Doa Ibu

Aryani...

"Uhh di mana ini, ? kenapa tidak ada orang satupun, jalan yang ku lalui ini tidak berujung , huft rasanya aku sangat lelah Bu, Ibu aku ingin pulang! " Aryani terus berjalan di jalan yang tidak berujung mencari jalan keluar untuk pulang, dia menangis akan menahan rasa takut dan rindu terhadap ke dua orang tuanya.

Berharap ada pertolongan yang bisa menolong nya.

"IBU... BAPAK.. Aku takut , aku ingin pulang, aku janji tidak akan nakal lagi dan tidak membangkang lagi tolong Aryani disini sendirian, hiks.. hiks " percuma saja teriakan nya tidak ada yang bisa mendengarnya, di tengah perjalanan telinganya merasakan sakit dan telinganya mendenging hebat, dengan menahan sakit Aryani memegangi telinganya.

"SIAPAPUN TOLONG AKU..! " teriakan ya terasa sangat pilu,

"WA ayyuba iz nada rabbahu anni massaniyad-durru WA anta ar-hamur rahimin "

"( ingatlah, ) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya , Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah di timpa penyakit , padahal Engkau Tuhan yang Maha Penyayang dari semua yang Penyayang. " (surah Anbiyya ayat 83 )

" Itu suara Ibu, tapi dimana Ibu, IBU.. IBU.. " Dengan berlari Aryani mencari sumber suara tersebut yang dia yakini itu adalah suara ibunya, dengan terisak dia menjerit, ketakutan , kesepian, hampa itu lah yang dia rasakan.

****

Di lain tempat...

Ibu baru selesai mengaji, dengan pipi yang di basahi air matanya menandakan dia selalu menangis, sebab sembab mata nya yang tidak bisa di sembunyikan, hati Ibu mana yang tega melihat putri kecilnya terbaring lemah tanpa bergerak sedikitpun, kakak nya ingin mengantikan Ibu untuk menjaga Aryani saja Ibu enggan untuk bergerak dari duduknya.

Dengan air mata yang terus jatuh melihat anaknya yang di penuhi alat medis.

"Bu, lebih baik Ibu pulang dulu, biar Abang yang gantian jagain adek " ucap Abang kepada Ibu.

" Gak mau bang, Ibu takut kalau Ibu pergi ketika Aryani bangun, dia nyariin Ibu! " Ibu pun enggan pulang walau hanya sekedar mandi, semua Ibu lakukan di Rumah Sakit.

" Tapi Ibu udah Satu Bulan di Rumah Sakit, Ibu pulang dulu istirahat, biar abang sama yang lain gantian jagain adek " Abang pun masih membujuk Ibu agar mau pulang untuk istirahat, yah tanpa terasa satu bulan Aryani sudah di rawat tanpa ada pergerakan sama sekali.

"Assalamu'alaikum? " Dari luar Noval mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam sallam! "

Noval pun bersalaman dengan Ibu dan Abang.

" Benar kata Abang, Ibu mending istirahat dulu dirumah biar Noval sama Abang yang jagain Aryani disini " ucap Noval.

"Ya sudah, kalau begitu Ibu pulang dulu, nanti Ibu kesini lagi, Ibu titip Aryani ya nak, kalau ada apa- apa kabarin Ibu " akhirnya Ibu mau untuk pulang .

"Val, Abang keluar dulu yah? mau beli makanan tolong jagain Aryani sebentar ." Abang pun keluar dari ruangan tersebut.

"Iya Bang "

Noval pun duduk disamping Aryani, dengan memegang tanganya dan dia tempelkan di pipinya membuktikan bahwa dia sangat merindukan Aryani .

"Ar, kapan sih kamu bangun, Aku rindu kamu yang cerewet, canda kamu, senyuman manis kamu, bangun dong Ar! " tak terasa air matanya pun jatuh di pipinya.

Noval masih setia menemani Aryani, setiap pulang dari sekolah dia menemani kakak-kakak Aryani untuk menunggu Aryani bangun berharap ada ke ajaiban yang datang menghampiri

Di rumah...

Ibu tertidur karna selama satu bulan ibu kurang istirahat dan kurang makan , tubuhnya pun semakin kurus.

Di dalam mimpi Ibu melihat ada seorang anak perempuan yang sedang meringkuk sambil memegangi lututnya dan terisak menangis sambil teriak memanggil Ibu.

Ibu pun menghampiri anak perempuan itu, karna penasaran Ibu menepuk pundak anak tersebut,

"Nak, sedang apa kamu disini sendirian? dimana Ibu kamu? " Anak tersebut pun menoleh dan dengan mata sembabnya dia mengatakan "Ibu aku takut sendirian . "

Betapa terkejutnya Ibu itu adalah Aryani yang berumur 7 tahunan dengan wajah persis anaknya.

Ibu dengan kaget terbangun dari tidurnya, di lihat jam menunjukan Pukul 02 :00 ,

hosh.. hosh

"Bapak bangun Pak, " dengan wajah terkejut dan ketakutan Ibu membangunkan Bapak .

" Ada apa Bu? "

"Ibu mimpi anak kita pak, waktu Aryani masih berumur 7 tahun, dia menangis sendirian pak dia ketakutan pak. " Dengan terisak Ibu menangis karna bathin seorang Ibu mengatakan bahwa anaknya dalam ke adaan ke takutan.

"Bagaimana nasib anak kita pak hiks.. hiks sakit sekali hati Ibu, Ibu mau kerumah sakit pak, Anak kita sedang ketakutan pak. " dengan masih menangis Ibu merasakan ke khawatiran yang amat luar biasa.

"Ibu tenang dulu, lebih baik Ibu minum air putih habis itu ambil air Wudhu , kita Sholat Tahajud, minta sama Yang Kuasa Bu. " Bapak berusaha menenangkan Ibu, karna sejujurnya Bapak pun sama seperti Ibu yang tidak tega melihat anaknya sakit, tapi Bapak juga harus kuat untuk keluarganya.

Bapak dan Ibu pun mengambil wudhu dan sholat bersama.

Ketika Sujud, sujud Ibu sangat lama sekali sehingga sajadah nya basah oleh air matanya.

Setelah selesai Sholat , Ibu mengangkat ke dua tangannya, dan ber Doa.

"Ya Allah Engkau yang Maha Penyayang Lagi Maha Pengasih, Sunguh dunia dan se isinya hanya Milik_Mu, Engkau yang mengenggam Langit dan Bumi , Engkau yang Maha Mengetahui sesuatu yang Gaib, sedangkan hamba tidak tahu, Ya Rabb Aku bersujud kepadaMu memohon AmpunanMu, jika segala musibah ini terjadi karna dosaku terhadap Engkau Tolong ya Rabb jangan kau berikan ujian yang berat untuk anakku, Namun jika ujian yang kau berikan ini untuk menambah ke imanan ku maka berikanlah rasa sabar yang besar terhadap hatiku , "

"Ya Allah, jika anak ku sedang merasa ketakutan maka temanilah dia agar dia tidak lagi ketakutan, Jika anak ku merindukan ku, maka sampaikan lah rasa rindu ku juga kepadanya bahwa Ibunya juga merindukan ya, "

"Ya Al_Hafizh sungguh Engkau yang bisa menjaga putriku, tolong jagalah dia untuk ku, berikanlah dia kesabaran dan tuntun lah dia agar dia kembali kepada pelukan kami, aammiienn "

Ibu pun selesai berdo'a harapan-harapan dia curahkan kepada Sang Pencipta yang mengenggam dunia dan se isinya.

Di rumah sakit...

Monitor yang mengontrol pasien berbunyi...

Aryani mengalami kejang yang membuat monitor berbunyi..

Noval berlari menuju ke tempat Para perawat berada,

"Susterrr pasien tiba-tiba kejang Sus! " dengan cepat perawat berlari menuju ruangan Aryani.

Epilog

Di suatu tempat Aryani mendengarkan Doa ibunya yang menangis, dan bisa mendengar suara ibunya.

***

( Hanya Doa seorang Ibu yang bisa menembus langit ke tujuh)