pun segera membalas pesan dari Panji. "Iya sayang tidak apa-apa, lagi pula hari ini aku juga sangat sibuk melayani pasien."

"Ting." Panji yang langsung membalas pesan dari Maura."Ya sudah kamu pasti capek kan, mandi lalu istirahat, dan jangan lupa makan, biar tetap sehat, l love you sayang." pesan dari Panji dengan akhir kata terdapat emot kiss untuk Maura.

Maura pun kembali membalas pesan emot kiss untuk Panji. Setelah mendapat kabar dari Panji yang tadinya badan serasa lelah dan letih kini Maura kembali bersemangat lagi, ia pun sudah beranjak bangun dan segera membersihkan diri karena hari semakin malam, tidak bagus jika mandi terlalu malam.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Maura memutuskan untuk turun ke bawah untuk makan malam, karena terkahir makan ia tadi siang waktu istirahat siang di rumah sakit. Saat Maura sedang menuruni anak tangga ia berpas-pasan dengan kakaknya yaitu si Dinda.

"Loh kak baru pulang?." tanya Maura sambil menatap ke arah sang kakak yang berjalan menaiki anak tangga dari bawah.

"Iya nih.. tadi mobil kakak ban nya bocor di jalan, jadi mau gak mau harus ke bengkel dulu, jadi sampe rumah kemalaman deh." jawab kak Dinda.

"Lalu kak Rey udah pulang, nggak mampir?." Maura yang menanyakan sang calon kakak ipar yaitu Rehan kekasih kak Dinda.

"Dia langsung pulang, karena besuk harus bekerja, jadi gak bisa mampir dulu, kamu mau ngapain ke bawah?." tanya kak Dinda balik.

"Mau makan, laper, dari siang belum makan." Maura yang sedikit menyentuh perutnya.

"Ya udah sana makan, di bawah juga masih ada mama, kakak ke kamar dulu ya." kak Dinda yang mengusap tangan Maura lalu kembali berjalan menuju ke kamar.

Maura pun kembali melangkah menuju ke dapur, di ruang TV Maura hanya melihat mamanya saja yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Papa kemana ma, apa sudah tidur?." tanya Maura.

"Iya.. baru saja masuk ke kamar, katanya besuk ada operasi pagi, jadi harus segera tidur supaya enggak ngantuk katanya." jawab nyonya Geraldine tanpa menatap ke arah Maura.

Maura melihat akhir-akhir ini mama sering sekali memainkan ponsel seperti anak ABG, bahkan berkali-kali ponselnya berdering seperti sedang menerima dan mengirim pesan kepada orang lain, Maura pikir mungkin itu mama sedang kirim pesan dengan pelanggan yang selalu datang ke klinik kecantikan mama.

Maura yang melihat mamanya begitu asyik bermain ponsel pun hanya diam saja, ia kembali menuju ke dapur untuk membuat makan malam, Maura memutuskan untuk memasak sendiri karena menurutnya lebih enak dan lebih sehat, ya walupun bikin Lili selalu memasak makan-makanan sehat tapi tetap saja bil Lili memakai penyedap rasa.

Maura begitu asyik membuat sup buntut kesukaan nya, sambil mendengarkan lagu dari negara Ginseng, yaitu Korea, tidak hanya lagu bahkan Maura hobby sekali menonton drakor. Namun saat sedang asyik-asyiknya Maura memasak sambil bernyanyi tiba-tiba.

"Hoekkkk.. Hoekkk.." Nyonya Geraldine yang sudah memuntahkan seisi perutnya di wastafel samping Maura.

Maura yang melihat mamanya muntah-muntah pun segera mendekat. "Ma.. mama kenapa?." tanya Maura.

"Hoekkk.. Hoekkk..." Lagi-lagi nyonya Geraldine mengeluarkan isi perutnya.

"Mama enggak enak badan?mama sedang sakit?." Maura yang begitu panik sambil memijat leher belakang sang mama.

Nyonya Geraldine pun langsung membasuh mulutnya, lalu meraih tisu di depannya. "Iya nih akhir-akhir ini mama sedikit pusing dan mual, mungkin karena masuk angin terlalu lama di ruang AC."

Maura pun segera meraih gelas berisi air putih hangat untuk mamanya. "Minum dulu ma, biar perutnya enakan." Maura yang sudah memberikan segelas air putih hangat kepada sang mama.

"Terimakasih sayang." ucap nyonya Geraldine.

"Ya udah mama istirahat ya, besuk kalau belum sembuh jangan berangkat kerja dulu, ayo Maura anterin ke kamar."

"Tidak usah, mama bisa sendiri ke kamar, kamu lanjut saja makanya, lalu juga istirahat ini sudah malam, jangan bergadang." titah nyonya Geraldine.

"Iya ma.. habis makan Maura akan langsung balik ke kamar."

Nyonya Geraldine pun berjalan pergi meninggalkan Maura yang masih di dapur, Maura menatap ke arah sang mama yang tampak lemas, tidak hanya sekali ini saja Maura melihat mamanya muntah-muntah.

"Apa mama hamil? bukankah mama sedang KB, ya kali mama hamil masak aku sama kak Dinda akan punya adik lagi." ucap Maura pelan sambil tersenyum, tidak bisa membayangkan jika benar mamanya hamil, dia dan kakaknya saja sebentar lagi mau menikah masa mau punya adik.

Setelah makan Maura kembali ke kamar, menurutnya habis makan langsung tidur itu tidak baik untuk kesehatan, ia pun duduk di kursi dekat balkon sambil membaca Novel tentang percintaan, sambil menunggu makanan yang ia makan tercerna dengan baik di perut, hampir 1 jam membaca Novel Maura pun sudah merasa mengantuk, ia pun langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur dengan mata yang sudah mulai memejam.

.

.

.

.

Jangan lupa untuk like, comment, dan Vote kakak-kakak..

Terimakasih sudah mampir❤

1
Setya
Lha kalo trtukar waktu bayi is okelah, tpi kalo dah balita atau anak2 masa ortunya ga kenal muka anaknya sih 🤦‍♀️🤦‍♀️
Setya
Gas bor apaan thor kok aku ora mudeng 😁😁
kimiatie
bodoh sendiri
kimiatie
egois terlalu tinggi
kimiatie
bodohnya...kalau mengandung macam mana?
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Anna Wamey
hallo tuan Guntoro,,,dalam hal ini bukankah Maura dan kenan sama sama bersalah,,,?,atas kejadian sebelumnya,,?,,bijaksanalah,,,,,,,jangan mendendam ,,,,itu tidak baik,
Tua Jemima
maura taik
Anna Wamey
mama Geraldine dan panji kemana thor,,,?ga ada kabarnya,,🤔
Tua Jemima
bokar maura jangan diem diem baek
Anna Wamey
Lumayan
sweetpurple
Luar biasa
sweetpurple
kartu nama ya thor...
Adity Hartati
kasian Maura dari sekian laki laki yg dekat semuanya gak ada yg beres
Pandra Tour
dashboard Thor, dashboard BUKAN gas bor wkwkwkw. apa pula gas bor
Adity Hartati
masa sekelas dokter bego,kamu bukan anak kecil Maura,bikin buktinya dg photo atau video
Mesra Turnip
sebenarnya Maura sama Kenan cocok, yang satu terlalu gingging(koras)yang satu plin-plan, gak bakal bahagia, lanjot,..semangat Thor !
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Maura hidup bahagia bersama keluarga tercinta....
Yunerty Blessa
kasian juga Kenan tapi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!