Conception System

Elsa percaya kalau Renaldy akan bertanggungjawab sepenuhnya namun, dia tidak ingin menjadi perusak hubungan Nicole dan Ayunda. Calon istri Renaldy. Maka dari itu, dia mengambil keputusan.

"Ketua Renaldy, bisakah kita rahasiakan dari Nicole dan Ayunda tentang hubungan kita?"

Renaldy yang sosok yang jujur, dia pun terheran.

"Kenapa?"

"Aku tidak ingin melukai hati Nicole dan Ayunda disaat mereka akan menikah resmi dengan ketua. Rasa nya tidak pantas jika aku tiba-tiba muncul dan meminta bagian dari mereka."

Renaldy tersenyum kecil, "Baiklah. Jika itu keputusan mu."

Renaldy dan Elsa saling bertukar senyum lalu, berpelukan.

Di dunia lain, Renaldy merasa senang lantaran dia sudah hidup berkeluarga dengan satu putra yang masih belum genap satu tahun dan bersama sang istri, Clara.

Clara yang sudah tinggal di rumah modern masih bingung dengan berbagai peralatan yang baru dilihatnya akan tetapi Renaldy dengan sabar dan perhatian mengajari nya.

Setelah beberapa hari, Renaldy pun memutuskan untuk pergi ke Guild Pedagang Kota Aeri dengan mengunakan Jasa Teleportasi dan setibanya disana, dia disambut oleh deras nya hujan yang membasahi seluruh pakaian nya.

"Ahufuu ... Yang benar saja ..."

Sambil mengeluh, Renaldy pun mengambil payung dari Storage nya.

Lalu, Renaldy melanjutkan langkah ke dalam gedung yang mana setibanya didalam, semua arah pandang tertuju kepada nya lantaran payung yang dia gunakan. Meski begitu, Renaldy tidak begitu mempedulikan nya.

Renaldy melanjutkan langkah menghampiri Mia yang sedang berdiri dibalik meja resepsionis.

"Selamat siang, Tuan Renaldy!"

"Selamat siang juga Mia! Apakah Tuan Andreas ada?"

"Ada. Beliau sedang menunggu anda. Mari saya antarkan!"

Setelah itu, Mia meninggalkan meja nya dan Renaldy mengikuti nya dari belakang ke ruang ketua Guild.

Saat perjalanan, Renaldy mendengar beberapa pedagang yang memberikan komentar nya.

"Lihatlah! Bukankah dia pedagang garam itu?"

"Dia tampan dan sukses lagi."

"Cih ... Pasti dia anak bangsawan."

...

Dan, berbagai bisikan terus terdengar oleh Renaldy. Dia pun hanya memberikan senyuman kecil kepada mereka.

Setibanya didalam ruangan, Renaldy langsung disambut oleh Andreas.

"Terimakasih sudah datang, Tuan Renaldy! Anda sudah datang. Aku sudah lama menunggu. Mari duduk!"

Renaldy menuruti dan duduk berhadapan dengan Andreas.

Setelah itu, dia mengawali pembicaraan.

"Maaf, aku baru datang lagi."

"Tidak apa-apa. Malah aku rencana hari ini akan berangkat ke desa Raflesia."

"Memang ada apa? Seperti nya ada pembicaraan sangat penting untuk ku."

"Iya. Pihak kerajaan dan beberapa bangsawan sangat menyukai garam yang anda jual."

"Oh, benarkah! Lega rasanya mendengar itu."

"Iya, akan tetapi... " ucap ragu Andreas.

"Ada apa? Apakah ada keluhan?"

"Bukan-bukan, sebenarnya, pihak kerajaan ingin membeli beberapa karung garam lagi dan kalau bisa, mereka juga ingin membeli beberapa rempah-rempah."

"Eh? ... Mendengar nya saja sudah sangat merepotkan."

"Ya, seperti itulah. Namun ..."

Andreas menyatukan tangan nya dan memohon kepada Renaldy.

"Aku mohon! Ini merupakan transaksi besar dan aku bersedia memberikan fasilitas apapun selama Tuan Renaldy disini."

"Baiklah. Lalu, pesanan nya apa saja?"

Mendengar itu, Andreas dengan cepat mengembalikan posisi badannya dan tersenyum lebar.

"Sebelum itu, aku ingin anda membuat perusahaan dahulu."

Sesaat kemudian, Mia memberikan sebuah dokumen kosong yang harus dia isi.

"Tuan Renaldy, silahkan isi data perusahaan anda!"

Memahami situasi itu, Renaldy pun merasa seakan-akan di monopoli oleh Guild Pedagang walau begitu, dia tidak mempermasalahkan nya selama mendapatkan koneksi dan keuntungan.

"Baiklah, aku akan membuat nya."

Renaldy mengisi data perusahaan dan awal dari pengisian itu adalah nama perusahaan.

Renaldy berhenti sejenak dan melipatkan kedua tangan seraya berpikir mencari nama yang bagus untuk perusahaan nya.

Setelah menimbang-nimbang, Renaldy pun memutuskan untuk mengunakan nama perusahaan dengan nama akhir nya yakni Wicaksono.

Setelah mengisi itu, perusahaan Wicaksono terlahir dan Renaldy langsung diberikan beberapa tulisan pesanan yang harus dia penuhi meski terlihat merepotkan namun, ini akan menjadi keuntungan besar untuk nya.

Setelah membuat perusahaan. Kini, Renaldy memutuskan untuk membeli gedung perusahaan di dunia lain.

Lalu, Andreas memiliki pemikiran yang sama.

"Tuan Renaldy, apakah anda tidak tertarik untuk membeli atau menyewa toko untuk menyimpan barang-barang anda?"

"Iya, aku juga berpikiran seperti itu tapi ... Aku sama sekali tidak tahu tempat yang cocok disini. Apakah Tuan Andreas bisa membantu?"

"Kenapa Tuan Renaldy tidak pergi ke Toko Properti? Disana pasti akan membantu mu untuk mencari rumah."

"Baiklah, aku akan kesana."

"Jika begitu, aku akan buat surat rekomendasi nya."

Lalu, Andreas membuat surat yang di stempel langsung. Setelah itu, dia memberikan nya kepada Renaldy.

"Gunakan itu kepada pedagang Properti bernama Rui, Dia pasti akan membantu mu!"

"Baik, terimakasih. Tuan Andreas."

Setelah menyelesaikan segala keperluan dengan Andreas pun pergi meninggalkan Guild Pedagang menuju toko properti seusai arahan dari Andreas.

Setibanya disana, Renaldy disambut oleh pria paruh baya.

"Selamat datang, Tuan! Ada yang bisa saya bantu!"

"Apakah ada Tuan Rui?"

"Iya, itu saya sendiri," jawab pria paruh baya.

"Oh, begitu. Maaf aku tidak tahu. Aku Renaldy dan atas rekomendasi Tuan Andreas, aku datang kesini!" ucap Renaldy seraya memberikan surat rekomendasi.

"Iya, senang bisa bertemu dengan anda. Tuan Renaldy," jawab Rui seraya menerima surat.

Lalu, Rui pun membaca nya dan menerima nya. "Jadi, Tuan Renaldy ingin mencari jenis properti yang seperti apa?"

"Aku ingin mencari rumah yang seluas mungkin bahkan jika rumah nya sedikit rusak. Aku tidak keberatan dan estimasi nya, 3 juta Valir. Apakah bisa?"

Renaldy berpikiran seperti itu lantaran dia hanya ingin memiliki tanah yang luas sedangkan bangunan bisa di renovasi.

"Begitu, saya memiliki rumah yang mungkin sesuai dengan deskripsi Tuan."

Rui mengambil sebuah berkas dan menunjukkan kepada Renaldy.

"Bangunan ini baru saya dapatkan. Dahulu tempat ini panti asuhan tetapi kerusakannya cukup parah meski begitu rumah ini memiliki halaman dan gedung yang sangat luas.

"Seperti nya bagus, bisa Pak Rui tunjukkan!"

"Baik."

Setelah itu, Renaldy dan Rui pergi ke lokasi yang dituju dengan mengunakan kereta kuda. Lokasi itu berada di sisi sudut kota Aeri.

Setibanya di lokasi, mereka sontak disambut oleh sebuah rumah yang besar namun, kondisi nya sudah hancur ditambah dengan ilalang yang sudah setinggi dua meter.

Rumah yang Renaldy dilihat ini benar-benar seperti rumah hantu.

"Tempat nya lumayan dan jauh dari kebisingan kota. Jadi, berapa harga nya?"

"Karena Tuan Rekomendasi dari ketua Guild, Andreas. Maka saya akan memberikan harga 2,5 juta Valir."

"Begitu ya, baiklah. aku akan memeriksa kondisi bagian dalam nya."

"Baik, mari!" seru Rui yang memandu jalan Renaldy.

Lalu, mereka pun melangkah mendekati gedung dan masuk kedalam nya. Setibanya didalam, kami disambut perabotan, lantai dan dinding yang sudah rusak.

"Tempat ini sungguh-sungguh berantakan."

Renaldy berkomentar seperti itu lantaran jauh berbeda dari rumah keluarga Stardia. Meski, rumah terbengkalai namun, kondisi nya masih bagus.

"Iya, mungkin tempat ini hancur oleh waktu karena tidak ada yang merawat nya," jawab Rui.

"Tidak hanya itu, aku merasa ada yang aneh disini."

Perasaan aneh itu Renaldy utarakan lantaran dia mendengar ada nya suara langkah kaki dan beberapa orang berbicara.

"Suara apa itu?"

Renaldy yang penasaran sontak menghampiri sumber suara di ikuti oleh Rui. Ditengah itu, sosok wanita yang lewat didepan mereka dan membuat langkah mereka terhenti.

"Pak Rui, apakah anda yakin rumah ini kosong?"

"Seharusnya memang kosong."

"Tapi, kenapa?"

Rui pun terdiam dan menundukkan kepalanya lantaran dia tahu kesalahan nya karena teledor dalam menjual rumah.

Tidak lama kemudian, datang sosok gadis yang terlihat seumuran dengan Renaldy dengan tatapan sendu. Lalu, dia sontak bersujud didepan mereka.

"Tuan, saya mohon untuk jangan ambil panti asuhan ini dari anak-anak disini!"

Renaldy hanya terdiam dan bertukar pandang dengan Rui.

...\=\= Bab 31 | Pernyataan Elsa dan Persiapan datang di dunia lain. \=\=...