NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah pilih Lawan

Kedua orang tuanya terkejut bukan kepalang.. pasalnya meskipun kelakuan Nindy di rumah sering membangkang, namun mereka tidak menyangka Nindy berani melakukan hal seperti itu. Setelahnya bapak dan ibu membaca surat yang diberikan pengacara. Serta Nindy tercekat, seluruh isi surat gugatan sama persis dengan apa yang dia lakukan kepada Hani.

"Bagaimana aku bisa menyangkal, apa di tempat ini ada cctv", batin Nindy.

"Tapi aku yakin gak ada kok, berarti orang orang ini hanya mengandalkan ceritanya si Hani dong", monolog batinnya lagi.

"Bagaimana siswa Nindy apakah anda ada sanggahan?", tanya pengacara Leon.

"Bapak menuduh saya melakukan hal ini apa bapak sudah menyelidikinya? Apa bapak punya bukti kalau saya pelakunya?", jawab Nindy penuh percaya diri.

"Sebaiknya anda bekerja sama maka hukuman anda akan diringankan!", ucap pengacara Leon.

Saat ini ayah Danu penuh dengan ketenangan duduk sambil memperhatikan perdebatan antara Nindy dengan pengacara Leon di , sebenarnya dia masih menimbang seberapa besar kehancuran yang ingin dia buat bagi Nindy.

"Cukup.. saya tidak ingin mendengar sandiwara kamu. Kalau kamu masih kurang jelas dengan kelakuanmu, Leon akan jelaskan semuanya!", Ucap Ayah Danu sambil menggebrak meja dengan keras.

"Dengar yah, dari tadi saya masih mempertimbangkan perasaan orangtua mu atas kelakuanmu. Tapi sekarang saya rasa siswa seperti kamu memang layak di disiplinkan!", ucap ayah Danu.

"Leon buka semua data! Agar orangtuanya mengerti bagaimana kelakuan anak yang mereka didik dan besarkan", ucap ayah Danu tegas.

"Baik tuan Danu", ucap pengacara Leon.

Seketika ruangan menjadi remang dan tampak lah video saat Nindy sedang meminta uang dan saat Nindy melakukan bullying.

"Kamu tidak bisa mengelak lagi kan?", ucap Ayah Danu kepada Nindy.

"Leon putarkan video lainnya", ucap Ayah Danu.

Lalu adegan perlakuan kasar Nindy terhadap Hani, yang terekam dari kamera pengintai yang ada di lorong dekat kamar mandi.

"Kalian lihat, buka mata kalian, anak yang dibully sama penjahat ini adalah putriku. Putri yang selalu kulindungi yang gara gara kelakuan penjahat ini membuat dirinya harus dirawat berhari hari!", ucap ayah Danu geram. Amarahnya kembali memuncak saat melihat kembali rekaman detik detik anaknya disakiti.

Sesaat setelahnya Nindy merasa cemas dan kalut karena bukti kejahatannya sudah terpampang jelas di hadapannya. Dia sadar dirinya sudah terjebak. Sedangkan kedua orangtuanya tampak terkejut akan kelakuan Nindy yang separah itu, seakan tidak ada rasa belas kasihan yang tergambar di muka Nindy saat melakukan tindakan kejam terhadap Hani. Tak ayal pak Angga juga terkejut akan video yang tuan Danu putarkan, berbeda dengan yang dia serahkan dia menyadari bahwa dirinya tidak akan selamat. Kali ini dia telah salah perhitungan.

"Bagaimana? Apa mata kalian sudah terbuka? Apa sebagai orangtua kalian sudah puas dengan hasil didikan kalian?" Tanya ayah Danu yang sudah tidak dapat mengendalikan emosinya.

"Leon putar video terakhir", titah ayah Danu.

"Baik tuan!", ucap pengacara Leon singkat.

Kemudian terpampang lah video Nindy di salah satu bar cafe yang bernuansa remang remang di dalam video Nindy sedang duduk disamping si om om gendut yang memborong minumannya, dan ada beberapa om om lainnya yang duduk mengitari Nindy.

Tanpa canggung Nindy duduk sambil tersenyum menggoda, sedangkan si om gendut segera menarik tali hitam di bagian dada Nindy yang diikat kupu kupu. Selanjutnya isi video terus terputar sebagai mana kejadian yang terjadi di bar tempo hari, sedangkan kedua orang tua Nindy merasa hancur dan kecewa.

Baik pak Angga, bapak, ibu, bahkan Nindy sendiri pun terkejut dengan video Nindy yang terakhir.

"Orang yang mengirimkan video ini mengancam akan menyebarkannya ke media dan membawa turut serta nama sekolah kita", ucap ayah Danu.

"Apa kalian sudah puas dengan hasil didikan kalian?", tanya ayah Danu setengah mengejek.

Reaksi ayah yang tadinya sempat bangkit untuk memperjelas pandangannya jatuh terduduk dikursinya, pikirannya kosong. Sedangkan ibu tubuhnya luluh lantak seperti tak bertulang. Keduanya sedih hati mereka memendam amarah, anak kesayangan yang baru didapatnya setelah 6 tahun pernikahan, dengan sadis dan tanpa belas kasihan melakukan penganiayaan kepada orang lain bahkan orang yang dianiayanya sampai dirawat berhari hari. Tak hanya itu, bahkan anak itu, anak kesayangan mereka rela mengobral asetnya seperti itu hanya untuk beberapa lembar rupiah.

Bapak merasa kecewa, sungguh dia kecewa. Baik dengan dirinya sendiri yang tidak mampu memberi didikan dan arahan kepada Nindy, maupun Nindy yang telah melakukan hal hal yang diluar batas.

PLAAAKKK.....

Untuk kedua kalinya bapak menampar putri kesayangannya. Jika waktu tamparan pertama bapak berikan karena amarah, untuk kali ini bapak layangkan karena kecewa.

"Pak saya sudah gagal menjadi orang tua, saya tidak akan menghalangi tuntutan terhadap Nindy, namun sekiranya ada belas kasihan dari kalian saya mohon ringankan lah pak...!", ucap bapak penuh prihatin...

"Baik! sebagai pemilik sekolahan ini saya juga harus mempertimbangkan tentang citra sekolah ini", ucap tuan Danu kembali tenang tanpa emosi.

"Apa???", batin bapak, ibu dan Nindy terkejut.

"Jadi Hani anak pemilik sekolahan.. gw udah salah pilih target... Kenapa jadi begini sih?", batin Nindy.

"Kalau begitu saya akan memutuskan untuk mengeluarkan siswa ini dengan tidak terhormat karena tindakan bullying", ucap ayah Danu mutlak.

Baik bapak, ibu, maupun Nindy tertunduk lesu. Mereka menyadari apa yang dilakukan Nindy kali ini teramat fatal. Bukan hanya korbannya masuk rumah sakit tapi ternyata korbannya adalah putri pemilik sekolah ini. Nindy mengepalkan tangannya dan hal itu dilihat oleh ayah Danu.

"Kenapa masih kurang puas.? Sebenarnya dari awal saya membawa pengacara ingin langsung memenjarakan kamu, tapi melihat kedua orangtuamu terlebih bapak mu saya cukup kasihan orang baik seperti mereka bisa memiliki anak yang busuk seperti kamu!",

"Saya sarankan kepada bapak dan ibu, lain kali kalau siswa ini melakukan kesalahan tolong beri hukuman dan pengajaran agar dia tahu kalau dirinya salah!", ucap tuan Danu tegas.

....

Tanpa perlawanan bapak, ibu dan Nindy keluar ruangan itu dengan wajah sedih. Pupus sudah harapan kedua orang tua ini, anak satu satunya yang selalu menjadi kebanggaan mereka, harus mengundurkan diri ditengah tengah persiapan ujian. Satu hal yang mungkin kedua orang tua ini sesali adalah mereka terlalu memanjakan Nindy, terutama karena hapenya yang mahal itu. Dari situlah semua hal Nindy lakukan.

Setalah ruangan kembali tenang, kini giliran pak Angga dan Pak Tono yang akan menerima hal apa yang sudah mereka lakukan.

\=\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!