Ima seorang gadis desa yang datang dari kampung ingin mengubah kehidupan keluarganya. Ia bekerja di sebuah mini market sebagi seorang kasir. Disanalah berkenalan dengan seorang pria yang membuatnya jatuh cinta.
Gayung bersambut cinta Ima berbalas. Laki - laki itu ternyata juga menyukai Ima. Hubungan mereka makin hari makin dekat,hingga laki - laki itu melamar Ami menjadi pendamping hidupnya.
Awal menikah hidup Ima berubah,rasanya begitu bahagia karna mendapatkan suami yang begitu perhatian. Tapi bencana itu datang saat ia sudah mempunyai seorang anak,sikap suaminya mulai dingin. Ada apa gerangan yang terjadi? apalagi Ima pernah memergoki suaminya menelpon seorang perempuan dengan kata - kata yang tidak sepantasnya . Apakah suaminya sudah bermain api di belakangnya? Bagaimana kelanjutan rumah tangga Ima dengan suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Malam itu terasa sangat lama bagi Ima. Ia tidak terlalu mengerti apa yang tengah Bimo dan kawan - kawanya bicarakan. Ima sama sekali buta tentang cerita masa lalu Bimo.
"Bro,kapan nih kita jalan bareng lagi?" tanya jerry salah satu teman yang perangainya sebelas dua belas.
"Untuk saat ini kaya gue belum bisa bro,bokap gue selalu ngawasi gue. Loe masih sama si Vina?" tanya Bimo.
"Ga,baru putus gue." jawab jerry .
" Kok bisa?bukanya kata loe ,loe cintai mati sama Vina." tanya Andi.
"Gue berselingkuh." jawab jerry sendu.
" Mungkin bukan jodoh ,masih banyak perempua lain di luar sana yang lebih baik dari Vina, udah ga usah sedih gitu. Gue yakin loe pasti menemukan penganti Vina." ujar Andi menghibur sahabatnya yang tengah patah hati.
"Bimo,Kenalin gue sama gadis yang loe bawa kesini dong?" rayu Raja
"Oh tidak bisa. Gadis itu gadis baik - baik,ga boleh satu pun diantara kalian mendekati dirinya." entah kenapa Bimo tidak rela,apakah Bimo sudah mulai jatuh cinta pada gadis itu?
"Dari pada sama loe Bim,kalau sudah bosan loe tinggal. Kalau sama gue kayanya langsung gue kawinin deh. Jarang ada gadis seperti dia,matanya sangat teduh,senyumnya manis sekali, wajah yang tidak membosankan untuk dipandang." Raja juga sudah terpikat akan pesona Ima.
Ima memang tidak seperti gadis - gadis yang selama ini mereka kenal. Ada sesuatu yang menarik sehingga orang - orang mendekat kepada dirinya terutama kaum lelaki.
Sorot mata Raja penuh damba saat melihat Ima membuat Bimo panas. Ia tidak rela ada lelaki lain menatap Ima seperti itu.
Perlahan Bimo beranjak dari duduknya, ia berjalan menuju meja Ima yang tengah ngobrol dengan istrinya Kevin.
"Permisi,maaf kami harus segera pulang. Ima ga bisa pulang malam - malam karna saya tadi udah janji pada orang tuanya." ujar Bimo setelah membisikkan sesuatu ketelingga Ima.
"Ya,kok pulang sih. Nanti aja Bimo." ujar istri kevin kecewa.
"Lain kali kita sambung lagi mbak. Maaf saya harus pulang sekarang." pamit Ima sopan lalu berjalan mengikuti langkah Bimo yang menarik tangannya menuju mobil Bimo.
"Pak,Bimo baik - baik saja." tanya Ima saat keduanya sudah duduk di dalam mobil.
Bimo sesaat memandang wajah gadis yang duduk di sampingnya. Ima yang di perhatikan jadi salah tingkah ia takut ada sesuatu yang membuat bosnya itu marah.
Bimo.menyalakan mesin mobil tanpa menjawab pertanyaan dari Ima. Mobil perlahan berjalan meninggalkan rumah Kevin membelah jalanan yang masih ramai.
Bimo memutar mobilnya menuju kearah tempat. Ima yang baru di kota ini tidak tahu kemana dirinya akan dibawa Bimo. Ima duduk manis disamping Bimo tanpa berani bertanya kembali,ia melihat ada amarah yang terpendam di mata Bimo.
Setelah menempuh perjalanan satu jam,mobil Bimo berbelok ke sebuah rumah yang terlihat sepi. Penjaga rumah itu langsung membukakan pintu saat melihat mobil Bimo ada di depan gerbang.
"Selamat datang,dek Bimo." sapa seorang laki - laki paruh baya dengan hormat.
"Mang,malam ini kami mau di sini. Tolong disiapkan segala sesuatunya." perintah Bimo pada laki - laki paruh baya itu.
"Baik,den. Saya akan suruh nini siapkan kamar untuk aden. Maaf den ini siapa?" tanya mamang karna baru pertama kali Bimo membawa seorang gadis ke sini sendirian karna biasanya juga rame - rame dengan para sahabatnya yang sudah mamang kenal.