NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daffa yang Rindu.

Daffa berdiri di depan pintu kamar hotel Desi dengan wajah kusutnya.

Desi tersenyum dan segera menarik lengan Daffa memasuki kamarnya. Desi memeluk tubuh Daffa.

"Ya ampun pacarku... Kusut banget mukanya... Capek ya, hmm?" Desi mendongak menatap Daffa sambil mengelus pipi nya yang sedikit bercambang.

Daffa memegang tangan Desi yang mengelus pipinya dan mengalungkan kebelakang lehernya.

"Udah berjuang sejauh ini masih di bilang pacar... Calon suami dong !" bisik Daffa mesra, kemudian mencium bibir Desi dengan lembut, dan Desi menerimanya. Semakin lama dengan ciuman itu membuat kaki Desi rasanya lemas tak bertulang.

Namun dengan sigap Daffa menggendong Desi ala bridal style dan meletakkannya dengan pelan ke kasur king size.

Daffa menghentikan ciumannya dan menatap Desi dengan penuh cinta.

"I miss you."

Desi tersenyum dan membalas ungkapan rasa rindu Daffa.

"I miss you too, my soon hubby."

Daffa terkekeh gemas mendengar jawaban Desi. Dia pun mencium kening Desi untuk beberapa saat dan Desi memejamkan matanya.

"Tadi siang aku jemput kamu, tapi kamu malah milih berangkat bareng dia." rajuk Daffa sembari berpelukan dengan Desi di atas ranjang.

Desi yang sedang menyenderkan kepalanya di dada bidang Daffa pun mendongak.

"Itu gak penting. Yang penting itu sekarang Desi sama siapa." balas Desi singkat kemudian kembali membenamkan wajah cantiknya di dada Daffa.

Menikmati sisa-sisa aroma parfum manly yang masih menempel di tubuh Daffa. Wangi yang sudah menjadi candu nya.

Daffa terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. Dia mengelus rambut panjang Desi dengan lembut.

"Masih bau lho aku yang...!"

"Aaa...Enak baunya."

"Biar aku mandi dulu."

"Bentar kak, nanti kalo udah mandi wangi nya beda. Udah gak ada asem-asem nya."

Daffa mendongakkan wajah Desi.

"Kamu ini... Masa sukanya yang asem-asem !" ucap Daffa sambil tersenyum geli.

"Kan asem nya kakak beda dari asemnya orang lain... Kalo bukan kakak, mana mau Desi cium-cium kaya gini." ucap Desi membuat Daffa mengulum senyum. Perasaannya membuncah bahagia.

Hilang sudah semua rasa kesal yang tadi dia rasakan karena ditinggal Desi berangkat berdua dengan atasannya.

Tiba-tiba ponsel Daffa berbunyi dan tertera nama Lana disana. Daffa melirik Desi yang masih berada di pelukannya.

"Angkat aja kak." bisik Desi.

"Kenapa?" tanya Daffa kepada Lana.

"Daf besok ketemu klien kamu jemput aku ya, mobilku mogok, kata montirnya 3 harian baru kelar."

"Kayaknya aku gak bisa." sahut Daffa.

Sembari menempelkan ponsel ke telinganya,sebelah tangannya dia gunakan untuk membelai bibir pink milik Desi.

Daffa memajukan bibirnya dan mengecup bibir Desi. Desi tersenyum manis karena perlakuan Daffa itu.

"Please Daf, kali ini aja." Lana masih berusaha membujuk Daffa.

Dengan iseng Desi membuka kancing kemeja Daffa hingga ter pampang lah dada shirtless nya. Daffa menggeleng seolah berkata 'jangan'.

Desi menyunggingkan senyum termanisnya, Desi membelai dan menciumi bagian itu secara rata membuat Daffa melenguh tertahan.

"Ng...itu P-Pesan ojol aja... aahh."

"Daf kamu baik-baik aja? Kok suara kamu kayak gitu !"

"Ng-nggak papa."

Desi terkikik pelan melihat Daffa yang kesusahan saat berbicara karena desahannya itu sendiri.

"Kita berangkat bareng ya... Masa ketemu klien dateng sendiri-sendiri. Biar kompak gitu loh."

"Gampang deh besok."

"Beneran ya."

"Ga janji."

Daffa mematikan sambungan teleponnya membuat di sebrang sana Lana hanya bisa tersenyum getir.

"Nakal banget sih kamu, hmm !" ucap Daffa sembari mengungkung tubuh Desi.

Daffa hendak mencium bibir Desi, namun Desi mengalihkan wajahnya kesamping.

Daffa mengikuti gerak wajah Desi, namun Desi masih menghindar.

"Yang... Jangan gitu !!"

"Besok lagi ya , udah kebanyakan cium, kita kan belum halal." bisik Desi sembari mendorong tubuh Daffa hingga mengguling kesampingnya.

Daffa meraup wajahnya kasar.

"Udah gih, kakak pulang dulu. Besok setelah Desi ketemu klien dan kakak udah selesai kerjaannya, kita ketemuan lagi." ucap Desi lembut.

"Aku tidur disini ya." pinta Daffa, spontan Desi menggeleng.

"Gak boleh. Nanti bisa-bisa kakak khilaf, Desi lagi yang rugi." Jawab Desi menatap Daffa sengit.

Mendengar jawaban Desi, sontak Daffa tertawa lebar.

"Mau aku khilaf juga nanti kamu bakal jadi istri aku, yang bakal melayani aku tiap hari juga kan,hmm." Goda Daffa menaikturunkan alisnya, Desi yang tersipu pun salah tingkah dibuatnya.

"ih kak Daffa !!" Desi mengambil guling yang ada di dekatnya yang memukulkan ke Daffa.

"Yang udah dong... sakit loh ini !!" Daffa berusaha menghindar namun Desi semakin bersemangat memukul i nya.

Daffa memeluk Desi dengan cepat, dan mengeratkan pelukannya.

"Kaakkk...!!" Desi memberontak.

"Sebentar sayang."

Untuk beberapa saat mereka saling terdiam menikmati pelukan yang saling menghangatkan itu.

"Des...!"

"Hmm??" Desi mendongak.

"Jangan tinggalin aku lagi yaa." Bisik Daffa.

Desi pun mengangguk sembari tersenyum.

"Insyaallah gak akan kak, Desi selalu berdoa semoga kita berjodoh dan bisa selalu bersama." ucap Desi membuat hati Daffa menghangat.

"Secepatnya ya yang... Aku halal in kamu, Biar bisa dilayani kamu tiap hari." bisik Daffa mesra.

"Tuh mulai lagi deh mesumnya !!"

Daffa terkekeh.

"Yang mesum itu kamu... Memangnya kata-kata dilayani hanya berlaku buat urusan ranjang doang ? Kan banyak hal bukan itu aja." Daffa mengapit pelan hidung Desi.

Desi mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ya udah aku balik dulu ya, kamu juga istirahat. Pasti capek seharian di perjalanan." ucap Daffa sembari mengelus rambut Desi.

"Iya kak. Kakak hati hati di jalan, kalo udah sampai kabarin Desi ya kak."

"Pasti sayangku... "

Desi pun tersenyum. Dia mengancingkan kembali kancing kemeja milik Daffa yang tadi sempat dia buka.

Mereka saling menatap penuh cinta.

"Inget ya yang... Kalo tidur jangan lupa kunci pintunya... Aku gak mau kalo ntar si Raka itu masuk ke kamar ini."

"Ya ampun kak, ya gak mungkin lah di masuk ke sini. Ada ada aja kak Daffa nih." sahut Desi.

"Namanya orang suka.. Bisa aja nekat."

"Udah deh... Pokoknya kak Daffa percaya aja sama Desi. Gak usah kebanyakan ne thing, ntar malah kakak yang pusing sendiri. Yang diinget tuh 1 aja, Desi setia sama kakak." balas Desi dengan lembut.

Daffa pun ikut tersenyum juga akhirnya. Daffa memeluk Desi kemudian mencium keningnya perlahan.

"Aku pamit dulu."

"Iya kak."

Daffa mengulurkan tangannya ke arah Desi.

"Apa?" tanya Desi sembari mengulum senyum.

"Cium tangan dong."

Desi pun meraih tangan kanan Daffa dan mencium nya dengan khidmat.

Daffa tersenyum senang melihat itu.

"Love u."

"Love u too."

Desi kembali menutup pintu ketika Daffa sudah keluar dari kamarnya.

Saat baru saja keluar dari kamar Desi, tidak sengaja mata Daffa bertemu dengan mata Raka yang sedang berdiri di ujung koridor membawa secangkir kopi.

Daffa tersenyum miring, tak menghiraukan tatapan sengit dari wajah Raka.

Dan segera beranjak memasuki lift yang ada tepat di samping kamar hotel Desi.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!