NovelToon NovelToon
Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cahyaning fitri

Lingkaran takdir memang penuh misteri. Menyukai ibunya, malah dapat anaknya. Tapi Ken bersyukur mendapatkan putri dari sahabatnya sendiri.

"Apa? Nikah sama Om Ken? Bapak, please dong jangan ngadi-ngadi? Masa iya aku menikah sama om-om?"

"Bapak mohon, Num. Hanya dia yang bapak percaya untuk menjaga kamu? Waktu bapak tidak banyak lagi."

"Maksud bapak apa sih?"

"Bapak divonis mengidap kanker hati. Sudah stadium 4. Jantung bapak juga bermasalah. Bapak mohon penuhi permintaan bapak!"

"Tapi, Pak____!" Hanum menggigit bibirnya sendiri.

"Ken, aku mohon nikahi putriku. Dia masih polos. Masih perawan. Tidak tersentuh lelaki manapun. Aku percaya kamu bisa menjaganya. Waktuku sudah tidak banyak lagi. Aku mohon jagakan dia untukku!"

"Man, kamu akan sembuh. Percayalah!"

"Tidak, Ken. Kanker hati yang aku derita sudah stadium 4. Aku tidak akan pernah bisa sembuh. Tolong penuhi permintaan sahabatmu yang terakhir ini!"

"Tapi_____!"

"Aku mohon _____!"

"Baiklah."

Pengen tahu kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Ah, SHITT

"Apa kita akan tidur satu tempat tidur, Om?" tanya Hanum polos.

"Kenapa? Kita suami istri? Nggak ada salahnya kan kita tidur satu tempat tidur?"

"Emmmm, iya. Tapi….?"

"Kau tenang saja aku tidak akan meminta hak ku sebelum kau sendiri yang akan memberikannya." Jawab Ken dengan santai.

"Emmmmm, bukan begitu, Om. Aku hanya belum yakin!"

Ken menautkan kedua alisnya, "Kenapa belum yakin?"

"Pernikahan kita itu karena terpaksa. Tidak ada cinta diantara kita. Emmmm, sementara aku akan memberikan mahkota ku hanya untuk pria yang kucintai, yaitu suamiku!"

"Aku kan suamimu. Berarti kamu mau memberikannya padaku?" Ken mengerling nakal.

"Eh, maksud Hanum bukan seperti itu. Hanum akan memberikannya kalau Hanum sudah ada cinta untuk Om!"

"Baiklah. Mulai besok aku akan membuatmu jatuh cinta padaku!" ucap Kenzo percaya diri.

"Ihhhh, Om kok percaya diri sekali. Kenapa Om begitu yakin Hanum akan mencintai Om?"

"Kenapa tidak? Aku tampan. Kaya.0 Mempesona. Manly. Mandiri. Mapan. Pekerjaanku bagus. Siapa sih wanita yang akan menolak pesonaku ini?"

"Ih, kepedean!" Hanum memutar bola matanya malas.

Sementara Ken tergelak melihat tingkah lucu Hanum.

"Hanum, bolehkah aku bertanya?"

"Hem, silakan saja. Om mau bertanya apa?"

"Hanum, apa kau merasa senang dengan pernikahan ini? Emmmm, maksudku apakah kau menyesal atau tidak?" tanya Ken, ia kembali bicara pada istrinya.

"Emmm, sebenarnya aku terkejut, Om. Belum bisa menerima. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin ini sudah jalan hidup ku!" jawab Hanum.

"Mari buat kesepakatan!" tawar Ken.

"Maksud Om?"

"Kamu kan tahu, aku ini pria dewasa. Aku butuh kehangatan seorang wanita. Emmm….! Kau pasti mengerti kan maksudku!"

Meski Hanum masih berusia 19 tahun, ia sangat paham apa yang dimaksud oleh suaminya.

"Iya, Om, Hanum paham!"

"Aku tidak mungkin mencari kehangatan di luar sana. Karena sekarang sudah ada kau di sisiku!"

"Iya, Om. Tapi beri waktu Hanum untuk mengenal Om lebih jauh lagi. Hanum janji, jika Hanum sudah siap, Hanum sendiri yang akan mengatakannya."

"Kapan?"

"Emmmm, beri Hanum waktu 1 bulan!"

"No, itu sangat lama. Emmm, aku ini pria normal, Hanum."

"Tapi….!"

"Dua Minggu. Aku akan memberikan kamu waktu 2 Minggu untuk mempersiapkan dirimu!"

Mulut Hanum ternganga lebar, dia tidak membalas ucapan Ken lagi. Dia memilih untuk tidur, karena tubuhnya juga sudah lelah dan mengantuk. Berbeda dengan Hanum, berbeda pula dengan Ken. Ken malah tidak memejamkan matanya.

Dia yang terbiasa tidur sendiri, dengan adanya Hanum disisinya, membuat Ken terjaga semalaman. Apalagi melihat Hanum tertidur pulas hanya mengenakan daster tanpa lengan, tentu saja itu sangat mengganggu mata dan otak Ken.

Ken terasa bingung, seolah-olah dihantui oleh keinginannya untuk menyentuh Hanum, namun ia sadar bahwa gadis itu masih terlalu muda dan polos. Kepusingan yang mendera membuatnya memutuskan untuk menghubungi temannya, berharap mendapatkan solusi yang tepat untuk kegelisahan yang mendera hatinya.

Begitu menyadari Ken pergi dan tidak kembali lagi ke kamar, Hanum membuka matanya perlahan, mengakui bahwa tadi ia hanya berpura-pura tidur agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan Ken yang mungkin muncul. Hanum mencoba mengumpulkan kekuatannya, beradaptasi dengan lingkungan baru dan kamar barunya. Di dalam hati, ia tidak pernah menyangka akan menjadi seorang istri—apalagi istri sahabat ayahnya, bukan pria yang selama ini dicintainya.

Lamunan tentang Edo menyelimuti pikiran Hanum. Andai saja Edo tidak meninggalkannya begitu saja, mungkin kini Hanum sudah menjadi seorang istri yang bahagia, bersama pria yang tulus dicintai dan mencintainya. Namun realitas berkata lain. Edo menghilang, tanpa memberikan penjelasan yang pasti, meninggalkan Hanum tersungkur dalam kepedihan di atas pelaminan.

Hanum menghela nafas berat, mengekang rasa sakit yang menggelayuti hatinya. Tanpa terasa, air matanya mengalir deras, mencuci pilu yang tersimpan dalam lubuk jiwanya yang paling dalam. Tanpa ia sadari, air matanya mengalir begitu saja.

"Kenapa bapak meninggalkan Hanum? Hanum merasa asing di sini, Pak!" gumam Hanum sambil terisak.

Setelah melamunkan nasib dirinya, akhirnya Hanum pun merasa mengantuk. Rasa lelah dan keadaannya yang sedih membuat mata Hanum berat untuk tetap terbuka. Tangannya mencari-cari bantal untuk mendukung kepala yang terasa begitu berat. Kasur milik Om Ken memang sangat nyaman, berbeda jauh dengan kasur yang ada di rumahnya, yang keras dan tipis. Tak butuh waktu lama, lelap pun menyelimutinya.

Ken pulang pukul 2 malam. Suasana rumah terasa sangat sepi. Semua orang sudah tertidur di kamarnya masing-masing, bahkan langkah kaki Ken terasa menggema seiring langkahnya semakin dalam ke dalam rumah. Ia merasa sedikit kesal setelah perbincangan yang ia lakukan bersama temannya belum lama tadi. Bukannya mendapatkan solusi, kata-kata nasihat yang ia harapkan justru berubah menjadi candaan mengejek. Ken hanya bisa menghela napas panjang sambil merapikan barang bawaannya sebelum akhirnya menuju ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Ken menelan ludahnya kasar. Ia melihat Hanum tidur dengan posisi telentang, tanpa memakai bra. Karena bra berwarna merah maroon, tergeletak persis di sebelah Hanum.

"Apa Hanum Hanum tidur tidak memakai bra?" Kenzo bergumam sendiri.

"Apa-apaan dia? Dia sadarkan kalau aku seorang pria dewasa. Kenapa tidurnya seperti itu?"

Ken mendekati tempat tidur dimana Hanum sedang tertidur pulas. Lagi lagi dia harus menelan salivanya kasar saat melihat dua tonjolan kecil tercetak jelas di depannya.

"Ah, SHITT!"

Seketika rudalnya mulai berkembang. Celananya menjadi sesak karena rudalnya terlalu aktif setelah melihat tonjolan itu. Berkali-kali Ken mengumpati dirinya sendiri.

Buru-buru dia pergi ke kamar mandi untuk melepaskan segala beban dan hasratnya yang sudah berada di ubun-ubun kepala. Dan akhirnya berkat Miss Lux, dia berhasil mendapatkan pelepasannya.

Wajah sumringah tersungging di bibir Ken, setelah itu barulah ia bisa tidur di samping Hanum dengan nyaman menyusul istrinya ke alam mimpi.

To be continued ....

Terimakasih yang sudah mendukung novel ini. Beri dukungannya untuk Om Ken dong dengan rate bintang 5, like, favorit, bunga, dan vote. Author sangat berterimakasih sekali....

Baca terus kisah ini, Kisah cinta manis antara dua insan manusia dengan perbedaan usia yang cukup jauh namun akhirnya mereka disatukan dalam ikatan suci pernikahan.

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

Terimakasih semuanya....

1
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
🩷nining
luar biasa
Yany Zain
oalah ternyata yg dilihat hanum adalah tiga wanita yang julid dan nyinyir.... yg sabar ya num.....🥰
Soraya
mau komen bingung jempol aja ya👍
niken babyzie
why
niken babyzie
babang dave lagi kasmaran akut😂
Rodiah Rodiah
kereeeen dan lanjuuut🥰🥰😃😃😃😃😃😃😃💪
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Han liat sapa tuh thor
@🍁 BILA❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Hahahaha Hanum kasian dong Tarzan suami mu😁
neng ade
siapa yg Hanum lihat ya ..
Yany Zain
waduh siapa lagi nih yg ada di kampung hanum dan susan, apa tante hanum yg pulang ke kampung dan menetap di rumah hanum...🤔
Aditya HP/bunda lia
siapaaaaaa ..... bikin pinisirin ini mah ... ayo lanjut ... 💪
Selin Tari
kira2 siapa ya Thor yg di lihat Hanum 🤔💪💪💪
Ajusani Dei Yanti
beuuuuuuh yg uda kena virus bucin🤣🤭🤭🤭
Dewi Anggya
spa num.. kepooo nichhh🤭
neng ade
wah .. ni bule udh buvon akut ya sm Susan .. 😁
Marifatul Marifatul
🤣🤣🤣
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Dave jungkir walik
@🍁 BILA❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
semuanya masalah sudah selesai dengan keterbukaan ini akan memper erat hubungan kalian berdua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!