"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Bandara Hasanuddin Makassar
Kapten Zayden mengantarkan Emiliana hingga pintu keberangkatan luar negeri. Emiliana memeluk Kapten Zayden sekali lagi.
"Hati-hati ki' di sana,jaga kesehatan ki' na',nanti telpon lagi,video call lagi,in shaa Allah sebentar ji' itu waktu tiga bulan sayang" ucap Kapten Zayden seraya melepas pelukan Emiliana
Emiliana hanya mengaguk pelan.
"Kita juga Kak,hati-hati ki' na' di sini,kutunggu ki' di Korea" ucap Emiliana dengan suara tergetar
Kapten Zayden pun mengelus rambut Emiliana lembut. sekali lagi Emiliana berbalik melihat Kapten Zayden yang tersenyum kecil kearahnya.
"Semoga bukan ji' yang terakhir kali nya ini kulihat ki' tersenyum Kak" batin Emiliana seraya terus melangkah gontai
Kapten Zayden pun masih berdiri didepan gerbang keberangkatan itu sampai Emiliana betul-betul tak terlihat lagi.
"Bisa Ibu bicara sebentar dengan mu?" sebuah suara menyapa Kapten Zayden
Kapten Zayden pun menoleh,nampak Ibu Muria Ambarsari berdiri dibelakangnya.
"Ibu,tentu saja bisa Bu,dimana kita mau bicara?" sapa Kapten Zayden dengan hormat
Ibu Muria Ambarsari hanya diam seraya melangkah masuk ke Lounge VIP room,dan memilih meja paling sudut. Kapten Zayden pun mengikutinya dan duduk dihadapan Ibu Muria Ambarsari
Hening sesaat,Ibu Muria Ambarsari pun menarik nafas panjang.
"Sepertinya kamu sudah paham apa yang akan saya sampaikan Zayden" ucap Ibu Muria Ambarsari dengan nada datar
Kapten Zayden pun terdiam sejenak,dan ikut menarik nafas panjang.
"Maafkan saya sebelumnya Ibu,saya paham Ibu belum bisa menerima kehadiran saya didalam hidup Emiliana,entah apapun alasannya itu,tapi ijinkan saya Bu membuktikan janji saya kepada Emiliana,bahwa saya bisa memberikan yang terbaik untuknya" ucap Kapten Zayden
Ibu Muria Ambarsari hanya diam seraya menatap Kapten Zayden dalam.
"Sekali lagi saya tegaskan,apapun yang kalian rencanakan,sebaiknya kalian lupakan saja,saya Ibu nya Emiliana,saya berhak menentukan apa yang terbaik untuk hidup anak saya kelak, Emiliana berhak mendapatkan lebih dari apa yang saya dapatkan,ingat itu" ucap Ibu Muria Ambarsari seraya beranjak pergi
Kapten Zayden hanya diam,tangannya nampak mengepal keras.
"Allahuakbar Astaghfirullah..." gumamnya seraya membuang nafasnya kasar
Kediaman Ibu Dewi Anjani
Ayra pun keluar untuk menemui Pak Arkana.
"Ayra,maaf kalau ku ganggu ki' sebentar na', ini mau ka' kasi ki' cokelat sama sedikit perlengkapan untuk di Malino nanti,siapa tahu kita butuhkan to' " ucap Pak Arkana seraya menyerahkan satu Paperbag besar
Sejenak Ayra hanya menatap Paperbag itu.
"Sebelumnya terimakasih Pak,tapi lain kali,jangan mi' repot-repot begini ki' lagi,tidak enak ka' kurasa" ucap Ayra
"Tidak ji' Ayra,tidak merepotkan ji' kurasa" ucap Pak Arkana
"Iye',terimakasih pale' Pak" ucap Ayra seraya meraih Paperbag itu
"Kapan ki' ke Malino?" ucap Pak Arkana lagi
"In shaa Allah besok siang pi' " jawab Ayra lagi
Sesaat kemudian terdengar suara mesin mobil Kapten Zayden memasuki garasi. Kapten Zayden pun turun dan menengok sejenak mobil *gy* yang terparkir didepan pagar itu.
Lalu melirik kearah ruang tamu lewat celah jendela.
"Hhhmmm..." Kapten Zayden hanya menarik nafas panjang seraya masuk kedalam rumah lewat pintu samping.
Setelah Pak Arkana pamit pulang,Ayra kembali ke kamar menyelesaikan barang-barangnya. sedangkan Kapten Zayden keluar kembali dengan setelan olahraga.
Ponsel Ayra berdering,nama sang sahabat Hannah Nur nampak menari dilayar ponselnya itu.
"Halo Assalamualaikum sayang" ucap Ayra
"Waalaikumussalam ehhh... otw ma' itu na', kulewati mi' Kotanya Pinrang ini,mungkin jam 8 malam sampai ka' " ucap Hannah Nur
"Oke,ku tunggu ki',sementara kurapikan barangku ini,sama siapa ki' datang?" tanya Hannah Nur lagi
"Sama ka' Mamaku,Kakakku dan Kakak Ipar ku bawa mobil ki',tidak banyak ji' barangku" ucap Hannah Nur
"Oke mi',siap-siap ka' dulu untuk sambut ki' datang" ucap Ayra
"Masak ki' yang enak na' " ucap Hannah Nur lagi seraya tertawa
"Beres Boss ku" jawab Ayra yang ikut pula tertawa
Malam menjelang
Tamu yang ditunggu Ayra pun datang,mereka menyambut keluarga Hannah Nur dengan hangat.
"Assalamualaikum" ucap Hannah Nur beserta Ibu nya.
"Waalaikumussalam... masuk ki' semua,Alhamdulillah tiba ki' dengan selamat, apa kabar semua ini?" sapa Ibu Dewi Anjani
"Alhamdulillah kabar baik ji' Puang,kita sekeluarga bagaimana mi' kabar ta'? " tanya Ibunya Hannah Nur
"Alhamdulillah baik ji',bersyukur ya Bu,lulus semua anak-anak ta' kodong' meskipun harus tinggal jauh tapi demi masa depan mereka ji' juga" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang,begitu mi' " ucap Ibunya Hannah Nur lagi
"Ayra,sudah siap mi' makan malam ta' Nak?" tanya Ibu Dewi Anjani
"Iye' Puang,sudah mi' sudah siap ki' " ucap Ayra
"Ayo mi' pindah ki' dulu ke meja makan,makan ki' dulu" ucap Ibu Dewi Anjani
Mereka pun makan bersama.
"Maaf ya,Etta' nya Zayden sudah ki' makan duluan tadi,soalnya ada rapat jadi harus ki' jalan sebelum jam delapan tadi" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye' tidak apa-apa ji' Puang" jawab Ibunya Hannah Nur
"Mana mi' Daeng Zayden ta' Nak?" tanya Ibu Dewi Anjani kepada Ayra yang pergi memanggil Zayden
"Masih telponan ki' sama temannya di Asrama, makan mi' duluan saja,sebentar pi' keluar makan katanya" jawab Ayra
"Ayo mi' kalau begitu,lanjut mi' makan ta',ayo tambah lagi,banyak na' masak Ayra sama Wa' Tati ini" ucap Ibu Dewi Anjani
"Terimakasih Puang,banyak sekali mi' ini eee" ucap Hannah Nur
"Merepotkan ki' orang Pinrang ini" ucap Kakaknya Hannah Nur
"Wahhh... tidak ji' sama sekali tidak,ayo mi' tambah lagi" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
Mereka pun menikmati makan malam dengan suasana yang ramai.