NovelToon NovelToon
MY UNLUCKY HUSBAND

MY UNLUCKY HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Si Mujur
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

#SiMujur
Bejo Fajar Santoso, atau Jo, adalah pria berumur 25 tahun yang selama hidupnya selalu diliputi kesialan. Namun, hidup Jo berubah drastis setelah dirinya bertemu dengan Athena Dewi Sarayu, wanita yang disebut-sebut sebagai wanita paling beruntung abad ini. Cantik, kaya, sukses, dan memiliki pacar seorang pengusaha tampan, Tina punya segalanya. Tapi, keberuntungannya lenyap saat nasib sial Jo berpindah kepadanya!

Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Dapatkah Tina mengembalikan keberuntungannya, atau akankah Jo akhirnya bisa merasakan keberuntungan seumur hidup? Ikuti kisah mereka disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Khawatir

"Lo manusia beneran?"

"Ya iyalah Bu saya manusia beneran, memangnya kalau bukan, apaan? Setan?" Jo bersungut-sungut sambil mengusap pipinya sendiri. "Lama-lama pipi saya peyot sebelah nih ditampar mulu!"

Tina masih tampak terkejut dengan kehadiran Jo, tapi kemudian ia bertanya dengan nada ketus. "Ya lagian Lo ngapain pagi-pagi udah ke sini?"

"Loh, ini kan udah jam delapan lebih Bu. Biasanya saya juga udah ke sini kan jam segini,"

"Oh, iya juga ya," Tina bergumam salah tingkah. Haish, gara-gara semalam bermimpi yang aneh-aneh, dia jadi merasa canggung untuk berbicara sambil menatap Jo.

"Yaudah Bu, kalau gitu saya tunggu di mobil ya," Jo berbalik dari hadapan Tina, bermaksud untuk pergi ke parkiran. Tapi Tina malah salah fokus saat melihat leher Jo yang terlihat lebam.

"Leher Lo kenapa? Habis jatuh?" Tina tak kuasa menahan diri untuk bertanya.

"Oh, ini..." Jo menyentuh area bekas pukulan preman kemarin. "Saya habis dikeroyok preman Bu,"

"Hah? Kok bisa? Memang sih Lo itu tinggal di sarang preman, tapi apa mereka sering menyerang penduduk sekitar juga?"

"Nah itu dia yang bikin saya bingung Bu," Jo tampak menggaruk-garuk tengkuknya. "Masalahnya saya nggak kenal sama preman-preman itu, entah mereka orang mana. Mungkin mereka ada dendam sama preman di daerah saya, jadi melampiaskannya ke saya,"

"Memangnya pernah ada kejadian seperti itu sebelumnya?"

Jo menggeleng. "Nggak pernah sih Bu. Soalnya rata-rata para preman takut sama ketua preman di daerah saya itu. Namanya Bang Boim, orangnya tinggi keker! Mukanya ngeri!"

Tina tampak berpikir serius. Bukan tentang Bang Boim, preman yang kata Jo menyeramkan itu. Namun, kejadian yang menimpa Jo terasa janggal baginya. Mengapa bisa begitu kebetulan hal itu terjadi setelah mereka bertemu Andra di kantor?

"Ini pasti ulah Andra," Tina berkata yakin. "Wah, udah gila tuh cowok. Gue harus buat perhitungan sama dia," Tina kemudian bergegas keluar, dan Jo mengikuti di belakangnya dengan tergopoh-gopoh.

"Jangan Bu, nggak usah," Jo menahan tangan Tina yang hendak masuk ke mobil. "Saya udah nggak apa-apa kok. Lagian saya udah laporin tentang hal ini sama Bang Boim, dan dia bilang bakal ngurusin preman-preman itu,"

Tina menoleh menatap Jo. "Beneran? Ini bahaya loh, Lo aja sampai digebukin preman begitu,"

"Nggak apa-apa kok Bu, beneran," Jo meyakinkan. Tina menghela napas panjang, kemudian mengangguk.

"Oke, tapi mulai sekarang, kalau ada apa-apa Lo jangan diem aja, bilang ke Gue,"

"Siap Bu,"

"Ini bukan karena Gue khawatir sama Lo ya, tapi karena Gue takut keberuntungan Gue kenapa-napa," lanjut Tina menjelaskan.

"Iya Bu,"

"Beneran! Ini bukan karena Gue khawatir sama Lo, ya!" Tina kembali menegaskan dengan suara tinggi.

"Astaga, iya Bu, iya... Saya ngerti kok," Jo membukakan pintu mobil untuk Tina dan sedikit mendorong tubuh wanita itu agar segera masuk ke dalam. Bisa panjang percakapan mereka nanti kalau diteruskan.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke kantor. Sepanjang jalan, Tina sudah berusaha untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain, tapi lagi-lagi matanya selalu tertuju ke arah Jo. Entah kenapa, suara tawa Jo yang menggelegar saat sedang mengobrol dengan Pak Supir jadi terdengar merdu di telinga Tina.

Astaga, apa sekarang gue udah mulai gila? Tina membatin sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri. Apa seharusnya gue pergi ke psikiater?

Mobil mereka pun sampai di depan kantor dan Jo dengan sigap langsung membukakan pintu mobil untuk Tina. Melihat Tina yang kesusahan turun karena rok yang ia pakai terlalu pendek, Jo segera membuka jas luarnya dan menutupi kaki Tina.

Tina terperangah melihat perlakuan Jo yang terlihat begitu gentleman. Sejak kapan cowok kampungan ini kelihatan keren?

Sembari mengipas-ngipasi wajahnya yang terasa panas, Tina melanjutkan langkahnya ke dalam kantor. Para karyawan yang melihat kedatangan CEO mereka segera menundukkan kepala.

"Selamat pagi Bu," sapa mereka dengan hormat, dan Tina menjawabnya dengan senyum tipis.

"Pagi Pak Jo," Berbeda dengan saat menyapa Tina, para karyawan wanita tampak menyapa Jo dengan ramah.

"Oh, pagi," Jo menjawab sambil tersenyum lebar.

Tina sontak langsung melirik ke arah Jo. "Sejak kapan Lo akrab sama para karyawan?"

"Oh, mereka itu orang yang pernah saya bantuin Bu," jawab Jo sambil tersenyum.

"Bantuin? Bantuin apa?"

"Ya apa aja Bu. Benerin printer, buangin sampah, bikinin kopi, ya macem-macem lah!"

Langkah Tina langsung terhenti saat mendengar penjelasan Jo. Ia lalu berbalik dan menatap Jo dengan serius. "Jo, jangan mau disuruh-suruh begitu sama mereka. Lo itu asisten Gue, jadi tugas Lo cukup bantuin Gue aja!"

"Saya nggak disuruh kok Bu, saya yang nawarin diri. Soalnya saya nggak tega kalau ngelihat orang kesusahan," Jo buru-buru meluruskan.

"Huh, Lo nggak tega ngeliat orang susah, tapi suka banget nyusahin Gue," Tina mendengus kesal dan kembali melanjutkan langkahnya menuju ke lift. Entah kenapa saat ini hatinya terasa panas.

...----------------...

Sementara itu di kediaman Andra.

"Apa? Gagal?" Andra menatap para preman sewaannya dengan marah. "Kalian itu bodoh apa gimana? Masa mengurus satu orang doang nggak becus!"

"Maaf bos," Salah satu preman yang merupakan bos mereka semua menjawab. "Tikus kecil itu sangat licin. Dia punya seribu macam cara untuk melawan kami,"

"Gue nggak peduli!" Andra melemparkan vas bunga dari atas mejanya ke arah tembok.

PRANG!

Vas porselen itu jatuh berkeping-keping.

"Lo semua udah gue bayar, jadi nggak ada kata gagal! Terserah kalian semua mau berbuat apa sama dia! Kalaupun perlu dib*nuh, habisi saja!"

Para preman langsung saling pandang. Awalnya mereka hanya diperintahkan untuk menghajar laki-laki bernama Jo, tapi sekarang bahkan disuruh membun*h?

"Kenapa diam? Kalian nggak sanggup?"

Sang ketua langsung berlutut di hadapan Andra. "Tentu saja kami sanggup! Kami akan melakukan apapun untuk menjalankan perintah!"

"Gue tunggu hasilnya!" Andra menendang perut sang bos preman kuat-kuat, membuat lelaki kekar itu langsung tersungkur ke lantai. "Kalau nggak berhasil, kalian yang gue habisin!"

1
mamah fitri
kok dilempar sih? aku masih mau kok diberi gratis 😂😂😂😂
Azzahra Asyilla
jangan² aslinya Jo anak orang kaya nih,,semoga nanti Jo bisa bertemu dengan orang tuanya
VALLENDA: apa iya? 🤔
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, ayo ramaikan sebelum dapat undangan nikahan Tina dan Jo😍
yellya
aduuuhh tina tina,blm sadar segitu bucinnya kamu sama mas jo, smpe2 ngarang cerita bgitu 🤣🤣🤣🤣🤣
VALLENDA: hihihi, nggak Terima dia kalau ada saingan 🤭🤭
total 1 replies
Riaa Imutt
ya gimana kenalan jo cm pak sar
lagian, orang baru dgn pengetahuan terbatas suruh mikir sendiri..
VALLENDA: Tina emang agak laen kak🤭
total 1 replies
Nanik Arifin
haisshh.... bukannya berlaku lembut & manis, menyesuaikan dg Siti, malah ngeluarin tanduk & arogan. Tina... Tina... 😔🤦🏻‍♀️
VALLENDA: udah kebiasaan sejak lahir sih kak🤭
total 1 replies
Eva Karmita
astaghfirullah Tina jgn gitu dong kasihan Siti dia cuma kangen aja sama Jo karena Jo teman masa kecilnya ya mungkin Siti punya perasaan ke Jo tapi Jo nya kan belum tentu , jadi jgn gadi"dah kamu Tina 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
cemburu boleh tapi jgn gitu juga kali pakai ngaku hamidun segala 😩
VALLENDA: betul kak
Azzahra Asyilla: itu saking cemburunya si Tina Tun kak,jadi begitu deh,,tapi dia masih gak sadar juga kalau udah cinta sama jo
total 2 replies
mamah fitri
tina lupa klu keadaan bisa berbalik ... awas ntar malllluuuuuuuu wkwkkwkwwkwk
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum...

wkwk, Tina manas-manasin siti🤭🤭
Hikmal Cici
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
VALLENDA: thankyou akak
total 1 replies
Eva Karmita
Jo kamu memang keren 👍🥰
VALLENDA: jo: aku gitu loh😚
total 1 replies
Azzahra Asyilla
Tina dah cinta tapi gengsi
VALLENDA: apa iya tin? 😉
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 29 gaes😘😘😘
Azzahra Asyilla
ujungnya selalu tak terduga ,,,,Jo emang top bgt
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum...
Selamat membaca bab 28 gaes😘😘
mamah fitri
hampir pingsan itu tina ketemu si papa.. 🤣🤣🤣🤣
Azzahra Asyilla: padahal ketemu papanya sendiri ya ,,Jo yg mau ketemu camer biasa aja tuh,,,,emang ya si jo selalu di luar Nurul
VALLENDA: hihihi iya🤭
total 2 replies
Eva Karmita
keren Jo laki" bertanggung jawab tidak mau hidup dgn penghasilan istri 😍🤗 ,, semangat Jo 🔥💪🥰
Azzahra Asyilla: iya betul walaupun penghasilan tidak banyak setidaknya Jo ingin memberi nafkah sebagai tanggung jawab suami
VALLENDA: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat pagee semuanya 🥰🥰

Kasih semangat buat Jo mau ketemu Papa camer😚
mamah fitri
dah lah tak bisa berkata2 aku.. bejo yg polos apa tina yg bego 🤣🤣🤣🤣🤣
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
mamah fitri
😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!