AREKSA ( Pacar Antagonis )

£££££££££££

**Di depan hotel bintang lima**.

Sepasang kekasih terlihat sedang mengawasi dari dalam mobil , seorang wanita yang barusaja turun dari mobil bersama dengan seorang pria yang akan menjadi teman tidurnya malam ini.

"Mau kemana?"tanya si pria pada pasangannya.

"Ya mau buntutin mereka Arsa .. , lagian ngapain juga kita ada disini kalau enggak lagi cari bukti"ucap Keyvara yang sebenarnya sejak tadi sedang membuntutti wanita yang sedang masuk ke dalam hotel itu.

"Enggak sayang , kamu tetap di sini dan biarkan Agra saja yang merekam semuanya"tolak Areksa karena tidak ingin jika Keyvara melihat sesuatu yang tidak tidak.

"Tapi Arsa .."

"No .. lebih baik kita pulang saja"ucap Arsa yang memotong perkataan Keyvara lalu menyalakan mesin mobilnya.

"Ck .. Arsa enggak asik , kalau tahu gini .. mending tadi ikut sama Gavin duluan"kesal Keyvara sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap keluar jendela mobil yang perlahan lahan mulai menjauh dari hotel tersebut.

"Kok gitu sih sayang ... emangnya kamu mau lihat apa sih .. , sampai ngikutin si rubah itu masuk ke kamar hotel?"

"Tentu saja melihat mereka yang sedang

bermain"jawab enteng Keyvara hingga hal itu malah membuat Areksa mengerem mendadak mobilnya.

hingga hal itu malah membuat Keyvara kepentok kaca mobil hingga membuat Keyvara jadi meringis kesakitan.

"Ash .. Arsa , lo itu bisa nyetir enggak sih .."kesal Keyvara sambil menatap Areksa yang terlihat bengong akibat perkataan Keyvara barusan.

"Ma .. maaf sayang , aku enggak sengaja , lagian kamu kenapa bisa ngomong gitu sih .. aku kan jadi kaget"ucap Areksa yang memilih menepikan mobilnya agar tidak menganggu pengendara lain.

Dan beruntung saja di belakang mobil Areksa tidak ada mobil yang sedang melintas , jika tidak .. maka mereka pasti akan mengalami kecelakaan sebab Areksa yang berhenti tiba tiba tadi.

"Maaf .. maaf .. benjol nih .."sambil memperlihatkan keningnya yang memerah , dan melihat hal itu membuat Areksa hanya bisa meringis sebab telah membuat kesayangan terluka.

"Lagian apa salahnya sih dengan ucapanku barusan , sampai kamu tiba tiba berhenti kayak gitu , kalau tadi kecelakaan gimana? aku bahkan belum punya cowok cakep yang baik , perhatian dan tentunya sangat tampan"cerocos Keyvara.

Dan kali ini apa yang di ucapkan Keyvara benar benar membangunkan singa yang sedang tidur.

Hingga saat tersadar jika dia mengatakan hal yang salah , Keyvara dengan perlahan menoleh kearah Areksa yang melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Dan Keyvara yang melihat itu hanya bisa menelan saliva saat melihat Areksa yang hanya diam tanpa merespon perkataannya.

"*Mulut lo Siena .. kenapa juga gue sampe keceplosan kayak gitu sih .. berabe nih kalau dia sampai marah beneran sama gue , bisa bisa gue beneran mati di tangannya* " batin Keyvara yang sadar telah mengatakan hal yang membuat Areksa marah.

Dan saat melihat keterdiaman Areksa yang kembali melajukan mobilnya , hal itu malah membuat Keyvara jadi merasa bingung harus melakukan apa agar nantinya Areksa tidak marah lagi padanya.

Hingga tak berselang lama , akhirnya mereka sudah sampai di sebuah apartemen mewah yang akan menjadi tempat tinggal tinggal Keyvara.

Karena Keyvara menolak untuk tinggal bersama dengan Areksa di kediamannya , dan Keyvara juga tidak ingin kembali ke mension Dirgantara karena ada si rubah Jesselyn , makanya Keyvara meminta Areksa untuk mencarikan sebuah apartemen buat di tinggali sementara oleh Keyvara.

"Sudah sampai"ucap dingin Areksa , dan Keyvara menyadarinya jika Areksa benar benar sedang marah padanya.

"Arsa , kamu marah"cicit takut Keyvara sambil melihat kearah Areksa yang masih fokus kedepan.

Hening , tak ada jawaban dari Areksa hingga hal itu membuat Keyvara jadi bingung harus berbuat apa , namun sebuah ide gila muncul di pikirannya.

"Huwaa ... Bunda .. Arsa marah sama Key , Key kan tidak sengaja huwa ..."tangis Keyvara dengan kencangnya hingga membuat Areksa terkejut dengan sikap Keyvara barusan.

Bahkan tangisan Keyvara membuat satpam yang sedang berjaga berjalan menghampiri mobil Areksa dan mengetuk kaca mobil Areksa.

**Tok**

**Tok**

Areksa dengan terpaksa menurunkan kaca mobilnya saat melihat si satpam sudah ada di samping mobilnya.

"Selamat malam tuan , ada ribut ribut apa ya .."ucap si satpam sambil melihat kedalam mobil Areksa dimana Keyvara yang masih menangis.

"Tidak apa apa pak , tunangan saya hanya sedang merajuk"ucap Areksa sesopan mungkin.

"Apa benar dia tunangan anda nona?"tanya satpam itu menatap curiga Areksa dan melihat kearah Keyvara untuk mencari jawabannya.

Keyvara mengertipun hanya mengangguk pada satpam itu dan membenarkan perkataan dari Areksa tadi.

"Ini sudah malam tuan , ada baiknya anda menuruti keinginan tunangan anda , karena saya takut jika kebisingan ini membuat penghuni apartemen merasa terganggu"ucap si satpam lagi , lalu setelahnya dia kembali melanjutkan patrolinya.

Dan Areksa terlihat menghela nafas panjang sebelum melihat kearah Keyvara yang duduk di sampingnya , namun yang dia dapat justru suara keras dari pintu yang ditutup dengan kasar oleh Keyvara.

**Brak**

Keyvara terlihat keluar mobil sambil membanting pintu mobil , dan melihat Keyvara yang pergi dengan tiba tiba membuat Areksa kembali menghela nafas saat melihat Keyvara yang malah merajuk padanya.

"Bukankah seharusnya gue yang marah ya .. tapi kenapa sekarang dia yang marah ke gue , gue baru tahu kalau hati cewek serumit ini"gumam Areksa yang kemudian memilih keluar dari mobil untuk menyusul Keyvara yang sudah sampai di unit apartemen miliknya.

Dan dia terlihat langsung merebahkan tubuhnya di sofa saat Keyvara sudah masuk kedalam apartemen.

"Barusan apa yang gue lakuin , malu banget"ucap Keyvara sambil menutup wajahnya dengan bantal sofa.

Sedangkan Areksa yang baru masuk kedalam unit apartemen Keyvara terlihat bingung saat mendapati Keyvara yang berbaring sambil menutup wajahnya dengan bantal sofa.

"Sayang .."panggil Areksa yang kemudahan duduk di samping Keyvara yang merebahkan dirinya.

"Sayang , jangan gitu dong .. kamu jadi enggak bisa nafas nanti"ucap Areksa lagi sambil menjauhkan bantal sofa tadi dari wajah Keyvara.

Namun Keyvara terlihat masih menahan bantal tadi , sebab dia masih merasa malu dengan perbuatannya tadi.

"Sayang buang bantalnya ya .. aku janji enggak akan marah , jadi aku pengen lihat wajah kamu"bujuk Areksa.

Merasa apa yang dia lakukan membuahkan hasil , dengan perlahan lahan Keyvara menurunkan bantal yang menutup wajahnya , dan dia masih melihat Areksa dengan tatapan berkaca kaca , namun Areksa malah tersenyum melihat sikap Keyvara itu.

"Janji enggak marah"cicit Keyvara.

Areksa tersenyum lalu kemudian dia mengangkat tubuh Keyvara hingga berakhir Keyvara duduk di pangkuan Areksa , lalu Areksa memeluk pinggang Keyvara dengan sangat erat hingga membuat tubuh Areksa dan Keyvara menempel dengan sangat dekat.

"Aku enggak akan marah jika kamu mau nurut , dan kamu juga di larang mengatakan apa yang tadi kamu katakan , mengerti?"sambil menatap dalam manik coklat madu milik Keyvara.

"Ok , aku enggak akan bilang gitu lagi , jadi bisakah menyingkir sedikit"jawab Keyvara yang memilih untuk mengalah karena dia merasa tidak nyaman dengan posisi intim itu.

"Good gril , tapi aku ingin tetap seperti ini , anggap saja ini hukuman buatmu"sambil tersenyum penuh arti pada Keyvara.

Dan Keyvara yang melihat senyum Areksa merasa terhipnotis dan terdiam menatap Areksa , namun hal itu berbeda dengan Areksa yang malah ingin menjahili Keyvara hingga ..

**Cup**

Satu kecupan mendarat di bibir Keyvara sukses membuat Keyvara mendelik dan dengan gerakan cepat di langsung beranjak dari pangkuan Areksa , lalu berlari menuju kamar dan menguncinya rapat.

"Arsa mesum!!"teriak Keyvara sebelum dia mengunci pintu kamar miliknya , hingga hal itu malah membuat Areksa tertawa saat melihat sikap mengemaskan Keyvara barusan.

**££££££€€€€€€**