Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh
Seorang pria muda tengah bergelut dengan mimpi buruk yang menemaninya selama bertahun-tahun, sekujur tubuhnya bergetar bahkan peluh membasahi tubuhnya.
"Archer kau hanya seorang pria lumpuh, sadar dirilah, kau yang sudah menyebabkan kecelakaan besar itu terjadi!!"
"apa!? Menjadi pewaris katamu!?"
" apa kau layak hah!?"
" gara gara kau adikku mati, dasar bajingan!!"
" kenapa tidak kau saja yang mati waktu itu kak!!!"
" aku tidak akan jadi anak yatim piatu di usia ini!!!" teriakan demi teriakan, hinaan demi hinaan menyerang telinga seorang Archer Bima Carat, putra tertua dan sekaligus menjadi pewaris Grup Carat yang kaya raya.
Archer meringkuk di atas kasurnya, menatap puluhan wajah yang terus menghina dan menyudutkan nya. Kepalanya berdengung, tubuhnya bergetar hebat, dia menangis dalam ketakutan.
Tiba-tiba dia berada di dalam mobil, sedang mengemudikan mobil dengan kedua orangtuanya sebagai penumpang.
" Archer kita berhenti dulu nak, Mama lapar nih, mau beli makan!" ucap Nyonya Amira.
" Nggak mau Ma kita harus cepat sebelum pameran itu tutup!" ucap Archer dengan Dengan nada memaksa.
" Tapi nak, kita kan bisa memesannya saja, jangan memaksakan dirimu seperti ini!" ucap tuan George menasehati putranya yang keras kepala dan suka berbuat semaunya.
" SUDAH KUBILANG TIDAK YA TIDAK!!" pekik Archer dengan begitu kasar.
Dia sama sekali tidak bisa diatur, baginya hidup adalah bersenang-senang, bekerja dan berusaha adalah urusan belakangan.
Sejak kecil dilahirkan di keluarga kaya raya, Archer tumbuh menjadi pribadi yang sombong dan tidak bisa dinasehati. Sebagai pewaris grup Carat dia selalu berbuat seenaknya dan menindas orang lain dengan kekuasaannya.
Archer mengemudi dengan kecepatan tinggi, tidak sabar rasanya dia ingin segera menghadiri pameran lukisan pelukis terkenal itu.
" Archer turunkan kecepatan mu!" hardik tuan George yang mulai panik karena kecepatan mengemudi Archer yang di luar batas.
" Tenang saja pa... Archer ini hebat!!" ucapnya dengan tawa bangga. Usianya masih 18 tahun saat itu.
Mengemudi dengan ugal-ugalan hanya untuk mengejar barang kesukaannya.
" Archer pelan-pelan nak!" pekik nyonya Amira yang mulai ketakutan. Mobil mereka bergerak ke sana kemari, melesat dengan kecepatan tinggi, hingga tiba-tiba Archer kehilangan fokusnya dan...
Brakkk!!!!!!!
Archer menabrak sebuah truk besar dan...
Bammm!!! Pranggg!!!
" Archer!!!!!" pekik kedua orangtua pria itu histeris.
" Pa... Ma tidaakkk!!!!!" teriakan ketakutan menggelegar di bawah guyuran gerimis panas hari itu.
Archer terlempar keluar dari dalam mobil, kedua kakinya patah akibat kecelakaan itu.
" Tidakk... uhukk... Arrkhhhh... tol-tolong!!!" pekik Archer sambil menangis histeris. Kedua matanya mencari keberadaan ayah dan ibunya, dia menggeser tubuhnya yang sudah remuk penuh luka mendekati mobil.
Dilihatnya ayah dan ibunya sudah mati mengenaskan bersimbah darah dalam kondisi berpelukan.
Archer hancur, dia ingin mendekat tetapi tiba-tiba...
Duarrr!!!!!
Mobil yang mereka tumpangi meledak dan hancur begitu saja dilalap si jago merah.
"Kau pembunuh!!! Kau membunuh ibuku!!!"
" arrkhhhh kembalikan Papa dan Mamaku sialan!!" seorang gadis seusianya menangis histeris sambil mencekik leher Archer.
Tiba-tiba seluruh keluarganya berkumpul mengelilinginya, paman, kakek, nenek, Tante dan semua orang yang dia kenal mengikatnya dengan tali, menjerat tubuhnya dengan sangat kuat.
" Kau pembunuh!!"
" Sialan mati saja kau!!"
" Kau tidak pantas hidup, harusnya kau yang mati saat itu!!" semua orang berteriak padanya, menghujatnya dan menghujaninya dengan cibiran mengerikan.
" Aku yang salah... Ti-tidak... Hiks hiks hiks... papa... Mama... ampuni aku... Aku yang salah, harusnya aku yang mati... Maafkan aku..." Archer menjerit dengan tangisan mengerikan.
Dicengkeramnya kepalanya sendiri, dipukulinya wajahnya sendiri sampai lebam dan berdarah.
Dadanya terasa sangat sesak, hatinya terasa hancur berkeping-keping . Ayah dan Ibunya meninggal dunia karena sifatnya yang keras kepala dan bodoh.
" Pa... Ma... Bangun!!! Kembalilah?! Kembali padaku!!!" pekik Archer histeris.
" kak.. Kakak... Kakak bangun kak!!" suara teriakan seorang gadis muda terdengar di telinga pria itu.
" Tidaakkk... Pa... Maa!!!"
" hahh... Hahhh... Hahhh..." nafas Archer sampai ngos-ngosan, dia tersadar dari lamunan yang membuatnya tenggelam dalam kegelisahan.
Tubuhnya dipenuhi dengan peluh, tangannya gemetaran, kepalanya pusing dan pikirannya kacau. Dia melemparkan tatapannya menyapu seisi ruangan kamar itu, di dekatnya ada seorang gadis muda yang wajahnya sangat mirip dengannya.
" Kak... Hiks hiks hiks... Kak kau baik-baik saja?" ucap gadis itu sambil menangis. Dipeluknya Archer dengan erat seraya mengusap punggung saudara kembarnya itu.
Debora Selena Carat, dia adalah Adik Archer, anak dari mendiang pasangan pemimpin grup Carat. Usianya terpaut empat tahun.
Tujuh tahun sejak kecelakaan itu terjadi, tidak ada satu hari pun dilalui Archer dengan tenang. Sudah selama sepuluh tahun dia tidak bisa tidur dengan baik, mengalami gangguan halusinasi yang parah dan terjebak dalam kelumpuhan di kedua kakinya.
" Pergi!" teriak Archer dengan tajam dan kasar, dia sampai mendorong adiknya karena jijik pada dirinya sendiri.
" Jangan dekat-dekat denganku Debora, aku hanya mahluk sialan yang akan membuat celaka dirimu!" pekik Archer.
" Pergi sana!" teriaknya lagi sambil mencengkram kepalanya. Memori kelam itu berputar di kepalanya, membuat Debora semakin hancur hati dengan sifat kakaknya.
" Di mana Frans, panggilkan Frans, di mana dia letakkan obatku!!" pekiknya sambil gemetar.
Archer membolak balik selimutnya, mengobrak-abrik laci meja di sisi tempat tidurnya dan menghancurkan apa saja yang dia lihat.
" Mana obatku!! Franss!!!" pekiknya lagi seperti orang kesetanan.
Kepalanya dipenuhi dengan ingatan mengerikan yang ingin dia hancurkan sampai berkeping-keping.
"Arrkhhh.... Pergi!! Pergi kalian!!" pekiknya seperti orang kesetanan.
" Kak berhenti kak!" Debora menangis sesenggukan melihat perbuatan kakaknya yang kacau dan mengerikan.
Tetapi Archer sama sekali tidak mendengar ucapan adiknya, dia malah semakin menggila. Menggeser tubuhnya ke sana kemari dengan wajah panik seperti dikejar-kejar oleh pencuri.
" Archer takut Ma... Pa... Pulang sekarang.. Kumohon.... Pulang!!!" dia tiba-tiba menangis histeris seperti anak kecil. Meringkuk ketakutan sambil memeluk bantal gulingnya.
" awrrkhhhh.... Pulang... Pulang sekarang!!!" Pria itu menangis seperti bayi.
" Ka.. kakak...semuanya baik-baik saja... Tenanglah kak..." ucap Debora yang mencoba mendekati kakaknya perlahan.
Tiba-tiba tatapan Archer menjadi tajam," pergi!!" pekik Archer, dia menggeser tubuhnya dengan kasar hingga tidak memperhatikan bibir tempat tidur dan akhirnya...
Brukk!!!
Pria itu terjatuh ke atas lantai.
Debora ingin mendekatinya tetapi Archer malah semakin menggila seperti orang kesurupan. Gadis itu menangis ketakutan sambil terduduk di atas lantai. Setiap bulan dia akan menghadapi kejadian ini, di mana kakaknya menghukum dirinya sendiri atas apa yang terjadi di masa lalu.
Debora tak bisa membendung rasa takut dan sedihnya, hanya dia dan kakaknya yang tersisa dari keluarganya, dia tidak ingin kehilangan kakaknya lagi.
Di saat yang sama, seorang pria tinggi berkacamata berlari dengan wajah panik sambil membawa alat medis.
" Amankan nona Debora!" titahnya pada para pelayan.
" Nona ayo keluar, ikut saya," ucap pelayan sambil merangkul gadis itu.
Setelah Debora diamankan, Frans menutup pintu kamar itu dengan rapat, merahasiakan apa yang dia lakukan dari orang lain. Dia menatap tajam ke arah barisan para pelayan yang melayani Archer," Bajingan mana yang membayar mu sampai membuat Archer seperti ini Keparat!" umpatnya di dalam hati.
Dia tahu, ada yang aneh dengan kondisi Archer, tidak mungkin Archer kambuh jika tak ada pemicunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
2024-06-02
0