NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Mengejar Cinta

Gadis Barbar Mengejar Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Blurb...

"Sejak kapan kau mencintaiku hubby?" Tanya Alena setelah mereka selesai dengan percintaan panas mereka dan kini mereka saling memeluk satu sama lain.

"Sejak kau memakai hijabmu ini honey, kau semakin cantik setelah mengenakan hijab." Ucap Abraham sembari membelai lembut wajah cantik sang istri.

"Kalau begitu aku adalah pemenangnya hubby, karna aku sudah mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu" Bangga Alena sembari mengecup bibir sang suami.

"Aishhh! kau pikir ini sebuah perlombaan!" Pekik Abraham sembari mencubit hidung sang istri dengan gemas"

Akankah pernikahan mereka bertahan hingga akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Arjuna, Rinjani, Ryan serta yang lainnya tiba di hotel horison tepat pukul 4 pagi, namun mereka tak menemukan Alena dan Abraham ada di tempat itu lagi.

"Dimana Alena sekarang mas?"

Rinjani mulai putus asa karna gagal bertemu dengan sang putri lagi.

"Tenang sayang, kita pasti akan menemukan Alena secepatnya"

Arjuna menenangkan sang istri dengan cara memeluk wanita itu dengan erat.

Sedangkan Ryan hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, begitu banyak beban pikiran yang ada di benaknya sekarang hingga ayah satu anak itu terlihat begitu menyedihkan.

"Menurut info dari petugas hotel, Alena dan Abraham tertangkap saat razia dan di bawa ke kantor polisi"

Beritahu Harun dengan nafas yang terengah-engah.

Setelah mendapat info dari seorang petugas hotel, bergegas Harun berlari ke arah lobi hotel untuk membagikan informasi tersebut kepada Ryan dan yang lainnya juga.

"Kalau begitu kita susul mereka ke kantor polisi sekarang mas"

Pinta Rinjani pada sang suami.

"Iya sayang" Disetujui pula oleh Arjuna.

***

"Alena---"

Teriak Rinjani saat ia melihat sang putri sedang duduk di ruang interogasi.

"Nah, itu orang tua saya pak. Pak Arjuna dan ibu Rinjani. Jadi sekarang bapak percayakan kalau saya benar-benar keluarga mereka?"

Tanya Alena dengan lantang. Pria berseragam berjaket hitam itu hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bagaimana bisa keluarga terpandang seperti mereka memiliki anak seperti gadis liar ini?"

Gumam polisi berbadan tegap itu keheranan.

Penampilan Alena saat ini memang sangat kontras dengan penampilan Arjuna dan Rinjani.

Alena pergi dari rumah dari kemarin sore hanya mengenakan pakaian rumahan. Pakaian itu juga sudah lusuh karan debu jalanan, sedangkan Arjuna dan Rinjani terihat sangat berkelas dengan baju branded yang di kenakannya.

Siapapun yang tidak mengenal mereka, tidak akan menduga kalau Alena adalah putri dari keluarga Bagaskara.

"Mama--"

Alena berlari ke arah Rinjani dan menghamburkan dirinya di pelukan ibu kandungnya itu.

Abraham tersenyum simpul melihat pemandangan yang mengharukan tersebut. Namun senyum di wajah tampan itu meremang kala Harun menjewer telinganya dengan sangat keras.

"Dasar anak nakal, kau sudah membuat repot semua orang tahu!"

Umpat Harun seraya menarik telinga Abraham lebih kuat lagi.

"A-ampun abbi, aku hanya mencoba menyelamatkan Alena saja agar dia tidak menikah dengan orang yang salah"

Kilah Abraham sembari mengusap telinganya yang terasa panas.

"Mereka berdua adalah anak-anak kami. Mohon maaf atas kegaduhan yang telah mereka timbulkan" Ucap Arjuna pada polisi berjaket hitam itu.

"Saya yang harusnya minta maaf tuan, saya benar-benar tidak tahu kalau gadis ini putri anda"

Sesal polisi berjaket hitam itu.

"Tidak apa pak, apa kami sudah boleh pulang sekarang?" Tanya Arjuna.

"Tentu saja pak silahkan" Jawab polisi itu dengan sungkan.

"Wee" Alena menjulurkan lidahnya pada pria berjaket hitam itu bermaksud untuk meledek.

Sedangkan pria itu tidak bisa membalas perbuatan Alena, karna Alena berlindung di bawah naungan keluarga Bagaskara.

***

***

"Yeay kak Alena pulang"

Kehadiran Alena di rumah keluarga Bagaskara di sambut antusias oleh Ameena si adik bungsu, sedangkan Albian nampak acuh tak acuh dengan kedatangan kakaknya itu.

Albian masih fokus menghabiskan sarapannya saat sang kakak datang.

Albian merasa ditinggalkan oleh sang kakak saat masih kecil, karna Alena lebih memilih untuk tinggal bersama ayah kandungnya dari pada tinggal bersama mereka.

Dan ternyata Albian masih menyimpan luka itu hingga sekarang. Hingga hubungan persaudaraan diantara mereka jadi sedikir renggang.

"Kakak mau nginep di sini kan?"

Tanya Ameena antusias, terlebih saat melihat Alena memakai tas Ransel yang biasa ia gunakan saat akan menginap di rumah mereka.

"Ia sayang, malam ini kak Alena akan menginap di rumah ini"

Balas Rinjani diiringi dengan senyuman.

Keluar dari kantor polisi Alena memuruskan untuk ikut pulang bersama Rinjani dan Arjuna. Sedangkan Ryan dan yang lainnya akan kembali ke pesantren, termasuk Abraham.

"Kakak tidur di kamar aku ya, please---"

Mohon Ameena sembari mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Hem. Baiklah"

Balas Alena. Walaupun ia memiliki kamar sendiri di rumah tersebut, tapi Alena tidak tega membantah keinginan adik bungsunya itu.

"Kalau gitu aku pergi sekolah dulu ya kak, pulang sekolah nanti kita main sama-sama ya"

Pinta Ameena lagi, Alenapun mengangguk setuju.

Setelah mengecup pipi Alena, Ameena pun pergi ke sekolah diantar oleh supir dan pengasuhnya.

"Duduk sayang, ayo sarapan dulu"

Ucap Shana sembari menarik kursi kosong disebelahnya.

"Terima kasih oma"

Alena pun memeluk sang oma yang kecantikannya tak pernah termakan oleh waktu itu. Setelahnya baru duduk di meja makan.

"Albian? Apa kabar?"

Tanya Alena sembari tersenyum ke arah pria remaja berseragam putih biru itu.

"Baik"

Balas Albian singkat.

"Aku berangkat sekarang"

Ucap Albian sembari memakai tas ransel hitamnya.

Kehadiran Alena di tengah-tengah mereka sungguh membuat Abian tidak nyaman, hingga ia memutuskan untuk pergi ke sekolah lebih awal.

"Papa akan mengantarmu" Kata Arjuna.

"Gak usah pah, aku pergi kesekolah naik sepeda dengan Wily"

Tepis Albian dengan wajah datarnya. Ia memang lebih suka pergi ke sekolah sendirian, tanpa di antar oleh supir ataupun papanya.

Bersambung💛

1
Cantika
malah Alena yang excited 🤭
Atik Rahma
hubby Abraham,cembukur😁😁
Alisha Chanel: betul kak 😂
total 1 replies
Cantika
cemburu gak tuh 🤭
Alisha Chanel: cemburu tandanya cinta 😊
total 1 replies
Cantika
Seperti kami kena sial, karna pergi tanpa minta izin sama suamimu 😂
Alisha Chanel: sepeetinya begitu😁
total 1 replies
Cantika
si Amar ini agak laen rupanya 😂
Cantika
Sabar Abraham, tunggu Alena lulus kuliah dulu
Cantika
Alena posesif juga ternyata 😂
Cantika
nah loh, siapa wanita itu?
Cantika
wkwkwk 😂
Cantika
sifat asli pasangan memang akan ketahuan saat telah menikah
Alisha Chanel: Betul sekali kak^^
total 1 replies
Cantika
ada intel 😂
Cantika
wkwkwkwkwk
Cantika
Sabar Alena, nanti juga Abraham mencintai kamu kok
Alisha Chanel: pasti🥰
total 1 replies
Cantika
Seru, lanjut ceritanya Thor
Alisha Chanel: makasih🥰🙏
total 1 replies
Cantika
somplak 🤣
Cantika
Hahaha, sahabat macam apa itu?
Alisha Chanel: sahabat lucknut 😂
total 1 replies
Cantika
Ya ampun, padahal kamu anak ustadz Alena 😌
Alisha Chanel: anak ustadz juga manusia 🤭
total 1 replies
Cantika
wow 50x, bisa dapat rekor muri gak tuh 😂
Alisha Chanel: bisa dapat piring cantik kayaknnya^^
total 1 replies
Cantika
Bener kata Alena Abraham
Cantika
Ale-ale kayak merk minuman 😂
Alisha Chanel: masih adakah minuman itu sekarang? Otor udah jarang nemu di warung 🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!