NovelToon NovelToon
JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

JODOHKU Anak Pemilik Toko Bangunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fixs u

Nathan rela bekerja apapun untuk bertahan hidup,hingga akhirnya dia bekerja di sebuah toko bangunan milik koh jun seorang keturunan tionghoa.
Siapa sangka anak koh jun yang bernama Alicia malah jatuh hati pada Nathan yang notaben - nya buruhnya. Apakah koh jun setuju dengan hubungan mereka? Dan bagaimana usaha Nathan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fixs u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

   "Tapi ada orang yang lebih pantas untuk kamu meminta maaf Dim?" kata Nathan sambil menyeruput kopinya.

   "Siapa mas?" tanya Dimas pada bos nya itu.

   "Kamu gak tahu atau pura - pura gak mau tahu?"" kata Nathan sambil berdiri,

Wushh

Buggh,

Sebuah pukulan dari Nathan melayang mengenai wajah Dimas,membuatnya terjungkal dari kursi kayu. Nathan yang dari tadi ramah dan sering tersenyum itu kini berwajah dingin.

   "Tolong,jangan memukulku lagi." kata Dimas yang jatuh terlentang di lantai dengan kerah kaos di cengkeram Nathan.

   "Ampun," lanjutnya dengan bibir robek.

  "Kau tau,dia menjalani harinya dengan kesedihan dan kesendirian? Laki laki macam apa kau ini? Benih mu kini sudah berusia 8 bulan,kau tau itu brengs**!" kata Nathan dengan wajah dinginya,Dimas pun semakin pucat ketika melihat tangan Nathan siap siaga akan menghajarnya lagi.

  "A- aku tahu aku salah,maaf. Tapi kini aku miskin,jangankan pekerjaan tetap motor pun aku tak punya. Apa Dinda mau menerimaku dengan kondisiku seperti sekarang?" kata Dimas dengan mata menggenang,hanya dalam waktu 8 bulan saja hidupnya sudah berubah 180 derajat.

  "Kau tanya sendiri Dinda,jangan tanya aku! Selain itu pikirkanlah bagaimana nasib anakmu jika sudah lahir kelak?" kata Nathan melepas cengkeraman nya,lalu duduk kembali diikuti Dimas berusaha berdiri.Warung itu sedang sepi jadi hanya ibu penjualnya saja yang melihat,membuatnya lari ke dapur takut melihat kejadian itu.

   "Apa boleh nanti sore pulang kerja aku nebeng untuk ke rumah Dinda?" kata Dimas masih dengan berdiri dengan wajah menunduk.

   "Sekarang aku akan mengantarmu!" kata Nathan lalu memanggil ibu penjual tadi dan membayar dengan uang lebih.

   "Tapi pekerjaanku?" kata Dimas yang mengekori Nathan dari belakang.

   "Tak usah kau pikirkan,aku akan tetap menggajimu. Sekarang selesaikan apa yang telah lama kau perbuat,sebuah tanggung jawab Dimas! Tanggung jawab sebagai lelaki sejati!" Kata Nathan kini sudah berada di parkiran. Sementara Dimas mengambil helmnya di motor milik temannya,tak lama motor Nathan pun melaju berboncengan dengan Dimas.

Sementara itu,kini Alicia sedang diam melamun memandangi ponselnya. Sejak pagi tadi Nathan belum berkirim pesan padanya,

Ting,

Bunyi notifikasi masuk ke hp Alicia,pesan dari Alexander.

"Pagi Alice,sibuk?" bunyi pesan itu,Alicia segera membalasnya.

     "Halo kak? Waalaikum salam". jawab Alicia setelah membalas pesan tadi,hanya berselang sedetik Alex menelfonnya. Alicia segera pergi ke taman belakang,ada perasaan senang menerima telfon itu.Dan menurutnya sosok pria tampan itu masih sama seperti dulu yang lembut dan penuh perhatian.

     "Makan siang? Oh baiklah kak,aku tunggu." jawab Alicia mengakhiri obrolan setelah tak terasa mengobrol hampir satu jam lamanya. Alicia pun bergegas kembali ke toko,dengan senyum mengembang di bibir tipisnya.

Sementara itu,kini Nathan dan Dimas sudah sampai di depan rumah Nathan.

   "Aku tak punya nyali untuk ke rumah itu lagi mas Nathan!" kata Dimas sambil menunjuk rumah Dinda.

   "Kau bernyali menghamili anak orang tapi kini kau takut untuk ke rumah itu! Jangan jadi pengecut. Ayo!" kata Nathan mulai berjalan menuju rumah bu Ida. Dimas pun mengikuti dari belakang,semakin melangkah nyalinya semakin ciut.

   "Assalamualaikum" salam Nathan di depan pintu.

   "Waaaikumsalam,eh Nat....?" kata Dinda terhenti menyapa Nathan ketika melihat sosok di sebelahnya. Wajah Dinda berubah jadi merah padam,nafasnya naik turun menahan amarah.

   "Mau apa kau kemari lelaki brengs**,bajing**. Kenapa kau tidak mati saja ha! Lelaki kurang ajar bermulut manis,kenapa mulutmu itu tidak membusuk lelaki sialan!" kata Dinda dengan caci makinya ketika melihat Dimas. Emosinya sudah sampai ubun-ubun,saking bencinya dengan lelaki itu.

   "Sayang maafkan aku hiks." kata Dimas terisak lalu bersujud di kaki Dinda.

   "Sayang?!! Sayangmu sudah mati lelaki bejat,kini yang ada hanya wanita malang yang sudah kau hancurkan masa depannya!" Teriak Dinda dengan tatapan nyalang,

    "Enyah kau dari sini!" katanya lagi sambil menendang tangan Dimas yang masih bersimpuh di kakinya,membuat lelaki itu jatuh terjengkang ke belakang.

     "Dinda,maafkan aku huuu huu," kata Dimas kini menangis tergugu masih dengan terduduk di lantai. Nathan pun membuang pandangan ke arah lain,tak tega melihat kejadian di depan matanya itu.

   "Ada baiknya menyuruh masuk dulu Dinda,jangan di depan pintu seperti ini." kata Nathan mencoba membujuk Dinda. Dinda pun melangkah lalu duduk di sofa ruang tamu. Nathan pun membantu Dimas berdiri lalu mengajaknya masuk.

   "Jadi mau apa kamu datang kemari?" tanya Dinda ketus dengan emosi yang mulai mereda tidak meledak seperti tadi. Belum sempat Dimas

   "Assalamualaikum,ada tam.." kata bu ida tercekat ketika melihat tamu yang dimaksudnya tadi adalah Dimas. Tas belanjanya jatuh ke lantai.

   "Kau!" kata bu ida menampakkan ekspresi yang sama seperti Dinda tadi. Bu Ida pun segera menyambar sebuah vas bunga kecil yang ada di meja sebelahnya.

Pyarrr,

Dug,

    "Akh,!" kata Nathan merintih setelah vas yang dilempar bu Ida ke arah Dimas malah mengarah ke wajah Nathan hingga membuat vas itu hancur berkeping keping. Beberapa pecahan menancap di pipinya,cairan merah pun mengucur deras dari sana.

   "Mas Nathan!" panik dimas ketika melihat bos nya itu kini berlumuran darah di tanganya. Beberapa jatuh menetes mengenai jaketnya dan sofa.

   "Nathan,Nak! Ya Allah maafkan ibu nak...astagfirullah alladzim! Nathan hiks" tangis bu Ida yang panik melihat Nathan yang terpejam karena menahan sakit sambil menekan pipinya. Dinda pun juga terisak melihat Nathan yang berlumuran darah,dia segera mengambil tisu untuk membantu menghentikan darah yang terus menetes.

   "Dimas! Antar ke rumah sakit sekarang!" teriak Dinda,Dimas pun segera menuntun Nathan ke mobil bu Ida diikuti Dinda dan ibunya. Mobil pun meluncur ke rumah sakit.

   "Mbak Dinda? Bu Ida?" sapa Nara ketika melihat keduanya di depan ICU.

   "Dokter Nara?" jawab Dinda ketika dokter cantik berkerudung itu menghampiri.

   "Kenapa di sini ibu dan mbak Dinda,siapa yang sakit? Ini siapa?" tanya Nara lalu melihat Dimas yang ada di belakang kedua ibu dan anak itu.

   "Saya Dimas bu dokter,pekerja bangunan di proyeknya mas Nathan. Dan mas Nathan sekarang sedang berada di dalam bu dokter." kata Dimas jujur mengakui pekerjaanya,tak ada sedikitpun rasa malu.

   "APAA?" Nara panik mendengarnya,lalu melangkah masuk ke ruang ICU bersama Lala. Sepeninggalan Nara,Dinda pun menoleh ke Dimas yang sudah duduk dengan wajah menunduk. Dia mengamati penampilan mantan pacarnya itu,kaos yang dipakai Dimas tampak lusuh dan kotor.

   "Pekerja bangunan di proyeknya Nathan? Jadi bajing** ini jadi kuli sekarang!" batin Dinda dalam hati.

   "Nathan,apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini hiks.." kata Nara sambil terisak lalu memeluk Nathan yang baru selesai di perban pipi dan keningnya.

   "Tadi tak sengaja terbentur," bohong Nathan dengan wajah kebingungan melihat Nara memeluknya.

   "Kenapa kamu ceroboh sekali sih,masak jaga diri saja tak bisa huu huu." kata Nara kini berubah jadi tangisan.

    "Jangan terus terusan menyiksaku dengan rasa panik,baru saja keluar rumah sakit kini sudah terluka lagi. Jaga diri Than,bisa gak sih? Huu.." lanjutnya masih dengan tangisnya. Nathan pun diam mematung,perlahan mulai paham dengan perasaan Nara kepadanya.

Sementara itu di tempat lainya,

"Akh,buka dong mulutnya."

1
Suaebah Suaebah
hai thor salam kenal.semangat..
mampir dan menyimak dulu thor.
/Rose//Rose/
eka siti N
follow aku ya kak
eka siti N
Mampir nih, jangan lupa mampir juga ya "cinta di usia senja" hehe
Afrina Wati
Luar biasa
Selfi Selfi
semangat Thor...

terus lanjutkan =^._.^= ∫

Saling suport yuk🤗
Kisin Gindam
teruskan
Amelia Quil
Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.
Gohan
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Olivier Mira Armstrong
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!