NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

^^^Strategi orang pintar akan kalah jauh dengan orang bijak, tapi di mana letak perbedaannya?^^^

^^^-David Bima Carat-^^^

...****************...

Frans dan tim Sigma dibuat kacau balau karena David dan Debora yang posisinya sampai detik ini sama sekali tidak jelas.

Mereka tidak bisa melacak keberadaan Debora, apalagi titik akses David terus berubah-ubah.

Sementara itu, Arin dan Jack telah tiba di kediaman Arin dengan membawa mobil ambulance yang disiapkan oleh Jack.

Dokter Derrick dan Max tiba-tiba punya urusan mendesak yang mengharuskan mereka pergi meninggalkan Arin sendirian.

" Apa mereka benar-benar berhubungan dengan David?" pikir Arin sembari menatap tim medis kepolisian yang sedang memindahkan tubuh David ke mobil ambulance.

Tanpa Arin sadari, ada sepasang mata yang terus mengawasinya dari kejauhan.

Entah apa yang sedang direncanakan olehnya, dia terus menatap Arin dan rumah gadis itu tanpa kehilangan jejak sedetik pun.

Seperti yang dijanjikan oleh Arin, dia akan membawa David ke rumah sakit.

" David, Arin pulang!" ucapnya dengan lembut sambil membuka pintu kamar berhati-hati. Di belakangnya Jack berdiri dengan tatapan waspada, tim medis juga bersiap dengan alat pengangkat di sana.

Arin membuka pintu kamar, dia bisa mendengar suara gumaman seperti mimpi buruk dari bibir David.

" Bu-bukan aku... Bukan aku yang melakukannya... Pa... Ma...ja-jangan!! Jangan!!!"

" Hentikan!! "

"tol-tolong.... Tolong kami... Tolong kami!!!"

Pria itu bergumam, wajahnya berkerut, dia sampai gemetar karena mimpi buruknya.

Dengan tenang Arin mendekati pria itu lalu menepuk dadanya dengan lembut," tenanglah.. Tidak apa-apa... semua akan baik-baik saja..."

" David.. David... Arin pulang..." panggilnya.

"Hah!!! Hah.... Hah..." David terbangun dari mimpi buruknya, nafasnya tidak teratur. Kepalanya sakit dan berdenyut tak nyaman.

" Arrkhhh.... Kepalaku sakit!!" rintih pria itu. Tangannya pun tak bisa bergerak bebas, dia mengalami kesakitan yang luar biasa setelah efek obatnya menghilang.

"David... David tenanglah, kami akan membawamu ke rumah sakit, kita akan memeriksa kondisimu di sana, jadi tenanglah, "

" Biar kuberi penghilang rasa sakit, tenanglah!" bujuk Arin.

David terlihat kacau. Dia terus menatap Arin.

" Apa kau akan membuangku juga?" ucapnya pelan. Entah apa yang membuatnya menanyakan pertanyaan menyakitkan itu.

"Tidak ada yang membuangmu, jadi tenanglah, kita akan ke rumah sakit, jadilah pria yang baik!" ucap Arin.

David menurut. Potongan ingatan kecil di kepalanya membuat David mulai mengingat perlahan apa yang terjadi padanya. Tetapi dia merahasiakannya dari Arin, sampai semua ingatan itu menjadi jelas dan bersatu.

"Kenapa kau baik padaku?" tanya David sambil menatap Arin yang sedang memberikan suntikan pereda nyeri padanya.

" Jelas kita tidak saling kenal kan?" tanyanya lagi.

Arin menatapnya sejenak sambil tersenyum lembut," Balas budi, semua kulakukan karena aku manusia yang tahu balas budi," bisiknya.

" Balas budi? Apa kau benar-benar mengenal ayah dan ibuku?" tanya David penasaran.

Arin mengangguk," Paman dan bibi baik hati sangat mirip denganmu, hidupku diselamatkan oleh keduanya, bahkan sampai aku dewasa mereka selalu memperhatikan ku,"

" Tapi aku tidak ingat apa-apa," ucap David lagi.

" Tenanglah, lakukan pelan-pelan, setelah kau mengingat semuanya, aku akan mengantarkan mu dengan selamat kembali ke rumahmu," ucap Arin.

" Bolehkah aku tinggal di sini lebih lama?" tanya David.

" Tentu saja, itu pun jika David tidak keberatan dengan rumah yang sederhana ini,"

" Aku tidak keberatan, biarkan aku tinggal di sini sampai ingatanku kembali, aku khawatir, orang-orang itu masih mencariku!" ucap David.

Arin mengangguk sambil tersenyum," Sudah selesai, kita akan berangkat hari ini!" ucap Arin.

"Kak Jack mohon bantuannya!" ucap Arin.

Jack masuk ke dalam kamar bersama tim medis. Tatapan menelisik dari Jack membuat David mengernyitkan keningnya.

"David, kenalkan ini kak Jack, petugas kepolisian yang semalam membantu mengamankan pantai," ucap Arin.

" Saya David, terimakasih atas bantuannya," ucap David singkat, lalu dia kembali menatap Arin.

" Hmmm.... Awas saja kalau kau menipu adikku!" ucap Jack dengan nada sindiran yang keras.

Jack menatap pria itu tak suka. Entah kenapa dia merasa tak rela membiarkan adik angkat nya dekat-dekat dengan pria itu.

"Arin kemarilah, ada yang ingin kakak bicarakan!"

" Kalian angkat benda itu ke mobil!" ucap Jack.

"Kak dia bukan barang!" protes Arin.

"hemmm... Sama saja!" ketus Jack.

Petugas medis mengangkat tubuh David dengan berhati-hati. Sedang Jack dan Arin berbicara di ruangan belakang kediaman itu.

" Kamu yakin mau menyelamatkan orang ini!? Dia terlihat mencurigakan, kakak gak suka!" protes Jack, suaranya bisa terdengar jelas oleh semua orang.

" Yakin kak, lagipula apa yang bisa dilakukan orang lumpuh, dia juga lupa ingatan!" ucap Arin berbisik.

Jack lumayan terkejut mendengar penjelasan gadis itu.

" Lumpuh? Dia lumpuh!?" tanya Jack tak percaya.

Arin mengangguk, semalam dia memeriksa seluruh tubuh David dan menemukan fakta kalau kaki David menunjukkan respon lambat terhadap pukulan kecil yang dia berikan. Selain itu, otot kakinya juga lemah dan tidak seperti orang normal.

"iya kak, kedua kakinya lumpuh, kalau menurut pengamatan Arin, sepertinya karena trauma kecelakaan,"

" Kakak tenang saja, Arin yakin dia bukan orang jahat!" ucapnya.

Jack mendengus kesal.

Crakk!!

Disentilnya kening Arin sampai gadis itu meringis kesakitan.

" Awwwhhh apa sih kak? Sakit tahu!" kesalnya.

" Sakit sakit sakit! Otakmu yang sakit!" kesal pria itu.

" Berani sekali kau bawa laki-laki asking ke rumahmu, kalau dia penjahat, buronan atau orang gila, kau bisa mati!!" protes Jack.

" tapi kan buktinya dia bukan orang jahat kak!" balas Arin sambil nyengir kuda.

" Errgghhh... Dasar pembangkang, dibilangin malah ngeles kamu, "

" Kalau ada apa-apa langsung hubungi kakak, jangan ambil resiko sendiri Arin, keselamatanmu yang lebih utama!" omelnya lagi.

Arin menutup telinganya dan menatap malas ke arah pria itu, kalau dibiarkan, Jack bisa mengomel sampai lebaran monyet tiba. Sungguh mengesankan semua bawahannya tahan dengan mulut cerewet Jack yang tidak punya rem pengendali itu.

" Nyenyeneyeney..... iya.. Iya... Arin dengar, kakak cerewet kayak cewek!" ejek Arin seraya menjulurkan lidahnya lalu berlari menjauh dari Jack sambil tertawa.

Jack hanya bisa memijit pelipisnya dan tersenyum kesal. Gadis itu selalu saja mengejeknya setiap kali ada kesempatan yang muncul.

Di sisi lain, David mendengar percakapan mereka. Senyuman tipis terbersit di wajahnya. Tapi tak seorangpun melihat senyuman itu.

Arin bersama tim medis membawa David menuju rumah sakit di pusat kota. Arin duduk di samping David dan mendampinginya bersama paramedis lainnya.

" Apa kau dimarahi?"tanya David seraya melirik Arin.

Arin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya," Mana berani bos besar memarahi adiknya yang paling cantik!" celetuk Arin.

" Benar kan bos besar!" seru gadis itu.

Jack hanya mengangkat tangannya sambil tertawa," Dasar gadis bodoh!" ejek pria itu.

" Ck...aku bukan gadis bodoh!" ucap Arin dengan wajah kesal.

" Kau memang bodoh Arin, bisa-bisanya kau menyelamatkan seseorang yang bahkan tidak kau kenal dan baru pertama kali kau lihat!" ucap David.

" Hohohoho...." Jack menoleh ke belakang sambil tertawa receh.

" Ternyata otak orang ini masih waras! Kalau kau sadar, setelah kau sembuh segera pergi dari sisi Arin!" tegas Jack.

" Pak Jack, hidup saya sekarang bergantung pada Arin, kalau saya pergi, bisa saja pada pembunuh itu mengejar saya lagi!" tutur David dengan suara menyedihkan.

" Kami akan urus masalah pembunuh itu selama ada petunjuk, fokuslah untuk sembuh, setelah itu akan ku kirim kau ke rumahmu, aku tidak yakin padamu!" ucap Jack yang masih curiga dengan identitas David.

David hanya diam, dia mengamati wajah Arin sejenak, lalu kembali tersenyum tipis. Entah apa yang sedang dipikirkan pria itu, " Aku masih hidup.... Ku pikir aku akan mati di tangan Bagas!" batinnya.

Ada apa ini? Apakah ingatan David telah kembali seutuhnya? Atau ada sesuatu yang dirahasiakan pria itu!?

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!